Uang masuk Uang di Bank Memproses dan membutuhkan Pemberitahuan kiriman uang
(debet uang uang masuk Mencatat sementara uang
yang masuk ) masuk
File penerimaan tunai hasil
transaksi
Daftar atau jurnal uang
masuk
Tabel 13-1 ( sambungan )
Retur penjualan dan Retur penjualan Pemprosesan dan pembukuan Nota kredit
Potongan dan potongan retur penjualandan potongan Jurnal retur penjualan
Rekening piutang dan potongan
Beban piutang tak Piutang yang tak Menetapkan piutang yang Jurnal buku besar
Tertagih tertagih tidak ditagih
Cadangan piutang
yang tak tertagih
FUNGSI BISNIS, CATATAN dan DOKUMEN
TERKAIT
• Siklus penjualan dan penagihan proses
pemindahan kepemilikan barang-barang dan
jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia
untuk dijual
• Terdapat 8 fungsi bisnis siklus penjualan dan
penagihan (kolom ketiga Tabel 13-1). Proses
pertama dari empat proses merupakan
pencatatan penjualan, sadangkan golongan
transaksi lainnya hanya merupakan bagian dari
satu fungsi bisnis.
1. Memproses Pesanan Pelanggan
Titik awal dari keseluruhan siklus
Penawaran untuk membeli barang dengan ketentuan tertentu.
Adanya penerimaan pesanan pelanggan sering mengakibatkan
terjadinya pesanan penjualan.
• Pesanan pelanggan
Permintaan barang dari pelanggan. Pesanan yang diterima lewat
telepon, surat, formulir yang dikirim pelanggan atau jaringan
lainnya antara penyalur dan pelanggan.
• Pasanan penjual
Sebuah dokumen yang berisi uraian tentang barang, kuantitas
dan informasi yang berhubungan dengan barang yang dipesan
oleh pelanggan.
• Persetujuan kredit
Sebelum barang dikirim, orang yang mengotorisasi rekening
penjualan terlebih dahulu harus menyetujui kredit untuk
pelanggan. Adanya persetujuan kredit pada pesanan penjualan
juga sebagai persetujuan untuk pengiriman barang.
2. Pengiriman Barang
• Titik awal dari siklus dimana aset
perusahaan dikelola. Perusahaan
mengetahui adanya penjualan ketika
barang dikirim.
Dokumen pengiriman : Berisi tentang deskipsi
barang yang dijual, kuantitas pengiriman,
dan data lain yang relevan (lembar asli
dikirim kepada pelanggan, dan salinannya
disimpan).
3. Tagihan kepada Pelanggan dan Pembukuan Penjualan
• Pelanggan diberitahukan tentang jumlah yang harus dibayar untuk barang
yang dibelinya, harus dibuat dengan benar dan tepat waktu.
Faktur Penjualan : Menentukan jumlah barang yang dijual dan jatuh tempo
pembayaran untuk pelanggan (lembar asli dikirim kepada pelangggan,
salinannya disimpan).
File Transaksi Penjualan : Berisi semua transaksi penjualan yang diproses melalui
sistem akuntansi untuk 1 periode. Informasi pada file transaksi penjualan
digunakan untuk berbagai catatan, daftar, atau laporan, tergantung
perusahaan.
Jurnal Penjualan atau Daftarnya : Dibuat dalam berbagai periode, tetapi lebih
sering untuk 1 bulan. Kecuali daftar/jurnal yang meliputi total masing-masing
nomor rekening dibuat untuk suatu periode waktu tertentu. Daftar/jurnal juga
meliputi retur penjualan dan potongan, atau daftar/jurnal yang terpisah dari
transaksi tsb.
Piutang di Neraca Percobaan : Daftar jumlah piutang masing-masing pelanggan
dan waktunya. Neraca percobaan memperlihatkan umur piutang dan
komponen saldo piutang dari setiap pelanggan sampai pada tanggal
laporannya.
Rekening Bulanan : Dokumen yang dikirim melalui pos/elektronik kepada
pelanggan yang menyatakan saldo rekening awal piutang, jumlah dan tanggal
setiap penjualan, pembayaran tunai yang diterima, memo kredit yang
dikeluarkan, dan saldo akhir.
4. Pemprosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas
• Memproses dan mencatat penerimaan (meliputi menerima,
menyimpan, dan mencatat penerimaan tunai). Penerimaan tunai
meliputi uang tunai dan cek.
Berita Pengiriman Uang : Digunakan untuk menunjukkan nama
pelanggan, nomor faktur penjualan, dan jumlah faktur ketika
pembayaran diterima. Digunakan untuk mengotorisasi setoran
tunai dan untuk meningkatkan pengawasan terhadap penjagaan
aset.
Daftar Penerimaan Tunai Sementara : Daftar yang dipersiapkan
ketika uang tunai diterima oleh seseorang yang tidak bertanggung
jawab untuk mencatat penjualan, rekening piutang atau uang
tunai dan seseorang yang tidak mempunyai akses ke dalam
catatan akuntansi.
File Transaksi Penerimaan Tunai : Berisi semua transaksi penerimaan
tunai yang diproses dengan sistem akuntansi dalam 1 periode (hari,
minggu, atau bulan. Dan berisi informasi yang sama dengan yang
ada pada data transaksi penjualan.
Daftar atau Jurnal Penerimaan Tunai : Laporan yang dibuat dari
data transaksi penerimaan tunai yang berisi semua transaksi dalam
berbagai periode.
5. Memproses dan Membukukan Penerimaan Tunai
Memo Kredit : Dokumen yang berisi pengurangan jumlah pembayaran dari
pelanggan,karena barangnya dikembalikan atau ditukar.
Jurnal Retur Penjualan dan Potongan Jurnal yang digunakan
untuk mencatat retur penjualan dan potongan. Jurnal ini
mempunyai fungsi yang sama dengan jurnal penjualan.
GAMBAR 13-2 Metodologi untuk Desain Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi Penjualan
Memahami Pengawasan
Internal penjualan
Menilai rencana
Risiko pengawasan
Mengevaluasi keuntungan
Dan kerugian tes pengawasan
Prosedur Audit
Mendesain tes pengawasan
dan tes substantif transaksi Ukuran Sampel
Penjualan untuk mencapai Bagian yang dipilih
Sasaran audit
Waktu
GAMBAR 13-3 Bagan Struktur Personil Organisasi Hillsburg Hardware
Dewan Direksi
Direktur Max Mohr
Rick Chulick Mary Mohr
Start Fata
Pembelian dan
Manager Penjualan Pengawas
Pengawasan stok
Bob Jolly Erma Swanson
barang
Penerimaan Pengolah
Tenaga
Pengiriman Pembelian Pemesanan Data
pemasaran
Harry Oscar Reed Pam Dilley Virgil
luar kota
Morton Gillings
Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari pengendalian
internal dalam memahami penilaian resiko pengendalian. Ada 4
langkah penting untuk penilaian tersebut.
1. Auditor memerlukan kerangka acuan untuk menilai resiko
pengendalian (kerangka untuk semua kelompok transaksi yaitu
6 transaksi yang berkaitan dengan audit).
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal dan
kelemahan penting dalam penjualan
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan, auditor
menghubungkan keduanya dengan tujuan audit
4. Terakhir, auditor menilai risiko pengendalian pada masing –
masing tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan
kelemahan dari setiap tujuan. Langkah ini penting karena
mempengaruhi keputusan auditor tentang tes pengendalian dan
tes substantif
GAMBAR 13-4 Bagan Penjualan dan Penerimaan Hillsburg Hardware
BAGIAN PEMESANAN BAGIAN PENGIRIMAN PENGOLAHAN DATA RESEPSIONOS
Pam Bailley Jim Morton Virgin Gillings
Penerima Menerima
Pesanan Cek
Menyiapkan Kunci Data Data baru
pelanggan
Pesanan Daftar kirim transaksi transaksi rekening
Diprint out barang penjualan penjualan piutang Cek
Pesanan
Pelanggan Jurnal Data
Pencetakan
Penjualan rekening Menyiapkan
CO 2 rekening
piutang daftar
BI 4 sementara
Menyiapkan
Pesanan BI 3 Daftar sementara
SO 3
Pelanggan BI 2
CO Cek
Daftar kirim
barang BI 3
CO Data Kunci
Salinan Inv 2
transaksi Transaksi
SO 4 kirim Pencetakan
Inv 2 penerimaan Penerimaan
3 rekening
SO 3 2 tunai Tunai
Invoice
SO 2
Pesanan Untuk
Pelanggan Pelanggan Jurnal Daftar Form setoran
Penjualan sementara
Untuk Slip setoran
Pelanggan
1 1 2 Daf setoran
Cek
KET 1
Untuk Urutan berdasarkan alfabet
Pelanggan
2 Untuk 3
Urutan berdasarkan normal
Bank
3
Urutan berdasarkan tanggal
Kemampuan Membagi Tugas Kemampuan membagi tugas berguna untuk mencegah berbagai
kesalahan, baik disengaja maunpun tidak disengaja.
Otorisasi yang Tepat Auditor harus memperhatikan otorisasi dari tiga titik kunci : kredit harus benar –
benar disepakati sebelum penjualan berlangsung; barang – barang harus dikirimkan bila telah
diotorisasi dengan tepat; dan harga, termasuk didalamnya, biaya pengiriman, dan diskon harus
diotorisasi.
Kelengkapan Catatan dan Dokumen Dengan sistem ini, hampir tidak ditemui kesalahan untuk
menagih pelanggan jika semua faktur dilaporkan secara periodik
Dokumen Bernomor Urut (Prenumbered) Bertujuan untuk mencegah kesalahan penagihan atau
pencatatan penjualan dan pembuatan salinan penagihan serta pencatatannya.
Laporan Bulanan Agar efektivitasnya maksimum, semua perbedaan saldo di dalam rekening harus
diserahkan pada petugas yang tidak bertanggungjawab terhadap penanganan uang atau pencatatan
penjualan atau rekening piutang.
Prosedur Verifikasi Internal Penggunaan program komputer atau orang khusus untuk memeriksa
pemrosesan dan pencatatan transaksi yang berhubungan dengan sasaran audit.
Tabel 13-2 Transaksi Yang Berkaitan Dengan Sasaran Audit, Pedoman Pengawasan Yang Berlaku, Tes
Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penerimaan Tunai Hillsburg Hardware
Catatan Penjualan Kredit disetujui secara Memeriksa pesanan Terdapat kelemahan Memeriksa jurnal
- yang otomatis oleh komputer pelanggan sebagai internal dalam penjualan dan
sesungguhnya dibanding dengan batas bukti persetujuan memverifikasi data untuk
dikirim kepada pemberian kredit (C1) pelanggan (13e) berbagai transaksi yang
pelanggan kemungkinan tidak umum dan
( keberadaan ) Penjualan didukung Memeriksa faktur pencatatan faktur jumlahnya besar
dengan otorisasi penjualan yang penjualan yang lebih (1)
pengiriman dokumen mendukung daftar dari satu (W1)
dan menyetujui pengiriman barang Menelusuri entri
pesanan pelanggan pesanan pelanggan jurnal penjualan
(C2) (13b) untuk mendukung
Rekening faktur dokumen,
penjualan berurutan (12) termasuk salinan
faktur penjualan,
Jumlah total kuantitas Memeriksa jumlah daftar pengiriman
yang dikirim total data sebagai barang, pesanan
dibandingkan dengan kontrol awal bagi penjualan dan
jumlah tagihan (C6) pencatat data (8) pesanan
Rekening bulanan Memeriksa kembali pelanggan (14)
yang dikirim kepada rekening bulanan yang
konsumen (C9) dikirim (6)
Mencatat setiap Dokumen yang Melaporkan Menelusuri
transaksi penjualan dikirim dicatat dan secara berurutan dokumen yang
( kelengkapan) dilaporkan secara dokumen yang dikirim dengan
mingguan (C5) dikirim (10) menggunakan
jurnal penjualan
Jumlah total kuantitas Memeriksa jumlah untuk mengetahui
yang dikirim total data sebagai mana yang telah
dibandingkan dengan pengawasan awal masuk (11)
jumlah tagihan (C6) bagi pencatat data (8)
Tes pengawasan yang sesuai untuk setiap pembagian tugas biasanya hanya terbatas pada diskusi
dan pengamatan auditor dengan personil. Beberapa tes pengawasan pada Tabel 13-2 dilakukan
dengan menggunakan komputer. Pengawasan terakhir adalah kunci pengawasan untuk mencegah
penjualan fiktif.
Di dalam memutuskan tes substantif atas transaksi, beberapa prosedur biasanya digunakan untuk
setiap audit dengan mengabaikan yang lainnya, sementara yang lainnya tergantung pada
terpenuhinya pengawasan dan hasil dari tes pengawasan.
Prosedur audit yang digunakan dipengaruhi oleh internal dan tes pengawasan terhadap sasaran.
Menentukan tes substantif atas transaksi yang tepat pada prosedur penjualan relatif sulit sebeb
jumlahnya cukup banyak tergantung pada keadaan
Pencatatan Terhadap Penjualan Yang Terjadi. Untuk sasaran ini, auditor akan memperhatikan
tiga jenis kemungkinan kesalahan : penjualan yang masuk ke dalam jurnal tetapi tidak dilakukan
pengiriman, penjualan yang dicatat lebih dari sekali, dan pengiriman yang dilakukan untuk
pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan
Pencatatan Penjualan Dimana Pengirimannya Tidak Dilakukan Auditor dapat menelusuri dari
data yang dimasukkan ke dalam jurnal penjualan untuk meyakinkan bahwa salinan yang
menyangkut pengiriman dan dokumen pendukung lain yang ada.
Penjualan Yang Dicatat Lebih Dari Sekali Penjualan yang dicatat dua kali dapat diketahui
dengan memeriksa ulang daftar urut nomor dari catatan transaksi penjualan yang nomornya dicatat
dua kali.
Pengiriman Untuk Konsumen Palsu Penipuan jenis ini biasanya terjadi ketika orang yang
mencatat penjualan juga diberi hak untuk melakukan pengiriman. Pendekatan efektif lainnya untuk
mendeteksi tiga jenis kesalahan tersebut adalah dengan menelusuri kredit pada berkas induk
rekening piutang ke sumbernya.
Keberadaan Pencatatan Transaksi Penjualan Pada sebagian besar audit, tidak ada tes substantif
transaksi kelengkapan data untuk memeriksa penggelembungan pendapatan dan aset yang lebih
diperhatikan dalam audit transaksi penjualan dibanding pengecilannya.
Arah Tes Penting bagi auditor untuk memahami perbedaan antara menelusuri sumber dokumen
sampai ke jurnal dan menelusuri balik jurnal kembali ke dokumen sumber.
Salinan Berkas
Pesanan Dokumen Faktur Jurnal Buku = Induk
Pelanggan Pengiriman Penjualan Penjualan Besar Rekening
Piutang
Dimulai Dimulai
dengan dengan
kelengkapan keberadaan
Ketika mendesain prosedur audit untuk kelengkapan dan keberadaan, diawali dengan menelusuri
dokumen sangatlah penting. Ini disebut arah tes. Sebagai contoh, jika auditor memperhatikan
keberadaan tetapi menelusuri dari arah yang salah (dari dokumen pengiriman ke jurnal), maka
harus dilakukan audit yang serius untuk kekurangan pada keberadaan. Arah tes diperlihatkan pada
Gambar 13-5
Penjualan dicatat dengan akurat Pencatatan dengan akurat transaksi penjualan yang
menyangkut jumlah pengiriman barang yang dipesan, pembuatan tagihan dengan akurat untuk
jumlah barang yang dikirim, dan mencatat dengan akurat jumlah tagihan di dalam pembukuannya.
Tes substantif dalam tiap audit akan memastikan apakah setiap aspek telah dibuat dengan akurat.
Pencatatan Penjualan Yang Sesuai Dengan Klasifikasinya Pada umumnya tes penjualan untuk
kesesuaian klasifikasi merupakan bagian dari tes akurasi. Auditor menguji dokumen pendukung
untuk menentukan klasifikasi yang tepat dari satu transaksi dan membandingkannya dengan
rekening yang didebet.
Penjualan Dicatat dengan Tanggal Yang Benar Penjualan yang harus ditagih dan yang dicatat
segera setelah pengiriman dilakukan akan mencegah hilangnya transaksi dengan tidak sengaja
dari catatan dan untuk memastikan bahwa penjualan dicatat pada periode yang sesuai
Transaksi Penjualan Harus Dimasukkan di Dalam Berkas Induk dan Direkap Dengan
Benar Mencantumkan dengan tepat semua transaksi penjualan ke dalam berkas induk piutang
sanatlah penting karena keakuratan dalam pencatatannya akan mempengaruhi kemampuan klien
untuk menagih piutang yang belum dilunasi.
Kunci Pengawasan Internal (Kolom 2) Jika pengawasan penting untuk memenuhi salah satu
sasaran tidak memadai, maka kemungkinan kesalahan yang berkaitan dengan sasaran ditingkatkan
dengan mengabaikan pengawasan untuk sasaran lain
Tes Pengawasan (Kolom 3) Untuk setiap pengawasan internal pada kolom 2, auditor mendesain
sebuah tes pengawasan untuk memverifikasi efektivitasnya.
Kelemahan (Kolom 4) Kelemahan yang diidentifikasi oleh auditor mengindikasikan tidak adanya
pengawasan yang efektif. Auditor ada yang merespon kelemahan di dalam pengendalian internal
dengan memperluas tes subtantif transaksi untuk menentukan apakah kelemahan hasil dari
kesalahan yang signifikan.
Tes Substantif Transaksi (Kolom 5) Tujuan tes ini akan menentukan apakah ada kesalahan
keuangan di dalam transaksi penjualan. Tes subtantif transaksi tidak secara langsung berhubungan
dengan kunci pengawasan atau kolom tes pengawasan, tetapi luasnya tes subtantif transaksi
tergantung pada keberadaan pengawasan dan hasil tes pengawasan.
Untuk merubah format isian desain program menjadi format kinerja audit program yang dapat
diterapkan, prosedur harus dikombinasikan. Kombinasi tersebut akan dilakukan sebagai berikut :
Hapus prosedur yang ganda
Pastikan bahwa setiap dokumen akan diuji, semua prosedur akan diterapkan pada dokumen dan
akan selesai pada waktu itu juga
Memungkinkan auditor untuk melakukan urutan prosedur yang lebih efektif.
RETUR PENJUALAN DAN PENUKARAN BARANG
Untuk retur penjualan dan pengurangan harga, penekanan
umum biasanya pada tes keberadaan pencatatan transaksi
untuk membuka beralihnya uang tunai yang ditarik dari
rekening piutang yang disembunyikan melalui retur penjualan
dan pengurangan harga yang fiktif.
Walaupun penekanan untuk audit pada retur penjualan dan
pengurangan harga sering dilakukan dengan tes keberadaan
pencatatan transaksi.
Retur penjualan dan pengurangan harga yang tidak dicatat
bisa bersifat material dan dapat digunakan oleh manajemen
perusahaan untuk menekan pendapatan bersih.
METODOLOGI UNTUK MENDESAIN TES PENGENDALIAN
DAN TES SUBSTANTIF TRANSAKSI PENERIMAAN UANG
TUNAI
Tes pengendalian tergantung identifikasi auditor terhadap
pengendalian dan tingkat pengurangan risiko pengendalian yang
mereka percayai.
Bagian penting yang menjadi tanggungjawab auditor dalam
melakukan audit penerimaan uang tunai adalah
mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal (penipuan).
Jenis penyalahgunaan uang yang paling sulit dideteksi adalah
terjadi sebelum uang dicatat dalam jurnal penerimaan uang tunai
atau dalam daftar lainnya, terutama jika tanda terima dan
penerimaan uang tunai dicatat serempak.
Yang dilakukan adalah melacak berita pengiriman yang diberi
nomor, daftar penerimaan tunai sementara, catatan jurnal
penerimaan uang tunai dan ke bagian catatan rekening piutang
sebagai tes substantif pencatatan penerimaan uang tunai.
GAMBAR 13-6 Matrik Risiko Pengawasan Penerimaan Uang Tunai pada Perusahaan Hillsburg Hardware
PENERIMAAN UANG TUNAI YANG MENJADI SASARAN AUDIT
Pencatatan Penerimaan Penerimaan Transaksi Penerimaan Penerimaan tunai
penerimaan tunai tunai dicatat tunai di setor penerimaan tunai dicatat benar-benar masuk
sebagai simpanan pada jurnal dalam jumlah tunai diklasifikasi sesuai dengan ke dalam data
yang diterima penerimaan yang sama secara tepat tanggalnya rekening piutang dan
perusahaan tunai kas (akurasi) (klasifikasi) (waktu) rekapitulasi dengan
(keberadaan) (kelengkapan) tepat (pembukuan
PENGAWASAN INTERNAL
dan rekapitulasi)
Akuntan merekonsiliasi rekening
C C
bank secara independen
Daftar penerimaan uang disiapkan (C2) C
Cek disahkan secara ketat (C3) C
Jumlah total setiap penerimaan tunai
dibandingkan dengan hasil rekapitulasi C C C
rekening di komputer (C4)
Rekening dikirim kepada pelanggan
C C C
setiap bulan (C5)
Transaksi penerimaan uang tunai C
diverifikasi secara internal (C6)
Prosedur mengharuskan pencatatan
C
kas setiap hari (C7)
Komputer secara otomatis
memasukkan transaksi pada catatan
tambahan rekening piutang dan pada C
buku besar (C8)
Berkas induk piutang disesuaikan
dengan buku besar yang dilaporkan C
setiap bulan (C9)
C = Pengawasan ; W = Lemah
TABEL 13-3 Transaksi yang berkaitan Dengan Sasaran Audit, Petunjuk Pengawasan yang Berlaku, Tes
Pengawasan, Kelemahan, Tes Substantif Transaksi Penjualan Hillsburg Hardware
Sasaran Hasil Petunjuk pengawasan
yang berlaku Pengawasan Tes Kelemahan Tes Substantif Transaksi
Audit Transaksi
Penerimaan uang Daftar sementara Meneliti daftar Daftar sementara Peroleh daftar sementara
tunai dicatat pada penerimaan uang tunai sementara penerimaan kas tidak penerimaan tunai dan
jurnal penerimaan disiapkan (C2) uang tunai (4) digunakan untuk menelusuri jumlahnya
tunai membuktikan pada jurnal penerimaan
Cek disahkan secara Meneliti keabsahan
(kelengkapan) penerimaan uang tunai, ke rekening bank
ketat (C3) yang dibuat oleh
tunai (W1) (15)
Jumlah total bagian pembukuan (5)
penerimaan uang tunai Memeriksa jumlah total
dibandingkan dengan data sebagai kontrol
rekapitulasi rekening di awal bagi pencatat data
komputer (C4) (8)
Rekening koran dikirim Memeriksa apakah
kepada pelanggan raekening bulanan
setiap bulan (C5) telah dikirim (6)
Penerimaan tunai Akuntan merekonsiliasi Meneliti apakah Membandingkan rekening
disetor dalam jumlah Rekening Bank (C1) akuntan merekonsiliasi sementara dengan salinan
yang sama diterima Jumlah total rekening bank (3) formulir setoran (16)
(akurasi) penerimaan tunai Memeriksa jumlah Membuat rekening
dibandingkan dengan total data sebagai piutang tunai dan
rekapitulasi rekening kontrol awal bagi menelusuri jumlahnya
komputer (C4) pencatat data (8) hingga jurnal penerimaan
Rekening yang dikirim Memeriksa apakah tunai, pemeriksaan nama
kepada pelanggan rekening bulanan telah dan tanggalnya (15)
setiap bulan (C5) dikirim (6) Menyiapkan bukti
penerimaan uang tunai (18)
Transaksi Transaksi Memastikan bukti- Memastikan daftar
penerimaan tunai penerimaan tunai bukti verifikasi internal sementara klasifikasi
diklasifikasi secara diverifikasi secara (15) rekening yang tepat (17)
tepat (klasifikasi) internal (C6)
Penerimaan tunai Prosedur membutuhkan Meneliti kas yang Membandingkan tanggal
dicatat sesuai pencatatan kas yang tidak tercatat pada rekening setoran per
dengan tanggalnya dibukukan setiap hari waktu yang tepat (4) bank tanggal dalam
(waktu) (C7) jurnal penerimaan tunai
dan sementara
penerimaan tunai (16)
Penerimaan tunai Rekening dikirim kepada Meneliti apakah Menelusuri entri
benar-benar masuk pelanggan setiap bulan rekening untuk tertentu dari jurnal
ke dalam berkas (C5) pelanggan dikirim penerimaan hingga
induk piutang dan Secara otomatis setiap bulan (6) berkas induk piutang
direkapitulasi komputer membukukan dan memeriksa tanggal
Menguji bukti-bukti
dengan tepat transaksi pada berkas dan jumlahnya (20)
berkas induk piutang
(pembukuan dan induk piutang dan buku
disesuaikan dengan Menelusuri kredit tertentu
rekapitulasi) besar (C8)
buku besar dari data rekening piutang
Berkas induk piutang sampai ke jurnal
disesuaikan dengan Menguji bukti-bukti
berkas induk piutang penerimaan tunai dan
buku besar yang memeriksa tanggal dan
dibukukan setiap bulan disesuaikan dengan
buku besar (7) jumlahnya (21)
(C9)
BAB 14
SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES
SUBSTANTIF TRANSAKSI
Sampel audit yang diaplikasikan untuk menguji pengawasn dan tes subtantif
transaksi melalui 14 langkah. Adalah penting untuk mengikuti langkah – langkah ini secara hati –
hati untuk memastikan aspek audit dan sample diproses dengan aplikas yang tepat. Langkah –
langkah ini dibagi menjadi tiga bagian. Lngkah – langkah memberikan kerangka acuan
pembahasan berikut dan digunakan untuk audit Hillsburg Hardware Co.
Merencanakan Sampel
1. Menentukan tujuan pengujian audit.
2. Menentukan sample audit apakah yang dapat diaplikasikan.
3. Menentukan atribut dan kondisi pengecualian.
4. Menentukan populasi.
5. Menentukan unit sample.
6. Menentukan toleransi tingkat pengecualian.
7. Menentukan risiko yang dapat diterima dalam menilai risiko pengawasan terlalu rendah.
8. Menentukan tingkat pengecualian populasi.
9. Menentukan ukuran sample awal.
Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasikan sample pada populasi
13. Menganalisis pengecualian.
14. Memutuskan diterimanya populasi.
Seluruh sasaran tes harus dikaitkan dengan siklus transaksi yang sedang diuji
efektivitas pengawasan internalnya pada penerimaan tunai dan penjualan serta untuk
menentukan apakah transaksi penerimaan tunai dan penjualan berisi kesalahan keuangan.
Program audit siklus penjualan dan penagihan yang dilakukan untuk Hillsburg Hardware
terdapat pada gambar berikut.
Istilah Yang Digunakan Dalam Sampel Audit
Istilah Definisi
Perhitungan tertinggi jumlah pengecualian (CUER) Jumlah tertinggi pengecualian di dalam populasi didasarkan pada ARACR
Aplikasi sample audit yang direncanakan auditor ditujukan untuk membuat
kesimpulan tentang populasi yang didasarkan pada sample. Auditor perlu
mengujiSample
program audit
audit dantidak
yang memutuskan prosedur
sesuai dengan duaaudit di manaadalah
hal pertama sample
akan diaplikasikan.
prosedur analisis dalam program audit. Yang pertama adalah
prosedur analisis di mana sample tidak sesuai. Yang kedua adalah
prosedur observasi untuk ketiadaan dokumentasi untuk
menentukan sample audit.
Table berikut memperlihatkan adanya prosedur audit untuk siklus
penjualan pada Hillsburg Hardware Co. di mana sample audit
sesuai.
Prosedur Audit Hillsburg Hardware Co.
PROSEDUR KOMENTAR
Pengiriman Barang
10. Urutan laporan dokumen pengiriman Untuk mengerjakan ini mungkin saja dengan pemilihan sample secara
acak untuk selurud dokumen pengiriman yang telah terpilih. Hal
ini membutuhkan pemisahan angka-angka secara acak karena unit
sameplnya akan berbeda bila menggunakan cara tes yang lain.
2. Jumlah dan data lainnya di dalam arsip asli Jumlah catatan dalam arsip asli berbeda dengan jumlah catatn di dalam jurnal
sesuai dengan entri dari jurnal penjualan penjualan
(prosedur 13a).
3. Jumlah dan data lainnya pada salinan faktur Nama pelanggan dan nomor rekening pada faktur berbeda dengan catatan
penjualan sesuai dengan entri jurnal penjualan informasi dalan jurnal penjualan
(prosedur 13b).
4. Bukti bahwa harga, perkaliannya, dan footing teks Tidak ada paraf yang memadai verifikasi pada harga, perkalian dan footing
telah diperiksa (pada bagian awal dan jumlah yang
benar) ( prosedur 13b).
5. Kuantitas da data lainnya pada bill of lading sesuai Kuantitas barang yang dikirim berbeda dengan kuantitas yang ada pada salinan
dengan salinan faktur penjualan dan (prosedur 13c). faktur penjualan.
6. Kuantitas dan data lainnya pada esanan penjualan Kuantitas pada pesanan penjualan berbeda dengan kuantitas pada salinan
sesuai dengan saliana faktur penjualan (prosedur 13d). faktur penjualan
7. Kuantitas dan data lainnya pad pesanan pelnggan Nomor produk dan deskripsi pada pesanan dari pelanggan berbeda dengan
sesuai dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13d). informasi yang ada pada salinan faktur penjualan.
8. Kredit yang disetujui (prosedur 13e). Tidak adanya paraf adanya persetujuan kredit.
9. Untuk catatan penjualan di dalam jurnal penjualan, Bill of lading tidak dilekatkan dengan memilki salinan faktur penjualan dan
arsip dokumen pendukung, termasuk di dalamnya pesanan pelanggan.
salinan faktur penjualan, bill of lading, pesanan
penualan dan pesanan pelanggan (prosedur 14).
Atribut kepentingan dan kondisi pengecualian yang langsung dari
prosedur audit di man auditor telah memutuskan untuk menggunakan
sampel audit. Sample faktur penjualan akan digunakan untuk memverifikasi
atribut. Ketiadaan satupun atribut materi sample akan menadi pengecualian
bagi atribut. Adalah penting untuk dicatat bahwa dokumen yang hilang dan
kesalahan tidak selalu mengakibatkan pengecualian apabila auditor secara
khusus menentukan kondisi pengecualian.
2. Jumlah dan data lainnya dalam arsip asli yang sesuai 1 4 Medium 100
dengan entri jurnal penjualan (prosedur 13a)
Transaksi yang signifikan dan berkaitan » Saldo yang signifikan tingginya » TER 4%
dengan jumlah saldo Yang diharapkan » Saldo signifikan » TER 5%
oleh pengawasan internal mempunyai » Saldo yang signifikan rendahnya » TER 6%
efek.
Auditor dapat menetapkan perbedaan tingkat TER dan ARACR untuk atribut yang berbeda
dalam setiap tes audit.Tabel 14-4 dan 14-5 menjadi acuan ilustratif untuk penetapan TER dan
ARACR.Acuan ini tidak dapat digunakan untuk mewakili seluruh standar profesional,jenis standar
acuan untuk staf CPA dibuat sendiri.
Perkiraan tingkat pengecualian populai harus dibuat untuk merencanakan ukuran sampel
yang sesuai.jika perkiraan tingkat pengecualian populasi (Estimated Population Excetion Rate)
rendah,maka ukuran sampel yang kecil akan mencukupi tingkat pengecualian yang dapat ditolerir
auditor.oleh karena itu perkiraan yang diperlukan kecil.dengan kata lain, agar lebih tepat,perkiraan
tingkat pengecualian populasi harus didasarkan pada data sampel yang lebih besar.
Pada umumnya,hasil dari audit tahun lalu digunakan untuk membuat perkiraan yang ini.jika
tahun lalu tidak ada atau jika dianggap tak dapat dipercaya, audit dapat mempersiapkan sampel
kecil dari populasi tahun yang sekarang untuk tujuan ini. Tidaklah terlalu kritis untuk membuat
perkiraan yang tepat sebab tingkat pengecualian sampel tahun sekarang dapat digunakan untuk
memperkirakan karakteritik populasi.
TABEL 14-5 Panduan ARACR dan TER Untuk Sampel Nonstatistik :Tes Subtantif Transaksi
Cat :dalam panduan ini juga harus dipahami bahwa ARACR yang didasari pada pertimbangan audit
memiliki berbagi variasi.Tabel diatas adalah panduan yang paling konservatif yang harus diikuti.
1. Dalam situasi ini,internal pengawasan dan bukti – buktinya semua baik. Tes Subtantif yang dapat
dilakukan pada transaksi semacam ini sangat sedikit.
2. Dalam situasi ini,terdapat sedikit penekanan pada internal pengawasan. Dalam situasi seperti ini
tidak mungkin dilakukan tes Subtantif untuk transaksi.
Menentukan ukuran sampel awal
Empat faktor untuk menentukan ukuran sampel awal untuk sampel audit :
suatu karakteritik sampel nonstatistik yang penting dibandingkan dengan metode statistik
adalah pentingnya menentukan ukuran sampel menggunakan pertimbangan profesional
metode nonstatistik dibandingkan dengan menggunakan kalkulasi rumusan statistik.disebut
sebagai ukuran sampel awal sebab tingkat pengecualian dalam sampel harus dievaluasi
sebelum mengetahui apakah sampel cukup besar memenuhi sasaran tes.
Kepekaan ukuran sampel untuk faktor perubahan pemahaman yang baik konsep
yang mendasari sampel audit, sangat menolong untuk memahami efek mengubah keempat
faktor yang lain tidak diubah.
Tabel 14-6 menggambarkan meningkatnya efek terhadap keempat faktor;pengurangan
pengaruhnya akan terbalik.
Kombinasi dua faktor mempunyai efek terbesar pada ukuran sampel: TER minus
EPER.perbedaannya pada ketepatan dalam menentukan rencana sampel.ketika perkiraan
keteptannya lebih kecil,maka perkiraan yang lebih tepat,diperlukan sampel lebih besar.
Gambar 14-2 meringkas perbedaan ukuran sampel.
Adalah tidak tepat bila auditor menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi
adalah sama dengan tingkat pengecualian sampelnya kecil. Karena metode
nonstatistik,memiliki dua arah untuk menggeneralisasikan sampel untuk populasi.
Analisa Pengecualian
Setelah ukuran sampel awal untuk aplikasi sampel audit telah dihitung,auditor harus
memilih materi dalam populasi sebagai contoh. Sampel dapat terpilih dengan menggunakan
metode nonprobabilistik atau probabilistik.Untuk memperkecil kemungkinan klien mengubah
materi sampel,auditor metisnya tidak menginformasikan kepada klien materi sampelnya.
Audiot perlu juga mengawasi sampel setelah klien menyediakan dokumen.
Tingkat pengecualian sampel (Sampel Exception Rate ) dapat dengan mudah dihitung dari
hasil sampel. Jumlahnya akan sama dengan tingkat pengecualian yang dibagi dengan ukuran
sampel. Gambar 14-3 meringkas tingkat pengecualian untuk tes atribut ke1 sampai ke9.
TABEL 14-6 Efek dari Perubahan ukuran Sampel
Menentukan unit sampel,populasi organisasi,prosedur penarikan secara acak : Nomor faktur penjualan,urutan catatan di dalam jurnal penjualan;
angka acak yang dibuat komputer.
1. Menguji nomor faktur penjualan didalam jurnal penjualan (prosedur 12) 0 3 Sedang 75 75 0 0 3.0
2. Jumlah dan data lainnya dalam arsip yang sesuai dengan entri 1 4 Sedang 100 100 2 2 2.0
junal (prosedur 13)
3.Jumlah dan data lainnya didalam salinan faktur penjualan yang sesuai 1 4 Sedang 100 100 0 0 4.0
dengan entri jurnal penjualan (prosedur 13b)
4. Bukti bahwa harga,penambahannya dan pengecekan lainnya jumlah 1 4 Sedang 100 100 10 10 SER
awal dan kebenarannya (prosedur 13b) Melebihi
TER
5. Kuantitas dan data lainnya didalam surat tagihan sesuai dengan 1 4 Sedang 100 100 4 4 0
salinan faktur penjualan (prosedur 13d)
6. Kuantitas dan data lainnya didalam pesanan penjualan yang sesuai 1 6 Sedang 65 65 1 1.5 4.5
dengan salinan faktur penjualan (prosedur 13c)
7. Kuantitas dan data lainnya didalam pesanan pelanggan yang sesuai 2 8 Sedang 50 50 0 0 8.0
dengan salinan faktur penjualan(prosedur 13d)
8. Kredit yang disetujui oleh Rick Chulick (prosedur 13e) 2 8 Sedang 50 50 12 0 SER Mel
ebihiTER
9. Untuk mencatat penjualan didalam jurnal penjualan, arsip yang 1 6 Sedang 65 65 0 0 6.0
mendukung dokumen itu adalah salinan faktur penjualan, surat
tagihan,pesanan penjualan dan pesanan pelanggan (prosedur 14)
Menentukan Populasi yang Dapat Diterima
Seperti diperlihatkan dalam gambar 14-4, SER melebihi TER untuk atribut 4 dan
8, sedangkan SER dan TER sama untuk atribut 5. karena semua atribut SER yang lain
kurang dari TER. Adalah penting untuk meneliti tingkat pengecualian untuk menentukan
penyebabnya dan untuk menarik kesimpulan masing-masing atribut yang diuji.
Ketika auditor menyimpulkan TER dan SER terlalu kecil untuk populasi bisa
diterima, atau ketika SER melebihi TER, auditor harus mengambil tindakan yang spesifik.
2 2 Kesalahan terjadi pada penempatan laporan yang salah dan Karena SER lebih besar dari pada TER, maka harus dilakukan
belum diselesaikan setelah beberapa bulan. Jumlahnya 2.500 penambahan pekerjaansubstantif. Menunjukan terjadinya
dolar dan 7.800 dolar. perpanjangan prosedur konfirmasi dan memperlihatkan sisa
yang tak tertagih sepenuhnya.
Gambar 14-6 Lembar Kerja Perecanaan BUkti untuk Memutuskan Tes Rincian Saldo
untuk Hilsburg Hardware Co.- Rek. Piutang
Kebenarannya
pengungka
Kelengkap
Keberadaa
Nilai yang
Penyajian
Klasifik
dicapai
terkait
Akura
Detail
annya
Batas
Pisah
nnya
yang
dan
pan
asi
si
Resiko audit yang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
dapat diterima
Resiko bawaan Rendah Rendah Rendah Rendah Rndah Sdang Sedang Rendah Rendah
Pengawasan resiko Rendah Sedang Rendah Tinggi Rndah Tinggi Tinggi Tak dapat Tak dapat
penjualan diterapkan diterapkan
Pengawasan resiko Rendah Sedang Rendah Rendah Sdang Rndah Tak dapat Tak dapat Tak dapat
penerimaan kas diterapkan diterapkan diterapkan
Pengawasan resiko Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Rendah Rendah
pengawasan tambahan
Tes substantif Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil sedang Hasil baik Tak dapat Tak dapat Tak dapat Tak dapat
transaksi pada diterapka diterapkan diterapkan diterapkan
penjualan n
Tes substantif Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil baik Hasil baik Tak dapat Tak dapat Tak dapat
transaksi pada diterapkan diterapkan diterapkan
penerimaan kas
Prosedur analitis
Merencanakan
pendeteksian resiko
untuk tes detail pada
saldo Kesalahan Laporan yang dapat ditoleransi sebesar $422.000
Merencanakan bukti
audit untuk tes detail
pada saldo
Setelah tes pengawasan dan tes substantif transaksi lengkap, auditor perlu melengkapi baris ke tiga sampai ke tujuh bukti rencana tabulas.
Tabulasi Hilsburg Hardware diilustrasikan pada gambar 14-6.
Perhatikan baris ke satu dan ke dua yang telah dilengkapi pada bab terdahulu. Baris ke tiga sampai ke lima dokumen resiko pengawasan
tambahan lainnya. Penilaian resiko pengawasan dalam Gambar 14-6 sama dengan rencana matrik penilaian resiko pengawasan Hillsburg Hardware,
dengan modifikasi sebagai berikut :
Resiko pengawasan tinggi pada sasaran akurasi penjualan karena hasil yang tidak memuaskan untuk
atribut 4 (prosedur 13b).
Resiko pengawan tinggi pada sasaran nilai penjualan didasarkanpada hasil untuk atribut 8 (prosedur 13e).
Memunculkan kembali keberadaan (kelengkapa) sasaran pada penerimaan tunai yang berhubungan dengan
kelengkapan (keberadaan) sasaran pada rekening piutang.
GAMABAR 14-17 Ringkasan dari Langkah Sampel Audit
MERENCANAKAN SAMPEL
1. Tentukan sasaran
2. Tentukan apakah sampel audit diterapkan
3. Tentukan atribut dan kondisi pengecualian
4. Tentukan populasi
5. Tenyukan unit sampel
6. Tetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir
7. Tetapkan penilaian resiko pengawasan yang
paling rendah yang bisa diterima.
8. Perkiraan tingkat pengecualian populasi.
9. Tentukan ukuran sampel.
SAMPEL
10. Sampel
Bandingkan
PEMILIHAN
Angka pengecualian
Sampel dan ukuran sampel
11. Melaksanakan prosedur Audit sebenarnya
MENGEVALUASI HASIL
PEMBAGIAN SAMPEL
Distribusi sampel adalah frekuensi distribusi dari semua kemungkinan sampel dengan ukuran tertentu yang diperoleh
dari populasi yang memiliki beberapa parameter spesifik.
Atribut sampel didasarkan pada distribusi binomial. Distribusi binomial adalah distribusi semua kemungkinan
sampel dimana materi dalam populasi mempunyai satu dari dua kemungkinan, contoh, ya / tidak, hitam / putih, atau adanya
pengawasan penyimpangan / tidak ada pengawasan penyimpangan.
Distribusi sampel untuk contoh populasi tampak pada Tabel 14-7. Distribusi ini menunjukkan bahwa, materi 50
sampel dari populasi sangat besar dengan tingkat pengecualian 5 %, sampel seperti ini paling sedekit memperoleh 92.31 %
pengecualian (1-.0769).(Karena probabilistik tanpa pengecualiannya adalah 7.69 %, probabilistik lebih dari 0 adalah 92.31
%).
PENERAPAN PENGAMBILAN ATRIBUT
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya,14 langkah yang dibahas untuk sample non statistic juga dapat
digunakan untuk atribut sample dalm tes atribut sample.
Merencanakan Sampel
1. Tentukan sasaran tes audit.Untuk setiap atribut sample dan sample nonstatistik.
2. Tentukan apakah sample audit dapat diterapkan.Untuk setiap atribut sample dansampel nonstatistik
3. Tentukan atribut dan kondisi pengecualian.
4. Tentukan populasi
5. Tentukan unut sample
6. Tetapkan tingkat pengecualian yang dapat ditolerir
7. Tetapkan penilaian resiko pengawasan yang paling rendah yang bisa diterima
Konsep untuk menetapkan resiko ini sama untuk untuk sample statistic dan nonstatistik,hanya saja metode
penghitungannya yang berbeda.Sebab dari perbedaan ini membutuhkan kuantifikasi resiko ketika auditor
merencanakan untuk menentukan ukuran sample dan mengevaluasi hasil perhitungan statistic.
Empat factor yang menentukan ukuran sample awal untuk sample statistic dan non statistic :ukuran
populasi,TER,ARACR,dan EPER.Tabel digunakan untuk menentukan ukuran sample.Ada 2 tabel pada table
14.8 diambil dari acuan sample audit AICPA.Keduanya sama ,pengecualian yang pertama ARACRnya 5
persen dan yang kedua ARACR 10 persen.Tabelnya adalah “table satu sisi” yang berarti bahwa keduanya
memiliki tingkat pengecualian yang tinggi untuk ARACR ditentukan.
Penggunaan Tabel.Menggunakan table untuk menentukan ukuran sample awal terdiri dari 4 langkah:
1. Memilih tabel yang sesuai dengan ARACR
2. Menempatkan TER pada bagian atas tabel
3. Menempatkan EPER pada kolom paling kiri
4. Perhatikan kolom TER yang sesuai sampai bersilangan dengan baris EPER yang sesuai.Angka pertemuan
antar TER dan EPER adalah ukuran sample awal
TABEL 14.8 Menentukan Ukuran sampel untuk Nomor Sampel
ARACR 5 Persen
Batas angka
populasi
pengecualian Toleransi angka pengecualian (dalam persen)
(dalam persen) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15 20
0 149 99 74 59 49 42 36 32 29 19 14
0.25 236 157 117 93 78 66 58 51 46 30 22
0.5 * 157 117 93 78 66 58 51 46 30 22
0.75 * 208 117 93 78 66 58 51 46 30 22
1 * * 156 93 78 66 58 51 46 30 22
1.25 * * 156 124 78 66 58 51 46 30 22
1.5 * * 192 124 103 66 58 51 46 30 22
1.75 * * 227 153 103 88 77 51 46 30 22
2 * * * 181 127 88 77 68 46 30 22
2.25 * * * 208 127 88 77 68 61 30 22
2.5 * * * * 150 109 77 68 61 30 22
2.75 * * * * 173 109 95 68 61 30 22
3 * * * * 195 129 95 84 61 30 22
3.25 * * * * * 148 112 84 61 30 22
3.5 * * * * * 167 112 84 76 40 22
3.75 * * * * * 185 129 100 76 40 22
4 * * * * * * 146 100 89 40 22
5 * * * * * * * 158 116 40 30
6 * * * * * * * * 179 50 30
7 * * * * * * * * * 68 37
ARACR 10 persen
0 114 76 57 45 38 32 28 25 22 15 11
0.25 194 129 96 77 64 55 48 42 38 25 18
0.5 194 129 96 77 64 55 48 42 38 25 18
0.75 265 129 96 77 64 55 48 42 38 25 18
1 * 176 96 77 64 55 48 42 38 25 18
1.25 * 221 132 77 64 55 48 42 38 25 18
1.5 * * 132 105 64 55 48 42 38 25 18
1.75 * * 166 105 88 55 48 42 38 25 18
2 * * 198 132 88 75 48 42 38 25 18
2.25 * * * 132 88 75 65 42 38 25 18
2.5 * * * 158 110 75 65 58 38 25 18
2.75 * * * 209 132 94 65 58 52 25 18
3 * * * * 132 94 65 58 52 25 18
3.25 * * * * 153 113 82 58 52 25 18
3.5 * * * * 194 113 82 73 52 25 18
3.75 * * * * * 149 98 73 52 25 18
4 * * * * * 218 98 73 65 25 18
4.5 * * * * * * 180 87 65 34 18
5 * * * * * * 160 115 78 34 18
5.5 * * * * * * * 142 103 34 18
6 * * * * * * * 182 116 45 25
7 * * * * * * * * 199 52 25
7.5 * * * * * * * * * 52 25
8 * * * * * * * * * 60 25
8.5 * * * * * * * * * 68 32
Gambar table 14.8 memperlihatkan sample yang dokumentasinya lengkap pada
tes atribut 1 sampai 9 pada table 14.3 Hillsburg Hardware Co.yang
menggunakan atribut sample
ARACR harus ditentukan dalam angka (10 persen) dalam aplikasi atribut
sample (gambar 14.8) Penentuan angka ARACR dipertimbangkan bersama
dengan penilaian EPER dan TER untukmenentukan masung-masing sample
pada atribut pada Tabel 14.8
Pemilihan sample dan melaksanakan prosedur audit
Pemilihan sample.
Melaksanaka prosedur audit
Mengevaluasi hasil
Generalisasi sample kepada populasi.Untuk atribut sample,auditor mengkalkulasi
batas retinggi (CUER) pada ARACR tertentu,kemudian menggunakan program
computer atau tabel khusus yang dibuat dari tabel statistic.
Penggunaan Tabel.Tabel untuk menghitung CUER meliputi 4 langkah berikut ini:
Pilihlah tabel yang sesuai dengan ARACR
Carilah angka pengecualian yang ada pada tes audit dibagian atas tabel
Carilah ukuran sample pada kolom paling kiri
Baca bagian angka yang sesuai dengan kolom pegecualian sampai bertemu
dengan pesilangan ukuran sample pada baris yang sesuai (CUER)
Mungkin saja terjadi ukuran sample tidak sepadan dengan tabel evaluasi atribut
sample,ketika ini terjadi umumnya ditambah.
Tabel ini berasumsi bahwa ukuran populasi yang sangat besar (tanpa batas)
mengakibatkan CUER lebih konservatif dibandingkan pada ukuran yang lebih
kecil.Sebab ukuran ukuran populasi terhadap ukuran sample dan secara spesifik
diabaikan.
Menganalisa pengecualian
menentukan populasi yang dapat diterima