Anda di halaman 1dari 22

ANTIKOAGULAN

DR. GRACE SIMATUPANG BOLANG


Penggunaan antikoagulan:
• mencegah pembekuan darah dengan jalan
menghambat pembentukan atau fungsi dari
beberapa faktor pembekuan.
Antikoagulan diperlukan untuk:
• Mencegah terbentuk & meluasnya trombus,
emboli. Tidak memperkecil trombus.
• Mencegah bekunya darah in vitro: lab, transfusi
• Heparin
• Antikoagulan oral :
Ada 3
Warfarin, Dikumarol,
kelompok
Anisindion.
antikoagulan:
• Antikoagulan pengikat
ion kalsium
HEPARIN

• Suatu mukopolisakarida yg mengandung sulfat


• Disintesis di sel mast, banyak terdapat di paru
• Dibutuhkan untuk penyimpanan histamin di
granula sel mast
• Cepat dihancurkan oleh makrofag bila dilepas
dari sel mast
FARMAKODINAMIK

Mekanisme kerja:
• Efek antikoagulan heparin terjadi karena
ikatannya dengan AT III.
• AT III: suatu penghambat koagulasi alami,
menghambat protease fakt pembekuan darah
IIa,IXa,Xa dgn membentuk kompleks yg stabil dgn
fakt pembekuan.
• Heparin + AT III mempercepat pembentukan
kompleks sp 1000 kali.
• Heparin tidak mengubah hasil
Pengaruh pemeriksaan rutin kimia darah.
heparin • Hanya mengubah bentuk E dan L.
terhadap • Hitung L darah yg diberi heparin
hasil invitro harus dilakukan dalam 2
jam sb L dapat menghilang
pemeriksaan
• Nilai LED darah ber heparin
darah. berbeda dg oksalat atau sitrat.
FARMAKOKINETIK
• Pemberian secara SK atau IV sebab tidak
diabsorbsi secara oral. Pemberian SK mula
kerja lambat, masa kerja panjang.
• Metabolisme di hati
• Masa paruh tergantung dosis, 1 – 5 jam
• Ekskresi melalui urin
• Tidak melewati plasenta dan ASI
EFEK SAMPING dan INTOKSIKASI

• Bahaya utama adalah perdarahan. Perdarahan


sal.cerna, hematuria, ekimosi, hematom.
• Perdarahan dapat dikurangi dengan:
– atur dosis
– Hindari penggunaan bersama obat aspirin
– Seleksi pasien (usia lanjut, gagal ginjal)
– Perhatikan kontra indikasi pemberian heparin
• Perdarahan ringan diatasi dengan menghentikan obat.
• Perdarahan berat, diberi antagonis heparin Protamin
sulfat
PROTAMIN SULFAT
 Suatu basa kuat yg menginaktivasi heparin
 Berinteraksi dengan trombosit, fibrinogen shg
memiliki efek antikoagulan dan
memperpanjang waktu pembekuan → dosis
seminimal mungkin (1mg protamin untuk tiap
100 U heparin)
Efek samping yang lain:

• Reaksi hipersensitivitas : demam, menggigil,


urtikaris, syok anafilaksis
• Osteoporosis, fraktur, mialgia, pada
pemberian jangka panjang
• Trombositopenia akibat agregasi T dan
terbentuknya antibodi antiplatelet →stop
heparin, ganti antikoagulan oral
INDIKASI
o Pencegahan dan pengobatan trombosis vena
dan emboli paru sb mula kerjanya cepat
o Angina tidak stabil, infark miokard akut,
selama operasi jantung, DIC (disseminated
intravascular coagulation)
o Wanita hamil yg perlu antikoagulan (tidak
melewati placenta)
o Cegah tromboemboli vena pada operasi
tulang
KONTRAINDIKASI
• Pasien yang sedang alami perdarahan atau
cenderung alami perdarahan, mis.: hemofilia,
luka saluran cerna, perdarahan intrakranial,
hipertensi berat
• Pra dan pasca operasi mata, otak, pungsi
lumbal
• Peminum alkohol, hipersensitifitas heparin
ANTIKOAGULAN ORAL

• Terdiri dari:
– Derivat 4-hidroksikumarin: dikumarol, warfarin
– Derivat indan-1,3-dion: anisindion
• Dosis, mula kerja, masa kerja, efek
sampingnya berbeda.
• Mekanisme kerjanya sama.
MEKANISME KERJA
• Antagonis vit K
• Peran Vit K : aktivasi fakt pembekuan II,VII,IX,X
dalam mengubah residu as glutamat → residu as
gamakarboksiglutamat
• vit K mengalami siklus oksidasi reduksi di hati
• Antikoagulan oral mencegah proses oksidasi
reduksi→ aktivasi fakt pembekuan terganggu
• Efek baru tampak 12-24 jam (setelah kadar faktor
pembekuan turun)
FARMAKOKINETIK
• Pemberian per oral, Warfarin dapat im dan iv
• Absorbsi sal cerna
• Dalam darah terikat pada albumin plasma
• Masa paruh warfarin 48 jam, dikumarol 10-30
jam
• Ditimbun dalam hati, limpa, ginjal, paru
• Ekskresi melalui urin, anisindion: urin merah
jingga
• Dapat melewati sawar uri
EFEK SAMPING

Perdarahan sal
Perdarahan, frekw Perlu pemeriksaan cerna, sal kemih,
2-4% waktu protrombin serebral, paru,
selaput lendir

Perdarahan ringan: Aoreksia, mual-


Perdarahan berat:
hentikan obat, muntah,
suntik vit K 20-40
suntik vit K1 1-5 urtikaria,diare,
mg
mgdosis tunggal lekopenia
INDIKASI

Pencegahan dan pengobatan tromboemboli


pasien infark miokard, operasi tulang,
operasi jantung, fibrilasi atrium kronik

Pemberian heparin dilanjutkan 4-5 hari


setelah terapi antikoagulan oral dimulai spy
efek terapetik antikoag oral sdh tercapai
KONTRA INDIKASI

Penyakit perdarahan, tukak sal cerna, operasi


otak, penyakit hati, ginjal,

Wanita hamil: perdarahan, embriopati

Pasien dgn terapi salisilat, hipertensi berat


POSOLOGI

 NATRIUM WARFARIN
pemberian peroral, iv
perlu pantau masa protrombin

 DIKUMAROL
pemberian peroral

 ANISINDION
pemberian peroral
INTERAKSI OBAT

yang mengurangi respons antikoagulan oral:

• Dengan menginduksi ez mikrosom hati, masa paruh


berkurang : barbiturat, rifampisin
• dengan menghambat absorbsi: griseofulvin, kolestiramin
• Dengan merangsang fakt pembekuan darah: vit K

Dosis antikoagulan oral ditingkatkan dlm bbrp


minggu dan diturunkan secara bertahap.
Yang meningkatkan respon antikoagulan oral:

• Dengan menggeser a.k. dari ikatannya


dengan albumin plasma→kadar a.k. bebas di
darah ↑: fenilbutazon, as mefenamat,
sulfinpirazon
• Dengan menghambat ez mikrosom hati:
kloramfenikol
• Dengan menekan flora usus, sumber vit K ↓:
antibotik spektrum luas
• Dengan menghambat fungsi platelet: aspirin
ANTIKOAGULAN PENGIKAT ION KALSIUM

• Natrium sitrat
– Mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat.
– Digunakan untuk transfusi darah
– Dosis tinggi (± 1500 mL) dapat sebabkan depresi jantung.

• Asam oksalat
– Untuk antikoagulan invitro sebab sangat toksis

• Natrium edetat
– Mengikat kalsium menjadi suatu kompleks antikoagulan
– Sebagai antagonis logam berat timbal

Anda mungkin juga menyukai