Oleh :
Ir. ANNY JULISTIANI, MBA
DIREKTUR PENCATATAN SIPIL
DIREKTORAT JENDERAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KOMITMEN NASIONAL
1. UUD 1945 bahwa hal ikhwal mengenai penduduk diatur lebih lanjut
oleh Undang-Undang
2. UU No 23 Tahun 2006 Ttg Administrasi Kependudukan, mengenai arah dan
tujuan penyelenggaraan administrasi kependudukan antara lain pemenuhan
HAM serta memberikan perlindungan terhadap status penduduk.
3. RPJMN 2015 – 2019 pencatatan kelahiran anak sebagai salah satu agenda
prioritas nasional dengan target minimal 85% anak memiliki akta kelahiran
pada tahun 2019.
PROGRAM STRATEGIS (lanjutan)
KOMITMEN REGIONAL
Indonesia dan Asia Pasifik sudah menghasilkan Regional Action Framework and Regional
Strategy Plan 2012 – 2020, dg VISI :
“Di Tahun 2024 setiap individu di Asia dan Pasifik bisa memperoleh manfaat dari sistem PS2H
yang umum dan responsif (diwujudkan dgn kepemilikan dokumen kependudukan) yang juga
dapat memfasilitasi hak masyarakat serta mendukung tata kelola, kesehatan dan
pembangunan”.
KOMITMEN GLOBAL
Data kepemilikan dokumen kependudukan sangat penting dalam pelaporan capaian tujuan SDGs 2015 –
2030, yaitu sebagai dasar data populasi dan sebagai denominator dalam pengukuran target dan indikator
tujuan pembangunan berkelanjutan.
Target kepemilikan dokumen kependudukan tercantum spesifik dalam Target 16.9, yaitu :
“Di Tahun 2030 semua Negara sudah memberikan identitas hukum bagi seluruh warganya, termasuk dalam
bentuk pencatatan kelahiran”.
II. MAKNA ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
ADMINISTRASI Dokumen
Kependudukan
KEPENDUDUKAN adalah
(Biodata, KTP, KK,
rangkaian kegiatan Srt Ket Keppdk,
PENATAAN dan Akta2 capil)
PENERTIBAN dalam
penerbitan dokumen Pemanfaatan
Dafduk
dan data kependudukan Data &
TATA Dokumen
melalui pendaftaran DAN PIAK Kpddkan Utk
penduduk dan TERTIB Efektifitas
pencatatan sipil, Capil Layanan
pengelolaan informasi Publik
kependudukan serta
pendayagunaan hasil Data dan/atau
untuk pelayanan publik Informasi
dan pembangunan lainnya Kependudukan
(Individu & Agregat)
(UU No. 23/2006 Ps 1)
4
III. PROGRESS
CAKUPAN KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN ANAK
10 KABUPATEN/KOTA DENGAN CAKUPAN AKTA KELAHIRAN TERTINGGI
(DATA SIAK PER 08 MEI 2017)
MEMILIKI % MEMILIKI %
INDONESIA 79,221,588 49,877,821 62.96 59,589,970 75.22
1 KOTA PARE PARE 58,555 58,539 99.97 58,539 99.97
2 KABUPATEN TEMANGGUNG 211,873 206,551 97.49 211,592 99.87
3 KABUPATEN SINJAI 90,378 89,788 99.35 89,781 99.34
101
99.97 99.87
100
99.34
99
97.06
97 96.72 96.58
96
95
94
KOTA PARE- TEMANGGUNG SINJAI KUTAI TIMUR BELITUNG TOJO UNA- KOTA BONDOWOSO TANJUNG PAKPAK
PARE TMUR UNA PASURUAN JABUNG BHARAT
TIMUR
10 KABUPATEN/KOTA DENGAN CAKUPAN AKTA KELAHIRAN TERENDAH
(DATA SIAK PER 08 MEI 2017)
MEMILIKI % MEMILIKI %
INDONESIA 79,221,588 49,877,821 62.96 59,589,970 75.22
MEMILIKI % MEMILIKI %
INDONESIA 79,221,588 49,877,821 62.96 59,589,970 75.22
1. GORONTALO 393,878 329,515 83.66 352.499 89,49
2 DI. YOGYAKARTA 969,254 799,348 82.47 798.738 82,41
MEMILIKI % MEMILIKI %
INDONESIA 79,221,588 49,877,821 62.96 59,589,970 75.22
11 SUMATERA BARAT 1,810,022 1,260,267 69.63 1.370.009 75,69
12 JAWA TIMUR 10,594,295 7,315,046 69.05 8.523.561 80.45
3. OPTIMALISASI PELAYANAN
Paket 3 in 1 Jebol yg
Pelayanan
Paket 4 in 1 sebanding dg
Online
Paket “Semedi” Jml Desa/Kel
SINERGI INTERNAL
(Antar Bidang)
SINERGI EKSTERNAL
(Dg Stakeholder)
STRATEGI PENINGKATAN CAKUPAN KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN ANAK (Lanjutan)
4. KONSOLIDASI TEKNIS
CAKUPAN
MENINGKAT
16
V. PERAN PENCATATAN SIPIL DALAM
PEMUTAKHIRAN KARTU KELUARGA