Anda di halaman 1dari 11

Kelompok :

• Muhammad Haidar A.H(22)


• Muhammad Iqbal N.H (23)
• Muhammad Rafli (24)
• Muhammad Rifa’I A.A (25)
• Muhammad Zulfa F (26)
• Mulia Dewi Kusuma N (27)
• Muntia Suha Wenang P (28)

KOPERASI SEKOLAH
Pengertian Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya murid/siswa di tempat-


tempat Pendidikan, atatu disebut juga koperasi siswa. Menurut peraturan yang
berlaku anggota koperasi harus orang yang sudah dewasa, akan tetapi
koperasi sekolah ternyata anggota-anggotanya belum dewasa. Oleh karena
itu, koperasi sekolah dimaksudkan untuk melatih siswa dalam melakukan
kegiatan ekonomi yang telah diizinkan pemerintah
Tujuan Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah bertujuan sebagai penunjang pendidikan sekolah ke arah


kegiatan-kegiatan praktis dan untuk mencapai kebutuhan ekonomi siswa serta
mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, kesetiakawanan, dan jiwa
demokrasi
Pendidikan koperasi sekolah diperlukan dengan alasan sebagai berikut:
a. Menunjang Pendidikan sekolah ke arah kegiatan praktis.
b. Menanamkan rasa tanggung jawab.
c. Menumbuhkan aspirasi dan partisipasi siswa.
d. Menunjang program pembangunan pemerintah di sector koperasi melalui
program Pendidikan di sekolah.
e. Meningkatkan upaya pembinaan kelembahaan koperasi sekolah secara
sistematis, terarah, dan terus-menerus
Ruang Lingkup dan Landasan Hukum Koperasi Sekolah

Ruang lingkup pembinaan koperasi sekolah meliputi beberapa hal,


diantaranya:
a. Peningkatan kesadaran berkoperasi serta langkah-langkah pembinan dan
penyuluhan untuk mengembangkan koperasi sekolah.
b. Pembinaan fasilitas seperti ruang pemupukan modal, penyediaan kredit
dengan syarat tertentu, bantuan tenaga manajemen, dan lain-lain.
c. Peningkatan keterampilan siswa dalam mengelola koperasi melalui latihan-
latihan praktis, misalnya Praktik Kerja Nyata yang berkaitan dengan
pengorganiasian.
Sedangkan landasan hukum berdirinya koperasi sekolah yaitu sebagai
berikut:
a. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi Dan Koperasi No.
628/AKPTS/Men/1974 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Koperasi Sekolah.
b. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor
0158/P/1984 dan Menteri Koperasi Nomor 51/M/KPTS/III/1984 tertanggal 22
Maret 1984.
c. Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5/U/1984 tentang
Pendidikan Perkoperasian.
d. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Tahap-tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Adapun langkah-langkah pendirian koperasi sekolah adalah sebagai berikut:


a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, rencara dan program pendirian koperasi sekolah
disosialisasikan oleh kepala sekolah bersama guru, komite sekolah, dan
diinformasikan kepada seluruh siswa. Selanjutnya dibentuk panitia
penyelenggara rapat pembentukan koperasi sekolah.
b. Tahap Pembentukan
Setelah persiapan, diadakan rapat pembentukan yang menghadirkan
pihak-pihak:
1) Murid minimal 20 orang
2) Guru ekonomi dan guru yang ditunjuk
3) Kepala sekolah
4) Pejabat Kantor Dinas Koperasi Kabupaten/Kota
5) Perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Hasil rapat pembentukan tersebut antara lain:
1) Anggaran dasar koperasi sekolah
2) Susunan penguruas
3) Pembentukan pengawas paling banyak 3 siswa
4) Penetapan sumber modal koperasi
5) Penetapan pembagian SHU
6) Hal-hal lain yang diperlukan
Tahap-tahap Pendirian Koperasi Sekolah

c. Tahap Persiapan
Setelah koperasi sekolah terbetuk, maka pengurus mengajukan
permohonan pengakuan kepada Kantor Dinas Kabupaten/Kota yang
dilampiri:
1) Anggaran dasar/akta pendirian koperasi sekolah rangkap 3(tiga) yang
asli bermaterai Rp.6.000,- atau sesuai aturan yang berlaku.
2) Berita acara pembentukan koperasi sekolah.
3) Neraca awal/neraca permulaan dari koperasi sekolah. Apabila telah
memenuhi syarat, selambat-selambatnya dalam waktu 3(tiga) bulan dari
tanggal pengajuan itu akan diterima surat pengakuan atau surat
keputusan pengesahan dan akta pendirian koperasi sekolah dari Kantor
Dinas Koperasi
Kegiatan Usaha Koperasi Sekolah

Adapun kegiatan usaha koperasi sekolah, antara lain sebagai berikut:


a. Unit usaha pertokoan, meliputi pengadaan buku pelajaran, alat tulis,
seragam, dan barang lain yang dibutuhkan siswa.
b. Unit usaha cafetaria (warung) sekolah untuk menampung siswa agar tidak
keluar dari lingkup sekolahan.
c. Unit usaha simpan pinjam untuk melayani penabungan dan pinjaman uang
guna meringankan para siswa serta menumbuhkan kegemaran menabung
bagi siswa.
d. Unit usaha jasa lainnya, disesuaikan dengan perkembangan dan
pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat, seperti fotokopi, wartel, warnet,
menerima percetakan, travel bus, bursa buku, penjahitan pakaian seragam
siswa, pengetikan dan penjilidan(rental), pengoperasian gedung serba
guna, dan sebagainya.
Pengelolaan Koperasi Sekolah

Kelangsungan koperasi sekolah sangat bergantung pada hal-hal berikut:


a. Keanggotaan
Anggota koperasi sekolah adalah murid-murid sekolah yang bersangkutan.
Keanggotaan koperasi sekolah tidak dapat dipindahtangankan kepada
orang lain dan berakhir jika:
1) Anggota koperasi meninggal dunia;
2) Anggota koperasi pindah sekolah;
3) Anggota koperasi berhenti sekolah (tamat atau alasan lain);
4) Ketentuan lain yang ditetapkan anggaran dasar.
b. Kepengurusan
Pengurus koperasi sekolah berasal dari anggota yang dipilih melalui rapat
anggota atau yang ditentukan dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga. Masa bakti pengurus ditetapkan 1 tahun dan dapat dipilih
dua kali. Pengurus koperasi tetap atas pembinaan guru dan kepala sekolah.
c. Pengawas
Pengawas memegang fungsi control terhadap jalannya usaha koperasi.
Pengawas koperasi sekolah dipilih dari kalangan orang tua murid sekolah
yang bersangkutan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
d. Permodalan koperasi sekolah
Sumber modal koperasi sekolah diperoleh dari:
1) Modal sendiri, meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan SHU;
2) Modal dari luar meliputi simpanan sukarela, pinjaman bank, dan lain-lain
Pengelolaan Koperasi Sekolah

e. Bagan organisasi koperasi sekolah


Manfaat Koperasi Sekolah

Tujuan koperasi sekolah yaitu untuk kesejahteraan anggota pada khususnya


dan masyarakat pada umumnya, maka koperasi sekolah sangat bermanfaat
bagi anggotanya. Adapun manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
b. Mendidik siswa untuk mandiri atau mampu mengurus dirinya sendiri.
c. Melatih menjadi wiraswastawan di bidang perkoperasian.
d. Membimbing siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam
menyelenggarakan koperasi sekolah.
e. Menanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, setia kawan, dan gotong
royong.
Pembinaan Koperasi Sekolah

Agar koperasi sekolah berjalan lancar, maka perlu diadakan pembinaan


secara terus-menerus, terpadu, dan terarah sesuai perkembangan kegiatan
ekonomi di masyarakat. Pembinaan secara kontinyu dilakukan dengan cara
bimbingan, penyuluhan, dan pengarahan terhadap koperasi sekolah oleh guru
dan kepala sekolah.
Pembinaan koperasi sekolah dapat berupa hal-hal berikut:
a. Bantuan materi, seperti perlengkapan pengelolaan koperasi sekolah.
b. Mengikutsertakan pengurusnya dalam pertemuan-pertemuan dan seminar
(bagi Sekolah Menengah Atas) tentang koperasi sehingga wawasan tentang
pengelolaan koperasi sekolah makin bertambah.
c. Mengundang para pakar koperasi untuk memberikan penjelasan dan
penyuluhan kepada pengelola tentang cara-cara praktis mengelola
koperasi sekolah.
d. Memintakan brosur atau bulletin dari koperasi sekolah yang telah
menerbitkannya atau saling tukar informasi antara pengurus koperasi suatu
sekolah dengan pengurus koperasi di sekolah lain.

Anda mungkin juga menyukai