Anda di halaman 1dari 19

RELATIONSHIP BETWEEN BULLYING AND

HEALTH PROBLEMS IN PRIMARY SCHOOL


CHILDREN

HULYA KARATAS, CANDAN OZTURK


DOKUZ EYLUL UNIVERSITY, IZMIR, TURKEY
HUBUNGAN ANTARA BULLYING DAN MASALAH
KESEHATAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

ANDHITYA WP TEIBANG
FKUPN
1620221216
ABSTRAK
 Tujuan

 Menganalisis hubungan antara bullying dan paparan terhadap bullying dan


masalah kesehatan pada anak sekolah dasar.

 Metode Penelitian

 Dilakukan pada 92 orang tua dan 92 siswa yang merupakan siswa kelas enam di
dua sekolah dasar di Izmir

 Data dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioner Bullying Teman Sebaya


Remaja (Peer Bullying Scale Adolescent) dan Kuesioner Identifikasi Masalah
Kesehatan (Identification of Health Problems Form).

 Data dianalisis melalui analisis χ2 dan odds ratio dengan derajat kepercayaan
95%.
 Hasil

 Empat puluh sembilan persen siswa (48,9%) adalah laki-laki, 51,1% di


antaranya adalah perempuan dan usia rata-rata adalah 11,6 ± 0,53 tahun.
 Siswa yang memiliki nilai tinggi dalam terpapar bullying lebih cenderung
mengalami sakit kepala, lesu, menangis gelisah, gugup, masalah tidur, pusing
 siswa yang memiliki skor bullying tinggi secara signifikan biasanya hanya
mengalami kurangnya nafsu makan.
 Kesimpulan

 Siswa yang terpapar bullying memiliki lebih banyak masalah kesehatan


daripada siswa yang melakukan bullying.
 Disarankan untuk mengembangkan suatu program yang dirancang untuk
mencegah dampak negatif bullying.
Kata kunci: bullying, anak, kesehatan sekolah, sekolah dasar
LATAR BELAKANG

Perlakuan memberikan tekanan secara fisik


atau psikologis berulang oleh orang atau
kelompok yang lebih kuat kepada yang lebih
lemah (Olweus, 1993).

Penelitian di berbagai bagian dunia


menunjukkan bahwa bullying adalah
masalah lazim hampir di seluruh dunia.

efek negatif pada fisik, psiko-sosial, dan


lingkungan akademis untuk keduanya, baik
bully dari bullying maupun korban
Bullying di masa kanak-kanak meningkatkan risiko perilaku antisosial
(penyalahgunaan zat, kecenderungan kriminal) dan penyakit kejiwaan pada
masa remaja dan dewasa

untuk menganalisis hubungan antara bullying dan keterpaparan terhadap


bullying dan masalah kesehatan pada anak sekolah dasar.
METODE PENELITIAN

• 184 peserta, 92 di antaranya adalah orang


SAMPEL tua dan 92 siswa kelas enam yang dipilih
secara acak dari dua sekolah dasar di Izmir

• Kuesioner Bullying Teman Sebaya (Peer


Bullying Scale) : siswa
INSTRUMEN • Kuesioner Identifikasi Masalah Kesehatan
(Identification of Health Problems Form) :
orang tua
Merusak
Barang

Menyebarkan Bullying
Gosip Seksual

Kuesioner
Bullying

Bullying
Isolasi
Fisik

Bullying
Verbal
PROSEDUR
 Meminta izin tertulis dari Direktorat Regional Izmir Komite
Pendidikan Nasional dan Etika Sekolah Keperawatan Dokuz Eylul
University dan orang tua siswa.
 Data dikumpulkan pada bulan Oktober dan November 2009,
dengan menerapkan Kuesioner Bullying Teman Sebaya Remaja
untuk siswa dan Kuesioner Identifikasi Masalah Kesehatan kepada
orang tua secara anonim.
 Skornya dari Kuesioner Bullying Teman Sebaya dikategorikan
menjadi dua kelompok yaitu "kelompok dengan skor bully/korban
rendah" dan "kelompok dengan skor bully/korban tinggi".
HASIL
 30 siswa mendapatkan skor tinggi di kelompok bully dan 62 siswa
mendapatkan skor rendah di kelompok bully
 Kuesioner korban 32 siswa termasuk di kelompok korban dengan
skor tinggi dan 60 siswa termasuk dalam kelompok korban dengan
skor yang rendah
 anak-anak di kelompok korban dengan skor tinggi mengalami sakit
kepala, lesu, menangis gelisah, gugup, masalah tidur, dan
pusing lebih sering secara signifikan daripada kelompok korban
dengan skor rendah.
 Anak di kelompok dengan skor bullying tinggi hanya mengalami
nafsu makan yang rendah lebih sering secara signifikan daripada
kelompok bully dengan skor rendah dan tidak ada perbedaan yang
berarti berkaitan dengan gejala lainnya
DISKUSI
Hubungan antara keterpaparan terhadap bullying dan masalah
kesehatan
 Korban bullying mengalami gejala masalah kesehatan yang jauh
lebih banyak daripada bully.
 Anak-anak dengan skor korban yang tinggi mengalami sakit
kepala, lesu, menangis, pusing, gelisah, gugup, gangguan tidur
secara signifikan lebih sering.
Hubungan antara pelaku bullying dan masalah kesehatan
 Bully mengalami efek negatif dari bullying itu sendiri.
 Anak-anak dalam kelompok bully dengan skor yang tinggi hanya
mengalami nafsu makan yang menurun lebih sering secara
signifikan daripada kelompok bully dengan skor yang rendah.
 Sementara sebagian besar peneliti menggambarkan bully sebagai
pribadi yang cemas, gelisah dan depresi,
KETERBATASAN PENELITIAN

 Hanya siswa kelas enam dan orang tua mereka yang diikutkan
dalam penelitian
 Penelitian ini adalah studi cross sectional, hasilnya tidak
menjelaskan sebab dan akibat pada hasil yang ditemukan
 Jumlah yang ditargetkan pada pengambilan sampel telah ditentukan
sebanyak 112 siswa dan orang tua tapi data yang didapatkan hanya
92 siswa karena ada orang tua yang tidak mengisi kuesioner atau
mereka tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.
 Instrumen yang dirancang telah diuji reliabilitas dan validitas di Turki
tapi tidak bertujuan untuk digunakan untuk menentukan masalah
yang berkaitan dengan bullying.
KESIMPULAN

 Bullying adalah masalah yang tidak hanya mempengaruhi si bully


dan korban, tapi semua siswa di sekolah.
 Hal itu menyebabkan sakit kepala, lesu, menangis, pusing,
gelisah, gugup, gangguan tidur dan nafsu makan yang menurun
dialami anak lebih sering secara signifikan.
 Anak-anak yang terpapar bullying yang lebih berat mengalami
lebih banyak masalah kesehatan daripada teman sebayanya.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai