D 068434445
D 068434445
Tahun : 2008
TUMBUKAN
Pertemuan 14
1. Impuls dan Momentum Linier
Pada setiap tumbukan, suatu gaya yang relatif besar
bekerja pada benda-benda yang bertumbukan dalam
selang waktu relatif singkat. Gaya yang bekerja dalam
selang waktu yang singkat disebut : gaya impulsif (
denyut ).
F(t)
0 ti tf t
Tumbukan mulai pada t = ti dan berakhir pada t = tf
Dari F = dP/dt , atau : dP = F dt 3
Bina Nusantara
Perubahan momentum benda yang dikenai gaya F
dalam selang waktu Δt = tf – ti adalah :
Pf – Pi = ∫ F dt
∫ F dt = J = impuls gaya
Maka : J = P2 –P1
Teorema impuls - momentum :
Impuls gaya = perubahan momentum
Bila resultan gaya-gaya luar pada benda = 0 , maka
jumlah vektor momentum pada benda konstan , yang
disebut : Hukum kekekalan momentum
F =0 maka : = 0
P = konstan atau : m V1 = m V2
Bina Nusantara
2. Tumbukan Elastis 1 dimensi
Pada tumbukan elastis berlaku hukum kekekalan
energi kinetik dan hukum kekekalan momentum.
Misalkan benda bermassa mA bergerak dengan
kecepatan VA1 bertumbukan dengan benda B
bermassa mB dan bergerak dengan kecepatan VB1 ,
kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah :
Bina Nusantara
Dari kekekalan energi kinetik :
1m V 2 1m V 2 1m V 2 1m V 2
2 A A2 2 B B2 2 A A1 2 B B1
Dari Kekekalan Momentum :
mAVA2 + mB VB2 = mAVA1 + mB VB1
Dari kedua persamaan di atas akan dapat diturunkan
persamaan kecepatan kedua benda setelah
bertumbukan , yaitu :
mA mB 2 mB
VA2 m m VA1 m m VB1
A B A B
mB mA 2 mA
VB2 m m VB1 m m VA1
A B A B
6
Bina Nusantara
3. Tumbukan Tak Elastis 1 Dimensi
Pada tumbukan tak elastis hanya berlaku kekekalan
momentum, maka :
mA VA1 + mB VB1 = mA VA2 + mB VB2
VA2 - VB2
dan Koefisien restitusi : e
VB1 - VA1
Bila kedua benda bersatu setelah tumbukan ,
disebut juga tumbukan tak elasatis sama sekali,
bentuk persamaan kekekalan momentum menjadi :
mA VA1 + mB VB1 = ( mA + mB )V2
Bina Nusantara
Energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan :
Ek1 1
mA VA1 mB VB1
2 1 2
2 2
Ek2 1 2 1 m V2
mA VA2 B B2
2 2
E m
Maka : k1 A
E m m
k2 A B
Pada tumbukan tidak elastis , energi kinetik
akhir lebih kecil dari energi kinetik awal. Energi
yang hilang diubah menjadi energi panas, atau
energi potensial deformasi.
Bina Nusantara
4. Tumbukan 2 dimensi
Y
m2
θ2
b X
m1 m2 θ1
m1
Bina Nusantara