Anda di halaman 1dari 13

Pendahuluan

• Tidur merupakan suatu mekanisme yang


memperbaiki tubuh dan fungsinya untuk
mempertahankan energi dan kesehatan.

• Setiap tahun diperkirakan sekitar 20%-50% orang


dewasa melaporkan gangguan tidur dan sekitar
17% mengalami gangguan tidur yang serius.

• Di Indonesia sendiri diperkirakan 11,7%


penduduknya mengalami insomnia
Epidemiologi
• Kaplan dan sadock  ± 40-50% dari populasi usia
lanjut menderita gangguan tidur

• Penduduk Indonesia menyatakan bahwa dari


238,452 juta jiwa penduduk Indonesia, sebanyak
28,035 juta jiwa(11,7%) terjangkit insomnia.
• Menurut data internasional of sleep disorder 
prevalensi penyebab-penyebab gangguan tidur adalah
sebagai berikut:
• penyakit asma (61-74%)
• gangguan pusat pernafasan (40-50%)
• kram kaki malam hari (16%)
• psychophysiological (15%)
• sindroma kaki gelisah (5-15%)
• ketergantungan alkohol (10%)
• sindroma terlambat tidur (5-10%)
• depresi (65%), demensia (5%)
• gangguan perubahan jadwal kerja (2-5%)
• gangguan obstruksi sesak saluran nafas (1-2%)
• penyakit ulkus peptikus (<1%)
• narcolepsy (mendadak tidur) (0,03%-0,16%)
Etiologi
• Faktor internal dan eksternal  mengganggu
Ascending Reticular Activating System (ARAS)
meningkatkan keadaan terjaga dan mengurangi
kemungkinan untuk tertidur.

• Rangsangan sensorik dari lingkungan  bunyi,


cahaya, pergerakan, dan bau.

• Lokasi tidur
• keadaan sosial ekonomi dan lingkungan sekitar 
kelembaban, suhu dingin, kumuh, kepadatan, dan
bising

• kebiasaan ( suka menonton televisi sebelum tidur)


• Penyakit yang menyertai :
• Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD),
• Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
• Pervasive Developmental Disorders (PDD)
• Mental Retardation (MR), Down syndrome
• Prader-Willi syndrome
• Tourette disorder
• Nocturnal asthma
• Depressive disorders
• anxiety disorders, mania
• neuromuscular disorders
• nocturnal seizures
• Kleine - Levin syndrome
• sakit kepala.
Definisi
• Tidur adalah suatu keadaan berulang, teratur,
mudah reversibel yang ditandai dengan keadaan
relatif tidak bergerak dan tingginya peningkatan
ambang respons terhadap stimulus eksternal
dibandingan dengan keadaan terjaga.
• Gangguan tidur merupakan suatu kumpulan kondisi
yang dicirikan dengan gangguan dalam jumlah,
kualitas, atau waktu tidur pada seseorang individu

Sadock, Benjamin J. and Sadock V. A., 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. Jakarta : EGC.

Haryono, A. dkk. (2009). Prevalensi Gangguan Tidur pada Remaja Usia 12-15 Tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Universitas
Indonesia
Fisiologi TidurI TIDUR
• Makhluk hidup mempunyai irama sirkardian kehidupan yang sesuai dengan
beredarnya waktu dalam siklus 24 jam.

• Pada saat tidur susunan saraf pusat masih bekerja dimana neuron-neuron
di substansia ventrikulo retikularis batang otak melakukan sinkronisasi

• Bagian susunan saraf pusat yang melakukan sinkronisasi terletak pada


substansia ventrikulo retikularis batang otak yang disebut pusat tidur
(sleep center),
• Sedangkan yang menghilangkan sinkronisasi/ desinkronisasi terdapat
pada bagian rostral batang otak disebut sebagai pusat penggugah
(arousal center).

Potter, P.A., & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktis
Pembagian Tidur
• Tidur Dibagi Menjadi 2 Tipe Yaitu:
1. Tipe Rapid Eye Movement (REM)
2. Tipe Non Rapid Eye Movement (NREM)

• Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang


terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM.
Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM
terjadi secara bergantian antara 4-6 kali siklus
semalam.

Potter, P.A., & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktis
Pembagian Tidur NREM
PEMBAGIAN KETERANGAN

Stadium 1 • Pada tahap ini seseorang akan mengalami tidur yang dangkal dan
dapat terbangun dengan mudah oleh karena suara atau gangguan
lain. Selama tahap pertama tidur, mata akan bergerak peralahan-
lahan, dan aktivitas otot melambat
Stadium 2 • Pada tahap ini biasanya berlangsung selama 15 hingga 25 menit.
Denyut jantung melambat dan suhu tubuh menurun. Pada tahap ini
didapatkan gerakan bola mata berhenti
Stadium 3 • Tahap ini lebih dalam dari tahap sebelumnya. Pada tahap ini
individu sulit untuk dibangunkan, dan jika terbangun, individu
tersebut tidak dapat segera menyesuaikan diri dan sering merasa
bingung selama beberapa menit
Stadium 4 • Tahap ini merupakan tahap tidur yang paling dalam. Gelombang
otak sangat lambat. Aliran darah diarahkan jauh dari otak dan
menuju otot, untuk memulihkan energi fisik

Potter, P.A., & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktis
Tidur REM
• Dapat dicapai dalam waktu 90-110 menit setelah
NREM
• Selama tidur REM, mata bergerak cepat ke berbagai
arah, pernafasan menjadi lebih cepat, tidak teratur,
dan dangkal, denyut jantung dan nadi meningkat.
• Selama tidur baik NREM maupun REM, dapat
terjadi mimpi tetapi mimpi dari tidur REM lebih
nyata dan diyakini penting secara fungsional untuk
konsolidasi memori jangka panjang

Potter, P.A., & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktis
Siklus Tidur

Anda mungkin juga menyukai

  • Kebutuhan Abd Per Minggu
    Kebutuhan Abd Per Minggu
    Dokumen2 halaman
    Kebutuhan Abd Per Minggu
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Responsi Bersma
    Responsi Bersma
    Dokumen4 halaman
    Responsi Bersma
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Reading JO Fix
    Jurnal Reading JO Fix
    Dokumen5 halaman
    Jurnal Reading JO Fix
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Epid Dea
    Epid Dea
    Dokumen6 halaman
    Epid Dea
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen4 halaman
    Bab 6
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen1 halaman
    Bab 5
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen2 halaman
    Bab 3
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Kti
    Bab Iii Kti
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii Kti
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Nya DR Gita Aja
    Bab 3 Nya DR Gita Aja
    Dokumen3 halaman
    Bab 3 Nya DR Gita Aja
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen2 halaman
    Bab 2
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 2
    Bab 1 2
    Dokumen29 halaman
    Bab 1 2
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • COVER Fix
    COVER Fix
    Dokumen1 halaman
    COVER Fix
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Pomr Mata Jo
    Pomr Mata Jo
    Dokumen4 halaman
    Pomr Mata Jo
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan Fix
    Lembar Pengesahan Fix
    Dokumen2 halaman
    Lembar Pengesahan Fix
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka GGN Tidur
    Daftar Pustaka GGN Tidur
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka GGN Tidur
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Trauma Laring Jo
    Trauma Laring Jo
    Dokumen7 halaman
    Trauma Laring Jo
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan Fix
    Lembar Pengesahan Fix
    Dokumen2 halaman
    Lembar Pengesahan Fix
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Trauma Laring New Mbak e
    Trauma Laring New Mbak e
    Dokumen24 halaman
    Trauma Laring New Mbak e
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Morning Report Azilu Jau
    Morning Report Azilu Jau
    Dokumen26 halaman
    Morning Report Azilu Jau
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Penelitian Anestesi
    Penelitian Anestesi
    Dokumen28 halaman
    Penelitian Anestesi
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Lapsus DR Najib
    Lapsus DR Najib
    Dokumen20 halaman
    Lapsus DR Najib
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Pomr 13 Juli 2017
    Pomr 13 Juli 2017
    Dokumen5 halaman
    Pomr 13 Juli 2017
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Bismillah Daftar Isi
    Bismillah Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Bismillah Daftar Isi
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat
  • Masa Nifas Luka Eps Luka SC Laktasi
    Masa Nifas Luka Eps Luka SC Laktasi
    Dokumen22 halaman
    Masa Nifas Luka Eps Luka SC Laktasi
    Jauhan Syah Bachtiar
    Belum ada peringkat