SPT 2010
SPT 2010
casing
Jumlah pukulan
Ditentukan pada Split spoon sampler
Jarak 12 inc (30 cm)
5
Standard Penetration Test
(SPT)
(Wesley, 1997: 37)
Anvil
Anvil
Batang pancang
Palu pemukul 63,5 kg
Tabel 5. Hasil Pengukuran Energi pada Berbagai Sistem SPT
(SKEMPTON, 1986; Carter & Bentley, 1991)
Sistem Penjatuhan Palu Jenis Palu
Negara Sistem Ukuran µ Palu Berat (kg) ŋ Er
Pemutar (%) Bantalan (%) (%)
Jepang Otomatis - 100 Donut 2.0 0.78 78
(Tombi)
Jepang T-K-P Kecil 83 Donut 2.0 0.78 65
(2 putaran) 130 mm
Inggris Otomatis - 100 Donut 19.0 0.60 60
(Pilcon) (pilcon)
Inggris T-K-P Kecil 85 Selubung 3.0 0.71 60
(1 putaran) 100 mm (Old Standard)
19
20
PENGEBORAN
23
Data SPT
24
Koreksi Terhadap Jenis Tanah
Pada tanah pasir halus dan pasir kelanauan pada saat penetrasi tabung belah SPT
akan timbul tegangan air pori yang cukup besar. Hal ini dapat berakibat nilai N yang
diperoleh lebih tinggi dari seharusnya. Koreksi yang dinajurkan oleh Terzaghi dan
Peck (1948) adalah sbb:
N = 15 + ½ (N’ – 15)
Dengan N = N SPT hasil koreksi
N’ = n SPT lapangan; bila N’ < 15 nilai N tidak perlu
dikoreksi
25
LAPORAN PENGUJIAN
Akan jauh lebih baik tentunya bila laporan hasil uji, disamping memuat informasi standar, juga
dilengkapi dengan informasi lain. Agar hasil uji SPT bisa diinterprestasikan dan dipergunakan
secara maksimal, sebaiknya lporan hasil uji memuat informasi-informasi sbb:
1. Lokasi
2. Tanggal pemboran sampai di elevasi pengujian
3. Tanggal dan waktu dimulainya pengujian SPT
4. Nomor lubang bor
5. Kedalaman muka air tanah
6. Diameter lubang bor
7. Cara pengeboran dan ukuran casing (bila diperlukan)
8. Kedalaman dasar bor
9. Kedalaman dasar casing
10. Kedalaman muka air atau lumpur boir di dalam lubang bor pada saat uji SPT dilakukan
11. Jenis palu SPT dan metoda penjatuhannya
12. Ukuran dan berat batang yang digunakan untuk uji SPT
13. Tinggi jatuh palu
14. Kedalaman penetrasi awal akibat berat sendiri rangkaian alat
15. Perlawanan penetrasi tahap awal dan perlawanan penetrasi uji SPT (3 kali per 150 mm)
16. Deskripsi tanah sebagaimana diperoleh dalam tabung SPT
17. Catatan pengamatan mengenai kestabilan lapisan yang diuji, atau hambatan yang dialami
selama proses pengujian yang akan sangat membantu dalam menginterprestasi hasil
pengujian
18. Hasil kalibrasi, bila ada. (catatan: kalibrasi harus dilakukan pada setiap alat dan juga pada
personel yang mengoperasikan peralatan tersebut.
26
27
Normalisasi N Terhadap nilai Standar
Tanah Pasir:
Korelasi antara nilai N SPT degan kepadatan relatif (relatif density), Dr, tanah pasi
pertama-tama diperkenalkan oleh Terzaghi dan Peck (1948). Kemudian Gibbs dan
Holtz (1957) menambahkan nilai Dr untuk definisi kepadatan yang dikemukakan
Terzaghi dan Peck tersebut.
Bentuk akhir korelasi yang diberikan mereka adalah seperti yang disajikan pada
tabel berikut ini. Tabel 4. Kepadatan Relatif, Dr, Pasir
Kepadatan Relatif Dr N
Skemton (1986): Korelasi ini berdasarkan hasil uji Amerika dengan energi efektif
Kurang 45% dan tegangan efektif vertikal kurang 7,32 ton/m2
33
Agar dapat digunakan secara lebih universal, nilai N pada Tabel 4. perlu diubah ke
energi standar tertentu dengan tegangan vertikal efektif sebesar 1 kg/cm2.
Kepadatan Dr N N1 60
Relatif
Sangat lepas <0,15 <4 <3
Lepas 0,15-0,35 4-10 3-8
Sedang 0,35-0,65 10-30 8-25
Padat 0,65-0,85 30-50 25-42
Sangat Padat 0,85-1,00 >50 >42
34