Anda di halaman 1dari 56

UPSUS SIWAB

Dr. Drh. I Nyoman Dibia, MP.

BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

Disampaikan pada Penyegaran Petugas Penanggulangan Gangguan Reproduksi


1/27/2018 Provinsi NTT di Hotel Neo , Kupang , pada 23 -25 Maret 2017
PROGRAM UTAMA
KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2017

1. Pembangunan Embung
2. Pembangunan Lumbung Pangan
3. Pemasok Pangan Organik Dunia
4. Upsus SIWAB
5. Pengembangan Kawasan Hortikultura dan
Kawasan Ruman Pangan Lestari
6. Pembangunan Pabrik Gula
7. Hilirisasi produk pertanian
1/27/2018
LATAR BELAKANG
• Secara nasional, kebutuhan daging terus meningkat.

• Penyediaan daging sapi lokal 65.24% dari kebutuhan total

• Kekurangannya, masih diimpor (sapi bakalan / daging beku)

• Mulai 2017, pemerintah menetapkan program UPSUS SIWAB

• UPSUS SIWAB : upaya khusus yang terintegrasi dalam rangka


percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting,
melalui Sistem Manajemen Reproduksi .
4
Regulasi Program Upsus SIWAB
1. PERMENTAN NO. 48/Permentan/PK.210/10/2016 TENTANG UPAYA KHUSUS
PERCEPATAN PENINGKATAN POPULASI SAPI DAN KERBAU BUNTING (UPSUS
SIWAB)

2. KEPMENTAN NO.656/Kpts/OT.050/10/2016 TENTANG KELOMPOK KERJA UPAYA


KHUSUS PERCEPATAN PENINGKATAN POPULASI SAPI DAN KERBAU BUNTING
3. KEPMENTAN NO. 8932/Kpts/OT.050/F/12/2016 TENTANG SEKRETARIAT
KELOMPOK KERJA UPAYA KHUSUS PERCEPATAN PENINGKATAN POPULASI SAPI
DAN KERBAU BUNTING
4. KEPMENTAN NO. 8933/Kpts/OT.050/F/12/2016 TENTANG TIM SUPERVISI UPAYA
KHUSUS PERCEPATAN PENINGKATAN POPULASI SAPI DAN KERBAU BUNTING
5. KEP DIRJEN PKH NO. 954/Kpts/PK040/F/01/2017 TENTANG PEDOMAN
PELAKSANAAN UPAYA KHUSUS PERCEPATAN PENINGKATAN POPULASI SAPI DAN
KERBAU BUNTING TAHUN ANGGARAN 2017.

5
OPERASIONALISASI UPSUS SIWAB

• Percepatan peningkatan populasi


sapi dan kerbau dilakukan :
– melalui IB atau KA , dengan
– menerapkan Sistem Manajemen
Reproduksi (Permentan 48 / 2016, Bab II Pasal 3, Ayat 2)

1/27/2018
SISTEM MANAJEMEN REPRODUKSI
(Permentan No.48/2016 : Pasal 5, Ayat 2)

PENATAAN PELAYANAN TEKNIS REPRODUKSI


• Pemeriksaan Status Reproduksi
• Penanganan Gangguan Reproduksi
• Pelayanan IB dan Kawin Alam
• Pemenuhan Semen Beku dan N2 cair
• Pengendalian Betina Produktif
• Pemenuhan Hijauan Pakan Ternak dan
Konsentrat
7
SASARAN UPSUS SIWAB

1. Tercapainya Kebuntingan dari IB: ≥ 70 %

2. Menurunnya Gangrep : 60 %

3. Menurunnya Pemotongan Sapi Betina


Produktif : 20 %
ALUR KERJA UPSUS SIWAB 2017
Populasi Betina
Langkah Operasional Akseptor IB
Produktif 5,9 jt
4 jt
1. Jaminan
1. 2600 ha ketersediaan
penanaman pakan 0.7 juta
HPT (rumput Ekstensif
2. Jaminan NTT, NTB, 0,3 juta
dan/legum) Papua, Maluku,
ketersediaan IB
2. Prasarana Sulawesi,Aceh,
sumber air air Kaltara
3. Obat & vaksin 3. Pencegahan
penyakit

Semi intensif
1.9 juta 4 Jt
Sulsel, 0,8 Juta
Kombinasi Inka + IB
IB SIWAB akseptor
Sumatera,
Kalimantan IB

Intensif
1. 10.400 ha penanaman HPT 3.3 juta 2,9 Juta
(rumput dan/legum) Jawa, Bali, Inseminasi
2. Penyehatan gangrep Lampung Buatan (IB)
3. 8 Jt semen beku
4. N2 cair dan container Intensif 3 Juta
5. Tenaga inseminator, PKB, &ATR Embrio
bersertifikat kompetensi transfer Bunting
6. Penyelamatan betina produktif
9
TARGET UPSUS SIWAB NASIONAL
TAHUN 2017

‐ Total potensial akseptor nasional sebanyak


5.918.921 ekor, yang diperkirakan menjadi
akseptor riil 70% atau setara 4.000.000 ekor.

‐ Total akseptor riil 4.000.000 ekor, ditargetkan


tingkat kebuntingan 73% atau setara
3.000.000 ekor.

‐ Target Kebuntingan 3.000.000, ditargetkan


tingkat kelahiran 70% atau 2.100.000 pedet
INPUT OUTPUT & OUTCOME

2,1 Juta 2,1 Juta


3 Juta Ekor
Ekor Ekor
ANGGARAN Lahir Lahir
Bunting
Rp. 1,1 TRILYUN Rp. 8,4 T

 Semen Beku.
 N2 dan Kontainer. Pakan Berkualitas.
 Obat-obatan (GANGREP) Alat Reproduksi Sehat.
 Benih/Bibit Rumput dan Dengan pakan berkualitas dan alat
Legum Serta Konsentrat. reproduksi yang sehat maka sapi yang
 Pelatihan (Refresh) Petugas biasanya beranak 4 kali dan 2 tahun
sekali bunting, menjadi 8 kali beranak
IB, PKB dan ATR
dan setiap tahunbunting.
 Dan lain-lain. Inseminator, Tenaga PKB dan ATR
KompetensinyaTerjamin (Besertifikat).

22
TARGET UPSUS SIWAB 2017

TARGET
NO PROVINSI
AKSEPTOR BUNTING

1 Bali 128.204 102.563


2 NTB 139.995 81.197
3 NTT 146.965 83.770
TARGET AKSEPTOR DAN KEBUNTINGAN

Target akseptor IB merupakan komulatif


dari Januari – Desember 2017
TARGET AKSEPTOR DAN KEBUNTINGAN UPSUS SIWAB 2017
NUSA TENGGARA TIMUR
No Bulan / Tahun Target Akseptor Target Kebuntingan
1 November 2016 189 -
2 Desember 2016 838 -
3 Januari 2017 8.818 108
4 Februari 2017 10.288 478
5 Maret 2017 13.227 5.026
6 April 2017 14.697 5.864
7 Mei 2017 14.697 7.539
8 Juni 2017 14.697 8.377
9 Juli 2017 13.227 8.377
10 Agustus 2017 10.288 8.377
11 September 2017 11.757 7.539
12 Oktober 2017 11.757 5.864
13 November 2017 11.757 6.702
14 Desember 2017 11.757 6.702
15 Januari 2018 - 6.702
16 Februari 2018 - 6.702
Total 146.965 83.770
PEMERIKSAAN STATUS REPRODUKSI
• Dilakukan secara terjadwal , dan terintegrasi

• Dengan cara palpasi rektal atau ultrasonografi

• Dilakukan oleh dokter hewan, petugas PKb,


atau ATR di bawah penyeliaan dokter hewan
(Permentan 48/ 2016, Bab II Pasal 7, Ayat 1)

1/27/2018
TARGET AKSEPTOR DAN GANGREP
UPSUS SIWAB 2017 (Revised)
TARGET
NO PROVINSI
AKSEPT IB/ KA P. GANGREP
NTT 146.965 8.100
1 Kupang 32.000 1261
2 Kota Kupang 900 50
3 TTS 25.000 1200
4 TTU 15.250 912
5 Belu 16.000 437
6 Malaka 10.150 558
7 Rotendao 12.750 547
8 Manggarai 2.400 229
9 Manggarai Barat 4.200 216
10 Manggarai Timur 2.400 191
TARGET AKSEPTOR DAN GANGREP
UPSUS SIWAB 2017 (Revised)
TARGET
NO PROVINSI
AKSEPT IB /KA P. GANGREP
NTT 146.965 8.100
11 Nagekeo 7.100 315
12 Ende 6.000 284
13 Sikka 4.150 143
14 Flores Timur 1.100 40
15 Ngada 7.500 308
16 Alor 800 50
17 Lembata 1.050 50
18 Saburai jua 950 87
19 Sumba Barat 450 102
20 Sumba Barat Daya 1.200 113
TARGET AKSEPTOR DAN GANGREP
UPSUS SIWAB 2017 (Revised)
TARGET
NO PROVINSI
AKSEPT IB /KA P. GANGREP
NTT 146.965 8.100
21 Sumba Tengah 1.050 127
22 Sumba Timur 6.200 780
23 UPT Peternakan , Lili 100
KELOMPOK KERJA UPSUS SIWAB
(KEPMENTAN : 656/Kpts/OT.050/10/2016)

1. Pengarah
Ketua : Menteri Pertanian
Anggota : Eselon I Kementan (8)
-Sekjen
-Para Dirjen
-Para Kabadan

2. Pelaksana
Ketua : Staff Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian
Sekretaris : Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak
Anggota : Eselon II (28)
-Sekditjen PKH
-Para Direktur Ditjen PKH
-Dir Pembiayaan Pertanian Ditjen PSP
-Para Kapus
-Para Kabalai Besar
TUGAS POKJA UPSUS SIWAB
(KEPMENTAN : 656/Kpts/OT.050/10/2016)

Pengarah : Memberikan arahan atas pelaksanaan


Upsus SIWAB
Pelaksana : 1. Merencanakan Operasional Kegiatan
Upsus SIWAB
2. Mengidentifikasi Calon Lokasi,
Peternak Aseptor dan Petugas
3. Menyusun Laporan Secara Periodik
Setiap Bulan
4. Mensosialisasikan Pedoman Upsus
SIWAB
Untuk Kelancaran Tugas POKJA dibantu oleh Tim
Supervisi dan Sekretariat POKJA
Penanggung Jawab
Keberhasilan Langkah-langkah Operasional

1. Ketersediaan dan kecukupan pakan ternak (bibit


Direktur Pakan
rumput, legum dan konsentrat)

2. Penyehatan gangguan reproduksi dan obat-obatan Direktur Keswan

Direktur Bibit dan


3. Ketersediaan dan kecukupan semen beku standard SNI Produksi

4. Ketersediaan N2 cair, kontainer semen beku dan Direktur Pengolahan dan


distribusi semen beku tepat waktu, tepat jumlah dan Pemasaran Hasil Ternak
tepat kualitas
Direktur Bibit dan
5. Ketersediaan dan kecukupan tenaga inseminator, PKB Produksi
dan ATR bersertifikat kompetensi

6. Penyelamatan betina produktif dari pemotongan Direktur Kesmavet

Sekretaris Ditjen PKH dan


7. Sistem dan hasil monitoring dan evaluasi Kapusdatin 20
ORGANISASI PELAKSANA UPSUS SIWAB
(PASAL 31 PERMENTAN 48/2016)

POKJA Pusat ditetapkan oleh Mentan

POKJA Prov ditetapkan oleh Gubernur /


Kadis

POKJA Kab/Kota ditetapkan oleh Bupati


/Walikota / Kadis
62
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8933/kpts/OT.050/F/12/2016

TENTANG
TIM SUPERVISI UPAYA KHUSUS PERCEPATAN
PENINGKATAN POPULASI SAPI DAN KERBAU BUNTING

PROVINSI /
NO PENANGGUNG JAWAB
KABUPATEN / KOTA

Direktur Jenderal Peternakan dan


1 BALI
Kesehatan Hewan
NUSA TENGGARA
2 Kepala BB-VET Denpasar
BARAT
NUSA TENGGARA
3 Direktur PPHNak
TIMUR
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8933/kpts/OT.050/F/12/2016

TENTANG
TIM SUPERVISI UPAYA KHUSUS PERCEPATAN
PENINGKATAN POPULASI SAPI DAN KERBAU BUNTING
SENTRA SAPI POTONG

PROVINSI / KABUPATEN /
NO PENANGGUNG JAWAB
KOTA
III NUSA TENGGARA TIMUR Direktur PPHNak
1 Malaka Kepala BBPP Kupang, BPPSDMP
2 Belu Kepala BBPP Kupang, BPPSDMP
3 Flores Timur Kepala BBPP Kupang, BPPSDMP
4 Timor Tengah Selatan Kepala BBPP Kupang, BPPSDMP
5 Timor Tengah Utara Kepala BBPP Kupang, BPPSDMP
6 Lembata Kepala BB-VET Denpasar
7 Sikka Kepala BB-VET Denpasar
8 Alor Kepala Balai Karantina Pertanian Kls I Kupang
9 Rotendao Kepala Balai Karantina Pertanian Kls I Kupang
10 SabuRaijua Kepala Balai Karantina Pertanian Kls I Kupang
11 Sumba Barat Daya Kepala BPTP NTT, Balitbangtan
12 Sumba Barat Kepala BPTP NTT, Balitbangtan
13 Sumba Timur Kepala BPTP NTT, Balitbangtan
14 Sumba Tengah Kepala BPTP NTT, Balitbangtan
15 Ngada Kasubdit Pakan Hijauan
16 Manggarai Timur Kasubdit Pakan Hijauan
17 Manggarai Barat Kepala BPTU-HPT Bali
18 Manggarai Kepala BPTU-HPT Bali
19 Nagekeo Kepala BET Cipelang
20 Ende Kepala BET Cipelang
21 Kupang Kasubdit Pemasaran, Dit. PPHNak
22 Kota Kupang Kasubdit Pemasaran, Dit. PPHNak
TUGAS TIM SUPERVISI UPSUS SIWAB
(KEPMENTAN : 8933/Kpts/OT.505/F/12/2016)

1. Berkoordinasi dengan Pemda/Dinas Tekait/Unit


Kerja

2. Mensosialisasikan kegiatan Upsus SIWAB di wilayah


yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Pendampingan, bimbingan, dan pembinaan


pelaksanaan kegiatan.

4. Melaporkan pelaksanaan kegiatan diwilayah yang


menjadi tanggung jawabnya secara berjenjang.
ALUR KERJA KELEMBAGAAN UPSUS
SIWAB
SIMPUL OPERASIONAL SEKNAS UPSUS
PUSAT SIWAB

SIMPUL OPERASIONAL UPTD – IB ATAU


PROVINSI BIDANG PRODUKSI TERNAK

SATUAN PELAYANAN – IB MELEKAT


DI BIDANG PRODUKSI PETERNAKAN
- SUPERVISOR
SIMPUL OPERASIONAL - PKB
KABUPATEN - ATR
- Inseminator
- Wastukan
- Wasbitnak
- Medik RPH

PUSKESWAN TERPADU/
POS IB
- Medik Vet, Paramedik Vet
SIMPUL OPERASIONAL - PKB dan ATR
KECAMATAN - Inseminator
- Wastukan (Jaminan
Ketersediaan Pakan)
- Wasbitnak
- Pelaporan Online
27
Skema Operasional Teknis
Pemeriksaan Sapi dan Kerbau Betina Produktif

Inventarisasi Folikuler
sapi / kerbau IB
Normal
Betina
produksf
Luteal
Tidak
Bunting

Pemetaan
wilayah Culling
potensial Gangrep
Permanen

Tidak
Normal
Pemeriksaan Gangrep Penanganan
status Non Gangrep
reproduksi Bunting Permanen

Penentuan diagnosa Analisis Treatment


status reproduksi hasil pemeriksaan
1/27/2018
SURAT KETERANGAN STATUS REPRODUKSI
PENANGANAN GANGREP

PALPASI REKTAL
Anestrus Repeat Breeding
 Silent heat  Semen infertil
 Hypofugsi Ovari  Kematian
 CLP embrio
 Endometritis DIAGNOSA  Delay ovulation
 Pyometra  Ketidak
 Umur seimbangan
 Genetik hormonal

TERAPI

Tidak
RPH Sembuh IB
Sembuh
PEMBERIAN KONSENTRAT DAN FEED SUPLEMENT

PAKAN KONSENTRAT
Setiap sapi/Kerbau yang didiagnosa hypofungsi ovari
dan mengalami kekurangan gizi (mal nutrisi)
diberikan pakan konsentrat selama berkisar 3 bulan.

FEED SUPLEMENT
Setiap sapi/kerbau yang ditangani gangguan
reproduksinya diberikan 1 (satu) kg feed suplement
selama 3 bulan.
Kriteria ternak yang akan dilakukan
penanganan gangguan reproduksi

1. Ada discharge abnormal


2. Siklus estrus abnormal
3. Estrus tidak teramati setelah 50 hari (90 hari)
melahirkan
4. Dikawinkan 2 kali tidak bunting
5. Sapi yang bunting lebih dari 280 hari (300 hari)
6. Sapi yang pernah mengalami abortus, melahirkan
prematur, lahir mati, mummifikasi dan tidak estrus
lagi.
7. Sapi dengan BCS kurang dari 2
PENANGANAN KASUS GANGREP
JENIS KASUS PENANGANAN
Hipofungsi Ovari GnRH, Feed Additif, Anthelm, Vit ADEK

Endometritis / Pyometra Antibiotik, PGF2A, Feed Additif, Anthelm

Silent Heat / Sub Estrus* GnRH, Feed Additif, Anthelm, Vit ADEK

Sistik Folikel HCG / GnRH, Feed Additif, Anthelm, Vit ADEK

CLP PGF2A, Antibiotik, Feed Additif, Anthelm


Repeat Breeding HCG / GnRH, Feed Additif, Anthelm, Vit ADEK
Gangrep Permanent Ovarium (agenesis, hypoplasia ovari) : Culling
(Gangguan Kongenital) Sal.reprod (free martin, atresia vulva) : Culling
Anomali servik (bengkok)
PASTIKAN LAPORAN KEGIATAN IB, BUNTING DAN LAHIR DILAPORKAN
SETIAP HARI TEPAT WAKTU DAN TERJAMIN KEBENARANNYA

SISTEM PELAPORAN UPSUS SIWAB GANGREP 2017

35
ALUR INFORMASI SISTEM PELAPORAN SIWAB
(Dikembangkan dari Model iSIKHNAS)

PUSDATIN

iSIKHNAS
(0812 900 90009)
DITJEN PKH

B/BIB

Provinsi

Kabupaten

Puskeswan
Peternak/Petugas
Petugas Lapang
SISTEM MONITORING DAN EVALUASI
UPSUS SIWAB / GANGREP TAHUN 2017
PELAPORAN MELALUI iSIKHNAS

(Real time)

AKSEPTOR DATAIB KEBUNTINGAN KELAHIRAN


Data parameter monitoring, evaluasi dan
pelaporan penanggulangan Gangrep

 Realisasi penanganan gangguan reproduksi.


 Tingkat kesembuhan .
 Jumlah ternak yang di IB / KA.
 Jumlah ternak yang bunting.
 Jumlah pedet yang lahir
Tingkat Kesembuhan Gangrep, Tahun 2015

Jumlah Kasus Kasus Tidak


Provinsi Persentase Sembuh
Kasus Sembuh sembuh
Bali 264 156 108 59,09
NTB 3448 3360 88 97,45
NTT 520 411 109 79,04
Jumlah 4232 3927 305 92,79
MONITORING HASIL PENANGANAN GANGREP
DI BALI, NTB DAN NTT, 2015

JML TERNAK BUNTING


JUMLAH PENANGANAN GANGREP SEMBUH
SAAT PEMERIKSAAN

Realisasi IB KA Umur Kebuntingan


JML PENANGANAN
Provinsi/ Penanganan
No GANGREP TIDAK
Kab/Kota Gangrep 2015
SEMBUH (ekor)
(ekor)
Jml Tidak di
Sembuh IB/KA
(ekor) Bunting Lahir Abortus KA Bunting Lahir Abortus (ekor) Smt I Smt II Smt III
IB (ekor)
(ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor)

1 Bali 264 156 109 84 54 2 22 21 21 0 25 108 0 0 28

2 NTB 3.448 3.360 2.862 2.351 2.091 45 390 384 364 0 108 88 0 0 235

3 NTT 520 411 182 152 90 7 170 154 93 2 59 109 0 0 114


RAPAT GANGREP
• Rapat koordinasi diawal kegiatan (13 – 15 Feb)
• Rapat Evaluasi diakhir kegiatan (November)

SUPERVISI DINAS PKH


• Provinsi ke Kabupaten/Kota
• Kabupaten Kota ke Kecamatan

1/27/2018
Refresher Petugas Gangrep
• Di Provinsi NTT

• Jumlah Petugas 1 - 6 orang/ (Kabupaten/Kota)


Disesuaikan target penanganan gangrep

1/27/2018
Rapat Gangrep
• Rapat koordinasi diawal kegiatan
• Rapat Evaluasi diakhir kegiatan

Supervisi Dinas PKH


• Provinsi ke Kabupaten/Kota
• Kabupaten Kota ke Kecamatan

1/27/2018
Identitas
IdentitasTernak
Ternak
• Stiker / Kartu ternak
• Neck Tag

Hormon Gangrep
• Chorulon (HCG)
• Fertagyl (GnRH)
• Capriglandin (PGF2alpa)

1/27/2018
Hormon / Obat dan Feed Suplement
• GnRH (Fertagyl)
• HCG (Chorulon)
• PGF2Alpha (Capriglandin)
• Antibiotik bolus intravagina (Colibact bolus)
• Penicillin LA (Penstrep 400)
• Vitamin ADEK (Injectamin)
• Anthelmintika oral bolus (Verm-o bolus)
• Vitamin B complek (B-Sanplex)
• Yodium (Povidon Iodin)
•1/27/2018
Feed suplement (Lagantor Cuatomix)
Operasional penanganan
• Penanganan I  Rp. 50.000
(Diagnosa dan pengobatan)

• Penanganan II  Rp. 50.000


(Pengamatan hasil pengobatan dan rekomendasi)

• Pemantauan  Rp.10.000
(IB, Bunting, Lahir dari hasil penanganan gangrep sembuh)

1/27/2018
Biaya Operasional Penanganan Gangrep

• Pembayaran operasional : ke no. Rekening


Medik Veteriner Gangguan Reproduksi yang
ditetapkan berdasarkan SK. Kepala Dinas
Kabupaten/Kota. (Jumlah..?)

• Medik Veteriner Gangguan Reproduksi wajib


menyetor nomor rekening bank atas nama
pribadi, tidak dibenarkan atas nama orang lain.

1/27/2018
Form Laporan Penanganan Gangguan Reproduksi di Kelompok Ternak Sapi / Kerbau

Nama Kelompok Ternak : Tanggal Pemeriksaan :


Desa : Lokasi Pengumpulan ternak :
Kecamatan :
Kabupatan/Kota :
Provinsi :

Alamat No. / Jenis


No Jenis Penanganan Hasil Paraf
Nama Peternak Lengkap Kode Gangguan Prognosa Ket
. Ternak /Pengobatan Penanganan peternak
Peternak Ternak Reproduksi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Mengetahui, Yang Melaporkan,


Medik Veteriner Gangrep

Kepala Dinas / bidang yang menangani


Fungsi peternakan dan kesehatan hewan. ……………………………………..

Catatan :

1/27/2018
MOTTO UPSUS SIWAB 2017

“Tidak cukup“,
Mengerjakan apa yang bisa dikerjakan

“Tuntutan kinerja“,
Bagaimana meningkatkan capaian
secara maksimal ”

2
KEBERHASILAN
UPSUS
SIWAB Integritas
(GANGREP)

1/27/2018
Terima
Kasih

1/27/2018
1/27/2018
INFORMASI
• Seluruh materi refresh disediakan dalam
flashdisk.

• Jika flashdisk kosong hub. ke alamat email :


dibiadic@yahoo.com

1/27/2018

Anda mungkin juga menyukai