Anda di halaman 1dari 15

Desi Yulia Fitri

Nirwana
Novia Putri S.
Rahayu Darmayanti
Silvi Yulia Anwar
PONED Meli Diaroza
DAN Rindi Andika

PONEK Salpiana
Thri Siska Wati
Ervinda Afriyell J.

BY: kelompok 1
PONED

Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar


1. Pengertian

PONED adalah puskesmas rawat inap


yang memiliki kemampuan serta fasilitas
bersalin. PONED siap 24 jam dalam
memberikan pelayanan terhadap ibu hamil,
bersalin, dan nifas, serta bayi baru lahir
dengan komplikasi, baik yang datang sendiri
atau karena rujukan kader atau masyarakat
atau bidan di desa, puskesmas, dan PONED
melakukan rujukan ke RS PONEK pada kasus
yang tidak mampu ditangani.
Puskesmas PONED

Puskesmas PONED memiliki


kemampuan untuk memberikan
pelayanan langsung terhadap ibu
hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas
baik yang datang sendiri atau
atas rujukan kader, masyarakat,
bidan desa, dan puskesmas
Indikator kelangsungan dari puskesmas PONED
adalah sebagai berikut:

Kebijakan tingkat puskesmas


SOP (Sarana Obat Peralatan)
Kerja sama RS PONED
Dukungan dinas kesehatan
Kerja sama spesialis obstetri dan
ginekologi
Kerja sama bidan desa
Kerja sama puskesmas desa non-PONED
Jarak puskesmas PONED dengan RS
2. Alur Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan
Obstetri dan Neonatal

Sistem rujukan pelayanan


kegawatdaruratan maternal dan
neonatal mengacu pada prinsip
utama kecepatan dan ketepatan
tindakan, efisien, efektif, dan sesuai
dengan kemampuan atau
kewenangan fasilitas pelayanan.
3. Pengembangan Puskesmas PONED
24 jam.

Pembentukan sistem rujukan


di antara polindes, puskesmas,
puskesmas PONED, dan rumah
sakit PONEK 24 jam merupakan
rangkaian upaya percepatan
penurunan AKI dan AKB.
4. Program Menjaga Mutu PONED 24 jam.

Setelah mendapat berbagai masukan


perbaikan, ditetapkan bahwa PONED yang
komprehensif harus tersedia hal-hal berikut:

Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman.


Ruang tindakan gawat darurat dengan
instrument dan bahan yang lengkap.
Ruang pulih atau observasi pasca tindakan.
Tenaga kesehatan yang berkualitas sebagai
pelaksana pelayanan komprehensif.
Protokol pelaksana dan uraian tugas
pelayanan (termasuk koordinasi internal)
PONEK

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif


1. Pengertian

PONEK adalah pelayanan


obstetrik dan neonatal emergensi
komprehensif dirumah sakit, meliputi
kemampuan melakukan tindakan
berikut: operasi Caesar, histerektomi,
perawatan intensif ibu dan neonatal,
serta tranfusi darah. RS PONEK 24 jam
untuk memberikan pelayanan terhadap
ibu hamil, bersalin, nifas, serta bayi
baru lahir dengan komplikasi, baik yang
datang sendiri atau atas rujukan
kader/masyarakat, bidan di desa,
puskesmas, dan puskesmas PONED.
Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Neonatal (AKN) di
Indonesia merupakan angka tertinggi di
antara Negara-negara ASEAN, dengan
penurunan sangat lambat.
AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran
hidup, sedangkan AKN 20 per
100.000 kelahiran hidup (hasil survey 2002-
2003).
Setiap jam ada dua ibu yang meninggal dan
setiap jam adasepuluh kematian neonatal.
Berdasarkan SDKI tahun 2002-2003,
kematian 35 bayi per 1000 kelahiran
hidup atau berarti setiap jam ada 18
kematian bayi.
Keadaan tersebut diakibatkan
oleh penyebab utama kematian yang
sebenarnya dapat di cegah melalui
pendekatan deteksi dini dan
penatalaksanaan yang tepat untuk ibu
dan bayi. Di Indonesia, penyebab
kematian ibu adalah perdarahan,
infeksi dan eklampsia, persalinan
macet, serta komplikasi abortus.
Penyebab kematian utama adalah
perdarahan yang sebagian besar
disebabkan oleh retensi plasenta.
Tujuan pembangunan millennium (Millennium Development
Goals) pad tahun 2015 sangat terkait dengan kesehatan ibu,
bayi, dan anak berikut:

Mengurangi angka kematian bayi dna balita


sebesra dua per tiga dari AKB pada
tahun 1990 menjadi 23 dari 32 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2015.

Mengurangi angka kematian ibu sebesar


tiga per empat dari AKI pada 1990
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup
pada 2015.
Rencana strategis departemen
kesehatan tahun 2005-2009 telah
menetapkan target penurunan AKI dari
307 menjadi 226 per 100.000 kelahiran
hidup dan AKB dari 35 menjadi 26 per
1000 kelahiran hidup pada 2009. Dalam
mencapai target tersebut perlu
dilakukan upaya terobosan yang
efisien, yaitu melalui program
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif.
TERIMA
KASIH
TEMAN2,,

Anda mungkin juga menyukai