Anda di halaman 1dari 6

PERTAHANAN ASAM BASA OLEH

GINJAL
pertahanan ke-3
mekanisme pengatur asam-basa
PALING KUAT
>ubah pengeluaran [H+] Bergantung
>tahan/eliminas HCO3- pada tubuh

memulihkan pH lebih efektif dari paru2 dgn 3 faktor:


>ekskresi ion H+
>ekskresi HCO3-
>ekskresi ammonia
1. Ekskresi ion H+
 H+ terhasil akibat aktivitas metabolisme
 Paru pengeluaran asam karbonat melalui
eliminasi CO2
 Ginjal keluarkan H+ dari:
 Asam sulfat
 Asam fosfat Asam non-
 Asam laktat karbonat
 Dan lain2

pH normal = 6.0
apabila [H+] melewati kapiler peritubulus ,
sel tubulus akan sekresi [H+] dari plasma ke
dalam cairan tubulus untk disekresikan di urin
Ekrkresi ion H+ (cont’)

 Proses sekresi H+ berawal di sel-sel tubulus


dengan CO2 yang datang dari 3 sumber:
 CO2 berdifusi ke dalam tubulus baik dari plasma /
cairan tubulus
 CO2 diproduksi secara metabolis di dalam sel tubulus
 CO2 + H2O H2CO3
 H2 CO3 H+ + HCO3-
 H+ akan dimasukkan dari luar sel ke dalam
lumen tubulus melalui transpor aktif
 CO2 , sekresi H+
2. Ekskresi Bikarbonat(HCO3-)
 Ginjal mengatur keberadaan HCO3- melalui 2
mekanisme:
 Reabsorpsi kembali HCO3- yang difiltrasi ke dalam
plasma di tubulus proksimalis

 Penambahan HCO3- baru ke dalam plasma pada


tubulus distalis untuk menggantikan HCO3- yang
dipakai oleh asam yang tidak menguap(non-votile
acids) dalam hasil proses metabolisme
3. Sekresi amonia

 Ion fosfat yang disekresikan menghisap H+ ,


keasaman , sel-sel tubulus akan mensekresikan
NH3 ke dalam cairan tubulus setelah penyangga
fosfat urin menjadi jenuh
 Keberadaan NH3 akan memungkinkan ginjal
terus mensekresikan tambahan ion H+ kerna NH3
akan berikatan dengan H+ bebas di cairan
tubulus untuk membentuk ion amonium(NH4).
 Membran tubulus tidak permeable untuk NH4,
akan dikeluarkan bersama urin

Anda mungkin juga menyukai