Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Driyarta Lumintu 141411037
Sunarti 141411058
1B
Kandungan mangan di bumi adalah sekitar 1000 bpj (0,1%) dari kerak bumi,
membuatnya menjadi unsur terbanyak ke-12 yang ada. Tanah mengandung 7-9000 bpj
mangan dengan rata-rata 440 ppm.Air laut hanya mengandung 10 bpj mangan.Mangan
umum ditemui dalam mineral pirolusit (MnO2) dan braunit (Mn6SiO12).
Pirolusit
Untuk mengolah mangan murni, dilakukan proses hidrometalurgi, yakni proses
leaching dengan asam sulfat dan dilanjutkan proses elektrometalurgi, yakni proses
elektrowinning guna mencapai kemurnian yang tinggi (~99%).
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di
berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau
Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua.
Cara Memperoleh, Proses Pembatan,
dan Sumber Bahan Mangan
Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di
Karangnunggal, Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930. daerah-
daerah lain yang mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (DIY), pegunungan
karang bolong (Kedu Selatan), Pegunungan Menoreh (Magelang), Gunung Kidul,
Sumatera Utara Pantai Timur, aceh, Kliripan, Lampung(DIY), Maluku, NTB dan
Sulawesi Utara.
Menurut data statistic dari Central Bureau of Statistics memperlihatkan bahwa
konsumsi atau penggunaan mangan sangat besar dengan total 43,579.26 ton pada
tahun 2002 dan meningkat pada tahun 2003 sebesar 52,242.67 ton dengan konsumsi
terbesar pada industri besi dan baja yang bisa mencapai 90%.
Ketersediaan :
Mangan ditemukan di alam dalam bentuk:
· Pyrolusite (MnO2)
· Brounite (Mn2O3)
· Housmannite (Mn3O4)
· Mangganite (Mn 2O3.H2O)
· Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10)
· Rhodochrosite (MnCO3)
Logam Paduan Mangan
Sedikit kandungan mangan akan meningkatkan kemampuan kerja (workability) baja pada
suhu tinggi, karena mangan akan membentuk sulfida dengan titik lebur yang tinggi dan mencegah
terbentuknya cairan sulfida besi pada batas butir. Jika kandungan mangan mencapai 4%, akan
terjadi peningkatan pada sifat kerapuhan pada baja, namun dengan meningkatnya kandungan
mangan, sifat kerapuhan ini akan menurun dan mencapai tingkat yag dapat diterima pada 8%.
Baja dengan kandungan 8-15% mangan memiliki kekuatan tarik yang tinggi mencapai 863 MPa.
Sedangkan pada aluminum, kandungan mangan sekitar 1,5% meningkatkan ketahanan
terhadap korosi karena pembentukan butir yang mampu menyerap pengotor yang menjadi
penyebab korosi galvanis. Paduan aluminium 3004 dan 3104 yang tahan korosi dengan
kandungan mangan 0,8-1,5% digunakan sebagai kaleng makanan dan minuman. Pada tahun 2000,
lebih dari 1,6 juta ton paduan alumunium ini digunakan, dan dengan kandungan mangan 1%,
berarti dibutuhkan 16.000 ton mangan.
Paduan antara besi dengan paduan utama mangan disebut ferromangan, dengan kriteria
kandungan mangan minimal sekitar 30-80%. Paduan ini diproduksi dengan mencampurkan ore
besi dan mangan, seperti hematit dan pirolusit dengan karbon dalam bentuk batu bara atau
kokas. Pencampuran ini bisa dilakukan pada tanur tinggi atau sebuah tanur yang menyerupai
tanur listrik, yakni submerged arc furnace. Oksida yang telah dimasukkan akan mengalami reduksi
karbotermal pada tanur dan menghasilkan ferromangan. Ferromangan biasa digunakan sebagai
deoksidasi pada produksi baja.
Logam Paduan Mangan
Mangan memiliki peranan penting dalam pembuatan baja karena menurunkan suhu dimana
austenit berubah menjadi pearlit, dan menghindari terjadinya pengendapan sementit pada batas
butir ferit, dan meningkatkan kehalusan pada struktur pearlit.Kekuatan dan ketangguhan baja
tergantung pada ukuran butir dan fraksi volum yang mengandung pearlit.Elemen paduan,
termasuk mangan juga berkontribusi pada pengerasan pada ferit, namun lebih terbatas
dibandingkan dengan efek karbon, nitrogen, fosfor bahkan silikon.
Mangan juga meningkatkan respon baja terhadap pendinginan cepat karena efeknya pada
suhu transformasi.Mangan juga lemah dalam pembentkan karbida.Kedua hal ini menjadi hal yang
menguntungkan pada baja yang diberikan perlakuan panas secara khusus. Efek lain dari mangan
adalah kemampuannya menstabilkan austenit pada baja, seperti juga nikel. Meski mangan tidak
sekuat nikel dalam menciptakan kestabilan austenit, tetapi mangan memiliki keuntungan dari segi
finansial, yakni jauh lebih ekonomis dibanding nikel.Untuk meningkatkanefek mangan pada
pembentukan austenit juga dapat digunakan nitrogen, yang merupakan elemen pembentuk
austenit.
Penggunaan Mangan di Industri dan
Kehidupan Sehari-hari
a. Penggunaan Mangan di Industri
• Mangan digunakan untuk produksi besi dan baja
industry baja
• Katalis
• Baterai kering
• Industri kimia