- ARAFI RAMADHAN - DITA MAHARANI - IKBAL RIFALDO - M. RAFLI - PUTRI TSANIAH - ROBINSAR R. Upaya Menghadapi Ancaman Terhadap NKRI 1. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dasar Negara
Indonesia, serta falsafah hidup sejatinya benar-benar menjadi pedoman hidup yang harus dihayati dan diamalkan ke dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila maka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat terjaga. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada zaman Orde Baru dikenal dengan 36 Butir Pancasila. Setelah masa reformasi bergulir, nilai-nilai ini mengalami perubahan menjadi 45 butir Pancasila. Sila pertama : 4. Membina kerukunan hidup di antara Ketuhanan Yang Maha Esa sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 1. Bangsa Indonesia menyatakan 5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan kepercayaannya dan ketakwaannya Yang Maha Esa adalah masalah yang terhadap Tuhan Yang Maha Esa. menyangkut hubungan pribadi manusia 2. Manusia Indonesia percaya dan takwa dengan Tuhan Yang Maha Esa. terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya 6. Mengembangkan sikap saling masing-masing menurut dasar menghormati kebebasan menjalankan kemanusiaan yang adil dan beradab. ibadah sesuai dengan agama dan 3. Mengembangkan sikap hormat kepercayaannya masing-masing. menghormati dan bekerjasama antara 7. Tidak memaksakan suatu agama dan pemeluk agama dengan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha kepercayaan yang berbeda-beda Esa kepada orang lain. terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sila kedua : Kemanusiaan Yang Adil & Beradab 1. Mengakui dan memperlakukan manusia 5. Mengembangkan sikap tidak semena- sesuai dengan harkat dan martabatnya mena terhadap orang lain. sebagai makhluk Tuhan Yang Maha 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai Esa. kemanusiaan. 2. Mengakui persamaan derajat, 7. Gemar melakukan kegiatan persamaan hak, dan kewajiban asasi kemanusiaan. setiap manusia, tanpa membeda- 8. Berani membela kebenaran dan bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan keadilan. sosial, warna kulit dan sebagainya. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat 3. Mengembangkan sikap saling mencintai manusia. sesama manusia. 10. Mengembangkan sikap hormat 4. Mengembangkan sikap saling tenggang menghormati dan bekerjasama rasa dan tepa selira. dengan bangsa lain. Sila ketiga : Persatuan Indonesia 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang 1. Mampu menempatkan persatuan, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian kesatuan, serta kepentingan dan abadi, dan keadilan sosial. keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia 2. Sanggup dan rela berkorban untuk atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan 3. Mengembangkan rasa cinta kepada dan kesatuan bangsa. tanah air dan bangsa. Sila Keempat : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan. 6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan 1. Sebagai warga negara dan warga musyawarah. masyarakat, setiap manusia Indonesia 7. Di dalam musyawarah diutamakan mempunyai kedudukan, hak, dan kepentingan bersama di atas kepentingan kewajiban yang sama. pribadi dan golongan. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan 2. Tidak boleh memaksakan kehendak sesuai dengan hati nurani yang luhur. kepada orang lain. 9. Keputusan yang diambil harus dapat 3. Mengutamakan musyawarah dalam dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi mengambil keputusan untuk harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kepentingan bersama. kebenaran dan keadilan mengutamakan 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat persatuan dan kesatuan demi kepentingan diliputi oleh semangat kekeluargaan. bersama. 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil- 5. Menghormati dan menjunjung tinggi wakil yang dipercayai untuk melaksanakan setiap keputusan yang dicapai sebagai pemusyawaratan. hasil musyawarah. Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal- yang mencerminkan sikap dan suasana hal yang bersifat pemborosan dan gaya kekeluargaan dan kegotongroyongan. hidup mewah. 2. Mengembangkan sikap adil terhadap 8. Tidak menggunakan hak milik untuk sesama. bertentangan dengan atau merugikan 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kepentingan umum. kewajiban. 9. Suka bekerja keras. 4. Menghormati hak orang lain. 10. Suka menghargai hasil karya orang lain 5. Suka memberi pertolongan kepada yang bermanfaat bagi kemajuan dan orang lain agar dapat berdiri sendiri. kesejahteraan bersama. 11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka 6. Tidak menggunakan hak milik untuk mewujudkan kemajuan yang merata usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. dan berkeadilan sosial. 2. Menggelorakan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai persatuan bangsa.
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara
yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua. Bhinneka Tunggal Ika merupakan ikatan kemajemukan yang Indonesia miliki. Salah satu cara merawat kemajemukan bangsa Indonesia adalah dengan belajar menerima ke Bhinnekaan itu sendiri sebagai sebuah kenyataan agar menjadi kekuatan 3. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai konstitusi/UUD 1945.
Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara hendaknya mengacu pada konstitusi. Dalam UUD 1945 telah diatur secara jelas mengenai hak dan kewajiban warga Negara. Kewajiban warga Negara hendaknya didahulukan dari pada menuntut hak. Dengan demikian akan tercipta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan tertib. 4. Melaksanakan usaha pertahanan Negara
Segala ketentuan mengenai pertahanan Negara
tercantum dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang dimaksud dengan pertahanan Negara adalah : “Usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara”.