HIPERTENSI

Suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik

seseorang 140 mmHg atau lebih dan tekan
diastoliknya 90 mmHg atau lebih dan tidak
menggunakan pengobatan antihipertensi
(Lewis et al., 2007).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit
tidak menular yang prevalensinya yang masih
tinggi dan terus meningkat serta hubungannya
dengan penyakit kardiovaskular, stroke,
retinopati, dan penyakit ginjal. Hipertensi juga
menjadi risiko ketiga terbesar penyebab
kematian dini.
 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan
Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Menurut Kriteria JNC-VIII
 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan
Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Menurut Kriteria JNC-VII
 PENYEBAB HIPERTENSI
1.GENETIK
2.ROKOK
HIPERTENSI 3.OBESITAS
PRIMER 4.STRESS
5.KONSUMSI
PENYEBAB GARAM (Sherwood,
2001).
HIPERTENSI
1. PENYEMPITAN KONGENITAL
AORTA
HIPERTENSI 2. PENYAKIT GINJAL
SEKUNDER 3. TUMOR OTAK DAN
GANGGUAN NEUROLOGIS
4. KEHAMILAN ( Dirksenet al.,
2000).
 1. UMUR
FAKTOR INTRINSIK 2. JENIS KELAMIN

1. OBESITAS
2. RIWAYAT KELUARGA
3. KONSUMSI KALIUM
4. KONSUMSI LEMAK
FAKTOR 5. KONSUMSI KAFEIN
6. MEROKOK
EKSTRINSIK 7. OLAHRAGA
8. STRESS
9. PENGETAHUAN
 PENATALAKSANAAN
1. Mengurangi berat badan bila
terdapat kelebihan (BMI ≥ 27)
NON- 2. Olahraga dan aktifitas fisik
FARMAKOLOGIS 3. Mengurangi asupan garam
4. Diet rendah lemak jenuh
5. Tidak merokok
6. Istirahat yang cukup

Menurut, JNC VII yaitu diuretika

(terutama jenis Thiazide atau
FARMAKOLOGIS Aldosteron Antagonist), beta blocker,
calsium channel blocker, angiotensin
converting enzyme inhibitor, dan
angiotensin II receptor blocker.