Anda di halaman 1dari 26

RISET MODERN AKUPUNKTUR

FISIOLOGI AKUPUNKTUR
OLEH

DRTRIWE
30720013
accupoint

apa itu titik akupunktur ?


Sifat sifat titik akupuntur

1.Hambatan rendah

2.Tegangan tinggi

3. Konduktifitas tinggi

------------------------------MUDAH DIRANGSANG
Performance accupoint

1. Profil listrik normal

2. Perubahan listrik setelah stimulasi

3. Perubahan ion kalsium [ kation ] setelah


rangsangan

4. Perpindahan materi setelah rangsangan.


PERANGSANGAN TTK AKP
1. Fisik

2. Termik

3. Elektrik

4. Magnetik

5. Sound dll
Model rangsangan
titik akupunktur-------------------TCM

sel aktif listrik-----------------------biofisika

efek specifik polarisasi -----------biofisika


listrik

komunikasi antar------------------fisiologi
sel—meridian

hantaran rangsangan
antar sel—meridian --------------biofisika

target organ--------------------------fisiologi anatomi


Tujuan stimulasi accupoint

1----------Tjdnya Rx Inflamasi

2----------Tjdnya efek :
1. lokal
2. General
akupuntur rambut
1. Li 4, ST 36, dan SP 6
- perangsangan sistem imunologi tubuh.
- meregulasi sistem IL 1, IL 4, TNFᾳ, TNFβ
yang merupakan komponen penting fase
katagen rambut.
2. Li 4 dan P6 :
- perangsangan otak melalui H-P-A axis
selanjutnya meregulasi GH ( Growth Hormon )
untuk mengendalikan IGF1 ( insulin Growth
Faktor 1 ) dan TGFβ ( tranforming Growth Faktor β )
yang merupakan komponen fase anagen---memperbaiki
kerusakan rambut ok.
3. BL23 dan KI 3 :
mempengaruhi adrenal ( ginjal )------- H-P-A axis

( akupunktur rambut- dr Budiastuti SPKK- surabaya )


HIPOPHISE
1. Baihui ( GV 20 ) dan Changqiang ( GV 1 )
- perangsangannya dapat menurunkan
kadar LH ( Luteinizing Hormon ) pada
kelenjar Pituitari selama 1-2 jam.

( Lin JH – 2001 )
NEUROTRANSMITER
- Peranan neurotransmitter yang dikeluarkan
oleh SSP , ternyata dapat mengendalikan
berbagai fungsi organ tubuh yang terkait.
- Terutama :
- Endogenous Opoid Peptida
- Serotonin
- Nor Adrenalin.
Sistem neurotranmitter
1. 5 Hydroxy Trytamine ( Serotonine )
- peningkatan kadar 5- HT akan meningkat-
kan nilai ambang nyeri dengan stimulasi
ST 36 dan SP 6 ( 2- 15 Hz selama 30mnt )

2. Endogenous Opoid Subtances ( Endorphin )


- diukur di cairan otak, otak, dan cairan
tubuh.
- diproduksi oleh greymatter ok rangsangan
titik Li 4, GB 34 ( Yang Ling Cuen ) dan SP 6 ( 2 Hz
selama 30 mnt )
Opoid Peptida
- Terdiri dari 3 jenis :

1. Endorphin
2. Enkepalin
3. Dynorphin
- Yang mempunyai cara kerja sendiri sendiri
dalam bidang analgesia.
Endogenous Opoid Subtans
- Diproduksi dari peri Aquaductal Grey Matter, hipothalamus, hipophise.
dengan mengukur : - Beta Endorphin
- Enkephalin
- Dynorphin
- Titik yang digunakan :
1. Hegu ( Li 4 )
2. Neikuan ( Pc 6 )
3. Zusanli ( ST 36 )
4. Sanyinciao ( SP 6 )
- Modulasi frekewensi rendah ( 2-6 Hz )----- mengha-
silkan efek analgesia yang cukup stabil

( Schneideman 1981 dan UNAIR 1993 )


Hipophise ( Pituitary )
- Penelitian tentang efek nyeri ( analgesia )

- Pada kasus hipophysectomy tikus, tidak akan


menimbulkan efek analgesia pada perlakuan
akupunktur ( Han, 1987 )

- Hipophyse memproduksi ENDORPHIN

- Pada adrenalectomy akan meningkatkan efek


akupunktur analgesia hewan uji ( Xin mei, Jinglan 1987 )
- Efek cortikosteroid dari adrenal gland?

ingat : shensu dan taixi


imunologi
* Akupunktur memodulasi sistem immun dan di
duga merupakan pola Neuromodulasi
( Guillemin, Cohn dan Melnechuk )
melalui :
1. Pembentukan interleukin ( IL 1 dan 4 ) dari cell ok faktor
neural
2. Peningkatan jumlah sel T karena pening-
katan met-enkephalin
3. Enkephalin dan Endorphin yang merupakan
mediator antara susunan saraf pusat dan sistem
imun
4. Substansi P yang mempunyai fungsi parasimpatis dan sistem imun
5. Peranan kelenjar PITUITARY dan HIPOTHALAMUS anterior yang
memproduksi CORTICOTROPHIN Releasing Faktor ( CRH )
imunologi
NAGANO dan Bossy :
- Dari semua sistem yang relatif paling berhubungan dengan
akupuntur adalah
peningkatan OPOID Peptida.

1. OP berinteraksi secara selular dan humoral


sistem imun, β endorphin dg ber-
ikatan reseptor monopiat dari “terminal
complement complex” dan memberikan modulasi
proliferasi sel T, dimana β endorphin dan met –
enkephalin menstimulasi kemotaksis limfosit dan
granulosit.
2. OP mungkin juga dihasilkan oleh sel plasma
atau makrofage untuk mengekpresikan
interferon melalui reseptor opoid

3. OP dihasilkan oleh periaquaductal grey matter


setelah rangsangan pada titik akupuntur ter-
tentu.
Menurut Han JS dan Terenius 1985
- Opioid Peptida Endogen dapat ditingkatkan
melalui titik :
1. ST 36
2. Li 4
3. Sp 6
4. P 6
- Dengan modulasi frekwensi 10 Hz selama 15- 20
menit melalui mediator :
* Serotonin, Norepinephrine, Acethylcholine, GABA----
yang mempengaruhi kadar c-AMP dan c- GMP di telencephalon
dan diencepphalon.
Bossy 1990 ( ST 6, 25, 36, 37 : Li 11: BL 8,23:
GV 14,16 : CV4,6,8,dan 10 )
- Peningkatan leukosit terjadi setelah3 jam sampai 24
jam.
- Aktifitas fagositik dalam RES meningkat 49 %
pada hari ke 6 dan 63% pada hari ke-12
- Ig-M meningkat lebih dulu dan menurun lagi
pada hari ke- 5
- Peningkatan Ig-G dan Ig-A pada orang sehat dan sakit
tidak jauh berbeda.
- ST 36 dan Li 4 , secara nyata meningkatkan jumlah sel
T- helper.
- Peningkatan E-rosette, LTT dan Ig-G
Ton Fon Chin dkk 1988---- HEGU (Li 4 )

- Terletak pada jaringan otot antara metacarpal


I dan II

- Dapat meningkatkan kadar endorphin dalam


liquor cerebro spinalis dan peredaran darah
tepi dan terjadilah-------------------
:IMMUNONEUROMODULATION
Teori Neuro-Humoral dari Craciun,
Toma,Turdeanu-------- Ta Chui

- Manipulasi pada titik Ta Chui akan meningkatkan


Jumlah Leukosit, proses fibrinolitik dan kerja
pembentukan sistem kinin.
- GV 14 – Ta Chui
dibawah processus spinosus cervikal 7
- Kinin adalah mediator inflamasi

( drtriwe )
Efek anti inflamasi GV 14

- Dazhui GV 14-----dapat memicu adanya


rangkaian peristiwa anti inflamasi
Efek regulasi sell beta pancreas

- Titik shu belakang pancreas atau juga disebut


limfa-----Phisu ( BL 20 ) dapat memicu
pertumbuhan se beta di pulau Langerhhan di
pancreas
Efek guannyuan dan Sanyijiao
thd fungsi reproduksi

- Memperbanyak jumlah bentukan korpus


luteum

- Memperbanyak terjadinya ovulasi

( LP3A surabaya 2009 )


Efek hegu dan zusanli
pada jantung
- Dengan elektrostimulator 20 hz pada titik st36 dan Li 4

- Hasil : - R-R interval melebar----fregwensi


jantung meningkat
- gelombang P lebih tinggi---menunjukan
kontraksi otot atrium meningkat
- gelombang QRS lebih tinggi -----menunjukan
kontraksi otot ventrikel meningkat
- disimpulkan : berhasil meningkatkan ketahanan otot jantung
dan cardiac out put.

( AAS2011-2012 )
B e r l a n j u t--- drtriwe

Anda mungkin juga menyukai