suatu tangki adalah sbb: 1. Memenuhi persyaratan kekuatan, kestabilan konstruksi dan standar. 2. Memenuhi persyaratan keamanan terhadap bahaya kebakaran dan pencemaran lingkungan. 3. Memperkecil terjadinya losses pada produk atau bahan baku yang disimpan. 4. Dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama. 5. Kapasitasnya mencukupi. 6. Tidak meninggalkan segi-segi keindahannya. 7. Faktor pemeliharaan, serta ekonomis dalam pembuatannya Beberapa faktor yang berhubungan dengan persyaratan tangki 1. Sifat – sifat kimiawi dan produk yang disimpan seperti : Penguapan Bahan yang mudah terbakar atau mudah meledak Kelarutan Kemudahan bereaksi korosi 2. Biaya pembuatan tangki 3. Pengawasan dan perhitungan dari vapour yang terbuang 4. Perlindungan terhadap isi tangki 5. Peraturan perlindungan lingkungan 6. Keselamatan (safety) Standar Tangki Timbun Standar tangki yang digunakan di Indonesia adalah : 1. Royal Dutch / Shell Group Standard. 2. American Petroleum Institute (API) Standard. Royal Dutch / Shell Group Standard Sistem kode untuk tangki timbun vertikal adalah sebagai berikut: BHC, BHD, BLD, BNC dan BOT. BHC : Butt welded High pressure Cone fixed roof tank. Untuk diameter : 10, 20, 25, 30, 40, 48, 56, dan 64. ( ft ) BHD : Butt welded High pressure Dome fixed roof tank. Untuk diameter : 80, 96, 112, 120, dan 128. ( ft ) BLD : Butt welded Low pressure Dome roof tank. Untuk diameter : 80, 96, 112, 120, dan 128. ( ft ) BNC : Butt welded Non pressure Cone roof tank. Untuk diameter : 144, dan 160. ( ft ) BOT : Butt welded Open Top tank. American Petroleum Institute (API) Standard API STD 12 A API STD 12 B API STD 12 C API STD 12 D API STD 12 E API STD 12 F API STD 12 G API STD 650 Letak Tangki Timbun Dalam aplikasi di lapangan, letak tangki dapat digolongkan ke dalam beberapa tipe, yaitu : 1. DIATAS TANAH (ABOVE GROUND TANK-AGT) 2. DIBAWAH TANAH – TANGKI PENDAM (UNDER GROUND TANK-UGT) ATAU BURRIED TANK (BT) 3. SETENGAH PENDAM (SEMI BURRIED TANK-SBT) Jenis tangki a. Berdasar jenis b. Berdasar tekanan kerja c. Berdasar bentuk dan posisi d. Berdasar physical properties e. Berdasar konstruksi atap Penggolongan Tangki Tangki dapat digolongkan sebagai berikut : A. Berdasarkan Jenis Tangki 1. Standard Tank : Tangki standar dengan steel cone / dome roof 2. Conversation Tank Floating Roof Tank Vapour space di permukaan cairan dalam tangki dapat ditiadakan Lifter Roof Tank Tekanan vapour space berubah dengan perubahan volume vapour. Penggolongan Tangki B. Berdasarkan Tekanan Kerja : Atmospheric Tank 1) Fixed Roof Tank - Cone Roof Tank - Dome Roof Tank - Umbrella Roof Tank 2) Floating Roof Tank – Pan Type Floating Roof Tank – Ponton Type Floating Roof Tank – Double Deck Type Floating Roof Tank 3) Breather Roof Tank 4) Balllon Roof Tank 5) Lifter Roof Tank Penggolongan Tangki Pressure Storage Tank 1) Low Pressure Tank • Hemisperoidal ( Plain & Noded ) • Speroidal ( Plain & Noded ) 2) High Pressure Tank • Cylindrical Tank • Spheroid Tank • Sphere Tank Penggolongan Tangki Penggolongan Tangki C. Berdasarkan Bentuk dan Posisinya 1. Sphere / Spheroid Tank Tangki ini berbentuk bulat dan dirancang mampu menahan tekanan maksimum yang ditimbulkan oleh uap zat cair tanpa mempergunakan ventilasi. Semakin kecil diameter tangki semakin kuat menahan tekanan dari dalam tangki. Tangki ini digunakan untuk menyimpan LPG dan LNG serta mampu menahan tekanan dari 30 psig sampai dengan 300 psig, tergantung pada diameter dari tangki dan ketebalan dinding tangki tersebut. Penggolongan Tangki Penggolongan Tangki 2. Horizontal Tank Tangki ini berbentuk silinder mendatar dimana pada kedua ujungnya ditutup dengan plat logam yang dilas. Menurut letaknya dibedakan menjadi: a. Tangki diatas tanah (Above Ground Tank) Tangki ini sering dipergunakan untuk menyimpan minyak (fuel oil) dan cairan yang mengandung chemical. b. Tangki dibawah tanah (Under Ground Tank) Tangki ini pada umumnya dipergunakan untuk menyimpan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pompa bahan bakar untuk umum station pump booster unit(SPBU) c. Tank Car Tangki ini sebagai alat untuk transportasi bahan bakar minyak (BBM) atau non bahan bakar minyak (NBBM) dari depot ke station pump boster unit (SPBU) atau ke konsumen. Penggolongan Tangki 3. Vertical Tank 1) Non Pressure Tank Tekanan maksimum : 3,5" H2O Vakum maksimum : 1,0" H2O 2) Low Pressure Tank Tekanan maksimum : 8,0" H2O Vakum maksimum : 2,5" H2O 3) High Pressure Tank Tekanan maksimum : 21,5” H2O Vakum maksimum : 2,5” H2O Penggolongan Tangki D. Berdasarkan Physical Properties Menurut NFPA 30 Klasifikasi berdasarkan flash point minyak yang di timbun menurut NFPA 30 13:30-12 1. Class A Tangki untuk menyimpan produk dengan flash point < 73 derajat Fahrenheit - Premium - Naptha 2. Class B Tangki untuk menyimpan produk dengan flash point 73 – 150 derajat Fahrenheit - Avtur - Kerosine - Solar 3. Class C Tangki untuk menyimpan produk dengan flash point > 150 derajat Fahrenheit - Cube Oil / pelumas - IFO ( Industrial Fuel Oil ) - Minyak bakar - Residu - LSWR ( Low Sulphur Waxy Residu ) Penggolongan Tangki E. Berdasarkan Konstruksi Atapnya 1. Fixed Roof Tank Yaitu tangki dengan atap tetap yang dilas pada dinding tangki dan membentuk sedemikian rupa, sehingga apabila terjadi ledakan tangki, atap akan terangkat keatas untuk menghindari pecahnya dinding tangki. Ditinjau dari bentuk atapnya dibedakan atas a. Fixed Cone Roof Tank ( kerucut ) b. Fixed Dome Roof Tank ( kubah ) c. Fixed Flat Roof Tank ( mendatar ) d. Umbrella Roof Tank ( payung ) Tangki jenis ini digunakan untuk produk- produk yang mempunyai RVP rendah, sehingga vapour loss dapat diabaikan karena tangki ini mempunyai breathing cycle yang sangat aktif. Penggolongan Tangki 2. Floating roof tank Yaitu tangki dengan atap terapung, atap tangki dapat bergerak keatas dan kebawah sesuai dengan tinggi permukaan cairan di dalam tangki pada saat itu. Disekeliling atap tangki di lengkapi dengan perapat (seal) untuk menahan uap minyak yang keluar melalui sela-sela diantara atap dengan dinding tangki. Penggolongan Tangki 3. Breather roof tank Jenis atap sesuai dengan cone roof tank, perbedaan yang utama adalah penyangga atap yang didesain sedemikian rupa sehingga atap dinding dalam bentuk kerucut terbalik. Bila cairan dalam tangki levelnya rendah, maka atap terletak pada support-nya. Penggolongan Tangki 4. Ballon roof tank Desain dan operasinya serupa dengan breather roof tank, perbedaan besar adalah bentuk atap nya yang lebih besar dari diameter dinding tangki. Karena mempunyai diameter yang lebih besar, maka dapat mengakomodasi kapasitas yang relatif rebih besar pula. Tangki ini atapnya dari baja melengkung sehingga sering menimbulkan retak pada lembaran atap. Penggolongan Tangki 5. Lifter roof tank Adalah tangki dengan atap yang dapat naik turun sesuai dengan tekanan uap cairan di dalam tangki Disekeliling atap diberi penyekat yang terisi cairan untuk mencegah keluarnya uap cairannya. Jadi tangki ini tidak terdapat kerugian karena tidak menggunakan vent dan ruang uap dalam tangki tidak barhubungan dengan udara luar