Anda di halaman 1dari 29

TUGAS FARMAKOTERAPI

KELOMPOK :
1. Ihfan Priyanto (I4041171019)
2. Maharani Apriana (I4041171017)
Asma ?

Kelainan berupa inflamasi kronik saluran napas yang


menyebabkan hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai
rangsangan yang dapat menimbulkan gejala mengi,
batuk, sesak napas dan dada terasa berat, umumnya
bersifat reversible baik dengan atau tanpa pengobatan.
Faktor Pemicu Asma

ISPA

Stimulus
Allergen
pekerjaan

Emosi Lingkungan
Klasifikasi Asma
Asma Alergi

Asma non-alergi
Berdasarkan
Penyebab Campuran

Organ yang Asma bronkial


diserang
Asma Kardiak

Waktu
timbulnya Asma Musiman
gejala
Asma Kronik

Asma Intermitten
Klasifikasi Berdasarkan Penyebab
 Asma Alergi
Berhubungan dengan penyakit alergi yang
pernahdiderita.

 Asma non-Alergi
Asma Pada orang yang tidak pernah mengalami riwayat
alergi.

 Campuran (Alergi dan non-Alergi)


Asma yang disebabkan karena pernah memiliki riwayat
alergi maupun tidak.
Klasifikasi Asma Berdasarkan
Organ Yang Diserang
Klasifikasi Asma Berdasarkan Waktu
Timbulnya Gejala
Diagnosa Asma
Terapi Non-Farmakologi
Terapi farmakologi
Terapi farmakologi
Alzheimer

• Alzheimer adalah penyakit mental organic atau


dimensia yang ditandai oleh penurunan progresif
mental, motorik dan kemampuan emosional.
Etiologi
 Belum diketahui secara pasti
 Kemungkinan faktor genetik dan lingkungan
sedang diteliti (gen itu ApoE atau β-secretase)

 Faktor resiko
a. Usia
b. Riwayat keluarga
c. Abnormalitas pada gen ApolipoproteinE
(ApoE) terutama pada ras Kaukasian
Patogenesis
 Pasien umumnya mengalami atrofi
kortikal dan berkurangnya neuron
secara signifikan, terutama saraf
kolinergik
 Kerusakan saraf kolinergik terjadi
terutama pada daerah limbik otak
(terlibat dlm emosi) dan korteks
(terlibat dlm memori dan pusat
pikiran/advanced reasoning
center)
 Terjadi penurunan jumlah enzim
kolin asetiltransferase di korteks
serebral dan hippocampus
penurunan sintesis asetilkolin di
otak
Katagori dan Gejala pada Alzaemer
Tahapan Penurunan Kognnitif menurut GDS
Sasaran dan Tujuan Terapi
 Sasaran Terapi :  Tujuan Terapi :
a. fungsi-fungsi normal a. Memelihara fungsi-fungsi
pasien pasien selama mungkin.
b. perkembangan b. Menunda perkembangan
penyakit, penyakit, dan mengontrol
c. gangguan/kelakuan gangguan/kelakuan yang
yang tidak diinginkan tidak diinginkan
Algoritma terapi Alzaemer
Pengobatan Alzaemer
 ChE inhibitor merupakan terapi standar untuk Alzheimer. Tetapi,
ada sebagian pasien yang tidak berespon baik terhadap suatu ChE
inhibitor, atau mengalami masalah safety/tolerability perlu
switching Medication konsep ini sedang dikembangkan Contoh :
donepezil, rivastigmine.

 Sebuah studi: 50 % pasien yang tdk responsif thd donepezil ternyata


berespon baik terhadap rivastigmine
Ada beberapa kemungkinan untuk switching :
a. Donepezil ke rivastigmine
b. Donepezil ke galantamin
c. Rivastigmin ke galantamine
d. Tetapi yang sudah banyak
Terapi menunda progresivitas penyakit
 Inhibitor kolinesterase meningkatkan kadar asetilkolin takrin, donepezil,
rivastigmin, galantamin
 Antagonis reseptor NMDA : Memantine
 Antioksidan memperlambat progresivitas penyakit Vit E, selegilin (MAO
inhibitor)
 Alternatif terapi : ekstrak gingko biloba neuroprotektif mengurangi
kerapuhan kapiler, efek antioksidan, dan menghambat agregasi platelet
masih perlu evidence yang lebih banyak
Terapi simptomatik
 Pada tahap tertentu, penderita sering disertai gejala
depresi, seperti gelisah, pelupa, dan insomnia
antidepresan (SSRI,TCA).
 Insomnia perlu hipnotik, atau antidepresan yang
bersifat sedatif.
 Delusion curiga, menduga-duga yang salah, paranoid
antipsikotik (dicari yang paling kurang efek
sampingnya). atipikal (klozapin, quetiapin,
risperidon).

Anda mungkin juga menyukai