D 068424633

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

Matakuliah : D0684 – FISIKA I

Tahun : 2008

GELOMBANG BUNYI
Pertemuan 25
Berdasarkan frekuensinya , gelombang bunyi dapat
dibedakan atas :
Gelombang Bunyi dapat didengar : 20- 20.000 Hz
Gelombang Bunyi ultrasonik : > 20.000 Hz.
Gelombang infrasonik : < 20 Hz.
1. Kecepatan Rambat Gelombang Bunyi
Bunyi dirambatkan di udara sebagai gelombang mekanik
longitudinal. Kecepatan rambat bunyi di udara :
V = √ ( γ P0/ρ0)
γ = konstanta kalor jenis gas
P0 = tekanan dalam keadaan seimbang
ρ0 = rapat massa udara/gas
Bina Nusantara
2. Interferensi Gelombang Bunyi
Interferensi gelombang bunyi merupakan superposisi dari
dua atau lebih gelombang bunyi yang datang pada tempat
yang sama dan pada waktu yang sama.
Dua gelombang bunyi , frekuensinya berbeda dan
merambat dalam arah yang sama, akan menimbulkan
berbagai keras bunyi sebagai akibat perubahan amplitudo ,
yang disebut sebagai layangan.

Persamaan gelombang layangan :


Gel. pertama : Y1 = Ym sin ( k1 X - 1 t)
Gel. kedua : Y2 = Ym sin ( k2 X - 2 t)
Gelombang layangan :
Y = Y1+ Y2 = Ym { sin ( k1 X - 1 t)+ sin ( k2 X - 2 t) }
Bina Nusantara
untuk k1 ≈ k2 dan ω1 ≈ ω2 dapat diambil pendekatan :
(k1 + k2)/2 = k dan (ω1 + ω2)/2= ω
dan Δk= k1 - k2 , Δω = ω1 – ω2
maka gelombang layangan :
Y = 2 Ym Cos{(∆k/2)x - (∆ω/2)t } sin( kx – ω t )
Amplitudo : 2 Ym Cos {(∆k/2) x - (∆ω/2)t}
berubah terhadap waktu, dan disebut : Gelombang Modulasi
dengan frekuensi modulasi = ( f1 – f2 )
Amplitudo akan maximum bila: Cos{(∆k/2)x-(∆ω/2)t} = ± 1
Banyaknya layangan per detik = 2 x modulasi
maka frekuensi layangan = f1 - f 2

Bina Nusantara
3. Intensitas ( I ) dan Level Bunyi :
Intensitas merupakan jumlah rata-rata energi yang dibawa
per Satuan waktu oleh gelombang per satuan luas
permukaan yang tegak lurus pada arah rambatan ( daya
persatuan luas ) .
I=P/A
P = daya ( watt) A = luasan (m2)
- Tingkat (level) Intensitas ( ) :
Tingkat intensitas dinyatakan dalam decibel (db)
 = 10 log ( I / I0) db ,
I0 = 10-12 watt / m2 = ambang pendengaran, yaitu: tingkat
intensitas bunyi terendah yang dapat didengar telinga.
Bina Nusantara
- Intensitas gelombang sferis
Gelombang yang menyebar ( merambat ) ke segala
arah dengan kecepatan yang sama ( pada medium
yang sama) , perbandingan intensitas pada dua titik
yang berjarak R1 dan R2 dari sumber adalah :
I R2
1 2
I R2
2 1

Bina Nusantara
Hubungan Amplitudo Simpangan dan Amplitudo Tekan
Gelombang bunyi dapat dinyatakan sebagai : Gelombang
Simpangan atau Gelombang Tekanan
Persamaan Gelombang :
Y = Ym Cos ( kX - t) ( gel. Simpangan )

 A Y Y Dan B = c2 
Dari ; P  -B  - B
V B
V A X X
B = Bulk modulus , V = volume , A = luas penampang
c = kecepatan rambat gelombang ,
 = rapat massa persatuan volume
Bina Nusantara
Maka :
P = k  c2 Ym Sin ( kX - t) ( gel. tekanan )
Atau : P = Pm Sin ( kX - t)
Dengan : Pm = k  c2 Ym
Pm = amplitudo tekanan
Ym = amplitudo simpangan

-Hubungan Amplitudo Tekanan dan Intensitas


Pm2
I= 2c

Bina Nusantara
4. Efek Doppler
Sewaktu sumber bunyi dan atau pendengar bergerak relatif
satu terhadap yang lainnya, pendengar akan merasakan
adanya perubahan frekuensi gelombang bunyi yang
didengarnya. Dimana bertambah besar jika sumber dan
atau pendengar relatif mendekat, dan berkurang bila
sumber dan atau pendengar relatif menjauh.
Frekuensi yang didengar / diamati oleh pendengar akibat
adanya gerak relatif antara sumber dan pendengar adalah :
VG  VP
f  fS
P VG  VS
fP = frekuensi yang diamati oleh pendengar
fS = frekuensi dari sumber
Bina Nusantara
VG = kecepatan rambat gelombang di udara
VP = kecepatan pendengar
= positif, bila pendengar mendekati sumber
= negatif, bila pendengar menjauhi sumber
VS = kecepatan sumber
= positif , bila sumber menjauhi pendengar
= negatif , bila sumber mendekati pendengar

Bina Nusantara

Anda mungkin juga menyukai