Anda di halaman 1dari 34

Hubungan Karakteristik Klinis dengan

Gambaran Histopatologi Teratoma Ovarium di


RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang Pada
Tahun 2010-2015
Oleh :
Anggia Fabelita
04011181320020

Pembimbing : Penguji :
dr. Wresnindyatsih, Sp.PA(K), M.Kes dr. Henny Sulastri, Sp.PA(K)
dr. Amirah Novaliani, Sp.OG(K) Fatmawati, S.Si, M.Si
Outline

PENDAHULUAN

TINJAUAN
PUSTAKA

METODE
PENELITIAN
BAB 1 (PENDAHULUAN)
LATAR BELAKANG

Teratoma Ovarium  Germ cell neoplasma yang


berasal dari primordial germ cell tersusun dari
ketiga lapisan embrional yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.

Teratoma dibagi dalam tiga kategori yaitu matur,


imatur dan monodermal.

WHO (2003) insiden teratoma imatur 3% dari


seluruh tumor teratoma, sedangkan teratoma
matur 58% dari seluruh tumor jinak ovarium.
Rumusan Masalah

 Apakah terdapat hubungan yang bermakna antara faktor


usia dengan gambaran histopatologi teratoma ovarium?

 Apakah terdapat hubungan yang bermakna antara ukuran


tumor dengan gambaran histopatologi teratoma ovarium?

 Apakah terdapat hubungan yang bermakna antara


lateralisasi dengan gambaran histopatologi teratoma
ovarium?
Tujuan Penelitian

Mengetahui hubungan
karakteristik klinis (usia,
ukuran tumor, dan lateralisasi)
Tujuan Umum
dengan gambaran histopatologi
teratoma ovarium di bagian
Patologi Anatomi RSUP Dr. Moh.
Hoesin Palembang.
 Mengetahui hubungan antara
usia dengan gambaran
histopatologi teratoma
ovarium di Bagian Patologi
Anatomi RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang.

 Mengetahui hubungan antara


ukuran tumor dengan gambaran
Tujuan histopatologi teratoma
Khusus ovarium di Bagian Patologi
Anatomi RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang.

 Mengetahui hubungan antara


lateralisasi dengan gambaran
histopatologi teratoma
ovarium di Bagian Patologi
Anatomi RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang.
Hipotesis

 H0 : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia,


lateralitas dan ukuran tumor dengan gambaran
histopatologi teratoma ovarium.

 H1 : Terdapat hubungan yang bermakna antara usia,


lateralitas dan ukuran tumor dengan gambaran
histopatologi teratoma ovarium.
Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat


mengetahui hubungan karakteristik
klinis (usia, ukuran tumor dan
lateralitas) dengan gambaran
histopatologi teratoma ovarium di RSUP
DR. MOH. HOESIN
 Hasil yang diperoleh dapat
menjadi database tumor
teratoma ovarium di Bagian
Patologi Anatomi RSUP DR.
MOH. HOESIN.

 Memberikan informasi kepada


masyarakat sehingga dapat
Manfaat Praktis meningkatkan kesadaran dan
kewaspadaan terhadap tumor
ovarium, khususnya tumor
teratoma ovarium.

 Sebagai informasi data dan


bahan rujukan untuk penelitian
selanjutnya yang serupa atau
yang berhubungan.
BAB 2 (Tinjauan Pustaka)
Anatomi Ovarium
Histologi Ovarium
Embriologi Ovarium
Teratoma Ovarium

Germ cell neoplasma yang berasal dari primordial germ cell


dan tersusun dari tiga lapisan embrional, yaitu ectoderm,
endoderm, dan mesoderm.

Teratoma dibagi dalam tiga kategori yaitu teratoma matur


(jinak), teratoma imatur dan teratoma monodermal

Umumnya teratoma matur (kistik) lesi kistik well


differentiated (mature) adalah jinak dan yang imatur (padat)
adalah ganas solid dan maligna (immature).
Klasifikasi Teratoma
Ovarium

Teratoma imatur terdiri dari jaringan yang


berasal dari tiga lapisan germinal - ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.

Mengandung struktur imatur atau embrional.

Teratoma Imatur merupakan bentuk ganas


teratoma yang jarang ditemukan, kebanyakan
ditemukan pada remaja prapubertas dan
wanita muda.
Teratoma Matur adalah suatu tumor kistik yang
tersusun oleh derivate dari germ cell (ectoderm,
mesoderm, dan endoderm) yang berdiferensiasi
baik.

Teratoma mature selalu jinak

Biasanya terdeteksi pada wanita muda selama


tahun-tahun reproduksi aktif dengan kejadian
puncak pada dekade ketiga
Gambaran Makroskopi & Mikroskopi

Makroskopi Imatur
Makroskopi Matur
 Ukuran besar
 Bentuk bulat
 Padat
 The rokitansky
 Berdaging
protuberance
 Pendarahan
 Terdapat rambut
 Nekrosis

Mikroskopi Matur
Mikroskopi Imatur
 Lapisan 3 germ layer
 Lapisan 3 germ layer
 Neuroepitelial
 Neuroepitelial
rosette
rosette (+) dan atau
(-) dan atau komponen
komponen imatur (+)
imatur(-)
Mikroskopi Imatur
Mikroskopi Matur
Makroskopi Matur
BAB 3 (Metode Penelitian)
• Observasional retrospektif dengan
Jenis menggunakan cross sectional study

• September – Desember 2016


Waktu

• Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran


Universitas Sriwijaya/RSUP dr. Mohammad
Tempat Hoesin Palembang.
Populasi Penelitian

Seluruh pasien yang didiagnosis tumor


teratoma ovarium di Bagian Patologi Anatomi
RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang
periode Juni 2010 – Juni 2015.
Sampel Penelitian
 Arsip tersimpan dari seluruh pasien yang memenuhi kriteria inklusi
yang berada di Departemen Patologi Anatomi RSUP dr. Mohammad
Hoesin Palembang periode Juni 2010 – Juni 2015

Besar Sampel

 Besar sampel minimal pada penelitian berdasarkan penghitungan


rumus adalah 92 orang.

Teknik Pengambilan Sampel

 Consecutive sampling
Kriteria Inklusi dan Eksklusi

• Telah didiagnosis teratoma ovarium


dan sampel histopatologinya yang telah
diperiksa
Kriteria Inklusi • Memiliki data lengkap untuk memenuhi
variabel penelitian.

• Data rekam medik yang masih


meragukan (diagnosis tidak jelas/belum
Kriteria Eksklusi pasti/masih berupa diagnosis banding)
• Tidak memiliki data lengkap
Variabel Penelitian

Variabel Bebas: Variabel Terikat:


Usia, Ukuran tumor, Teratoma imatur (Neuroepitelial
dan lateralisasi rosette(+) dan atau komponen
imatur (+))
Teratoma matur (Neuroepitelial
rosette(-) dan atau komponen
imatur (-))
Cara Kerja/Cara Pengumpulan Data

Data sekunder, Rekam Medik

Cara Pengolahan Data


Editing Coding Entri Tabulating
Analisis Data

 Analisis Univariat
 Analisis Bivariat
Rencana/Jadwal Kegiatan
Anggaran Penelitian
Kerangka Operasional

Anda mungkin juga menyukai