MOTIVASI

AHMAD FARID RIVAI, MPH

 Apakah MOTIVASI itu…?

• “Motive/Motiwum” : a moving cause

b/d inner drive, impulse, intension

• Kekuatan, dorongan, pergerakan

Mengapa harus ada MOTIVASI…?
• Target pencapaian kerja jelas
• Dorongan mencapai sukses
• Bersyukur atas hasil kerja yang dicapai
• Sense of belonging
• Dorongan bekerja aktif
• Keinginan kuat terhadap keberhasilan
kerja
• Keterlibatan maksimal
 5 Kisi MOTIVASI

• Motivasi melalui sentuhan tubuh

• Motivasi melalui sentuhan rohani
• Motivasi melalui sentuhan psikologi
• Motivasi sukses
• Motivasi diri (self motivation)
 MOTIVATION…
“Salah satu karakteristik utama
yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin adalah kemampuannya
untuk memotivasi orang lain
dalam mencapai tujuan atau misi
dari organisasinya”
 MOTIVATION…
“Seorang pemimpin yang tidak mampu
memotivasi orang-orangnya, tidak
lebih dari seorang penunjuk jalan,
yang tahu ke mana harus pergi tetapi
sepenuhnya tidak dapat
mengendalikan mereka yang
dipandunya.”
 Faktor yang memengaruhi
MOTIVASI
• Faktor Lingkungan
• Ciri Pribadi Seseorang
• Perilaku yang ditampilkan
• Persepsi
• Kebutuhan Baru
• Tingkat & Jenis Pekerjaan
• Cita-Cita & Tujuan
Cara Mengukur MOTIVASI
Menurut Handoko (2000) :
• Faktor-faktor luar
• Aspek tingkah laku

Menurut Makmun (2000) :

• Durasi, Frekuensi
• Memuaskan/tidak
• Arah sikap kegiatan
Pembagian MOTIVASI
Motivasi Intrinsik
• Klausemeier (1971) :
– Tepat waktu, Bertanggung jawab,
– Memanfaatkan fasilitas, Meningkatkan
hubungan sosial, Sesuai dengan sistem nilai

Motivasi Ekstrinsik
 NEED THEORIES OF
MOTIVATION
• Maslow’s Need Hierarchy Theory
• Two-Factor Theory (Herzberg)
• Acquired Needs Theory (McClelland)
 MASLOW’S HIERARCHY OF NEEDS

Self
Actualization
Needs
Esteem
Needs

Belongingness/Love
Needs

Compensation Safety Needs

(Pay;
Incentives)
Physiological Needs
 MENURUT MASLOW
• KOMPENSASI (GAJI, INSENTIF
KEUANGAN) BERADA DI LEVEL
TERBAWAH DARI HIERARKI
• JADI TIDAK MEMPENGARUHI
MOTIVASI
• BERSIFAT EXTRINSIKS
NEW MODEL OF MASLOW’S HIERARCHY OF NEEDS

Tran
scendence
Self
Actualization

Aesthetic Needs

Need to Know & Understand

Esteem Needs
Belongingness/Love Needs
Safety Needs
Physiological Needs
 HERZBERG’S TWO-FACTOR THEORY

Highly
Satisfied MOTIVATORS
Motivators
Achievement
AREA OF Influence level
Recognition
SATISFACTION Of satisfaction
Responsibility
Work Itself
Personal Growth
Neither
Satisfied nor
dissatisfied
HYGIENE
FACTORS
Working conditions
AREA OF Hygiene factors
Pay & security
DIS- Influence level of
Company policies
SATISFACTION dissatisfaction
Supervisors
Interpersonal
Highly relationships
Dissatisfied
 HERZBERG
2 Faktor utama

Faktor Hygiene Faktor Motivasi

Kebutuhan tingkat • Memberi kepuasan
rendah untuk bertahan kerja mendorong
tidak membutuhkan seseorang untuk ingin
pekerjaan menantang : bekerja lebih baik:

– Pengakuan
– Supervisor
– Tanggung jawab
– Upah / gaji
– Pekerjaan itu sendiri
– Fasilitas fisik
– Kmk pengembangan diri
 MENURUT HERZBERG
• GAJI ATAU KENAIKAN GAJI TIDAK
AKAN MENINGKATKAN MOTIVASI
• TAPI, JIKA GAJI TIDAK CUKUP (TIDAK
SESUAI DENGAN HARAPAN), AKAN
MENIMBULKAN KETIDAKPUASAN
• GAJI CUKUP = Neither Satisfied nor
dissatisfied
 Acquired Needs Theory
(McClelland)
3 needs can be acquired:
• Need for Achievement
• Need for Affiliation
• Need for Power
Diskusi:
 Motivation Theories & Workplace Outcomes:
A Contingency Approach
Source: Kreitner & Kinicki (1998; p. 192)

Outcome MOTIVATION THEORIES

of Need Reinforcement Equity Expectancy Goal Job
Interest Setting Characteristic
Ikut Kursus
X
Upaya
terbaik X X X X X X
Performance
/ prestasi X X X X
Satisfaction/
kepuasan X X X
Absenteeism
X X X
Turnover
X X X X
 REINFORCEMENT THEORY
• Looks at the relationship between BEHAVIOR &
its CONSEQUENCES by changing or modifying
follower’s on the job behavior through the
appropriate use of immediate REWARDS or
PUNISHMENTS
• BEHAVIOR MODIFICATION: the law of effect
• 4 Cara: Positive & Negative Reinforcement;
Punishment; Extinction/ pemadaman
• Diskusi: HUBUNGAN KOMPENSASI -
MOTIVASI
 ADAM’S EQUITY THEORY OF
MOTIVATION
• A Model of Motivation that explains how people
strive for FAIRNESS & JUSTICE in social
exchanges or give-and-take relationship
• Employee-Employer exchange components:
INPUTS & OUTCOMES
• INPUTS: Time, education/training, experience,
skills, creativity, seniority, loyalty, age,
personality traits, effort expanded, personal
appearance
• OUTCOMES: pay/bonuses, fringe benefits,
challenging assignments, job security, career
advancements/promotions, status symbols,
recognition, etc
 ADAM’S EQUITY THEORY OF MOTIVATION
Self Other
Self
Other

An Equitable Situation
Other
Negative
Self Inequity
EQUITY =
RATIO OF
OUTCOMES
TO INPUTS

Positive Inequity
Expanded the Concept of Equity
• Distributive Justice
• Procedural Justice
• External Equity (pekerjaan A vs pekerjaan A di
organisasi lain)
• Internal Equity (pekerjaan A vs pekerjaan B
dalam satu organisasi)
• Individual Equity (pekerjaan A vs pekerjaan A
dalam satu organisasi)
Diskusi: HUBUNGAN KOMPENSASI – MOTIVASI
& KEPUASAN
 Motivation Theories & Workplace Outcomes:
A Contingency Approach
Source: Kreitner & Kinicki (1998; p. 192)

Outcome MOTIVATION THEORIES

of Need Reinforcement Equity Expectancy Goal Job
Interest Setting Characteristic
Choice to
pursue a X
course of
action
Effort
X X X X X X
Performance
X X X X
Satisfaction
X X X
Absenteeism
X X X
Turnover
X X X X
 VROOM’s EXPECTANCY
THEORY
Motivasi tergantung pada sejauh mana
seseorang mempunyai keinginan akan
sesuatu dan perkiraan akan
kemungkinan untuk mencapai hasil /
mendapatkannya

Motivasi = valency x expectancy

kuatnya keinginan kmk hasil
 VROOM’S EXPECTANCY THEORY

Meletakan upaya ke dlm tugas

E  P expectancy Untuk mencapai prestasi?
Effort  Performance

P  O expectancy Performen tinggi sebagai

Performance  Outcomes Outcome?

Tersedia outcome dg nilai tinggi?

Valence – Value of outcomes
(pay, recognition, other rewards)

MOTIVATION
 PORTER-LAWLER’S
EXPECTANCY MODEL

4 8
1 Kemampuan Penghargaan
Nilai dan bakat yang dirasa
penghargaan
pantas

3 6 7 9

Usaha Kinerja Penghargaan Kepuasan

2 5
Kemungkinan Persepsi
kinerja akan diberi terhadap
penghargaan peran
 EXPECTANCY THEORY
• DISKUSI: HUBUNGAN KOMPENSASI –
MOTIVASI & KEPUASAN
• Contoh: Jika bekerja 5 tahun mendapat
cuti 10 hari/5 tahun; Jika bekerja 10 tahun
akan mendapat tambahan cuti 5
hari/tahun, plus: status senior, tunjangan
dan gaji tambahan, dll.
 Motivation Theories & Workplace Outcomes:
A Contingency Approach
Source: Kreitner & Kinicki (1998; p. 192)

Outcome MOTIVATION THEORIES

of Interest Need Reinforcement Equity Expectancy Goal Job
Setting Characteristic
Choice to
pursue a X
course of
action
Effort
X X X X X X
Performance
X X X X
Satisfaction
X X X
Absenteeism
X X X
Turnover
X X X X
 Peran Perawat Pengelola dlm
menciptakan iklim motivasi

Pertimbangkan keunikan masing-masing staf

dan pilih strategi yang tepat :
• Buat ekspektasi dan komunikasikan kepada staf
pelaksana
• Konsisten dan adil terhadap semua staf
• Kembangkan konsep tim kerja
• Integrasikan kebutuhan dan keinginan staf dengan
kepentingan
• dan tujuan organisasi
 Ketahui dan coba pahami
keunikan staf
• Jadilah pengambil keputusan yang
teguh/firm melalui proses yang tepat
• Berikan pengalaman menantang yang
memungkinkan bagi staf untuk berkembang
• Minta partisipasi dan input dari staf dalam
• keputusan secara tepat
• Apabila memungkinkan , berikan pengakuan
• dan penghargaan kepada staf
 Langkah-Langkah Manajemen
Lanjut :
1.Memastikan motivasi dalam kewenangan
kepemimpinan
2.Peran manajer dalam menciptakan
motivasi
3.Peran mentor sebagai instrumen dalam
menciptakan motivasi kerja
4.Self-motivation untuk manajer
5.Tindakan pemastian bagi keberhasilan
motivasi
1.Membuat target kerja
2.Mengorganisasikan pekerjaan & staffing
3. Menambahkan beban kerja sesuai
dengan kemampuan pekerja
4.Memastikan pekerja bekerja dalam batas
maksimum
5.Melibatkan semua orang dalam pekerjaan
secara emosi, mental, rohani, dan fisik.
6.Memastikan motivasi dalam kewenangan
kepemimpinan
 Peran Mentor Manajer
Keperawatan

• Model • Feedback Giver

• Envisioner • Eye-Opener
• Energizer • Idea Bouncer
• Supporter • Problem Solver
• Standard Prodder • Carrer Counselor
• Teacher-coach • Challenger
 Self Motivation
• Mencari konsultan & kelompok pendukung
• Memisahkan urusan pekerjaan dari
kehidupan rumah
• Mengenali keterbatasan & kelemahan
• Belajar menghargai kemampuan staf
• Bersantai, tertawa, dan berkumpul dengan
teman-teman
• “Semua yang Anda kerjakan u/
kemaslahatan umat & sebagai ibadah”
 Pemastian Keberhasilan
Motivasi
• Pilihlah & tetapkanlah u/ menang secara
bersama!
• Masuklah dengan pasti dalam perjuangan
melalui doa, yakinlah!
• Bekerja dengan baik & konsisten untuk
mencapai kemenangan
• Usahakanlah menginterpretasikan hidup &
proses kerja kacamata kemenangan!
 `
MOTIVATION…

“Gagal itu BIASA, terus

berusaha…itu baru LUAR
BIASA!!!”
 Kasus
Seorang Perawat pelaksana di ruang rawat inap datang
terlambat karena bangunnya kesiangan. Perawat
tersebut malas bekerja dan dia lebih banyak kesibukan
mencari pekerjaan di luar sebagai calo penjualan mobil.
Dia suka menceritakan kalau mobil yang ia jual
dibandingkan dengan pekerjaan seorang perawat. Dia
masuk ke sekolah perawat karena disuruh ibunya agar
dapat merawat bapaknya yang sakit sakitan dan cepat
mendapat pekerjaan. Pernah ia berniat keluar dari
pekerjaan perawat karena tidak ia sukai pekerjaan
seperti memandikan membantu orang sakit dan lain
sebagainya, namun ia juga tidak mau mengecewakan
ibunya.
• Komitmen perawat
• Tanggung jawab perawat
• Perawat harus dapat mengatur waktu
• Sikap profesional
• Melalaikan kewajiban sbg perawat
• Motivasi dalam diri perawat berkurang
• Niat dalam diri sebagai Perawat
• Dukungan positif dari orang sekitar
• Memiliki komitmen
• Memberikan motivasi
• Bertanggung jawab
• Menjadi role model
• Tidak bersikap Profesional
• Tidak bertanggung jawab dan melanggar janji
seorang Perawat
• Tidak komitmen terhadap profesi
• Melalaikan pekerjaan dan tanggung jawab
profesi Perawat
• Tidak menunjukan pekerjaan sbg perawat
dengan baik
• Tidak bisa membagi waktu, dan prioritas
pekerjaan yang di utamakan
• Kurang motivasi diri sebagai Perawat
Apa yang dilakukan pada kasus
tersebut ?
• Melakukan pendekatan untuk memberikan
motivasi
• Memberikan penjelasan bahwa
perbuatannya salah

MOTIVASI ????
• Memberikan nasehat/ memberikan
pemahaman
• Megarahkan dan membimbing
• Memotivasi diri sendiri
 NEED THEORIES OF
MOTIVATION
• Maslow’s Need Hierarchy Theory
• Two-Factor Theory (Herzberg)
• Acquired Needs Theory (McClelland)
 MASLOW’S HIERARCHY OF NEEDS

Self
Actualization
Needs
Esteem
Needs

Belongingness/Love
Needs

Compensation Safety Needs

(Pay;
Incentives)
Physiological Needs
 MENURUT MASLOW
• KOMPENSASI (GAJI, INSENTIF
KEUANGAN) BERADA DI LEVEL
TERBAWAH DARI HIERARKI
• JADI TIDAK MEMPENGARUHI
MOTIVASI
• BERSIFAT EXTRINSIKS
NEW MODEL OF MASLOW’S HIERARCHY OF NEEDS

Tran
scendence
Self
Actualization

Aesthetic Needs

Need to Know & Understand

Esteem Needs
Belongingness/Love Needs
Safety Needs
Physiological Needs
 HERZBERG’S TWO-FACTOR THEORY

Highly
Satisfied MOTIVATORS
Motivators
Achievement
AREA OF Influence level
Recognition
SATISFACTION Of satisfaction
Responsibility
Work Itself
Personal Growth
Neither
Satisfied nor
dissatisfied
HYGIENE
FACTORS
Working conditions
AREA OF Hygiene factors
Pay & security
DIS- Influence level of
Company policies
SATISFACTION dissatisfaction
Supervisors
Interpersonal
Highly relationships
Dissatisfied
 HERZBERG
2 Faktor utama

Faktor Hygiene Faktor Motivasi

Kebutuhan tingkat • Memberi kepuasan
rendah untuk bertahan kerja mendorong
tidak membutuhkan seseorang untuk ingin
pekerjaan menantang : bekerja lebih baik:

– Pengakuan
– Supervisor
– Tanggung jawab
– Upah / gaji
– Pekerjaan itu sendiri
– Fasilitas fisik
– Kmk pengembangan diri
 MENURUT HERZBERG
• GAJI ATAU KENAIKAN GAJI TIDAK
AKAN MENINGKATKAN MOTIVASI
• TAPI, JIKA GAJI TIDAK CUKUP (TIDAK
SESUAI DENGAN HARAPAN), AKAN
MENIMBULKAN KETIDAKPUASAN
• GAJI CUKUP = Neither Satisfied nor
dissatisfied
 Acquired Needs Theory
(McClelland)
3 needs can be acquired:
• Need for Achievement
• Need for Affiliation
• Need for Power
Diskusi:
• Identifikasi konsep Motivasi dalam Praktik
Keperawatan
• Analisa kasus di atas dengan konsep yang
anda tuliskan
• Ceritakan perasaan anda ketika anda
kurang termotifasi sebagai Perawat dan
perasaan anda ketika memberikan
motivasi seperti kasus diatas