Anda di halaman 1dari 13

Matakuliah : D0684 – FISIKA I

Tahun : 2008

KEKEKALAN ENERGI
Pertemuan 11-12
1. Energi Potensial ( EP )
Kemampuan benda melakukan usaha karena
kedudukannya dalam medan potensial.
Energi potensial merupakan energi yang tersimpan dan
dapat diubah menjadi energi kinetik.
Bila pada benda hanya bekerja gaya konservatif ,
berlaku :
W = EK = - EP

Artinya: setiap perubahan energi potensial akan


diimbangi oleh perubahan energi kinetik .

Bina Nusantara
2. Gaya-gaya Konservatif
Usaha untuk melawan gravitasi dalam memindahkan
benda dari satu titik ke titik lain tidak bergantung pada
lintasan yang dilalui. Tapi hanya bergantung pada
posisi akhir dan posisi awal, yaitu W = mgh , dimana h
adalah beda posisi akhir dan posisi awal dalam arah
vertikal.
Gaya-gaya yang usahanya tidak bergantung pada
lintasan tapi hanya pada posisi akhir dan posisi awal
disebut gaya-gaya konservatif.
Contoh gaya konservatif lain, diantaranya adalah : gaya
oleh pegas, gaya oleh medan listrik.
Sedang gaya yang usahanya bergantung pada lintasan
disebut gaya tak konservatif. Contoh : gaya gesekan.
Bina Nusantara
3. Menentukan Energi Potensial
Energi potensial hanya berhubungan dengan gaya-gaya
konservatif.
(1) Energi Potensial Gravitasi
y y
2 2
EP  -  F(y) dy  -  (-mg) dy  mgy2 - mgy1
y y
1 1
Didefinisikan Energi Potensial Gravitasi :
EP = mgy

Bina Nusantara
(2) Energi Potensial Pegas
Gaya yang diperlukan untuk merubah panjang pegas
sebesar x adalah: F = kx
X X
2 2
Epegas   F(x) dx   kx dx  kx22 - 1kx12
1
X1 X1 2 2

Didef. Energi potensial pegas :


Epegas  1 k x2
2

Satuan energi : Joule ( J )

Bina Nusantara
4. Kekelan Energi Mekanis
Dalam kondisi ideal ( tidak ada gaya gesekan) :
EK + EP = 0 (hukum kekekalan energi)
Artinya: setiap perubahan energi kinetik akan
diimbangi oleh perubahan energi potensial, atau
sebaliknya.
Persamaan di atas juga dapat ditulis dalam bentuk:
(Ek2 – Ek1) + ( EP2- EP1) = 0
Ek2 + EP2 = Ek1 + EP1 atau :
E2 = E1 = konstan
E = EK + EP disebut energi mekanis benda
Jika hanya gaya-gaya konservatif yang bekerja, energi
mekanis total dari suatu sistem tidak bertambah
maupun berkurang pada proses apapun.
Bina Nusantara
Misal pada benda hanya bekerja gaya gravitasi, maka
bentuk kekekalan energi mekanisnya :
1 1
( m V - m V2 )  ( mgy - mgy )  0
2
2 1 2 1
2 2
1 1
2 m V2  mgy 2 
2 m V1  mgy1
Atau : 2 2
Bila disamping gaya gravitasi juga bekerja gaya
konservatif lain, misal gaya oleh pegas, maka
persamaan kekekalan energi menjadi :

m V2  mgy 2  k x2  m V1  mgy1  k x1
1 2 1 2 1 2 1 2
2 2 2 2
Bina Nusantara
5. Usaha Oleh Gaya Tak Konservatif
Gaya gesekan yang bekerja pada sebuah benda adalah
fk = k N

Karena arah gaya gesekan selalu berlawan dengan


arah gerak , berarti θ = 1800, dan Cos 1800 = -1
maka : WG = fk d Cos 1800 = - k N d
d = panjang lintasan yang ditempuh benda
Usaha oleh gaya gesekan selalu bertanda negatif.

Bina Nusantara
6. Kekekalan Energi
Bila pada benda, disamping gaya konservatif juga bekerja
gaya tak konservatif, maka hukum kekekalan energi
menjadi :
EK + EP = WG
WG  ( 1 m V22  mgy2 )  (
1
m V12  mgy1 )
2 2
Bila disamping gaya gravitasi juga terdapat gaya oleh
pegas, maka :
WG = EK + EP + EPegas
Karena WG selalu negatif , maka energi mekanik benda
menjadi berkurang , yang dirubah menjadi energi internal
benda, yang menimbulkan kenaikan temperatur.
Bina Nusantara
7. Massa dan Energi
Menurut teori relativitas Einstein, massa sebuah benda
yang bergerak dengan laju V adalah :
m = m0/ √ (1- V2/c2) m0 = massa diam , c= laju cahaya
atau : m = m0(1-β2)-1/2 , dengan β= V/c
Energi kinetik benda : Ek = ∫ F . dr
dengan F = dp/dt = d(mV)/dt
Setelah disubsitusikan ke persamaan energi kinetik di
atas, dan selesaikan integralnya, diperoleh :
Ek = mc2 – m0c2 = Δmc2
Energi kinetik benda yang bergerak dengan laju V adalah
sama dengan perubahan massa (Δm) dikali dengan
kuadrat laju cahaya (c2)
Bina Nusantara
Karena faktor c2 sangatlah besar, maka akan sulit
mengamati perubahan massa dalam percobaan
mekanika biasa.
Untuk V<<c , dari teorema binomial :
(1-β2)-1/2 = 1 + ½β2+ ⅜ β4 + …… ≈ 1 + ½β2
Energi kinetik :
EK = (m-m0)c2 = { m0(1-β2)-1/2- 1}c2 = { m0(1+ ½ β2)- 1} c2
EK = ½ m0 β2 c2 = ½ m0(V2/c2)c2
Atau EK = ½ m0 V2 = ½ m V2
Bentuk ini sama dengan bentuk energi kinetik yang
sudah dikenal sebelumnya.

Bina Nusantara
8. DAYA
Kecepatan usaha yang dilakukan terhadap waktu .

Daya rata-rata : P = W / t

Daya sesaat : P = dW / dt
Bila daya konstan , daya rata-rata = daya sesaat:
P=P=W/t
P = W/ t = ( F. X)/ t = F (x/ t)
atau : P = F. V
Satuan daya : SI : Joule/detik = Watt
BE : lb-ft/detik
Bina Nusantara

Anda mungkin juga menyukai