Anda di halaman 1dari 27

GODFREY BAB 3

ACCOUNTING THEORY
CONSTRUCTION
KD - FE 1
Pokok Bahasan:

Metode perumusan teori:


1. Pragmatic Approach
2. (Kritik terhadap) Historical Cost
3. Normative vs Decision-usefulness approach
4. Positive accounting theory
5. Naturalistic approach
6. Misconception terhadap TA
No 1 sd 4 dianggap sbg scientific approach /
scientific theory construction.
KD - FE 2
INTRO:

Untuk memahami TA, sebaiknya harus mengerti hal-


hal yang mendasarinya, yaitu:

1. Asumsi
2. Formulasi
3. Pendekatan (approach)

KD - FE 3
Beberapa pendekatan yg umum digunakan:

1. Pragmatis, berdasarkan perilaku pembaca LK


2. Sintaktis, berdasarkan argumen logis
3. Semantik, berdasarkan hubungannya dg dunia nyata
4. Normatif, berdasarkan sintaktis & semantik
5. Positive, menguji hipotesa thdp peristiwa aktual
6. Naturalistik, hanya melihat kasus individu, bukan
kasus umum

KD - FE 4
I. PENDEKATAN PRAGMATIS
(berkembang sebelum 1950 an)

Ada dua jenis pendekatan pragmatis

1. Deskriptif pragmatis
Membahas perilaku akuntan penyusun LK
(learn what accountants do)

2. Psikologis pragmatis
Membahas perilaku akuntan / pembaca LK
(How users respond to accounting information)

KD - FE 5
1. Deskriptif pragmatis:

- Bersifat induktif
- Mengobservasi bagaimana perilaku akuntan
dalam menyusun LK ketika dihadapkan pada
situasi / ketentuan standard akuntansi tertentu.
- Merupakan metode konstruksi akuntansi tertua
dan paling umum digunakan
- Kelemahan pendekatan ini:
1. Tidak .....

KD - FE 6
- Kelemahan pendekatan ini:
1. Tidak memasukkan pertimbangan-
pertimbangan analitis; tdk diketahui
apakah akuntan menyusun LK yg
seharusnya dia susun (tdk normatif).
2. Tidak memperkenankan adanya
perubahan teknik-teknik akuntansi
3. Hanya fokus pada perilaku akuntannya,
bukan pada (misalnya) aset, hutang atau
ekuitas perusahaan.
Kritik Sterling: TA harus fokus pada
fenomena akuntansinya, bukan pada
akuntan (orang) nya.

KD - FE 7
2. Psikologis pragmatis:

- Mengobservasi respon pembaca LK thdp output


akuntan (baca: LK)
- Reaksi pembaca LK yg diobservasi ini dianggap
sebagai bukti bhw LK tsb bermanfaat dan
mengandung informasi yg relevan.
- Problem: kadangkala reaksi pembaca LK diluar
dugaan, tidak logis atau tidak semestinya.

KD - FE 8
II. KRITIK TERHADAP HISTORICAL COST
- HC disusun berdasarkan pendekatan sintaktis
- Asumsi dan premis yg digunakan oleh HC
memanipulasi pencatatan IS & BS, misal total
aset adalah penjumlahan kas dan aktiva tetap yg
dibeli beberapa tahun lalu.
- Auditing hanya melakukan perhitungan ulang,
tidak melakukan justifikasi harga sekarang.
- Tidak dianggap penting apakah dan bagaimana
pembaca LK dapat memanfaatkannya.
- Teori HC telah dipertanyakan berkali-kali, tetapi
utk saat ini prinsip HC dapat dianggap sebagai
Negative Heuristic (Lakatos) atau sebagai
Dominant Paradigm (Kuhn).
KD - FE 9
- Teori HC mempunyai kandungan semantik hanya
pada faktor input (voucher, jurnal, ledger, trial
balance, dll) yang akhirnya menghasilkan angka
laba atau aset.
- Laba atau aset ini tidak diteliti, angka ini hanyalah
merupakan hasil akhir dari penjumlahan/
pengurangan saldo akun.
- Kalaupun audit dilakukan, maka yg terjadi
hanyalah penghitungan ulang angka secara
matematis, samasekali tidak memverifikasi faktor
output (laba atau aset)
- Berapa laba atau aset yg sesungguhnya hanya dpt
diketahui pada saat perusahaan di likuidasi
- Kritik lain:
KD - FE 10
- Kritik lain: Penyusutan tergantung pada
'alokasi buatan', al pada perkiraan usia pakai &
nilai residu. Nilai penyusutan yg sebenarnya
baru dapat diketahui pada saat aset tsb tdk
dipakai lagi / disposal.
- HC hanya bermanfaat bagi pembaca LK
eksternal dan badan yang menentukan
perhitungan harga, karena harga yg ditetapkan
oleh HC (price setting) memang layak.

KD - FE 11
- Pembelaan thdp HC:
1. HC menerapkan konsep 'matching cost
against revenue'. HC menghitung berapa
surplus yg diperoleh dari proses / aktivitas
ekonomi yg dilakukan.
2. Profit, aset, hutang dan ekuitas adalah nilai
sisa dari proses di atas, dan bukan ukuran
nilai perusahaan tsb.
3. Konsep ini sesuai dengan konsep sintaktis

- Dipertanyakan: apakah teori decision-usefulness


dapat dipenuhi ? (Bahwa akuntansi harus
menyajikan informasi yg berguna bagi DM untuk
mengambil keputusan (konsep normative).
KD - FE 12
- HC mengutamakan keseragaman penerapan
teknik akuntansi dan menghindari 'diversity of
accounting' dimana setiap perusahaan
diperkenankan menerapkan teknik akuntansi yg
disukai.
- Diversity of accounting dilakukan karena
kebutuhan, misal: aturan yg diterapkan untuk
perushaan tertentu, misal: harus menerapkan
'cost recovery basis'
- Juga karena alasan meminimalkan biaya, maka
perusahaan cenderung memilih teknik akuntansi
yg berbeda yg menguntungkan perusahaannya.

KD - FE 13
III. TEORI NORMATIF

-Tahun 1950 an dan 1960 an adalah tahun emas


riset akuntansi dengan pendekatan normatif.
- Mencoba menjawab pertanyaan: 'what should be
done' dan bukan mencoba membenarkan praktek
/ menganalisa apa yang telah dilakukan praktisi.
- Mencoba menjelaskan 'laba yang sesungguhnya'
dan juga mencari tahu jenis informasi apa yg
dibutuhkan untuk mengambil keputusan
ekonomi.
- Kelompok normatif berusaha menyesuaikan
angka HC di LK dengan mempertimbangkan
inflasi atau nilai pasar aktivanya.
KD - FE 14
- Beberapa asumsi yg digunakan periset normatif:
1. Akuntansi merupakan sistem pengukuran
2. Laba dan aset harus dapat diukur dengan
'benar/persis'
3. LK harus dapat digunakan untuk mengambil
keputusan.
4. Pasar modal berbentuk inefficient (dapat
direkayasa oleh akuntan)
5. HC adalah inefficient
6. Seharusnya ada pengukuran laba yg unik

- Akuntansi seharusnya bukan hanya alat untuk


meramalkan, tetapi juga menjelaskan realitas
dunia nyata.
KD - FE 15
- Dalam meramalkan harus dipertimbangkan
validitas logisnya, karena kadangkala variable
intervensi tdk dpt dikendalikan.

IV. TEORI POSITIF

- Pada 1970 an TA mulai kembali ke metodologi


empiris, yang sering disebut 'metodologi positif'.
- Teori positif umumnya menguji hipotesa
akuntansi berdasarkan fakta / pengalaman
empiris / nyata.
- Misalnya:

KD - FE 16
- Misalnya, ingin mengetahui apakah:

1. LK yg disusun dengan memperhatikan tkt


inflasi akan menaikkan efisiensi informasi
harga saham.
2. Laba adalah faktor yg dominan dalam
menentukan harga saham
3. Biaya untuk menyusun data akuntansi yg
lebih baik akan lebih besar dari manfaat yg
diperoleh (C/B ratio)
4. Penggunaan teknik akuntansi yang berbeda
akan mempengaruhi nilai perusahaan.

KD - FE 17
- Fokus penelitian teori akuntansi positif
adalah pada:
1) insentif mgr untuk memaksimalkan bonus
yg dihitung berdasarkan laba perusahaan.
2) insentif mgr utk menggunakan teknik
akuntansi tertentu utk mengalihkan
perhatian thdp laba perushaan jika laba tsb
akan menarik perhatian pemerintah (pajak
akan naik).
- Teori Normatif umumnya prescriptive (rigid,
dogmatik, kaku); sedangkan teori positif
umumnya descriptive (penuh dengan
penjelasan)

KD - FE 18
- Teori normatif sangat merekomendir akuntan
melakukan sesuatu yg seharusnya dilakukan
(best practise) untuk menghasilkan outcome
yang benar.
Sedangkan teori positif menjelaskan bagaimana
akuntan berperilaku untuk memaksimalkan
kesejahteraan mereka dengan cara
memaksimalkan nilai saham (misalnya). Teori
positif meramalkan apa yg telah atau yang akan
dilakukan oleh akuntan; disini tidak penting
apakah yg mereka lakukan itu benar atau tidak.

KD - FE 19
- Banyak periset normatif yang tidak setuju
dengan nilai-nilai periset positif; demikian juga
banyak periset positif yang tidak peduli dengan
pendapat periset normatif, walaupun sebetulnya
keduanya dapat saling melengkapi.

- TA positif dapat memberikan pemahaman


mengenai peran akuntansi, yg dapat merupakan
dasar pengembangan teori normatif

KD - FE 20
V. NATURALISTIK / Different Perspective

- Ke empat pendekatan di atas terkatagori sbg


pendekatan ilmiah yg dibuat berdasarkan
asumsi ontology (bagaimana kita melihat dunia)

- Periset naturalistik melakukan riset dalam skala


kecil / individu yg dianggap lebih sesuai utk
menggambarkan perilaku akuntan.

- Melakukan observasi terbatas, tdk begitu


menekankan analisis matematis, model, uji
statistik, uji laboratorium ataupun survey.

KD - FE 21
- Riset yg dilakukan adalah individual case
study, dilanjutkan dengan detail fieldwork.
perspektifnya lebih mikro karena tujuannya
adalah mencari solusi atas permasalahan
individu / perusahaan (firm specific), sehingga
sulit utk mengeneralisir kesimpulan

- Dimulai dari memperhatikan situasi dunia


nyata yg spesifik yg mencoba mencari
jawaban atas pertanyaan: 'apa yg terjadi di
perusahaan ini ?' Bukan membahas kondisi
umum utk masyarakat luas secara menyeluruh.

KD - FE 22
- 'Naturalistik' merupakan pendekatan riset
alternatif yg mengkritisi pendekatan ilmiah sbb:
Riset statistik skala besar yg dilakukan melalui
pendekatan ilmiah seringkali merangkum/
menggeneralisir segala sesuatunya, yg
sesungguhnya jauh dari dunia praktisi.

- Dampak pendekatan naturalistik:


1. Tidak memiliki asumsi yg fixed
2. Fokus pada masalah spesifik pada sebuah
perusahaan.

KD - FE 23
VI. MISCONCEPTIONS OF PURPOSE

- Perbedaan konsep TA terjadi karena:

1. Perbedaan antara periset (scientist) dan


akuntan praktisi
- Contoh kasus:
Medical researcher (scientist) vs medical
practitioner (dokter). Dokter menerapkan
obat2an dan alat2 kedokteran. Dokter
menerapkan pertimbangan profesionalnya
dalam mendiagnosa penyakit dan
merekomendir pengobatan.

KD - FE 24
- Obat dan alat kedokteran yg digunakan dokter
adalah hasil riset tahunan yang dilakukan oleh
para scientist.
Tetapi, tidak semua hasil riset dapat mengatasi
masalah kedokteran, bahkan beberapa riset
menghasilkan hal-hal tidak meyakinkan &
bertentangan.

- Kesimpulan dari suatu riset umumnya


berbentuk generalisasi, sedangkan seorang
dokter berhadapan dengan kasus khusus yg
mungkin saja tidak sesuai dengan generalisasi
yg disimpulkan oleh para periset/ilmuwan

KD - FE 25
- Selalu diperlukan pertimbangan / sikap ilmiah
dari praktisi dalam menerapkan hasil riset para
ilmuwan.

- Untuk membuat akuntan praktisi mempercayai


pendekatan ilmiah maka diperlukan bukti empiris
dan penjelasan logis shg para praktisi dapat
menerapkan metode yg paling sesuai utk situasi
tertentu. Suatu teori akan lebih meyakinkan jika
diikuti oleh bukti empiris yg objektif, drpd hanya
sekedar hasil perdebatan.

KD - FE 26
2. Dalam menerapkan metode akuntansi ilmiah
diperlukan 'kebenaran absolut' yg tentu saja
tidak ada / tdk mungkin.

- Metode ilmiah tidaklah sempurna. Ini


hanyalah buatan manusia yg penuh dengan
kesepakatan / asumsi. Sejarah membuktikan
bahwa pertimbangan, pergantian, dan
modifikasi teori selalu dilakukan jika
ditemukan bukti-bukti baru.

---000---

KD - FE 27

Anda mungkin juga menyukai