Anda di halaman 1dari 53

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2016
HAKEKAT SAINS
HAKEKAT SAINS
SCIENCE (SAINS)

ILMU PENGETAHUAN ALAM

ILMU ALAMIAH

INTEGRASI DARI BIOLOGI,FISIKA,KIMIA DAN


IPBA
BUKAN MERUPAKAN JUMLAH DARI KE 4 NYA

MERUPAKAN DISIPLIN ILMU YANG INTEGRAL


ORIENTASI DAN TUJUAN

1. ALAM SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN


2. ALAM SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN MANUSIA
3. ALAM MEMPENGARUHI CARA BERFIKIR DAN
BEKERJA MANUSIA
4. ALAM MENDORONG PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI DAN PENDAYAGUNAANNYA
5. ALAM MEMPENGARUHI BUDAYA MANUSIA
6. MANUSIA MEMPENGARUHI PERUBAHAN ALAM
BAGI MAHASISWA

1. BERTAMBAHNYA WAWASAN MAHASISWA


TERHADAP ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
2. DAPAT MENGIKUTI PERKEMBANGAN IPA
3. MEMAHAMI MAKNA IPA BAGI KEHIDUPAN
4. MEMAHAMI PERLUNYA ALAM DIKELOLA
DENGAN SEBAIK-BAIKNYA
ORIENTASI KEHIDUPAN

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”

(QS. Al-Qashash: 77)


Apakah sebenarnya IPA itu?

Pengertian sains atau IPA mengalami perkembangan


dari jaman ke jaman. Pada mulanya sains merupakan
pengetahuan biasa, lambat laun pengertiannya
berubah menjadi pengetahuan yang rasional lepas
dari takhayul dan kepercayaan, kemudian
berkembang menjadi pengetahuan yg didapat dari
metode ilmiah
IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui
metode ilmiah. Jadi disini metodenyalah yang menentukan
apakah pengetahuan itu ilmiah atau tidak.

Alam semesta terbentuk dari objek dan interaksinya yang


menimbulkan fenomena.

Fenomena tersebut tidak terkotak-kotak seperti ilmu-ilmu dasar


dan terapan

Hanya keterbatasan kompetensi manusialah menyebabkan ilmu


mengenai alam terkotak-kotak ( kimia, biologi,fisika, IPBA)

IPA sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori


yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan,
dan mengendalikan tingkah laku alam.
ILMU PENGETAHUAN ALAM
 Ilmu merupakan pengetahuan yang bersifat
ilmiah dan diperoleh dengan metode ilmiah.
 Sifat Ilmu adalah : rasional (masuk akal, logis,
dapat diterima akal sehat dan objektif).
 Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui
manusia
 Alam artinya alamiah, berasal dari pencipta.
DEFINISI IPA
 Suatu cabang pengetahuan yang menyagkut
fakta-fakta yang tersusun secara sistematis dan
menunjukkan berlakunya hukum-hukum umum.
 Pengetahuan yang didapatkan dengan jalan
studi dan praktik.
 Suatu cabang ilmu yang bersangkut paut dengan
observasi dab klasifikasi fakta-fakta, terutama
dengan disusunnya hukum umum dengan
induksi dan hipotesis.
 Cara berpikir dalam pencarian tentang
pengertian rahasia alam, sebagai cara
penyelidikan terhadap gejala alam, dan sebagai
batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari
inkuiri (Gagne, 2010)
 Pengetahuan yang sistematis tersusun secara
teratur, berlaku umum (universal), dan berupa
kumpulan data hasil observasi dan eksperimen
(Carin Sund,1993).
 IPA memiliki 4 unsur utama :

a. Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu


tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup,
serta hubungan seba akibat.
b. Proses : Proses pemecahan masalah adanya
prosedur yang runtut dan sistematis melalui
metode ilmiah.
c. Produk : IPA menghasilkan produk berupa
fakta, prinsip, teori, dan hukum.
d. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep
IPA dalam kehidupan sehari-hari.
CARA BERPIKIR IPA
 Percaya (believe); masalah gejala alam dimotivasi
kepercayaan bahwa hukum alam dapat
dikonstryksi dari observasi dan diterangkan
dengan penalaran.
 Rasa ingin tahu (curiousity), alam dapat
dimengerti dan didorong rasa ingin tahu untuk
menemukannya.
 Imaginasi (imagination); memiliki imajinasi
untuk memecahkan masalah gejala alam.
 Penalaran (Reasoning); mengandalkan penalaran
dalam memecahkan masalah gejala alam.
 Koreksi diri (self examination); sebagai sarana
untuk memahami diri seberapa jauh para ahli
memahami tentang alam.
CARA PENYELIDIKAN IPA
1. Observasi (observation); diperoleh fakta dan
diolag menjadi hsil observasi.
2. Eksperimen (eksperimentation); harus diikuti
observasi dengan teliti dan cermat agar
diperoleh data yang akurat.
3. Matematika (Mathematic); diperlukan untuk
menyatakan hubungan antar variabel dalam
hukum dan teori, serta penting untuk membuat
model.
Hakikat Sains atau Ilmu pengetahuan alam

adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep,


prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui
proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang
dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara
terus-menerus; merupakan suatu upaya manusia
yang meliputi operasi mental, keterampilan, dan
strategi memanipulasi dan menghitung, yang dapat
diuji kembali kebenarannya yang dilandasi dengan
sikap keinginan (curiousity), keteguhan hati
(courage), ketekunan (persistence) yang dilakukan
oleh individu untuk menyingkap rahasia alam
semesta.

Sumber : P4TKIPA: 2009 Hal 18


HAKIKAT IPA
Konsep  suatu ide atau gagasan yang
digeneralisasikan dari pengalaman yang relevan

Prinsip  generalisasi meliputi konsep-konsep yang


bertautan atau adanya hubungan antara satu konsep
dengan konsep lainnya

Teori  generalisasi prinsip-prinsip yang berkaitan dan


dapat digunakan untuk menjelaskan gejala-gejala alam

Hukum  pemikiran yang lebih umum dan telah


terbukti kebenarannya melalui percobaan
HAKIKAT PEMBELAJARAN IPA
 Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-
komponen pembelajaran dalam bentuk proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang berbentuk
kompetensi yang telah ditetapkan.
 Proses pembelajaran IPA terdiri dari 3 tahap :
a. Perencanaan proses pembelajaran
b. Pelaksanaan proses pembelajaran
c. Penilaian proses pembelajaran.
PERLUNYA IPA DI SD
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpikir kritis.
 IPA merupakan dasar teknologi dalam
membangun kesejahteraan materil suatu
bangsa.
 Dibelajarkan dengan percobaan untuk melatih
melihat fakta.
 Melatih untuk bersifat rasional dan objektif
melalui pengamatan panca indra.
Suatu upaya atau proses untuk mengembangkan siswa
untuk memahami hakikat IPA sebagai produk, proses, dan
mengembangkan sikap ilmiah serta sadar akan nilai-nilai
yang ada di dalam masyarakat untuk pengembangan sikap
dan tindakan berupa aplikasi yang positif

Sumber : P4TKIPA: 2009 Hal 27-28


1. Nilai Praktis  hasil-hasil penemuan IPA, baik secara langsung
atau tidak langsung dapat digunakan dan dimanfaatkan manusia
dalam kehidupan sehari-hari
2. Nilai Intelektual  IPA dengan metode ilmiahnya banyak
sekali digunakan untuk memecahkan masalah-masalah, bukan
saja masalah yang berkaitan dengan IPA, tetapi masalah-
masalah lain yang berkaitan dengan sosial dan ekonomi
3. Nilai sosial politik-ekonomi  negara yang IPA dan
teknologinya maju akan mendapat tempat khusus dalam
kedudukan sosial, politik, dan ekonominya
4. Nilai keagamaan  sadar bahwa ada yang menciptakan dan
mengatur segala keteraturan yang ada di Jagat Raya ini.
5. Nilai Pendidikan  menciptakan warganegara yang sadar
akan IPA dan teknologi

www.ayahalby.wordpress.com
STRUKTURISASI IPA

1. OBYEK:
» Mulai dari Bumi s.d Ruang angkasa

2. KEJADIAN:
» Mulai dari perkembangan metodologi –
konsepsi – kejadian-kejadian alaminya

3. METODOLOGI:
» Mulai dari trial & error – filosofik - ilmiah
IPA DASAR, IPA TERAPAN, DAN TEKNOLOGI

Teknologi

Membuat
Digunakan alat Digunakan

Alam
Menjelaskan Mengendalikan
IPA IPA
Dasar Digunakan Terapan
IPA Dasar:
Mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja

IPA Terapan:
Mencoba mencari cara untuk mengendalikan
bagaimana alam bekerja

Teknologi:
Mencoba memanfaatkan penemuan IPA Dasar dan
IPA Terapan untuk membuat alat guna
mengendalikan cara alam bekerja
Perkembangan Pengertian Sains atau IPA :

 Nash : sains dipandang sebagai suatu cara atau metode untuk dapat
mengamati sesuatu, dalam hal ini adalah dunia, cara memandang
IPA bersifat analitis (pola berpikir terhadap sasaran dengan
seksama, cermat dan lengkap)

 Einstein : sains merupakan suatu pola pikir logis dan uniform

 Bernal (Science in History) : sains adalah pengetahuan, atau


pengetahuan umum yang berisi apa saja yang diketahui manusia,
atau pengetahuan yang benar secara rasional artinya bebas dari
takhayul atau kepercayaan, atau pengetahuan yang ilmiah yang
rasional dan objektif.

Latar belakang pekerjaan manusia dapat mempengaruhi cara


pandangnya terhadap sesuatu. Suatu objek yang sama akan
diartikan sangat berlainan oleh orang yang mempunyai latar
belakang pekerjaan berbeda. Misal objeknya adalah sapi, Sapi itu
apa? maka jawaban yg diberikan akan bervariasi tatkala kita
menanyakan pada petani, dokter, ahli gizi, seorang biolog, seorang
usahawan dll.
 Bernal menyarankan untuk memahami IPA haruslah melalui
pemahaman dari berbagai segi atau aspek dari IPA itu (tidak
dari satu segi saja), ada 5 aspek yaitu:

-IPA sebagai suatu institusi, artinya suatu kelembagaan


imaginer (tidak nyata), kelembagaan bidang profesi tertentu
seperti hukum, kedokteran, pendidikan, dsb.
-IPA sebagai suatu metode. Metode IPA terdiri dari sejumlah
kegiatan baik mental maupun moral, termasuk di dalamnya
adalah observasi, eksperimental, klasifikasi, pengukuran, dsb.
Metode IPA melibatkan teori-teori hipotesis serta hukum
-IPA sebagai kumpulan pengetahuan, IPA dipandang sebagai
suatu body of knowledge yg terus tumbuh, tidak statis.
-IPA sebagai alat untuk menguasai dan memelihara alam
semesta serta untuk mengembangkan produksi guna
kesejahteraan manusia
-IPA sebagai salah satu faktor utama yg mempengaruhi
kepercayaan, pola berfikir dan sikap manusia terhadap alam
semesta
NILAI-NILAI IPA

 Nilai-nilai sosial dari IPA


 Nilai etik dan estetika dari IPA
nilai itu terutama terletak pada sistem yang menetapkan
kebenaran yg ojektif pada tempat yang utama, terdapat
hubungan saling percaya diantara ilmuwan, penemu suatu
konsep atau teori yg terdahulu tetap dihormati
 Nilai moral humaniora dari IPA
terdapat dua sisi nilai yg berlawanan, IPA sendiri adalah suci,
yang tidak suci adalah manusianya
 Nilai ekonomi IPA
apabila seorang ilmuwan menemukan suatu kaidah dari suatu
fenomena tertentu, lalu apakah temuannya itu mempunyai nilai
ekonomi secara langsung? bisa ya bisa tidak
Nilai-nilai Psikologis/Paedagogis IPA

 Sikap mencintai kebenaran, mendorong manusia


untuk berlaku jujur dan objektif
 Sikap tidak purbasangka
 Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan
manusia itu tidak pernah mutlak
 Yakin akan adanya tatanan alami yang teratur
dalam alam semesta ini
 Bersikap toleran atau dapat menghargai
pendapat orang lain
 Bersikap tidak putus asa
 Sikap teliti dan hati-hati
 Sikap corious atau ingin tahu
 Sikap optimis
Keterbatasan IPA

 IPA tidak dapat menjangkau untuk menguji kebenaran


adanya Tuhan
 IPA tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang
objek pengamatannya
 IPA tidak menjangkau masalah etika (tata krama) yg
mempermasalahkan tingkah laku yg baik atau buruk,
tidak menjangkau masalah estetika yg berhubungan
dengan keindahan, dan tentang sistem nilai. Hal itu
karena tolok ukur IPA adalah objektifitas bukan
subjektifitas
IPA serta pengaruhnya terhadap masyarakat
a. Jenis-jenis pengetahuan
 pengetahuan takhayul atau mitos
 pengetahuan ilmiah
 pengetahuan super-natural
 pengetahuan ilmiah semu (pseudo science)
pengetahuan ini berdasarkan fakta ilmiah tetapi
dicampur dengan kepercayaan dan hal-hal yang
bersifat supra-natural.
b. Manusia selalu bertanya
What, How, Why?
boleh atau tidak? dikaitkan dengan agama
Misalkan: Apa itu pelangi?
Bagaimana terjadinya warna-warna pelangi?
Mengapa bentuk pelangi melengkung berupa busur?
Hewan tidak sama dengan manusia, mengapa?
SIKAP, METODE, DAN PRODUK ILMIAH

Sund (1975):
1. SCIENTIFIC ATTITUDES :
kepercayaan/keyakinan, nilai-nilai, pendapat, obyektif,
jujur dsb.
Misal: membuat keputusan setelah memperoleh cukup
data yg berkaitan dengan problemanya.
2. SCIENTIFIC PROCESSES :
Cara khusus dalam menyelidiki/memecahkan problema.
Misalnya: membuat hipotesis, merancang dan
melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan menyusun
data, menganalisis data dsb.
3. SCIENTIFIC PRODUCTS :
Fakta, prinsip, hukum, teori dsb.
Prinsip ilmiah: Logam bila dipanasi akan memuai.
PROSES-PROSES ILMIAH

Penelitian2 baru thd Proses-proses Produk-produk


fenomena2 di alam ilmiah ilmiah baru

Sikap ilmiah: -hasrat ingin tahu


-rendah hati
-jujur
-obyektif

Penelitian thd Proses ilmiah Produk ilmiah


Fenomena di alam -mengidentifikasi -fakta, konsep,
-obyek-obyek -mengamati prinsip,teori,hukum
-hub-hub dsb -merumuskan hipot
-menganalisis
-membuat sintesis
-mengevaluasi dsb
PRODUK-PRODUK ILMIAH
» Produk dan sasaran sains adalah konsep, prinsip, dan
teori ilmiah. Dasar untuk pembentukan produk sains
berasal dari data hasil observasi.
KONSEP: adalah suatu ide/gagasan yang digeneralisa sikan
dari pengalaman-pengalaman tertentu yang relevan.
Misalnya konsep tentang listrik, magnet, sel, cahaya dsb
PRINSIP: adalah generalisasi yang meliputi konsep-konsep
yang berkaitan. Misal, logam bila dipanasi akan memuai.
TEORI: adalah suatu generalisasi prinsip-prinsip ilmiah
yang berkaitan dan yang menjelaskan gejala-gejala
ilmiah. Teori menghubungkan, menerangkan dan
meramalkan berbagai macam hasil eksperimen dan
observasi melalui cara-cara yang sederhana sampai pada
yang paling efisien. Misal teori gravitasi, teori sel, teori
evolusi dsb.
PERKEMBANGAN KESADARAN MELALUI
BELAJAR SAINS

1. SESEORANG AKAN SEGERA MENYADARI BAHWA GEJALA YANG


DITEMUKAN MELALUI PENGAMATAN DGN INDERANYA.

2. INDERA MANUSIA SBG: Window to the world

3. SUATU KESADARAN TENTANG SULITNYA MENEMUKAN KONSEP


DAN MEMECAHKAN MASALAH, AKAN DAPAT MEMBANTU
SESEORANG DLM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
INTELEKTUAL, SIKAP ILMIAH, DAN METODE ILMIAH.

4. PROSES PERKEMBANGAN INI SUATU PERKEMBANGAN MENTAL YG


DIMULAI DARI: “Lack of understanding to under-
standing”
PERKEMBANGAN KESADARAN (WURYADI, 1971)

1. KESADARAN AKAN ADANYA GEJALA


2. KESADARAN AKAN ADANYA PROBLEMA
3.KESADARAN AKAN ADANYA PEMECAHAN PROBLEM
4.KESADARAN AKAN ADANYA CARA-CARA MEMECAHKAN
MASALAH/PROBLEMA
5. KESADARAN AKAN ADANYA HUBUNGAN ANTAR
KONSEP
6.KESADARAN AKAN ADANYA PENGEMBANGAN SIKAP
DAN METODENYA
SIKAP ILMIAH:
»Sampai sejauh mana seorang ilmuwan menerapkan sikap ilmiah dlm
melakukan penelitian-penelitiannya sehingga dpt digunakan sebagai
ukuran dalam menggunakan proses ilmiah untuk penemuan2 yang
bermakna ?
»Penelitian untuk mencari kebenaran yang ilmiah, seseorang harus:
mengidentifikasi problema, merumuskan hipotesis, merancang suatu
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganali-
sis data, membahas dan menyimpulkan.
»Menjadi seorang scientist berarti dapat menjelmakan perilaku dan
sikap-sikap tersebut dalam memecahkan berbagai problema.
»Pertanyaan Apa ? Bagaimana ? dan Mengapa ? Adalah tiga bentuk
pertanyaan yang merupakan dasar dari sains dan inti sari dari
“scientific inquiry”
TUJUAN PELAJARAN IPA SD
Agar siswa :
1. memahami konsep-konsep IPA,
2. memiliki keterampilan proses,
3. mempunyai minat mempelajari alam sekitar,
4. bersikap ilmiah,
5. mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk
menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari,
6. mencintai alam sekitar, serta
7. menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan.
ASPEK PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK
A. PERKEMBANGAN KOGNITIF
BAHWA PENGETAHUAN DI PELAJARI DAN MENYEBABKAN PRILAKU YANG MELIBATKAN PIKIRAN,
PERASAAN DAN BAHASA. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT PIAGET YAITU :

1. PERIODE SENSORI MOTOR (USIA 0 – 2 TAHUN)


BERFIKIR MULA-MULA TERJADI MELALUI PERBUATAN-PERBUATAN , MULAI MENGENAL DAN
MEMBEDAKAN BENDA, ORANG, TERMASUK DIRINYA DENGAN ORANG LAIN.

2. PERTIODE PREOPERASIONAL (2 – 7 TAHUN)


PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR DAN PENGGUNAAN BAHASA, DAPAT BERFIKIR SESUATU HAL
TETAPI TIDAK DAPAT JIKA DIBALIK, JADI HANYA SATU ARAH, DAPAT MENGAMATI OBJEK YANG
HAMPIR SAMA , NAMA-NAMA DIHUBUNGKAN DENGAN BENDA ATAU KLASIFIKASI BENDA.

3. PERIODE CONCRETE OPERASIONAL (7 – 11 TAHUN)


BERFIKIR LOGIS TERHADAP OBYEK YANG KONKRIT, BERKURANG RASA EGONYA DAN MULAI
BERSIKAP SOSIAL. MENGERTI PERUBAHAN-PERUBAHAN DAN PROSES DARI KEJADIAN-KEJADIAN
YANG LOEBIH KOMPLEKS SERTA HUBUNGANNYA, MENGELOMPOKAN BENDA-BENDA YANG SAMA KE
DALAM ATAU LEBIH KELOMPOK YANG BERBEDA.

4. PERIODE FORMAL OPERASIONAL (11TAHUN – DEWASA)


TERBENTUNYA IDE-IDE MENGHUBUNGKAN DIANTARA SIMBOL-SIMBOL UNTUK MEMBENTUK KONSEP
YANG TIDAK DIALAMI SECARA LANGSUNG DAN MENGERTI. BERFIKIR SECARA ABSTRAK.
PERKEMBANGAN ANAK
SEKOLAH DASAR

Karakteristik Perkembangan Anak Sekolah


Dasar
Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan Emosional Anak
Perkembangan Moral Anak
Perkembangan Estetika Anak
Perkembangan Sosial Anak
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
ANAK SEKOLAH DASAR

Wachowiak dan Clements


 Membagi dalam tiga tahap
Jenjang kelas satu dan dua
Seusia kelas tiga dan empat

Anak usia kelas lima dan enam


JENJANG KELAS SATU DAN DUA
 Aktif dan mudah gembira
 Menyenangi bekerja dengan menggunakan
tangan
 Memperlihatkan rasa bangga yang besar dalam
bekerja
 Memiliki waktu yang terbatas pada minat dan
mudah bosan
 Memiliki perasaan yang mudah tersakiti
SEUSIA KELAS TIGA DAN EMPAT

 Koordinasi mata dan tangan telah terimprofisasi


 Menjadi sadar akan perbedaan setiap orang

 Mulai memisahkan bentuk dan jenis kelamin

 Dimungkinkan untuk memulai bekerja dengan


kelompok
 Kemampuan kritik dan evaluasi diri
ANAK USIA KELAS LIMA DAN ENAM
 Mengkonsentrasikan diri berdasarkan
minat individu
 Hal yang diminati berkaitan dengan
kegiatan yang berhubungan dengan
gender
 Fisik dan emosional perempuan
berkembang lebih matang dibandingkan
laki-laki
 Kadang-kadang senang menjadi dirinya
sendiri dan menjauhi dari pengaruh
dewasa
PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
 Piaget
 Sensorimotoris
 0 – 6 bulan,
pada tahap babbling
 12 – 18 bulan,
 Praoperasional pada tahap satu kata
 18 – 24 bulan,
 3 – 4 tahun, pada tahap dua kata
 Operasional Konkret
kalimat sederhana
 7 tahun,

 8 – 10 tahun,
bahasa lebih simbolik
 Operasional Formalbahasa sangat fleksibel
 11 – 15 tahun,

kalimat sudah lebih kompleks


PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
 Aminudin
 Tahap berpikir tak terorganisasi, berpikir kompleks,
berpikir konseptual.
 Piaget
 Sensorimotoris, terikat pada gerakan
 Praoperasional, dapat memikirikan objek tertentu
 Operasional Konkret, menyusun objek tertentu konkret
 Operasional Formal, berpikir nyata dan abstrak

 Vigotzky
 Setiap manusia mempunyai seperangkat fungsi kognitif
 Kemampuan mengamati, memperhatikan, dan mengingat
PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK
 Sikap emosi muncul melalui berbagai interaksi
 Hurlock, pada masa anak-anak emosi anak
ditunjukan dengan berbagai perilaku
 Fobia anak
 Cerita hantu, gambar menakutkan, perilaku
dewasa sengaja menakuti, tempat tinggi dan
gelap
 Memberikan berbagai motivasi

 Cemburu
 Hilangnya kasih sayang dari seseorang baik
secara nyata maupun dugaan saja
 Melalui cerita/drama yang menggambarkan
bahwa sifat cemburu dapat membawa
kesengsaraan
 Rasa Cemas
 Sesuatu yang diharapkan belum ada jawaban/
penyelesaian
 Rasa ingin tahu
 Melalui mengajukan berbagai pertanyaan
 Iri hati
 Sifat ingin memiliki sesuatu yang kadang tidak
didapat
 Gembira
 Menyenangkan hati
 Sedih
 Merasa kehilangan sesuatu
 Kasih sayang
 Perwujudan cinta terhadap seseorang terutama orang
tua
PERKEMBANGAN MORAL
ANAK
 Piaget
 Pikiran moral cepat maju melalui serangkaian tahap-tahap
perkembangan anak
 Kohlberg
 Tahap perkembangan moral anak
 Preconvensional
 Convensional

 Postconvensional
 Preconvensional
 Dimulai dengan pemikiran preconvesional di mana anak
patuh
 Convensional
 Tahap proses pemahaman melarang didasarkan aturan
yang berlaku
 Diupayakan untuk memenuhi harapan keluarga

 Postconvensional
 Tahap penentuan akhir dari suatu keputusan nilai moral
yang dipilih sendiri
PERKEMBANGAN ESTETIKA ANAK
 Arti estetika,keindahan
 Sesuatu yang indah berarti bagus dan baik
 Karya estetika
 Memiliki syarat indah dan bagus
 Dikelompokan
 Seni musik
 Seni menggambar

 Seni drama tari

 Seni sastra

 Prinsip dasar estetika


 Keindahan sebagai pernyataan perasaan dan
pikiran
 Anak seusia sekolah dasar memiliki rasa estetik yang
tinggi
 Sesuai tingkat emosi, bakat, perkembangan usia
 Terlihat dari

 Pancaran goresan anak pada kertas


 Membaca puisi

 Sikap berpakaian sehari-hari

 Terkadang guru di kelas tidak memperhatikan


potensi anak dan menganggap semua anak
sama
PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK
 Perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan
tuntutan sosial
 Hurlock
 Kemampuan berprilaku sosial/bermasyarakat
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sosial
 Anak
 Dorongan untuk bergaul dengan temannya

 Bahagia apabila diterima dalam kelompok

 Memahami pikiran dan perasaan kelompok

 Menjaga keharmonisan dan kebersamaan


kelompok
RUJUKAN
 Asih Widi .W dan Eka S. 2013. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
 Usman S. 2011. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Indeks.
 www.ayahalby.wordpress.com
SELAMAT BELAJAR !!

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai