Anda di halaman 1dari 22

METODOLOGI PENELITIAN

Terdapat dual hal yang mempengaruhi kualitas


hasil penelitian, yaitu:

a. kualitas instrumen penelitian

b. kualitas pengumpulan data.

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2011:306)


manusia sebagai instrumen penelitian utama.
Menurut Nasution (1988) ciri-ciri peneiti sebagai
instrumen penelitian kualitatif, antara lain:
• Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi
terhadap segala stimulus.

• Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri


terhadap semua aspek .

• Tiap situasi merupakan keseluruhan.

• Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia,


tidak dapat dipahami dengan pengetahuan
semata.
• Peneliti sebagai instrumen dapat segera
menganalisis data yang dieproleh

• Hanya manusia sebagai instrumen dapat


mengambil kesimpulan berdasarkan data
yang dikumpulkan pada suatu saat

• Dalam penelitian dengan menggunakan test


atau angket yang bersifat kuantitatif.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling utama dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan


berbagai cara :
a. segi settingnya : setting alamiah (natural setting)

b. segi sumber datanya : menggunakan sumber


primer dan sekunder
Teknik pengumpulan data :

a. observasi (pengamatan)

b. interview (wawancara)

c. kuesioner (angket)

d. dokumentasi dan gabungan keempatnya


• Macam-macam observasi

a. Observasi Partisipatisipatif
peneliti terlibat dengan kegiatan
macamnya :
1. Partisipasi pasif
2. Partisipasi moderat
3. Partisipatif aktif
4. Partisipasi lengkap
b. Observasi tak berstruktur

Observasi tak berstruktur adalah observasi


yang tidak dipersiapkan secara tentang apa yang
akan diobservasi.
Manfaat observasi :
Menurut Patton dalam Nasition (1988) manfaat
observasi adalah sebagai berikut :
• Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih
mampu memahami konteks data dama
keseluruhan situasi sosial
• Dengan observasi maka akan diperoleh
pengalaman langsung
• Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal
lain terungkapkan yang kurang atau tidak
diamati orang lain
• Dengan observasi, peneliti dapat
menemukan hal-hal yang sedianya tidak
akan terungkapkan oleh responden dalam
wawancara

• Dengan observasi peneliti dapat


menemukan hal-hal yang diluar presepsi
responden
Obyek observasi :
• Place atau tempat dimana interaksi dalam situasi
sosial sedang berlangsung. dalam pendidikan
bisa di ruang kelas,lan,beng, laboratorium

• Aktor, pelaku atau orang-orang yang sedang


memainkan peran tertentu, seperti guru, kepala
sekolah, pengawas, orang tua murid

• Activity atau kegiatan yang dilakukan oleh aktor


dalam situasi sosial yang sedang berlangsung
seperti kegiatan belajar mengajar.
Tahapan Observasi :
a. Observasi Deskriptif
Observasi deskriptif dilakukan peneliti pada
saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek
penelitian.
b. Observasi Terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini
tour observasi, yaitu suatu observasi yang telah
dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu.
c. Observasi Terseleksi
Pada tahap ini peneliti telah menguraikan
fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci.
Menurut Esterberg (2002) merupakan pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.

Susan Stainback (1988) dengan wawancara maka


peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang partisipan dalam
menginterpretasikan situasi dan fenomena yang
terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui
observasi.
Macam-macam Interview/Wawancara
Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam
:
a. Wawancara Terstruktur

b. Wawancara Semi terstruktur

c. Wawancara Tak Berstruktur


Langkah-langkah Wawancara :
• Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan
dilakukan
• Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan
menjadi bahan pembicara
• Mengawali atau membuka alur wawancara

• Melangsungkan alur wawancara

• Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan


mengakhirinya
• Menuliskan hasil wawancara ke dalam cacatan
lapangan
• Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara
yang telah diperoleh
• Jenis-jenis Pertanyaan dalam Wawancara

a. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman

b. Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat

c. Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan

d. Pertanyaan tentang pengetahuan

e. Pertanyaan yang berkenaan dengan indera

f. Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau


demografi
• Alat-alat wawancara :
a. Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua
percakapan dengan sumber data.

b. Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua


percakapan atau pembicaraan.

c. Camera: untuk memotret kalau peneliti sedang


melakukan pembicaraan dengan
informan/sumber data.
• Mencatat Hasil Wawancara

Hasil wawancara harus segera dicatat setelah


selesai melakukan wawancara agar tidak lupa
bahkan hilang.

Karena wawancara dilakukan secara terbuka dan


tidak terstruktur, maka peneliti perlu membuat
rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil
wawancara.
• Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu.

• Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau


karya-karya monumental dari seseorang.

• Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya


catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, dan
sebagainya.

• Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,


sketsa dan lainnya.
• Menurut Lexy J. M. (1988:178), Tringulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.

• Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi


diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan dan sumber data yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA

• Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.

• Moleong Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai