Anda di halaman 1dari 27

Title Layout

Subtitle
CSS (Journal Reading) Child Sexual Abuse
Confirmed by Forensic
Examination in
Salvador, Bahia, Brazil
Welington dos Santos Silva, MD and Ubirajara de Oliveira Barroso-Junior, MD, PhD

Preseptor
Dr.dr. Rika Susanti Sp.F

Nurul Aini/Farah Ardinda/ Shafrina Irza /Muhar Randi /Rizki Dwayana


ABSTRAK
• Masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
• Tujuan : mendeskripsikan karakteristik demografi dan klinis anak-anak
dalam kasus pelecehan seksual yang dikonfirmasi oleh bukti materil
pada pemeriksaan forensic
• Kasus anak-anak di bawah usia 12 tahun yang diperiksa karena dugaan
pelecehan seksual di Institute of Forensic Medicine di Salvador, Bahia,
Brasil
• Retrospektif
ABSTRAK
• Waktu : tahun 20015 – 2010
• Kriteria Inklusi : konfirmasi palsu terhadap pelecehan seksual
berdasarkan bukti material
• Hasil :
Usia rata : 8.2 tahun
208 kasus adalah perempuan
94 % kasus merupakan alasan untuk melakukan pemeriksaan forensik
adalah laporan pelecehan seksual.
• < 1 % pelakunya perempuan
ABSTRAK
• Selaput dara yang pecah adalah temuan yang mengkonfirmasi
pelecehan seksual dalam 172 kasus, sesuai dengan 83% kasus pada
anak perempuan. Ada 2 kasus kehamilan. Lesi anal atau perianal baru
terjadi pada 35 (87,5%) kasus yang dikonfirmasi melibatkan anak laki-
laki. Pemeriksaan laboratorium berdasarkan deteksi spermatozoa atau
antigen spesifik prostat hanya terjadi pada 4,2% kasus. Dalam semua
kasus ini, pengumpulan sampel dilakukan dalam 24 jam setelah dugaan
pelecehan. Jadi, pada sebagian besar kasus dengan bukti kekerasan
seksual material, kriteria konfirmasi terdiri dari selaput dara yang pecah
dan lesi perianal yang baru.
PENDAHULUAN
• Pelecehan seksual didefinisikan sebagai tindakan atau permainan
seksual, baik heteroseksual atau homoseksual, yang dilakukan untuk
merangsang korban atau menggunakannya untuk mencapai gairah
seksual dan praktik erotis dan seksual yang dipicu oleh godaan,
kekerasan fisik, atau ancaman.
• Konsekuensi jangka pendek dan kangka panjang terhadap kesehatan
fisik dan mental korban
• Kejahatan, melanggar hukum
• Penelitian ini dilakukan dengan data dari berbagai negara
memperkirakan bahwa sekitar 8% pria dan 18% wanita mengalami
beberapa bentuk pelecehan seksual sebelum berusia 18 tahun.
• Pada bagian hukum pidana Brasil yang berkaitan dengan konsep
pelecehan seksual terhadap anak, ditandai sebagai "pemerkosaan
terhadap individu yang rentan," yang didefinisikan sebagai " berhubungan
seksual atau melakukan tindakan birahi dengan individu di bawah usia
14 tahun. "Konsep ini diperkenalkan dalam amandemen yang diterapkan
ketika undang-undang 12.015 disetujui pada tanggal 7 Agustus tahun
2009.
• Perubahan konsep pelecehan seksual
• pemerkosaan sekarang dapat diterapkan pada anak laki-laki dan
perempuan dan tidak hanya pada bentuk kekerasan seksual yang
melibatkan penetrasi tetapi juga bentuk tindakan birahi lainnya.
• Sedikit jejak bukti pada kasus yang tidak melibtkan penetrasi
• Brazil -> evaluasi peraturan korban pelecehan, bukan pada dewasa saja
melainkan juga pada anak.
• Penelitian ini melihat gambaran karakteristik kasus yang melibatkan
korban pelecehan seksual terhadap anak di mana pelanggaran seksual
dikonfirmasi oleh bukti material pada pemeriksaan kesehatan forensik.
METODE

Desain Retrospektif , deskriptif cross-sectional

Institut Forensik Nina Rodrigues di Salvador,


Lokasi Bahia, Brasil
DATA
Wawancar korban dan / atau / keluarganya, pemeriksaan
a fisik

Lab • Pes kehamilan β-human chorionic


gonadotropin
• Pemeriksaan mikroskopis : spermatozoa
• Spesifik prostat antigen [PSA]
semua kasus penganiayaan anak yang
dikonfirmasi oleh petugas pada anak-anak di
Sampel
bawah 12 tahun antara 1 Januari 2005 dan 31
Desember 2010
• data demografi anak
Data • alasannya untuk pemeriksaan forensik
• data tentang pelaku
• kriteria yang digunakan oleh petugas
pemeriksa
mayat untuk mengkonfirmasi pelecehan
seksual.
Analisis
Pearson χ2 atau, jika sesuai, Fisher exact test
data
Variabel
• data demografi anak (jenis kelamin, tempat lahir, dan tempat tempat tinggal);
• ata tentang pelaku (jumlah pelaku, jenis kelamin, dan hubungan keluarga
antara pelaku dan anak);
• interval antara pelecehan yang dilaporkan dan pemeriksaan medis (≤72 jam
atau> 72 jam);
• alasan pemeriksaan forensik (alasan pemeriksaan
• adalah laporan pelecehan seksual atau temuan anus / genital tanpa laporan
pelecehan seksual);
• adanya lesi vulva atau ruptur selaput dara; dan
• adanya lesi dubur.
Aspek Etika

• Koordinator departemen penelitian di bidang kedokteran forensik :


lembaga berwenang mengumpulkan data, dan ulasan internal dewan
Sekolah Kedokteran Bahia dan Kesehatan Masyarakat Bahia menyetujui
protokol penelitian.
DISKUSI
47,6% • 10 – 11 tahun
• Anak perempuan > anak
kasus laki-laki

4,8% • Tidak dilaporkan karena


perubahan anogenital
kasus
8% dari • Dirujuk karena ada lesi
anogenital
176 • Terdeteksi saat
pemeriksaan medis rutin
kasus
Wanita
Dominasi
sebagai
laki-laki
agresor < 1%

Pengasuh
Pengawasan tidak ada
anak << hubungan
keluarga
Penentuan
lesi
Robekan
Konfirmasi
Pecah > 50% kasus
selaput lebar pelecehan
dara selaput seksual
dara
Kriteria
konfirmasi
kasus pada
83% anak
perempuan
Dapat
sembuh 19%
cepat & kasus
tanpa
jejas

198 kasus
tanpa jejas

Lesi Anal & Perianal


Picture with
Caption Layout
Caption
Title and Content Layout with List
• Add your first bullet point here
• Add your second bullet point here
• Add your third bullet point here
Series 1 Series 2 Series 3

4.3 4.4 4.5 Content with


3.5
Caption Layout
3
2.8
Caption
2.4 2.5

2 2
1.8

Category 1 Category 2 Category 3 Category 4


Two Content Layout with Table
• First bullet point here Class Group 1 Group 2

• Second bullet point here Class 1 82 95

• Third bullet point here Class 2 76 88

Class 3 84 90
Add a Slide Title - 1
Add a Slide Title - 2
Add a Slide Title - 3

Anda mungkin juga menyukai