Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 4

Ana putri awaliah


Devi selindia
Indah troyani dingin
Yuli astuti
Negara perintis Lotus birth adalah
Amerika. Lotus birth dilakukan sebagai
langkah pencegahan untuk melindungi
bayi dari infeksi luka yang terbuka.
Meskipun Lotus birth ini merupakan
suatu fenomena yang baru, tapi
penundaan pemotongan tali pusat sudah
ada dalam budaya Bali dan budaya suku
Aborigin Australia. Dan keputusan Lotus
birth serta dampak fisiologis yang dapat
terjadi merupakan tanggung jawab dari
klien yang telah memilih dan membuat
keputusan tersebut.
Informasi mengenai lotus birth ini terdapat dalam ajaran Budha,
Hindu, Kristen serta Yahudi.
Di Tibet dan Zen Buddhisme, istilah "kelahiran teratai" digunakan
untuk menggambarkan para guru spiritual seperti Buddha
Gautama dan Padmasambhava (Lien Sen-hua), menekankan
mereka masuk ke dunia sebagai utuh, anak-anak kudus. Kelahiran
referensi teratai juga ditemukan dalam Hinduisme, misalnya dalam
kisah kelahiran Wisnu.

Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai


penyakit kuning dan kehilangan berat badan bayi karena tindakan
Lotus birth.
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah
praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan
lahir secara utuh, dari pada ikut menghalangi proses
fisiologis normal dalam perubahan Wharton's jelly yang
menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20
menit pasca persalinan. Tali pusat kemudian Kering dan
akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut
umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir.
Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi
untuk beristirahat bersama-sama, skin-to-skin kontak,
menyusui dan bonding attachment, sejak bayi
bergerak. Salah satu cara yang kadang-kadang
dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi
adalah dengan cara pembakaran tali pusat. Menurut
kepercayaan orang Bali, pembakaran tali pusat
menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke
bayi, sehingga memungkinkan bayi untuk merasa
lengkap walaupun kehilangan organ penting. Selama
proses pembakaran tali pusat orang Bali tetap
menyanyikan mantra gayatri sampai tali pusat habis
dibakar.
Pada umumnya bayi yang lahir kurang normal memang harus
ditunda pemotongan tali pusatnya. Hal ini dikarenakan
membuat bayi mendapatkan darah dan vitamin-vitamin lain
yang masih tertinggal di plasenta , tidak berlangsung lama
melainkan hanya sekitar 2 hingga 3 menit
Pasalnya plasenta adalah jaringan mati yang akan membawa
infeksi bakteri pada bayi. Selain itu, DNA ibu dan bayi yang
sudah lahir yang berbeda akan lebih lama bercampur. Ini
akan menimbulkan kelainan darah bila berlangsung dalam
waktu yang lama
Maka secara medis, lotus birth ini masih menjadi pro kontra.
Lotus birth merupakan gerakan back to nature Maka, kelahiran
dengan metode ini menjadi salah satu solusi yaitu dengan
melahirkan manusia secara utuh tanpa memotong tali
pusarnya, Dengan pemotongan tali pusat bayi, diyakini
membuat bayi makin stress karena dipisahkan mendadak
dengan ‘teman hidup’ nya saat di rahim, yaitu plasenta.
Dengan lotus birth, hal tersebut bisa diminimalisir dan
membuat bayi lebih rileks, tenang dan mudah menyesuaikan
diri dengan ibu dan keluarga lain di dunia.
Dari segi psikologi, lotus birth memang banyak manfaatnya.
Namun Metode melahirkan ini biasanya dilakukan apabila
bayi dalam keadaan sehat dan mmiliki tali pusat yang
panjang. Artinya lahir dalam keadaan normal dan tidak
membutuhkan penanganan khusus
Berikut ini adalah beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus
Birth:
1. Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari
bayi dengan cara memotong tali pusat
2. Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai,
yang memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali
pusat pada waktu yang tepat.
3. Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta
4. 100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah
optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi.
5. Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu
pertama postpartum sebagai masa pemulihan sehingga bayi
mendapat perhatian penuh.
6.Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang
ingin bertemu bayi. Sebagian besar pengunjung akan
lebih memilih untuk menunggu hingga plasenta telah
lepas.
7. Alasan rohani atau emosional.
8. Tradisi budaya yang harus dilakukan.
9. Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem,
memotong atau mengikat tali pusat
10. Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus
Birth memastikan sistem tertutup antara plasenta, tali
pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
11. Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka
pada perut (adanya luka membutuhkan waktu untuk
penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu
penyembuhan akan minimal)
12. Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut tidak
berarti tali pusat menjadi tidak berguna lagi. Ada yang masih
mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai volume
darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup
secara aktif. Penutupan semua jaringan TIDAK terjadi ketika
tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat dapat terus
berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.
Beberapa hal yang dilakukan dalam Lotus Birth diantaranya :
1. Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada
sekitar leher bayi, cukup angkat tali tersebut.
2. Tunggu lahirnya plasenta secara alami.
3. Ketika plasenta lahir, tempatkan pada mangkuk di dekat ibu..
4. Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum
menangani plasenta.
5. Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan
menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.
6. Tempatkan plasenta di tempat yang kering
7. Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap seperti
sebuah popok atau kain kemudian letakkan dalam tas
plasenta.. The covering is changed daily or more often if
seepage occurs. Permukaan plasenta akan berubah setiap hari
bahkan lebih cepat jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain
untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan
menaburkan garam pada bagian plasenta.
8. Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.
9. Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.
10. bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta
bersamanya.
11. Meminimalisir pergerakan bayi.
1. Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan
terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
2. Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi
sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
3. Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis
segera setelah lahir.
4. Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga
memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding
attachment.
5. Dr Sarah Buckley mengatakan :"bayi akan menerima tambahan
50-100ml darah yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah
transfuse ini mengandung zat besi,
6.sel darah merah, keeping darah dan bahan gizi lain, yang akan
bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama."

7.hilangnya 30 mL darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan


hilangnya 600 mL darah untuk orang dewasa. Asuhan persalinan
umum dengan pemotongan tali pusat sebelum berhenti berdenyut
memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60 mL darah, yang
setara dengan 1200mL darah orang dewasa.
1. Rentan infeksi.
Plasenta yang mengandung darah rentan terjangkit infeksi, yang dapat langsung
ditularkan pada bayi. Sesaat setelah bayi lahir dan tali pusat berhenti berdenyut,
plasenta tak ubahnya sebagai jaringan mati karena sudah tak memiliki sirkulasi
darah
2Bayi kuning.
Penundaan pemotongan tali pusat meningkatkan risiko bayi mengalami kelebihan
bilirubin atau mengalami jaundice yang membuat bayi tampak berwarna kuning.
Hal itu disebabkan pasokan darah ekstra yang diperoleh dari tali pusat
3Membawa plasenta yang masih terhubung dengan bayi juga bisa meningkatkan
resiko tidak terduga seperti ketika ibu lupa tidak membawa tas plasenta sehingga
tali pusat tertarik tanpa disadari
4Plasenta biasanya tidak akan menimbulkan bau yang kurang nyaman pada hari
pertama, tapi setelah itu plasenta bisa membusuk dan bau. Bahkan kemungkinan
juga mengandung bakteri dan sumber penyakit yang bisa membahayakan bayi

Anda mungkin juga menyukai