ANDHITYA WP TEIBANG
FKUPN
1620221216
ABSTRAK
Tujuan
Metode Penelitian
Dilakukan pada 92 orang tua dan 92 siswa yang merupakan siswa kelas enam di
dua sekolah dasar di Izmir
Data dianalisis melalui analisis χ2 dan odds ratio dengan derajat kepercayaan
95%.
Hasil
Menyebarkan Bullying
Gosip Seksual
Kuesioner
Bullying
Bullying
Isolasi
Fisik
Bullying
Verbal
PROSEDUR
Meminta izin tertulis dari Direktorat Regional Izmir Komite
Pendidikan Nasional dan Etika Sekolah Keperawatan Dokuz Eylul
University dan orang tua siswa.
Data dikumpulkan pada bulan Oktober dan November 2009,
dengan menerapkan Kuesioner Bullying Teman Sebaya Remaja
untuk siswa dan Kuesioner Identifikasi Masalah Kesehatan kepada
orang tua secara anonim.
Skornya dari Kuesioner Bullying Teman Sebaya dikategorikan
menjadi dua kelompok yaitu "kelompok dengan skor bully/korban
rendah" dan "kelompok dengan skor bully/korban tinggi".
HASIL
30 siswa mendapatkan skor tinggi di kelompok bully dan 62 siswa
mendapatkan skor rendah di kelompok bully
Kuesioner korban 32 siswa termasuk di kelompok korban dengan
skor tinggi dan 60 siswa termasuk dalam kelompok korban dengan
skor yang rendah
anak-anak di kelompok korban dengan skor tinggi mengalami sakit
kepala, lesu, menangis gelisah, gugup, masalah tidur, dan
pusing lebih sering secara signifikan daripada kelompok korban
dengan skor rendah.
Anak di kelompok dengan skor bullying tinggi hanya mengalami
nafsu makan yang rendah lebih sering secara signifikan daripada
kelompok bully dengan skor rendah dan tidak ada perbedaan yang
berarti berkaitan dengan gejala lainnya
DISKUSI
Hubungan antara keterpaparan terhadap bullying dan masalah
kesehatan
Korban bullying mengalami gejala masalah kesehatan yang jauh
lebih banyak daripada bully.
Anak-anak dengan skor korban yang tinggi mengalami sakit
kepala, lesu, menangis, pusing, gelisah, gugup, gangguan tidur
secara signifikan lebih sering.
Hubungan antara pelaku bullying dan masalah kesehatan
Bully mengalami efek negatif dari bullying itu sendiri.
Anak-anak dalam kelompok bully dengan skor yang tinggi hanya
mengalami nafsu makan yang menurun lebih sering secara
signifikan daripada kelompok bully dengan skor yang rendah.
Sementara sebagian besar peneliti menggambarkan bully sebagai
pribadi yang cemas, gelisah dan depresi,
KETERBATASAN PENELITIAN
Hanya siswa kelas enam dan orang tua mereka yang diikutkan
dalam penelitian
Penelitian ini adalah studi cross sectional, hasilnya tidak
menjelaskan sebab dan akibat pada hasil yang ditemukan
Jumlah yang ditargetkan pada pengambilan sampel telah ditentukan
sebanyak 112 siswa dan orang tua tapi data yang didapatkan hanya
92 siswa karena ada orang tua yang tidak mengisi kuesioner atau
mereka tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.
Instrumen yang dirancang telah diuji reliabilitas dan validitas di Turki
tapi tidak bertujuan untuk digunakan untuk menentukan masalah
yang berkaitan dengan bullying.
KESIMPULAN