Anda di halaman 1dari 33

Retinopati Diabetik

Achmad Akbar Kusuma


Identitas

 Nama : Ny. S
 Umur : 52
 Agama : Islam
 Jenis kelamin : Wanita
 Suku : Jawa
 Alamat : Lamongan
 Tanggal berobat : 17 Juli 2017

2
 ANAMNESIS
 Keluhan Utama:
Pandangan kabur pada kedua mata
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pandangan mata terasa kabur pada kedua mata, kabur yang dirasakan sejak 2 tahun
yang lalu, semakin lama pandangan kaburnya semakin bertambah. Tidak didapatkan
rasa nyeri, nerocoh, silau

Riwayat Penyakit Dahulu:


DM 4 th

Riwayat Penyakit Sosial:


Tidak ada yang sakit seperti ini pada keluarga, riwayat sakit mata (-), riwayat alergi (-)
GENERAL STATUS
PEMERIKSAAN :
Status Generalis :
Keadaan Umum : Baik
GCS : 456
T : 120/90mmHg
N : 90 x /menit, kuat, reguler
S : 36,7o C
Status Oftalmologi
Pemeriksaan OD OS
Visus 1/60 ph 3/20 1/300

TIO 12,8 17,3 mmHg


SEGMEN ANTERIOR
Posisi bola Ortoforia
mata
Pergerakan Normal
bola mata
Palpebra Edema (-), spasme (-), hiperemi (-), Edema (-), spasme (-), hiperemi (-),
(Superior & benjolan (-), ptosis (-), entropion (-), benjolan (-), ptosis (-), entropion (-),
Inferior) ektropion (-), pseudoptosis (-), trikiasis ektropion (-), pseudoptosis (-), trikiasis
(-), xantelasma (-) (-), xantelasma (-)
Lebar rima Simetris
okuli
Silia Normal
Konjungtiva Perdarahan (-), injeksi konjungtiva (+), Perdarahan (-), injeksi konjungtiva (-),
injeksi siliar (-), sekret (-) injeksi siliar (-), sekret (-)
Kornea jernih, edema (-), sikatrik (-), jernih, edema (-), sikatrik (-),
ulkus (-), arkus senilis (-), ulkus (-), arkus senilis (-),
pericorneal vascular injeksi (-), pericorneal vascular injeksi (-),
infiltrat (-) infiltrat (-)
COA Dangkal, hifema (-), hipopion (-), Kedalaman (N), hifema (-),
flare (-) hipopion (-), flare (-)
Iris Radier, warna kecoklatan, kripte Radier, warna kecoklatan, kripte
baik baik
Pupil Bulat, diameter 3 mm, tepi reguler, Bulat, diameter 3 mm, tepi reguler,
reflek cahaya (+) reflek cahaya (+)

Lensa Jernih, dislokasi lensa (-), afakia (-), Jernih, dislokasi lensa (-), afakia (-),
pseudofakia (-) pseudofakia (-)

Segmen Neovaskularisasi Neovaskularisasi, traksi


posterior

Tes - -
Fluoresensi
Clue and Cue

 OD 1/60 ph 3/20, OS 1/300


 DM 4 th
 Neovaskularisasi
Problem list
 Retinopati Diabetik

Initial Diagnose
 Proliferatif Retinopati Diabetik
Planning therapy
 Optimax for G
Planning Monitoring
 Perbaikan dan perburukan keluhan pasien
 visus, segmen posterior
PLANNING EDUCATION
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai
kondisi, penyebab, komplikasi, terapi, dan prognosis.
Fungsi Retina
 Retina merupakan suatu struktur yang kompleks.
 Fungsi  fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) 
menangkap cahaya  mengubah rangsangan cahaya
menjadi menjadi impuls saraf  dilanjutkan ke saraf optik
ke korteks visual.

Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Sirkulasi retina
Arterial system
 Arteri retina sentral: arteri akhir yang memasuki nervus
opticus. Lapisan:
 Intima : lapisan paling dalam, satu lapis endotelium
 Internal elastic lamina: antara intima dan media
 Media: sebagian besar otot polos
 Adventitia : paling luar, jaringan ikat longgar
 Arteriol retina: berasal dari arteri retina sentral yang
mengandung otot polos

Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology:A Systemic Approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
 Kapiler: terdiri atas sel endotel dan perisit (autoregulasi
sirkulasi mikrovaskular, kemampuasn kontraktilitas)
 Sistem vena :
 Venula kecil: memiliki struktur yg sama dengan kapiler namun
lebih besar
 Venula besar: mengandung otot polos
 Vena: otot polos dan jaringan elastis

Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology:A Systemic Approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
retinopati
 Retinopati  suatu mikroangiopati progresig yg ditandai
oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh darah meliputi
arteriol prekapiler retina, kapiler – kapiler dan vena-vena

 Dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain penyakit


sistemik.
 Cotton wall patches  gambaran eksudat pada retina
akibat penyumbatan arteri prepapil  terjadi daerah
nonperfusi di dalam retina.
 Terdapat beberapa macam  retinopati diabetikum,
retinopati hipertensi
Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;2011.
Retinopati diabetikum
Pendahuluan

 Retinopati diabetik merupakan salah satu penyebab utama


kebutaan pada usia produktif di negara barat (20 – 65 tahun)
 Faktor resiko retinopati:
 Hiperglikemia kronik
 Hipertensi
 Hiperkolesterolemia
 Merokok
 nefropati
 Pasien dengan DM tipe I akan mengalami awitan penyakit 3-5
tahun. Untuk penderita DM tipe II dapat datang dengan sudah
mengalami retinopati atau retinopati merupakan keluhan
pasien.
Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Klasifikasi Retinopati Diabetik

Retinopati Nonproliferatif Retinopati Proliferatif

• Mikroangiopati progresif  • Neovaskularisasi


kerusakan/sumbatan
pembuluh darah kecil

Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Retinopati Nonproliferatif
 Merupakan suatu mikroangiopati progresif  kerusakan
dan sumbatan pembuluh-pembuluh darah kecil.
 Kelainan awal : penebalan membran basal endotel dan
berkurangnya jumlah perisit  terbentuknya kantung 
mikroaneurisma.

Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Mikroaneurisma

Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology:A Systemic Approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Klasifikasi RD Non Proliferatif

RDNP Ringan RDNP Sedang RDNP Berat

• Mikroaneuris • Mikroaneris • Cotton wool


ma ma luas • Kelainan
• Perdarahan mikrovaskula
intraretina r intraretina
(dot/blot) (IRMA)
• Cotton wool

Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Perdarahan Retina

Anonymous. Diseases of the Retina. http://web1.ncoptometry.org/nonpro.aspx. 2012 [cited on March 18, 2013].
Anonymous.Vitreus and Retina.Available on: http://dro.hs.columbia.edu/fshem.htm. 2003. [cited on March 18, 2013].
Hard Eksudat

Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology:A Systemic Approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Gambar Retinopati diabetik perdarahan intra retina yang
banyak, mikroaneurisma,hard eksudat, cotton wool spot.

Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology:A Systemic Approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Makula normal Edema makula
Retinopati Proliferatif
 Pembentukan pembuluh-pembuluh darah baru 
kebocoran protein serum
 Kelainan awal: pembuluh darah baru pada diskus optikus
(NVD) atau bagian retina lainnya (NVE).
 Risiko tinggi:
 Neovaskularisasi pada diskus optikus yang meluas > 1/3
diameter diskus
 NVD disertai perdarahan vitereous
 NVE > ½ diameter diskus

Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Retinopati Proliferatif
 Neovaskularisasi yang terbentuk berproliferasi ke
permukaan posterior vitreous  rapuh  rusak 
perdarahan viterous  penurunan penglihatan mendadak
 Neovaskularisasi  perubahan menjadi fibrosa 
fibrovaskular rapat  traksi vitreoretina  ablasio retina
 Neovaskularisasi iris (rubeosis iris)

Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93
Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology:A Systemic Approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011
Tatalaksana
 Pengendalian hiperglikemia
 Farmakologi:
 Injeksi Triamcinolone
 Terdapat edema makula  Laser photocoagulation
 Penyuntikan intravitreal triamcinolone atau anti-VEGF.
 Fotokoagulasi laser pan-retina (PRP)  PDR
 Vitrektomi dilakukan segera pada perdarahan vitreous
luas

Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

Anda mungkin juga menyukai