ACCOUNTING THEORY
CONSTRUCTION
KD - FE 1
Pokok Bahasan:
1. Asumsi
2. Formulasi
3. Pendekatan (approach)
KD - FE 3
Beberapa pendekatan yg umum digunakan:
KD - FE 4
I. PENDEKATAN PRAGMATIS
(berkembang sebelum 1950 an)
1. Deskriptif pragmatis
Membahas perilaku akuntan penyusun LK
(learn what accountants do)
2. Psikologis pragmatis
Membahas perilaku akuntan / pembaca LK
(How users respond to accounting information)
KD - FE 5
1. Deskriptif pragmatis:
- Bersifat induktif
- Mengobservasi bagaimana perilaku akuntan
dalam menyusun LK ketika dihadapkan pada
situasi / ketentuan standard akuntansi tertentu.
- Merupakan metode konstruksi akuntansi tertua
dan paling umum digunakan
- Kelemahan pendekatan ini:
1. Tidak .....
KD - FE 6
- Kelemahan pendekatan ini:
1. Tidak memasukkan pertimbangan-
pertimbangan analitis; tdk diketahui
apakah akuntan menyusun LK yg
seharusnya dia susun (tdk normatif).
2. Tidak memperkenankan adanya
perubahan teknik-teknik akuntansi
3. Hanya fokus pada perilaku akuntannya,
bukan pada (misalnya) aset, hutang atau
ekuitas perusahaan.
Kritik Sterling: TA harus fokus pada
fenomena akuntansinya, bukan pada
akuntan (orang) nya.
KD - FE 7
2. Psikologis pragmatis:
KD - FE 8
II. KRITIK TERHADAP HISTORICAL COST
- HC disusun berdasarkan pendekatan sintaktis
- Asumsi dan premis yg digunakan oleh HC
memanipulasi pencatatan IS & BS, misal total
aset adalah penjumlahan kas dan aktiva tetap yg
dibeli beberapa tahun lalu.
- Auditing hanya melakukan perhitungan ulang,
tidak melakukan justifikasi harga sekarang.
- Tidak dianggap penting apakah dan bagaimana
pembaca LK dapat memanfaatkannya.
- Teori HC telah dipertanyakan berkali-kali, tetapi
utk saat ini prinsip HC dapat dianggap sebagai
Negative Heuristic (Lakatos) atau sebagai
Dominant Paradigm (Kuhn).
KD - FE 9
- Teori HC mempunyai kandungan semantik hanya
pada faktor input (voucher, jurnal, ledger, trial
balance, dll) yang akhirnya menghasilkan angka
laba atau aset.
- Laba atau aset ini tidak diteliti, angka ini hanyalah
merupakan hasil akhir dari penjumlahan/
pengurangan saldo akun.
- Kalaupun audit dilakukan, maka yg terjadi
hanyalah penghitungan ulang angka secara
matematis, samasekali tidak memverifikasi faktor
output (laba atau aset)
- Berapa laba atau aset yg sesungguhnya hanya dpt
diketahui pada saat perusahaan di likuidasi
- Kritik lain:
KD - FE 10
- Kritik lain: Penyusutan tergantung pada
'alokasi buatan', al pada perkiraan usia pakai &
nilai residu. Nilai penyusutan yg sebenarnya
baru dapat diketahui pada saat aset tsb tdk
dipakai lagi / disposal.
- HC hanya bermanfaat bagi pembaca LK
eksternal dan badan yang menentukan
perhitungan harga, karena harga yg ditetapkan
oleh HC (price setting) memang layak.
KD - FE 11
- Pembelaan thdp HC:
1. HC menerapkan konsep 'matching cost
against revenue'. HC menghitung berapa
surplus yg diperoleh dari proses / aktivitas
ekonomi yg dilakukan.
2. Profit, aset, hutang dan ekuitas adalah nilai
sisa dari proses di atas, dan bukan ukuran
nilai perusahaan tsb.
3. Konsep ini sesuai dengan konsep sintaktis
KD - FE 13
III. TEORI NORMATIF
KD - FE 16
- Misalnya, ingin mengetahui apakah:
KD - FE 17
- Fokus penelitian teori akuntansi positif
adalah pada:
1) insentif mgr untuk memaksimalkan bonus
yg dihitung berdasarkan laba perusahaan.
2) insentif mgr utk menggunakan teknik
akuntansi tertentu utk mengalihkan
perhatian thdp laba perushaan jika laba tsb
akan menarik perhatian pemerintah (pajak
akan naik).
- Teori Normatif umumnya prescriptive (rigid,
dogmatik, kaku); sedangkan teori positif
umumnya descriptive (penuh dengan
penjelasan)
KD - FE 18
- Teori normatif sangat merekomendir akuntan
melakukan sesuatu yg seharusnya dilakukan
(best practise) untuk menghasilkan outcome
yang benar.
Sedangkan teori positif menjelaskan bagaimana
akuntan berperilaku untuk memaksimalkan
kesejahteraan mereka dengan cara
memaksimalkan nilai saham (misalnya). Teori
positif meramalkan apa yg telah atau yang akan
dilakukan oleh akuntan; disini tidak penting
apakah yg mereka lakukan itu benar atau tidak.
KD - FE 19
- Banyak periset normatif yang tidak setuju
dengan nilai-nilai periset positif; demikian juga
banyak periset positif yang tidak peduli dengan
pendapat periset normatif, walaupun sebetulnya
keduanya dapat saling melengkapi.
KD - FE 20
V. NATURALISTIK / Different Perspective
KD - FE 21
- Riset yg dilakukan adalah individual case
study, dilanjutkan dengan detail fieldwork.
perspektifnya lebih mikro karena tujuannya
adalah mencari solusi atas permasalahan
individu / perusahaan (firm specific), sehingga
sulit utk mengeneralisir kesimpulan
KD - FE 22
- 'Naturalistik' merupakan pendekatan riset
alternatif yg mengkritisi pendekatan ilmiah sbb:
Riset statistik skala besar yg dilakukan melalui
pendekatan ilmiah seringkali merangkum/
menggeneralisir segala sesuatunya, yg
sesungguhnya jauh dari dunia praktisi.
KD - FE 23
VI. MISCONCEPTIONS OF PURPOSE
KD - FE 24
- Obat dan alat kedokteran yg digunakan dokter
adalah hasil riset tahunan yang dilakukan oleh
para scientist.
Tetapi, tidak semua hasil riset dapat mengatasi
masalah kedokteran, bahkan beberapa riset
menghasilkan hal-hal tidak meyakinkan &
bertentangan.
KD - FE 25
- Selalu diperlukan pertimbangan / sikap ilmiah
dari praktisi dalam menerapkan hasil riset para
ilmuwan.
KD - FE 26
2. Dalam menerapkan metode akuntansi ilmiah
diperlukan 'kebenaran absolut' yg tentu saja
tidak ada / tdk mungkin.
---000---
KD - FE 27