ASSESMENT
PADA PASIEN DENGAN KASUS
KEGAWATDARURATAN
Disusun oleh :
1. Adellia Fiskasari
Keterlambatan Kemungkinan
Berhasil
1 menit 98 dari 100
Keterlambatan
BHD 4 menit 50 dari 100
Apakah kesan
awal?
A-
Alert/Awas
V-
Verbal/Suara
P-
RESPON Pain/Nyeri
U-
Unresponsive/t
idak respon
SHOUT AIRWAYS
Ketika mendapati
Jika korban tidak bahwa korban dalam
merespon, mintalah keadaan tidak respon,
bantuan dengan cara segera evaluasi
berteriak minta keadaan jalan napas
bantuan kepada orang korban. Pastikan bahwa
yang terdekat korban dalam posisi
telentang.
2 metode untuk membuka jalan napas yaitu sebagai berikut
Primary Survey
1. Memastikan keamanan lingkungan
bagi penolong dan korban.
2. Meminta pertolongan
3. Memperbaiki posisi korban gawat
darurat
4. Mengatur posisi penolong
C (circulation) bantuan sirkulasi
Tahap memberikan bantuan sirkulasi
terdiri dari dua tahapan yaitu :
1. Memastikan ada tidaknya denyut
jantung pada korban gawat darurat
2. Memberikan bantuan sirkulasi
A (Airway) Jalan napas
Setelah selesai melakukan prosedur dasar,
kemudian dilanjutkan dengan melakukan
tindakan yaitu:
1. Pemeriksaan jalan napas
Obstruksi jalan nafas
a. Obstruksi total
b. Obstruksi parsial
2. Membuka jalan napas.
a. Head Tilt Chin Lift
b. Jaw Thrust
Mulut ke mulut Mulut ke hidung
Mulut ke stoma
Circulation dengan Disability (defisit
kontrol perdarahan neurologis)
1. Pengenalan syok 1. GCS (Glasgow Coma
2. Kontrol Scale)
pendarahan 2. Pupil
3. Perbaikan Volume 3. Resusitasi
Exposure dengan control lingkungan
Di rumah sakit penderita harus dibuka
keseluruhan pakaiannya untuk evaluasi
kelainan atau injuri secara cepat pada
tubuh penderita
Imaging/Foto rontgen
Pemakaian foto ronsen harus selektif dan jangan mengganggu proses
resusitasi. Pada penderita dengan trauma tumpul harus dilakukan 3
foto rutin: Servikal, Toraks (AP), dan Pelvis (AP).
Secondary Survey
Anamnesis Pemeriksaan fisik
Anamnesis juga harus mengikuti: 1. Kulit kepala
A : Alergi 2. Wajah
M : Medication/obat – obatan 3. Thorax
P : Penyakit sebelumnya yang di 4. Abdomen
derita: hipertensi, DM. 5. Pelvis
L : Lastmeal (terakhir makan 6. Pemerisaan
jamberapa, bukan makan apa) dilakukan dengan
E : Events, hal – hal yang look – feel – move
bersangkutan dengan sebab pada saat inspeksi
cedera. 7. Bagian punggung
Dapatkan riwayat AMPLE dari penderita,
keluarga ataiu petugas pra RS.
KASUS