Anda di halaman 1dari 25

HIPNOTIK-SEDATIF

Dr. Hj. Rika Yuliwulandari, PhD


• Benzodiazepine
Tidak menyebabkan general anesthesia dan jarang
menimbulkan kematian.
• Barbiturate
Older sedative-hypnotics, depresi SSP, dosis tinggi
menyebabkan general anesthesia, depresi sist
pernafasan dan pusat vasomotor in medula serta
menyebabkan koma dan kematian
• Others
Khloral hydrate, buspirone, et al.
3

Mengapa orang menggunakan


obat Hypnotik-Sedatif?

http://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.l quantumlearn.com.com/images/anxiety and


www. healthy-funds.net/physical-depression-symptoms-simple-explanation-2001647.html Accessed Dec 19, 2011.
• Sedative
• Efek Anxiolytic ---- ↓ anxiety ---- Ketenangan, tanpa gangguan
motoric and mental serta depresi SSP
• Hypnotic
Drug A
• Sedasi dan menyebabkan tidur alami
• Depresi SSP Coma

CNS Effect
• Dose dependent
Anesthesia

Hypnosis
Drug B
Sedation

Dose ↑

Dose-response relationship
Benzodiazepin
• Short acting ( T ½= 2-3 jam )
• Triazolam
• Midazolam
• Klorazepat
• Oksazepam
• Intermediate acting ( T ½ 5- 24 jam)
• Alprazolam
• Lorazepam
• Klordiazepoksid
• Estazolam
• Nitrazepam
• Long acting ( T ½ > 24 jam)
• Diazepam
• klonazepam
• Quazepam
• Flurazepam
• Farmakodinamik;
• Major effect: SSP (Sedasi, hipnosis, ↓
emosi/ansietas, relaksasi otot, anti
konvulsi
• Efek perifer: vasodilatasi koroner (iv),
blokade neuromuskular (dosis ↑↑)
• Efek: Species specific
• Kucing: Relaksasi otot
• Tikus: antikonvulsi
• Manusia: sedasi, hipnosis, antiansietas
• Mekanisme kerja
• SSP:
• potensiasi inhibisi eksitatory emission ofneuron --- GABA as mediator

GABA

GABA-
Benzodiazepin-CL-
complex

Benzodiazepin
• Pernafasan:
• Dosis hipnotik--- no efek pd orang normal
• Dosis preanestetik-----depresi ringan ventilasi alveolar, asidosis pernafasan
• Kardiovaskular
• Efek ringan,
• Intoksikasi Benzodiazepin: depresi SSP esp. + alkohol (ex. percob bunuh
diri, kelalaian, kecelakaan, “drug abuse”)
• Saluran cerna:
• Tx gg saluran cerna karena anxietas
• ↓ sekresi cairan lambung malam hari

• Farmakokinetik
• Absorbsi sempurna, kec. Klorazepat (Harus didekarboksilasi
menjadi desmetildiazepam
• Antiansietas, gangguan tidur, hipnotik-sedatif---- p.o.
• Absorbsi tegantung sifak kelarutan dalam lemak dan jenis obat
• Diazepam dan Triazolam > Klordiazepksid dan Lorazepam
• Tiobarbiturat sangat larut lemak ---- konsentrasi di SSP tinggi
• Meprobamat ------ kelarutan lemak rendah
• Kadar di SSP = darah
• Melewati sawar uri, ASI !!!!!!!
• BZD short acting (triamzolam)  sering merugikan pasien krn
masa kerja pendek shg waktu tidur berkurang, saat obat dihentikan
rebound insomnia
Efek samping
• Efek samping selama terapi:
• Mengantuk, confusion, amnesia, impaired coordination.
• Interaksi dengan alkohol: dependensi dan efek lebih lama
• Penghentian obat scr tiba2  withdrawal syndrome: insomnia,
ansietas, disforia, mudah tersinggung, berkeringat, nightmare,
tremor, pusing,

• Tolerance and dependence:


• Ok induksi hepatic drug-metabolising enzymes menimbulkan
perubahan pada level reseptor

• Toksisitas Akut
• Kurang berbahaya dibandingkan Hipnotik-sedatif lain
• Menyebabkan tidur berkepanjangan tanpa efek depresi
nafas dan jantung yang berat
• Tersedia obat antagonis yang efektif: Flumazenil
Indikasi
• Penggunaan bergantung pd T ½ :
• Anti konvulsi: T ½ panjang & cepat masuk otak agar mengatasi
status epileptikus segera (diazepam, klonazepam)
• Hipnotik  T ½ pendek
• Antiansietas  T ½ panjang namun berisiko neuropsikologik krn
akumulasi obat
• Anestesi pre medikasi: diazepam, lorazepam, midazolam
BARBITURAT
Klasifikasi
• Ultra short acting ( T ½ < 10 jam , onset: second, duration of
action 20’ ) ----- anestesi
• Tiopental

• Short acting (duration of action 2 hours) ---- induksi tidur pd


hipnosis
• Sekobarbital

• Intermediate acting ( T ½ 10- 50 jam duration of action 3-8


jam) --- utk hipnosis
• Amobarbital
• Pentobarbital

• Long acting ( T ½ > 80 jam, duration of action 1-2 days ) ---


hipnotik, sedatif, anti epilepsi pd dosis rendah
• Fenobarbital
• Sebagai hipnotik-sedatif
• Jarang digunakan dan tidak lagi direkomendasikan
• Menyebabkan depresi SSP
Dose dependent
• Terutama dipakai pada anestesia dan terapi epilepsi

• Kalah populer?
• Range terapi sempit
• Mudah timbul toleran
• Mudah timbul ketergantungan fisik
• Mudah disalahgunakan
• Inducer kuat enzym metabolisme hati
• Farmakodinamik
• Dosis tinggi: menghambat pelepasan Ca dependent neurotransmitter
• Dapat meningkatkan aktifitas GABA (spt Benzodiazepin), ttp berikatan
pada sisi yang berbeda
• Tidur
• Total lama tidur meningkat
• Mengurangi : masa tidur laten, jumlah terbangun, masa tidur REM & tidur
gelombang pendek
• Putus obat  rebound insomnia
• Pernapasan:Depresi napas ~ dosis  oral dosis tinggi / IV cepat 
depresi napas
• Sistem kardiovaskular
• Dosis sedatif/hipnotik oral  efek tdk nyata
• Intoksikasi : depresi puat vasomotor  vasodilatasi perifer  hipotensi,
syok KV
• Hati
• Drug inducer : hormon steroid, vit D & K, teofilin, warfarin
• Self inducer  toleransi
• Toleransi
• Lebih cepat pd efek sedasi & hipnotik dibandingkan antikonvulsi
• Toleransi silang depresan SSP lain : alkohol
Farmakokinetik
• Absorbsi oral cepat, dpt dihambat makanan, mula kerja 10-60
menit
• Kelarutan lemak tinggi ---mudah lewat BBB ---- onset singkat
• Distribusi luas, melewati placenta
• Tiopental  timbun di jar otot & lemak  Kadar plasma & otak < cepat
 pasien sadar 5-15’
• Depot lemak jenuh  redistribusi ke aliran sistemik  pemulihan lama
• Metabolisme hampir sempurna di hati
• Waktu paruh panjang  akumulasi obat, toleransi ,
penyalahgunaan
• Eliminasi lebih cepat pd dewasa muda
• T ½ meningkat : kehamilan, penyakit hati kronik
• Ekskresi: urin
Indikasi
• Sebagai hipnotik-sedatif: efek terapeutik kurang spesifik
thd SSP
• Indeks terapi rendah, mudah toleransi dan timbul interaksi
obat
• Tx darurat kejang (tetanus, eklampsia, status epileptikus
dll)
• Kernicterus pada neonatus: Fenobarbital
• Menaikkan glukoroniltransferase hati dan ikatan bilirubin Y protein
• Dikombinasikan dengan antipiretik-analgesik
Efek samping:

•Dependensi: psikologis dan fisiologis


•Withdrawal symptom: eksitasi, insomnia, tremor,
ansietas, halusinasi, convulsi
•Depresi nafas
•Melewati sawar uri dan ASI
•Erupsi kulit\
•Toleran: efek obat ↓

Kontra Indikasi
• Alergi barbiturat, gangguan lever, ginjal, hipoksia, Parkinson
• Psikoneurotik --- kebingungan malam hari, tut usia lanjut
Overdosis Barbiturat
• Menyebabkan koma, penurunan reflex, depresi
pernafasan berat, hipotensi hingga gagal jantung
dan ginjal

• Terapi:
(1) supporting respiration and circulation.
(2) alkalinizing the urine and promoting diuresis.
(3) Hemodialysis or peritoneal dialysis.
Alkohol
Farmakokinetik
• = etanol = etil alkohol
• Absorbsi oral cepat, kadar max 30’
• Distribusi merata, melewati sawar darah otak &
placenta
• Metabolisme
• zero order  jumlah zat yg dimetabolisme tetap / satuan
waktu tdk tergantung tinggi rendahnya kadar zat tsb
• Enz alkohol dehidrogenase (ADH) Oksidasi  asetaldehid
• Ekskresi : urin & paru
Farmakodinamik

• Mekanisme kerja diduga ≈ barbiturat


• SSP
• Pendepresi SSP  sedasi, antiansietas
• Daya ingat, konsentrasi, mawas diri  <<
• Kronis: gangguan psikis mental & neurologis
• Sal cerna
• Refluks esofagus
• Iritasi mukosa lambung  gastritis
• Malabsorbsi  atrofi villi & enzim2 pencernaan
<<
• Hati  konsumsi kronik
• ADH  NADH >>  hambat oksidasi lemak  fatty liver, hepatitis,
sirosis
• Asetaldehid  toksik  merusak membran sel

• Teratogenik
• Hambat proliferasi & gestasi dini  Sindrom alkohol fetal  IQ <<,
mikrosefali, pertumbuhan lambat, abnormalitas wajah
• Peminum berat  Abortus spontan, fetal death
Alkoholisme
• Kronik
• Diazepam 20 mg po, dpt diulang tiap 1-2 jam
• Tx supportif
• Rehabilitasi
• Koreksi elektrolit
• Akut
• Gx: mabuk, inkoordinasi otot, kabut, eksitasi, gangg kesadaran
sampai koma
• Takikardia, ↓ RR
• Tx:
• Aspirasi, Bilas lambung, Tx supportif, Infus fruktosa 200 g slm 30 mnt
• Koreksi asidosis
• Indikasi alkohol yang umum:
• Obat luar
• Tx panas
• Mencegah dekubitus: lar 50-70%
• Other
Hipnotik sedatif lain
• Kloral hidrat
• Relatif aman
• Menyebabkan tidur dalam waktu 30 mnt-6 jam
• Digunakan terutama pada anak2 dan orang tua,
terutama bila px tidak mempan dengan obat
hipnotik lainnya

Baca Hipnotik-Sedatif lainnya !!!!!!!


Drug A
Coma
CNS Effect

Anesthesia

Hypnosis
Drug B
Sedation

Dose ↑

Dose-response relationship

Anda mungkin juga menyukai