Anda di halaman 1dari 41

Tradition of Excellence

PEWARISAN SIFAT
(MENDELISME)

Oleh:
Moch. Yudi lagsono
NIM. 141810201030
KROMOSOM Tradition of Excellence

Kromosom terdapat di dalam nukleus berupa benda-benda halus


berbentuk lurus atau bengkok.
Nama kromosom pertama kali diberikan oleh Waldeyer (1888) berasal dari
kata khroma artinya warna dan soma artinya tubuh. Jadi, kromosom dapat
diartikan sebagai badan yang mudah menyerap zat warna.
Bahan yang menyusun kromosom yaitu kromatin sehingga sering disebut
benang kromatin.
Kromosom tampak jelas pada fase pembelahan metafase karena
kromosom berjajar di bidang ekuator.
Ukuran kromosom dalam sebuah sel tidak pernah sama. Panjangnya 0,2–
50 μ dan diameternya 0,2–20 μ. Di dalam sel tubuh, kromosom biasanya
berpasangan.
Tradition of Excellence
Tradition of Excellence
JUMLAH KROMOSOM MAKHLUK HIDUP
Tradition of Excellence
FUNGSI-FUNGSI KROMOSOM Tradition of Excellence

Kromosom memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut:


Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan materi genetik. Materi genetik
inilah yang akan menentukan sifat dan kekhasan setiap individu.
Menentukan jenis kelamin. Terdapat dua jenis kromosom yaitu X dan Y.
Apabila kromosom embrio XX, maka ia akan terlahir sebagai seorang
perempuan. Sedangkan jika kromosomnya XY maka ia terlahir sebagai laki-
laki.
Berperan penting dalam proses transkripsi DNA untuk melakukan sintesis
protein. Ini dikarenakan kromosom lah yang membawa materi genetik
seperti DNA.
Berperan dalam proses pembelahan sel dan memastikan masing-masing
sel yang telah membelah mendapatkan gen yang sama.
STRUKTUR KROMOSOM Tradition of Excellence

Kromosom secara umum terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:


• Kromonema (jamak: kromonemata), bagian dari kromosom berupa pita
bentuk spiral.
• Kromomer, merupakan kromonema yang mempunyai penebalan-
penebalan di beberapa tempat, dan beberapa akli juga menganggap
sebagai nukleoprotein yang mengendap.
• Sentromer, bagian yang menentukan bentuk dari suatu kromosom.
Berfungsi sebagai tempat berpegangnya benang plasma dari gelendong inti
(“spindle”) pada tahap anafase pada pembelahan inti. Kromosom dari
sebagian besar organisme hanya memiliki sebuah sentromer saja, disebut
kromosom monosentris. Jika memiliki dua sentromer, disebut kromosom
diasentris, sedangkan yang mempunyai banyak sentromer, disebut
kromosom polisentris.
STRUKTUR KROMOSOM Tradition of Excellence

• Lekukan kedua, sebagai tempat terbentuknya nukleolus (anak inti


sel), disebut juga pengatur nukleolus (“nucleolar organizer”).
• Telomer, Bagian ujung kromosom yang berperan untuk menghalangi
bersambungnya kromosom yang satu dengan yang lainnya.
• Satelit, tidak selalu ada pada setiap kromosom, merupakan bagian
tambahan pada ujung kromosom. Kromosom yang mempunyai satelit
disebut satelit kromosom.
TIPE DAN JUMLAH KROMOSOM Tradition of Excellence

Kromosom manusia dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:


• Autosom, kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan
jenis kelamin. Dari 46 kromosom di dalam inti sel tubuh manusia,
sebanyak 44 buah (22 pasang) merupakan autosom.
• Gonosom, sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin.
Gonosom dibedakan menjadi dua macam, yaitu kromosom-X dan
kromosom-Y.
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat
Tradition of Excellence
macam, yaitu:
GEN Tradition of Excellence

Gen merupakan unit terkecil materi genetik. Gen terdapat dalam


setiap lokus yang khas pada kromosom. Gen adalah substansi genetik
terkecil yang terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat individu
melalui pembentukan polipeptida. Jadi, gen berperan penting dalam
mengontrol sifat-sifat individu yang diturunkan.
Setiap gen pada organisme mengendalikan produksi suatu enzim
khusus. Enzim-enzim itu akan melakukan semua kegiatan metabolisme
organisme tersebut sehingga mengakibatkan perkembangan suatu
struktur dan fisiologi yang khas, yaitu fenotipe organisme tersebut.
FUNGSI GEN Tradition of Excellence

Gen memiliki beberapa fungsi, antara


lain:
• Sebagai zarah tersendiri yang ada
pada kromosom. Zarah adalah zat
terkecil dan tidak dapat dibagi-bagi
lagi.
• Menyampaikan informasi genetik
dari induk kepada keturunannya.
• Mengatur proses metabolisme dan
perkembangan.
DNA (Deoxyribonucleic Acid ) Tradition of Excellence

DNA adalah pembawa sebagian besar atau seluruh sifat-sifat


genetik di dalam kromosom. DNA terdapat di dalam nukleus dan
bersama senyawa protein membentuk nukleo protein. Selain di dalam
nukleus, molekul DNA juga terdapat dalam mitokondria, plastid, dan
sentriol.
DNA memiliki beberapa fungsi diantaranya:
• Membawa informasi genetik
• Membentuk RNA
• Mengontrol aktivitas sel baik secara langsung maupun tidak langsung.
• DNA juga berperan penting dalam proses sintesis protein.
STRUKTUR DNA Tradition of Excellence

Susunan kimia DNA adalah sebuah makromolekul yang


kompleks. Molekul DNA disusun oleh dua rantai polinukleotida yang
amat panjang. Satu rantai polinukleotida terdiri atas rangkaian
nukleotida.
Sebuah nukleotida tersusun atas:
• Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa")
• Satu molekul fosfat
• Satu molekul basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri dari dua jenis yaitu:
 Purin: Adenin (A) dan Guanin (G)
 Pirimidin: sitosin (C) dan Timin (T)
STRUKTUR DNA Tradition of Excellence
REPLIKASI DNA Tradition of Excellence

Kemungkinan terjadinya replikasi DNA melalui tiga


model, diantarannya:
• Semikonservatif, Rantai ganda DNA lama berpisah
kemudian rantai baru disintesis pada masing-masing
rantai DNA lama.
• Konservatif, Rantai ganda DNA lama tidak berubah.
Berfungsi sebagai cetakan buat DNA baru.
• Dispersif, Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama
digunakan sebagai cetakan DNA baru. Sehingga DNA
lama dan baru tersebar.
Dari ketiga model tersebut model semikonservatif
merupakan model yang paling tepat untuk proses
replikasi DNA. Replikasi semikonservatif ini berlaku bagai
organisme prokariotik maupun eukariotik.
RNA (Ribonucleic Acid) Tradition of Excellence

RNA merupakan seutas benang tunggal


yang tersusun molekul gula ribosa, gugus
fosfat, dan asam nitrogen. Pada RNA tidak
terdapat basa nitrogen timin (T), basa nitrogen
timin ini pada RNA digantikan oleh basa
nitrogen urasil. RNA hanya terdiri atas satu
untai saja, sehingga struktur RNA tidak
membentuk helix ganda.
Struktur RNA dan RNA transfer Tradition of Excellence
Macam-Macam RNA Tradition of Excellence

Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA dibedakan menjadi tiga macam,


yaitu:
• RNA duta (RNAd) atau messenger RNA (mRNA). Terdapat di dalam
inti sel (nukleus). Berfungsi untuk membawa pesan atau kode genetik
(kodon) dari kromosom yang ada di inti ke sitoplasma.
• RNA pemindah (RNAp) atau transfer RNA (tRNA). Terdapat di dalam
sitoplasma. RNA p berfungsi untuk mengikat asam amino yang
terdapat di dalam sitoplasma, kemudian membawanya ke ribosom.
• RNA ribosom (RNAr) atau ribosome RNA (rRNA). Terdapat di dalam
ribosom. Berfungsi untuk mensintesis protein dengan menggunakan
basa asam amino, yang menghasilkan polipeptida.
PEWARISAN SIFAT (HEREDITAS) Tradition of Excellence

• Perpindahan sifat dari suatu generasi ke generasi selanjutnya


dinamakan penurunan sifat yang lebih dikenal dengan istilah
hereditas. Bersama-sama dengan sifat bawaan yang sama, ada juga
variasi yaitu keturunan memiliki penampilan yang sedikit berbeda
dari orang tuanya atau saudara sekandungnya.
ISTILAH-ISTILAH DALAM GENETIKA Tradition of Excellence

• Genom: keseluruhan kromosom pada individu atau spesies


• Parental (P): orang tua atau induk
• Filial (F): keturunan atau anakan. Misalnya F1=keturunan pertama, F2=keturunan kedua.
• Genotipe: sifat yang tidak tampak dari luar, dinyatakan dengan kode genetika. Contoh: AA, Aa, aa.
• Fenotipe: sifat yang tampak dari luar, contoh; hidung mancung, rambut ikal, bunga berwarna
merah, tubuh tinggi.
• Dominan: suatu sifat yang muncul pada keturunan, dimana sifat tersebut menutup sifat lainnya
atau faktor yang lebih kuat (mengalahkan) faktor yang lain (lemah). (simbol gen dominan huruf
besar)
• Resesif: suatu sifat yang tak muncul dalam keuturunan, karena tertutup atau faktor yang
dikalahkan oleh faktor lain. Sifat resesif dapat muncul kalau tidak ada sifat yang dominan
• Homozigot : gen sealel (pasangan) yang sama besar atau sama kecil (sama2 dominan / resesif),
contoh BB, bb.
• Heterozigot : gen se-alel yang tidak sama besar (campur antara resesif dan dominan). Contoh Bb.
ISTILAH-ISTILAH DALAM GENETIKA Tradition of Excellence

• Persilangan monohibrid: persilangan dengan satu sifat beda


• Persilangan dihibrid: persilangan dengan dua sifat beda
• Persilangan trihibrid: persilangan dengan 3 sifat beda
• Persilangan polihibrid: persilangan dengan banyak sifat beda
• Gamet: sel kelamin
• Alel: suatu bentuk gen-gen dalam kromosom yang homolog atau bersesuaian
• Carier: individu pembawa sifat
• Galur murni: individu yang memiliki sifat-sifat sama dengan induknya karena hasil
pekawinan sendiri (penyerbukan sendiri) yang berlangsung terus-menerus hingga
beberapa generasi.
• Back cross: persilangan antara individu F1 dengan salah satu induknya.
PEWARISAN SIFAT Tradition of Excellence
Asal-mula genetika modern terjadi ketika seorang biarawan yang
bernama Gregor Mendel mencatat sebuah mekanisme penurunan
sifat. Selama 8 tahun ia melakukan penelitian terhadap tanaman
ercis atau Pisum Sativum (kacang kapri).
HUKUM MENDEL 1 (SEGREGASI) Tradition of Excellence

• Alel-alel dari satu pasangan gen bersegregasi atau berpisah satu


samalain ke dalam gamet-gamet, sehingga separuh gamet membawa
salah satu gen dan separuh gamet lainnya membawa satu gen lainnya
dari pasangan gen tersebut.
• Hukum segregasi menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet
terjadi segregasi alel-alel secara bebas, dari diploid menjadi haploid.
• hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid yaitu persilangan
dengan satu satu sifat beda.
PERSILANGAN MONOHIBRID
Tradition of Excellence
DOMINAN-RESESIF
Tradition of Excellence
INTERMEDIET Tradition of Excellence
HUKUM MENDEL 2 Tradition of Excellence

Pada persilangan dihibrid, yaitu yang melibatkan dua sifat beda,


setiap pasang gen dari turunan F1 akan memisah dan mengelompok
secara bebas menuju gamet pada waktu pembentukan gamet. Karena
ada peristiwa pemisahan dan pengelompokan secara bebas ini pada
turunan F1, dengan genotip BbKk akan dihasilkan 4 macam gamet,
yaitu BK, Bk, bK dan bk, yang masing-masing mempunyai perbandingan
¼ : ¼ : ¼: ¼. Selanjutnya pemisahan secara bebas ini disebut Mendel
sebagai prinsip pemisahan gen secara bebas atau Hukum Mendel II.
PERSILANGAN DIHIBRID Tradition of Excellence
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
Tradition of Excellence

Hasil-hasil persilangan seperti yang dilakukan oleh Mendel,


ternyata tidak semuanya berlaku untuk pembastaran makhluk hidup
lainnya. Perbandingan fenotip seperti 3:1 dan 9:3:3:1, pada turunan F2
tidak selalu ditemukan. Misalnya pada suatu pembastaran diperoleh
hasil turunan F2 dengan perbandingan 9:7 atau 9:3:4, bukan 9:3:3:1.
Penyimpangan yang terjadi seperti itu disebut sebagai penyimpangan
semu dari temuan Mendel karena sebenarnya perbandingan yang
diperoleh seperti di atas dapat dilihat sebagai perbandingan gabungan
dari perbandingan 9:3:3:1 yang ada.
2 GEN MEMEPENGARUHI 1 SIFAT Tradition of Excellence
Tradition of Excellence

Kesimpulan hasil persilangan:


 Jawer tunggal terjadi sebagai hasil
interaksi dari dua gen yang resesif,
yaitu gen p dan r.
 Jawer biji baru muncul apabila
terjadi interaksi antara dua gen
yang dominan, yaitu P dan R.
 Hasil persilangan tersebut bukan
menyimpang dari temuan
Mendel, akan tetapi disebabkan
karena dugaan dua gen bekerja
sama (berinteraksi)
mempengaruhi satu sifat makhluk
hidup.
KRIPTOMETRI
Tradition of Excellence
KRIPTOMETRI Tradition of Excellence

Gen C adalah gen untuk timbulnya warna. Gen P adalah gen untuk
enzim yang dapat menimbulkan warna, sedangkan gen p adalah gen yang
tidak dapat membuat enzim. Enzim dapat terjadi kalau ada gen P. Warna
bunga (yaitu ungu) dapat timbul apabila suatu tanaman mempunyai gen
untuk warna (gen C) dan gen untuk enzim (gen P). Sehingga bila pada
tanaman terdapat gen C dan gen P maka tanaman tersebut menjadi
berwarna (ungu). Kalau hanya ada gen C, tetapi tidak ada gen P (misal hanya
ada gen p), warna bunga akan menjadi putih. Apabila pada genotip tanaman
hanya terdapat gen C atau gen P saja maka tidak akan timbul warna (ungu).
Di sini dikatakan bahwa tanaman akan berbunga ungu apabila gen P berada
bersama gen C atau dapat pula dikatakan bahwa gen P akan mempunyai
pengaruh dalam pembentukan warna apabila berada bersama dengan gen C,
Dikatakan di sini bahwa gen P itu tersembunyi atau disebut kriptomer
(kriptos = tersembunyi).
Epistasis dan Hipostasis
Tradition of Excellence
Epistasis dan Hipostasis Tradition of Excellence

• Pada ayam berwarna terdapat gen warna C, tetapi tidak terdapat gen pencegah
warna (gen I) sehingga timbullah warna pada bulu ayam tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa apabila pada suatu genotip ayam terdapat gen I maka tidak
akan timbul warna. Gen I seolah-olah menutupi gen warna (gen C) untuk muncul.
Gen yang menutupi ini, yaitu gen I, dikatakan sebagai gen epistasis. Gen yang
ditutupi, yaitu gen C, dikatakan sebagai gen hipostasis.
• Pada peristiwa epistasis dan hipostasis ini terdapat interaksi antara 2 gen, yang
akan mempengaruhi fenotip atau sifat individu, dalam contoh di atas ialah pada
bulu ayam. Pada peristiwa persilangan di atas tampak seolah-olah “menyimpang”
dari temuan Mendel (9:3:3:1), yang sebenarnya perbandingannya (9 + 3 + 1) : (3)
= 13 : 3.
• Pada ke-13 ayam yang putih terdapat pencegah timbulnya warna (gen I), dan gen
untuk warna (gen C). Jadi meskipun ada gen C, akan tetapi ada gen I (pencegah
warna) maka ayam-ayam tadi akan menjadi berbulu putih.
POLIMERI
Tradition of Excellence
POLIMERI
Tradition of Excellence
Dari 15 bagian turunan F2 yang berwarna merah, hanya satu
bagian yang paling merah, sisanya merahnya makin kurang. Hal ini
tergantung dari banyaknya gen M1 dan M2 yang dimiliki pada genotip
tanaman. Makin banyak memiliki gen M1 dan M2 maka akan makin
merah warna bunganya. Sebaliknya, makin sedikit atau kurang gen M1
atau M2 warna merahnya akan berkurang juga. Gen M1 dan gen M2
merupakan gen-gen yang berdiri sendiri, artinya mempengaruhi sifat
tersendiri. Akan tetapi, di sini gen-gen tersebut bersama-sama
mempengaruhi bagian yang sama (dalam hal ini warna bunga) pada
suatu turunan. Peristiwa semacam ini dikatakan peristiwa polimeri.
POLIMERI PADA MANUSIA
Tradition of Excellence
POLIMERI PADA MANUSIA
Tradition of Excellence
• Bila seseorang mulat kawin
dengan seorang mulat lain
maka akan diperoleh turunan
F2 dengan kulit hitam, mulat
gelap, mulat, mulat terang,
dan kulit putih. Hal ini
tergantung dari banyaknya
gen P (gen untuk pigmen)
yang dimiliki. Di bawah ini
diterangkan tentang warna
kulit yang ditentukan oleh
banyaknya gen P (baik P1
maupun P2).
POLIMERI PADA MANUSIA Tradition of Excellence

• Pada persilangan diatas makin banyak gen P (baik P1 maupun P2)


pada suatu genotip seseorang maka makin gelap warna kulitnya.
Makin sedikit gen P-nya, makin terang warna kulitnya. Warna kulit
putih tidak mempunyai gen P. Di sini gen P1 dan gen P2 bersama-
sama mempengaruhi warna kulit manusia.

Anda mungkin juga menyukai