Anda di halaman 1dari 30

Disusun Oleh :

Iin Nila Nuraini, S.Ked


J510170011

KEPANITRAAN KLINIK STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
• Nama : Ny. K
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 48 tahun
• Alamat : Papahan, Karanganyar
• Status Perkawinan : Menikah
• Tanggal pemeriksaan : 17 Januari 2018
• No. CM : 22 xx xx
A. Keluhan utama :
Pasien datang dengan keluhan gatal pada
punggung kaki kanan dan kiri
B. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan gatal pada
punggung kaki, gatal dirasakan makin memberat
semalam, keluhan gatal sudah dirasakan sejak pasien
masih muda dan sering kambuh-kambuhan. Keluhan
tidak disertai panas (-), perih (-). Biasanya saat kambuh
pasien menggunakan salep enerson, tetapi saaat ini
salep sudah habis.
Riwayat pernah mengalami hal sama :
diakui sejak masih muda

Riwayat asma : diakui

Riwayat penyakit kulit : disangkal

Riwayat alergi obat : disangkal


Riwayat atopi : diakui (ibu pasien asma)

Riwayat keluhan yang sama : disangkal

Riwyat alergi obat : disangkal

Riwayat keluhan yang sama : disangkal


Pemeriksaan dilakukan pada 17/01/2018
a. Keadaan Umum : Tampak baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Vital sign : Normal
STATUS GENERALIS

• Kepala : Normocephali
• Mata : CA -/-. SI -/-
• Leher : Tidak teraba pembesaran KBG
• THT : Tidak ada kelainan
• Cor : BJ I-II regulerG(-),M(-)
• Pulmo : Suara dasar vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-)
• Abdomen : BU (+) normal, supel
• Ekstremitas: Akral hangat
• Pada punggung kaki kanan
Lokasi dan kiri

• Terlokalisir, lesi menyerupai


Distribusi tali sandal jepit.

• Plak eritema agak meninggi


berbatas tegas dengan tepi
UKK hipopigmentasi, ekskoreasi
bekas garukan, likenifikasi, dan
skuama tebal.
A. Keluhan Utama
pasien datang dengan keluhan punggung kaki terasa gatal
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan gatal pada punggung kaki,
gatal dirasakan makin memberat semalam, keluhan gatal sudah
dirasakan sejak pasien masih muda dan sering kambuh-
kambuhan. Keluhan tidak disertai panas (-). Pasien memiliki
riwayat atopi dan ibu pasien juga memiliki atopi.
C. Pemeriksaan Fisik
Lokasi : Pada punggung kaki kanan dan kiri
Distribusi : Terlokalisir
UKK :Plak eritema agak meninggi berbatas tegas
dengan tepi hipopigmentasi, ekskoreasi bekas garukan,
likenifikasi, dan skuama tebal.
Dermatitis
Kontak Alergi
Dermatitis Kontak
Iritan

Dermatitis Atopik
Liken Simplek
Kronis
Dermatitis Kontak Alergi
R/ Lamodex krim tube No.
II S 2 dd ue

R/ Cetirizine tab No. VII S 2


dd tab 1 (0-1-1)
Menghindari penggunaan sandal jepit

Menghindari substansi alergen

Memenggunakan perlengkapan pelindung saat


melakukan aktivitas yang beresiko terhadap paparan
alergen
Dermatitis yang terjadi akibat pajanan
ulang dengan bahan luar yang bersifat haptenik
atau antigenik yang sama atau mempunyai
struktur kimia serupa pada kulit seseorang yang
sebelumnya telah tersensitasi.
Penyebab munculnya adalah bahan kimia
sederhana dengan berat molekul yang
umumnya rendah, merupakan alergen yang
belum diproses disebut hapten, bersifat lipofilik,
dan dapat menembus stratum korneum
sehingga mencapai sel epidermis di bawahnya .
Sebelumnya terpapar oleh alergen

48-96 jam antara kontak dan perubahan pada


kulit.

Sebelumnya tubuh telah terkontak dengan alergen yang


sama di bagian tubuh yang lainnya.

Menetapnya alergen dalam tubuh selama bertahun-


tahun
• Riwayat terpajan dengan alergen
• Terjadi reaksi beruba dermatitis, setelah pajanan
ulang dengan alergen tersangka yang sama
• Bila pajanan dihentikan, lesi membaik, sedangkan
bila pajanan berulang maka lesi memberat.
• Gejala subyektif berupa gatal
• Terdapat tanda dermatitis ( akut, subakut,kronis)
• Lesi bersifat lokalisata, batas tegas, bentuk sesuai
penyebab
• Type
akut  eritem dan edema pada, dapat
berupa papul, dalam beberapa reaksi dapat
berupa bula, erosi, dan krusta
subakut  plaque dengan eritem
kronik  plaque dengan likenifikasi,
ekskoriasi, eritem, pigmentasi
• Test kulit ( tes tempel ) untuk mencari
penyebab
• Pada DKA kosmetik, apabila test tempel
negatif dapat dilanjutkan dengan test pakai
(use test), test pakai berulang (repeated open
application test – ROAT)
• Dermatitis kontak iritan
• Dermatitis numularis ( bila bentuk bulat atau
lonjong )
• Liken simplek kronis
• Dishidrosis ( bila mengenai telapak tangan dan
kaki )
Gambaran klinis Dermatitis kontak iritan Dermatitis kontak alergi

Patogenesis Efek sitotoksik langsung Reaksi T cell–mediated immune

Setiap orang Golongan minoritas

Onset sedang (chemical burns)


12–48 jam sebelum tersensitisasi.
Onset 12-48 jam sebelum tersensitisasi
Setelah terpapar bahan iritan lemah
yang berulang

Ekzema subakut atau kronik dengan


Ekzema akut sampai subakut dengan
Tanda deskuamasi dan fisura.
vesikel

Gejala Nyeri dan sensasi terbakar Pruritus

Konsentrasi kontaktan Tinggi Rendah

Pemeriksaan Tidak ada Patch or prick tests


Sistemik

•Anti Histamin
•Kortikosetroid
•Metilprednison
•Metilprednisolon
•Triamsinolon
Topikal

• Basah  KMnO4
• Kering  Kortikosteroid Topikal
• Hidrokortison 1-2%
• Triamsinolon 0.1%
• Fluosinolon 0.025%
• Desoksimetason 2 – 2,5%
• Betametason-Dipropionat 0.05%
Non-medikamentosa
• Hentikan pajanan alergen tersangka
• Penilaian identifikasi alergen (test tempel
lanjut dengan bahan yang lebih spesifik)
• Anjuran penggunaan alat pelindung diri yang
sesuai
Prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan
kontaknya dapat disingkirkan. Prognosis kurang baik
dan menjadi kronis bila terjadi bersamaan dengan
dermatitis oleh faktor , endogen (dermatitis atopik,
dermatitis numularis), atau terpajan oleh alergen
yang tidak mungkin dihindar misalnya berhubungan
dengan pekerjaan terentu atau terdapat pada
lingkungan penderita.

Anda mungkin juga menyukai