Anda di halaman 1dari 23

KEWIRAUSAHAAN

PERTEMUAN KE 1

By : Alceu Novi Lastiani


Konsep Kewirausahaan

Definisi & Sejarah Kewirausahaan

Tujuan & Manfaat Kewirausahaan

Inovasi & Kreativitas


Mengapa belajar kewirausahaan ???

Pada umumnya mahasiswa perguruan tinggi dipersiapkan untuk menjadi karyawan


handal disektor lapangan kerja umum, seperti pegawai swasta atau tentunya pegawai
negeri sipil dan bekerja pada institusi tertentu, bahkan sebagian orang beranggapan
bahwa sukses itu adalah apabila seorang menjadi pegawai negeri sipil dan memegang
jabatan tinggi . dan tentunya arah mereka untuk menjadi seorang pekerja yang memiliki
atasan, bukan sebagai seseorang yang dapat mengelola bidang usaha secara
mandiri.Kenyatannya semua sekarang tidak berjalan mudah seperti dulu, semakin banyak
orang yang ingin menjadi PNS maka semakinj kecil pula kesempatan untuk
memperebutkannya karena persaingan yang semakin ketat. Kewirausahaan merupakan
salah satu sifat atau teladan yang dubutuhkan bangsa Indonesia, sifat ini menjadikan
sesorang tidak selalu bergantung pada pemerintah untuk menjadi pegawai negeri tetepi
belajar mandiri, membina suatu bidang penghasilan yang mengantarkan seseorang
kepada bentuk pengelolaan yang justru membuka peluang pekerjaan untuk orang
banyak, peluang ini tentunya bisa megurangi pengangguran yang dari dulu menjadi
beban tersndiri bagi bangsa,
Apa itu Kewirausahaan ???

Makna secara etimologis wirausaha berasal dari bahasa Sansekerta,


terdiri dari 3 suku kata : “wira”, “swa”, dan “sta”. Wira berarti manusia
unggul, teladan, tangguh, berbudi luhur, berjiwa besar, berani,
pahlawan, pejuang kemajuan, memiliki keagungan watak. Swa berarti
sendiri dan sta berarti berdiri.
Definisi Kewirausahaan menurut beberapa ahli

(Soeharto Prawiro, 1997).


Thomas W Zimmerer, Kewirausahaan
adalah keinovasian aplikasi dan Raymond, (1995) Kewirausahaan adalah suatu nilai
kreativitas untuk memecahkan yang diperlukan untuk memulai
masalah dan memanfaatkan Wirausaha adalah suatu usaha (start-up phase) dan
peluang yang di hadapi setiap hari. orang yang kreatif perkembangan usaha (venture
dan inovatif serta growth).
mampu
mewujudkanya
untuk meningkatkan
Arif F. Hadipranata, Wirausaha (Acmad Sanusi, 1994)
kesejahteraan diri
adalah orang-orang yang masyarakat dan
mengambil risiko yang diperlukan Kewirausahaan adalah suatu nilai
lingkungan.
untuk mengelola dan mengatur yang diwujudkan dalam perilaku
semua urusan, dan menerima yang dijadikan dasar sumber daya,
sejumlah manfaat finansial dan non- tenaga penggerak, tujuan, siasat,
keuangan. kiat, proses, dan hasil bisnis.
Definisi kewirausahaan menurut Instruksi Presiden RI No 4 Tahun
1995 tentang Gerakan nasional Memasyarakatkan dan
membudayakan Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan


kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam
ranngka memberi pelayanan yang lebih baik, dan atau
memperoleh keuntunngan yang lebih besar.
Sejarah Kewirausahaan

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard


Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal
sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.
Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di
Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis
sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan
sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode:

Periode awal

Sejarah kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh


Marcopolo. Dalam masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak
aktif. Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil
keuntungan yang sangat banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif
adalah pihak yang menggunakan modal tersebut untuk berdagang antara lain
dengan mengelilingi lautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik
maupun sosial akan tetapi keuntungan yang diperoleh sebesar 25%. Yang
selanjutnya akan dibedakan antara pemilik modal dengan wirausaha atau yang
menjalankan usaha tersebut
Abad pertengahan
Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini wirausahawan
dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek besar. Mereka tidak lagi
berhadapan dengan resiko namun mereka menggunakan sumber daya yang
diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh pemerintah. Tipe wirausahaawan yang
menonjol antara lain orang yang bekerja dalam bidang arsitektural (baik arsiteknya
sebagai perancang yang menjual jasa ataupun pekerja yang mengerjakan jasa
tersebut dan yang memberikan modal sekaligus menjadi manajer bagi mereka.

Abad 17

Di abad 17, seorang ekonom, Richard Cantillon, menegaskan bahwa seorang


wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka
yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti.
Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko.
Abad 18

Berlanjut di abad ke 18, seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik modal,
tetapi dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan akan
membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masa
itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu.

Abad 19

Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai seseorang yang


mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk meningkatkan pertambahan nilai
personal.

Abad 20

Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang.
Tujuan Wirausaha Manfaat Wirausaha

1. Meningkatkan jumlah para


wirausaha yang baik 1. Berusaha memberi bantuan
2. Mewujudkan kemampuan para kepada orang lain
wirausaha untuk menghasilkan 2. Menambah daya tampung
kesejahteraan masyarakat tenaga kerja
3. menumbuhkembangan 3. Memberi contoh bagaimana
kesadaran dan orientasi harus berkerja keras
kewirausahaan yang tangguh 4. Sebagai generator
dan kuat pembangunan lingkungan
4. Membudayakan semangat, 5. Berusaha mendidik para
sikap, perilaku, dan karyawannya menjadi orang
kewirausahaan dikalang disiplin, mandiri, tekun danjujur
masyarakat 6. Berusaha mendidik masyarakat
agar hidup secara efisien
Ide, Kreativitas dan Inovasi dalam Wirausaha

Ide adalah buah pikir manusia yang muncul karena adanya suatu pengamatan
yang secara rasional dianggap logis dan memiliki nilai manfaat yang baru

Prinsip melahirkan Ide

Selalu
a. Berpikir bahwa ide anda adalah yang terbaik, karena kondisi tersebut
membuka akan membimbing anda menghasilkan ide2 yg baik.
pikiran b. Perenungan, instropeksi dan umpan balik membantu anda memperoleh
ide2 terbaik.

Selalu
membuka Melihat keberhasilan dari tindakan2 yang telah dilakukan orang atau perusahaan
mata lain adalah cara terbaik dan efisien
Mengamati mata
Mencari kebutuhan Penelitian &
rantai saluran
konsumen pengembangan
distribusi perusahaan

Sumber
menggali Kecenderungan perilaku Kegunaan lain dari barang
Hobby
ide konsumen yang sudah ada

Menikmati mata Peristiwa di suatu Moment kegiatan


rantai saluran wilayah atau hari2 besar
distribusi perusahaan
Kreativitas merupakan sekumpulan ide2 baik berupa pengetahuan maupun pengalaman yang
berada dalam pikiran manusia yg kemudian digabungkan menjadi sesuatu hal yang sifatnya
kreatif yang berguna baik pada dirinya maupun orang lain atau organisasi dalam situasi atau
kondisi yang tidak menentu

Memperhatikan hal2 yang tidak


diduga

Kerja keras untuk membentuk


gagasan2 sehingga oranng lain Tidak hanya berpuas hati
dapat melihat nilai dalam dengan hanya menghasilkan
Ciri berpikir kreatif ide2 kreatif saja
dirinya & individu yang
dikatakan kreatif

Mencoba mengemukakan ide2 atau


Mempertimbangkan karakteristik
gagasan asli dengan membuat
pribai seperti fleksibilitas dan
keterkaitan baru diantara hal2 yang
spontanitas dalam pemikiran
telah diketahui
Kreatif & Inovatif

Kreatif pada dasarnya adalah


bagaimana menghadirkan
sesuatu benda atau hal yang Sementara inovasi merupakan
sebelumnya belum ada untuk suatu proses untuk menemukan
dipergunakan. Dalam prakteknya dan mengimplementasikan
ide kreatif dapat melibatkan sesuatu yang baru ke dalam
sebuah usaha penggabungan siituasi/kondisi yang belum ada
dua hal atau lebih ide2 secara dan belum dipikirkan sebelumnya.
langsung (Jhon Adir, 1996). Dengan kata lain, inovasi adalah
Kreatifitas merupakan usaha bagaimana memikirkan dan
memikirkan sesuatu atau melakukan sesuatu yang baru
kemampuan seseorang untuk yang dapat menambah atau
melahirkan sesuatu yang barubaik menciptakan nilai2 manfaat baik
berupa gagasan maupun karya secara sosial maupun secara
nyata yangb relatif berbeda ekonomi (Gde Raka, 2001)
dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
Inovasi dalam bisnis adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-
cara baru yang lebih bermanfaat (Amabile et al, 1996). Kata kunci lainnya dalam pengertian
inovasi adalah baru. Santoso S. Hamijoyo dalam Cece Wijaya dkk (1992 : 6) menjabarkan bahwa
kata baru diartikan sebagai apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si
penerima pembaharuan, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain. Akan tetapi, yang
lebih penting dari sifatnya yang baru adalah sifat kualitatif yang berbeda dari sebelumnya.
Kualitatif berarti bahwa inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali
dalam bidang yang mendapat inovasi.
Inovasi dapat menjadi positif atau negatif. Inovasi positif didefinisikan sebagai proses membuat
perubahan terhadap sesuatu yang telah mapan dengan memperkenalkan sesuatu yang baru
yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Inovasi negatif menyebabkan pelanggan
enggan untuk memakai produk tersebut karena tidak memiliki nilai tambah, merusak cita rasa
dan kepercayaan pelanggan hilang.

Prinsip Inovasi
Inovasi produk bertujuan dapat meningkatkan kualitas, fungsi, menambah menariknya desain
produk,serta menekan biaya operasional produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Melalui sebuah inovasi di dalam penyediaan produk atau layanan jasa bisnis, maka hal
terpenting yang paling diharapkan adalah adanya penyempurnaan kualitas dari sebuah produk
yang dihasilkan terhadap produk yang sebelumnya sudah ada. Jadi inovasi merupakan suatu
bentuk penyempurnaan, bukan merupakan perubahan yang menyebabkan kualitas sebuah
produk atau layanan jasa menurun kualitasnya.
Tipe Inovasi
Ada 5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:
1. Inovasi produk; yang melibatkan pengenalan barang baru dan pelayanan baru yang
secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan karakteristik fungsi juga kemampuan
teknisi yang mudah dalam menggunakannya. Contohnya: telepon genggam, komputer,
kendaraan bermotor, dsb.
2. Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau
pengiriman barangnya.
3. Inovasi pemasaran; mengembangkan metode mencari pangsa pasar baru dengan
meningkatkan kualitas desain, pengemasan dan promosi.
4. Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau
perilaku berorganisasi.
5. Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut.

Terdapat dua sumber utama inovasi , yaitu:


1. Secara tradisional, sumbernya adalah inovasi fabrikasi. Hal tersebut karena agen (orang atau
bisnis) berinovasi untuk menjual hasil inovasinya.
2. Inovasi pengguna; hal tersebut dimana agen (orang atau bisnis) mengembangkan inovasi
sendiri (pribadi atau di rumahnya sendiri), hal itu dilakukan karena produk yang dipakainya
tidak memenuhi apa yang dibutuhkannya.
Tujuan utama inovasi adalah:
o Meningkatkan Kualitas;
o Menciptakan Pasar Baru;
o Memperluas Jangkauan Produk;
o Mengurangi Biaya Tenaga Kerja;
o Meningkatkan Proses Produksi;
o Mengurangi Bahan Baku;
o Mengurangi Kerusakan Lingkungan;
o Mengganti Produk Atau Pelayanan;
o Mengurangi Konsumsi Energi;
o Menyesuaikan Diri Dengan Undang-Undang;

Kegagalan Inovasi
Hasil survey menunjukkan, bahwa dari 3000 ide tentang sebuah produk, hanya satu yang sukses
di pasaran. Kegagalan inovasi mengakibatkan hilangnya sejumlah nilai investasi, menurunkan
moral pekerja, meningkatkan sikap sinis, atau penolakan produk serupa yang ada, padahal
produk yang gagal seringkali memiliki potensi sebagai ide yang baik, penolakan terjadi karena
kurangnya modal, keahlian yang kurang, atau produk tidak sesuai kebutuhan pasar. Kegagalan
harus diidentifikasi dan diseleksi ketika proses berlangsung. Penyeleksian dini memungkinkan kita
dapat menghindari uji coba ide yang tidak cocok dengan bahan baku sehingga dapat
menghemat biaya produksi.
Penyebab umum gagalnya suatu proses inovasi, dapat disaring kedalam 5 macam, yaitu:
• Definisi tujuan yang buruk
• Buruknya mensejajarkan aksi untuk mencapai tujuan;
• Buruknya partisipasi anggota tim;
• Buruknya pengawasan produk;
• Buruknya komunikasi dan akses informasi.

Siklus Inovasi
Siklus inovasi berlangsung seperti kurva difusi dimana pada tahap awal, tumbuh relatif lambat,
ketika kemudian pelanggan merespon produk tersebut sebagai sebuah kebutuhan maka
pertumbuhan produk meningkat secara eksponensial. Pertumbuhan produk akan terus
meningkat bila dilakukan inkrenetori inovasi atau mengubah produk. Di akhir kurva
pergerakannya melambat kembali dan cenderung menurun.
Orang dibalik Perusahaan PT. Kalbe Farma

Boenjamin Setiawan sebelum menjadi seorang pengusaha


sukses, merupakan seorang dokter lulusan Universitas
Indonesia. Setelah menyelesaikan kuliah di kampus ini, pria
yang akrab disapa Dr. Boen melanjutkan kuliah jurusan
Farmasi di University of California. Lulus dari sana, Dr. Boen
megabdikan dirinya menjadi seorang dosen di Universitas
Indonesia. Di usianya yang masih muda, Dr. Boen mencoba
peluang menjadi pengusaha dengan jenis usaha yang tidak
jauh dari dunia yang dia geluti waktu kuliah yaitu dunia
medis.

Dengan kemantapan hati serta peluang di dunia farmasi


yang masih sangat minim di Indonesia kala itu, Dr. Boen
mendirikan perusahaan obat nasional. Perusahaan itu dia
dirikan dengan modal kecil sehingga terpaksa menggunakan
garasi mobil sebagai pabriknya. Dari garasi mobil di Tanjung
Priok, Jakarta Selatan itulah Dr. Boen bersama keenam
saudaranya memulai memproduksi obat-obatan nasional.
Pengusaha sukses kelas 4
SD, yang mencapai omset
60 juta/bulan dari usaha
membuat slime dengan
modal awal Rp. 50.000

Inilah salahsatu contoh ide


kreatif & Inovatif dalam
wirausaha
Andaikan aku punya klinik
Kalau kamu punya klinik
atau rumah sakit sendiri, aku
, selain bekerja sebagai
ingin mempekerjakan
penata anestesi, saya
teman2 penata anestesi
juga ingin jadi penyedia
yang masih menganggur
mesin2 dan alat2
anestesi di RS mu

Anda mungkin juga menyukai