Sistem Udara Tekan

Di Unit Pembangkitan PLTGU Cilegon

Oleh : Muchammad Faizin

027 / TP / 2007
Pendahuluan
sistem udara tekan dapat diartikan sebagai suatu proses
yang dilakukan oleh udara bertekanan untuk berbagai
kebutuhan, seperti untuk menggerakkan katup – katup
yang menggunakan sistem Pneumatic, membantu
dalam hal pemeliharaan peralatan dan kebutuhan lain
yang termasuk dalam kriteria desain operasional
Pendahuluan
Khusus di PLTGU Cilegon, sistem udara tekan
digolongkan menjadi tiga, yaitu :
• Purge Air System ( Sistem Udara Bilas )
• Instrument Air System ( Sistem Udara Instrumen )
• Service Air System ( Sistem Udara Servis )
Tujuan
Untuk memenuhi segala kebutuhan operasional
pembangkit dalam sehari – hari akan udara
bertekanan, yang akan digunakan sesuai jenis dan
kebutuhannya.
PURGE AIR SYSTEM
Fungsi Purge Air
Purge Air System mempunyai fungsi sebagai berikut :
• Membilas sisa-sisa fuel oil untuk menghindari
terjadinya karbonisasi fuel oil di Combustion Nozzle
pada Change Over Fuel ( Oil to Gas ).
• Mencegah arus balik gas pembakaran dari ruang
bakar (Combustor) ke Pilot Oil Manifold selama
pembakaran dengan bahan bakar gas (Gas Firing).
Konfigurasi Purge Air System
Terdapat tiga buah HP Purge Air Compressor untuk dua
buah Gas Turbine ( GT ). Dua buah dalam kondisi
running dan satu buah dalam kondisi stand by
(Gambar.1).
• Ketika alarm di HP Purge Air Receiver menunjukkan
bahwa Pressure Low, maka Compressor yang runing
akan mengisi atau loading.
Pressure Low : < 21,55 kg/cm2
• Ketika alarm di HP Purge Air Receiver menunjukkan
bahwa Pressure Low Low, maka Compressor yang
stand by akan start atau running.
• Ketika alarm di HP Purge Air Receiver menunjukkan
bahwa Pressure High, maka Compressor yang runing
akan tidak mengisi atau unloading dan Compressor
yang stand by akan stop.
Pressure High : < 24,83 kg/cm2
Konfigurasi Purge Air System
HP PURGE AIR HP PURGE AIR
COMPRESSOR A RECEIVER A

TO FUEL OIL NOZZLE HP PURGE ( NO.1 GT )

HP PURGE AIR
COMPRESSOR B

HP PURGE AIR
RECEIVER B

HP PURGE AIR
COMPRESSOR C
TO FUEL OIL NOZZLE HP PURGE ( NO.2 GT )

Gambar 1. Konfigurasi Purge Air System

Konfigurasi Purge Air System
 HP Purge Air Supply Pressure Control valve akan
membuka ketika GT shutdown dan menutup ketika GT
start ( Gambar 2 ).
Konfigurasi Purge Air System

Gambar 2. Purge Air System in B-Rack

Komponen Purge Air System
1. HP Purge Air Compressor
Berfungsi untuk mengubah udara biasa menjadi
udara bertekanan, dengan cara melewatkannya ke
sebuah element pengompres udara, lalu udara yang
sudah bertekanan tersebut didinginkan melalui
sebuah cooler agar temperatur udara tersebut
menurun ( Gambar 3 ).

Gambar 3. HP Purge Air Compressor

Komponen Purge Air System
2. Purge Air Receiver
Setiap Receiver mempunyai kapasitas 5 m3 untuk
menyediakan udara yang cukup apabila satu
kompresor gagal/rusak sampai kompresor stand by
dapat beroperasi normal. Terdapat sebuah Pressure
Switch yang secara automatis men-start kompresor
stand by apabila yang duty gangguan ( Gambar 4 ).

Gambar 4. HP Purge Air Receiver

INSTRUMENT AIR SYSTEM
Fungsi Instrument Air System
• Katup - katup yang digerakkan oleh sistem Pneumatic
membutuhkan udara sebagai penggeraknya. Udara
untuk menggerakkan katup - katup tersebut diatas
disuplai dari Instrument Air Compressor. Udara yang
dibutuhkan adalah udara kering ( no moisture ) dan
bebas oli ( kandungan oli yang diijinkan 1ppm ) untuk
menghindari malfungsi pada Pneumatic Control Valve,
Damper dan komponen-komponen lain.
Konfigurasi Instrument Air System
Instrument Air disuplai dari 2 x 100 % kapasitas Air
Compressor ( satu posisi service dan yang satu stand
by ). Udara yang dihasilkan oleh Instrument Air
Compressor dilewatkan melalui 2 x 100% Line Filters
dan Air Dryer ( satu duty dan yang lainnya stand by ).
Lalu disimpan dalam 2 buah Instrument Air Receiver
(Gambar 5).
• Pressure Low ( loading ) : ≤ 6,05 kg/cm2
• Pressure High ( unloading ) : ≥ 6,85 kg/cm2
Konfigurasi Instrument Air System
TO TURBINE BYPASS VAVE
INSTRUMENT AIR AREA CONTROL VALVES
RECEIVER A

TO TURBINE BYPASS
VALVES ON THE PIPE RACK
NO.1 HRSG NO.2 HRSG
INSTRUMENT AIR
COMPRESSOR A

TO NO.2 GT INSTRUMENT AIR

AIR FILTER A AIR DRYER A
TO NO.2 GT GENERATOR

TO NO.1 GT INSTRUMENT AIR

INSTRUMENT AIR TO NO.1 GT GENERATOR

RECEIVER B
INSTRUMENT AIR
COMPRESSOR B AIR DRYER B

TO STEAM TURBINE

TO ST GENERATOR
AIR FILTER B
TO ISB ( ISOLATED PHASE BOS )

TO INTAKE SCREEN AREA TO CHEMICAL DOSING SYSTEM

TO CHLORINATION PLANT

TO CWP PUMP AREA TO WASTE WATER TREATMENT

TO DESALINATION PLANT TO DEMINERALIZED WATER SYSTEM

FROM TO AUX. BOILER TO GAS TREATMENT STATION

SERVICE AIR
SYSTEM TO HYDROGEN PLANT TO WORK SHOP

Back-up on-off Valve TO NEAR MAIN OIL TANK UNIT TO 150kV SUBSTATION CONTROL
BUILDING FOR FIRE FIGHTING
TO NEAR DIRTY/CLEAN OIL
STORAGE TANK

Gambar 5. Konfigurasi Instrument Air System

Komponen Instrument Air System
1. Instrument Air Compressor ( 10QFA01AN101,
AN102 )
Berfungsi untuk mengubah udara biasa menjadi udara
bertekanan dengan nilai tekanan sesuai dengan yang
diharapkan. Di Compressor tipe ini, udara yang masuk
melalui inlet valve akan melewati 2 stage kompresi.
Pertama, udara akan dikompres melewati Element LP
untuk menghasilkan udara bertekanan rendah, setelah
itu udara tersebut didinginkan dengan cara dilewatkan
ke intercooler. Kedua, udara bertekanan rendah tadi
akan dikompres lagi melewati Element HP untuk
menghasilkan udara bertekanan lebih tinggi, kemudian
didinginkan dengan cara dilewatkan ke aftercooler.
Baru setelah itu udara dikeluarkan melalui outlet valve
( Gambar 6 ).
Komponen Purge Air System

Gambar 6. Konfigurasi Instrument Air System

Komponen Purge Air System
2. Instrument Air Line Filter ( 10QFA01AT301, AT302)
Berfungsi untuk menyaring oli, air dan kotoran –
kotoran yang terdapat dalam instrument air. Dengan
desain filter jenis cartidge yang dapat diganti
(removable). Dipasang setelah Air Receiver dan
sebelum Air Dryer ( Gambar 7 ).

Gambar 7. Instrument Air Line Filter

Komponen Purge Air System
3. Instrument Air Dryer ( 10QFA01AT201, AT202 )
Digunakan untuk mengeringkan Instrument Air
sehingga layak digunakan untuk peralatan – peralatan
Pneumatic Valve. Alat ini bekerja dengan sistem
penukar panas ( heat exchanger ), menggunakan
refrigerant kemudian dipisahkan antara udara dan air
dengan automatic drain, selanjutnya udara tersebut
dikeringkan dengan udara panas inlet air ( heat
exchanger ). Terdapat dua buah Instrument Air Dryer,
satu duty dan satu lagi stand by
( Gambar 8 ).

Gambar 8. Instrument Air Line Filter

4. Instrument Air Receiver ( 10QFA1BB101, BB102 )
Setiap Receiver mempunyai kapasitas 18 m3 untuk
menyediakan udara yang cukup apabila satu
kompresor gagal/rusak sampai kompresor stand by
dapat beroperasi normal. Terdapat sebuah Pressure
Switch yang secara automatis men-start kompresor
stand by apabila yang duty gangguan ( Gambar 9 ).

Gambar 9. Instrument Air Receiver

5. Instrument and Service Back-up on-off Valve (
10QEA01AA700 )
Terdapat sebuah Back-up On-off Valve kapasitas
100% pada Instrument Air Line. Dalam operasi normal
valve ini selalu dalam keadaan tertutup dan akan
terbuka pada saat suplai Instrument Air tidak
mencukupi ( Gambar 10 ).
Syarat Service Back up On-Off Valve membuka :
• Apabila Instrument Air Pressure < 6,1 bar.
• Pressure Service Air minimal 5 bar.

Gambar 10. Instrument Air Receiver

SERVICE AIR SYSTEM
Fungsi Service Air System
• Digunakan sebagai Cleaning Utility ( peralatan
kebersihan ) untuk area – area tertentu seperti pada
Schematic Diagram, untuk membantu dalam hal
pemeliharaan peralatan dan keperluan lain yang
termasuk dalam kriteria desain operasional Gas
Turbine ( GT ) maupun Steam Turbine ( ST ). Juga
digunakan untuk peralatan yang pada prinsip kerjanya
membutuhkan udara bertekanan, seperti pompa di
Demineralize Plant yang penggeraknya menggunakan
service air.
• Service Air digunakan juga sebagai LP Purge Air
(udara pembilas) untuk Fuel Oil Nozzle Gas Turbine,
yang dibutuhkan lebih kurang 10 jam setelah GT shut
off. Dan juga digunakan sebagai back up untuk
Instrument Air bila dibutuhkan ( Gambar 11 ).
Konfigurasi Service Air System
• Service Air disuplai dari 2 x 100 % kapasitas Service
Air Compressor ( satu posisi service dan yang satu
stand by ). Lalu disimpan dalam 1 buah Service Air
Receiver.
• Terdapat sebuah Back-up On-Off Valve kapasitas
100% pada Instrument Air Line. Dalam operasi normal
valve ini akan selalu dalam keadaan tertutup dan akan
terbuka pada saat supplai Instrument Air tidak
mencukupi.
• Pressure Low ( loading ) : ≤ 6,06 kg/cm2
• Pressure High ( unloading ) : ≥ 6,88 kg/cm2
Konfigurasi Instrument Air System
TO CHLORINATION PLANT AREA

TO CW INTAKE PUMP AREA

TO DESALINATION PLANT AREA

TO FIRE PUMP AREA TURBINE BUILDING

TO DEMINERALIZED WATER SYSTEM

TO NO.1 GT PURGE AIR

TO NO.2 GT PURGE AIR

TO WASTE WATER TREATMENT PLANT

SERVICE AIR
COMPRESSOR A TO FUEL GAS TREATMENT AREA
SERVICE AIR
RECEIVER A

TO WORKSHOP
TO INSTRUMENT AIR
SYSTEM
TO WORKSHOP

SERVICE AIR TO WORKSHOP

COMPRESSOR B

NO.1 HRSG NO.2 HRSG

Gambar 11. Konfigurasi Service Air System

Komponen Service Air System
1. Service Air Compressor ( 10QEA01AN101, AN102)
Untuk spesifikasi dan prosedur pengoperasiannya
sama dengan Instrument Air Compressor. ( lihat
Intrument Air Compressor ).
2. Service Air Receiver (10QEA01BB101 )
Untuk spesifikasi dan prosedur pengoperasiannya
sama dengan Instrument Air Receiver. Bedanya, kalau
pada service air system hanya memiliki 1 receiver saja
(Gambar 12).

Gambar 12. Service Air Receiver

Selesai
Zin.fai@gmail.com

Terima kasih