Anda di halaman 1dari 37

CASE BASED DISCUSSION

MIOMA UTERI

Pembimbing:
dr. Yulice Soraya Nur Intan, Sp.OG

Disusun oleh:
Dyah Putri Rovita (012116372)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
RSI SULTAN AGUNG SEMARANG
2017
MIOMA UTERI
Definisi

• Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan


fibromioma, fibroid, atau leiomioma
merupakan neoplasma jinak yang berasal
dari otot polos uterus (miometrium) dan
jaringan ikat yang menumpanginya
Klasifikasi
Mioma berada di bawah endometrium
Submuk dan menonjol ke dalam rongga uterus.
osum

Klasifikasi
Mioma yang tumbuh keluar
dinding uterus sehingga Subseros Intramur Mioma terdapat di dinding uterus di
menonjol pada permukaan um al antara serabut miometrium.
uterus, diliputi oleh serosa.
Etiologi

• Tumor estrogen dependent


Konsentrasi • Pertumbuhannya erat dengan paparan estrogen
yang terdapat dalam sirkulasi
estrogen • Mengecil pada menopause dan kondisi
hypoestrogenic lainnya.

Konsentrasi • Konsentrasi tinggi pada lokasi mioma uteri bila


dibandingkan miometrium sekitarnya. Reseptor
reseptor tersebut mengikat > 20% estradioll permiligram
protein sitoplasma
estrogen
Faktor Resiko
• 20 % pada usia reproduksi, 40-50% pada usia >
Usia 40 th

Hormon • Semakin tinggi kandungan estrogen dalam


sirkulasi semakin meningakatnya pertumbuhan
endogen mioma uteri
• Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama
Riwayat dengan penderita mioma uteri mempunyai 2,5 kali
kemungkinan untuk menderita mioma
Keluarga dibandingkan dengan wanita tanpa garis
keturunan penderita mioma uteri
• Obesitas berhubungan dengan konversi hormon
IMT
androgen menjadi estrogen.
• Daging sapi, daging setengah matang dan daging
Makanan babi meningkatan insiden, sedangkan sayuran
menurunkan insiden mioma uteri
• Tingginya kadar estrogen dan bertambahnya
Kehamilan
vaskularisasi ke uterus
• Lebih banyak pada wanita multipara dibandingkan
Paritas
yg mempunyai riwayat melahirkan 1 atau 2
• Penurunan bioaviabilitas estrgen dan penurunan
Merokok
konversi androgen menjadi estrogen
Manifestasi Klinis
Gangguan perdarahan yang terjadi
umumnya adalah hipermenore,
Perdarahan menoraghi dan dapat juga terjadi
Pervaginam
metroragia. Hal ini sering menyebabkan
penderita juga mengalami anemia.

dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang


mioma, yang disertai nekrosis setempat dan peradangan, atau
mungkin juga disebabkan oleh proses radang dengan Nyeri
perlengketan ke omentum usus. Kadang-kadang pula rasa
sakit disebabkan torsi pada mioma subserosa.

Gangguan ini tergantung dari besar dan


Efek tempat mioma uteri. Dapat menekan
penekanan vesika urinaria, rectum, maupun vena
vena pelvic.
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik Penunjang
Anamnesis

Keluhan utama

Gejala klinis
• Benjolan yang terasa berat di suprasymphisis
• Perdarahan uterus abnormal, menorrhagia
• Nyeri
• Gangguan Miksi dan defekasi
• Infertilitas
• Abortus
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen. Mioma uteri dapat
diduga dengan pemeriksaan luar sebagai tumor yang keras, bentuk yang tidak
teratur, mobile, tidak nyeri.
• Pemeriksaan bimanual akan menunjukkan tumor pada uterus, yang umumnya
terletak digaris tengah ataupun agak ke samping, seringkali teraba berbenjol-
benjol
Pemeriksaan Penunjang

MRI USG
• Lokai, ukuran • Masa padat dan
jumlah  lebih homogen pada
akurat uterus

Histerosalfingografi
• Mendeteksi mioma
uteri yang tumbuh ke
arah cavum uteri
Penatalaksanaan

Observsi mioma Miomektomi Histerektomi GnRH analog


• Pemberian GnRHa (buseriline
• Observasi dengan • Pengambilan sarang • Pegangkatan uterus acetate) selama 16 minggu pada
pemeriksaan pelvis mioma uteri menghasilkan
secara periodic setiap 3-
mioma saja tanpa degenerasi hialin di
6 bulan. pengangkatan endometrium hingga uterus
dalam keseluruhan menjadi
• Pemberian tablet Fe uterus lebih kecil. Akan tetapi setelah
untuk mencegah pemberian GnRHa dihentikan,
mioma uteri yang lisut tumbuh
anemia dan pemberian kembali dibawah pengaruh
NSAID untuk estrogen oleh karena mioma
pengobatan nyeri masih mengandung reseptor
estrogen dalam konsentrasi yang
tinggi.
CASE
Identitas Pasien

• Nama penderita : Ny. SM • Pekerjaan : Guru Privat


• Umur : 33 tahun 5 bulan • Status : Belum Menikah
• Jenis kelamin : Perempuan • Tanggal Masuk : 14 November
2017
• Alamat : Banjardowo RT
02 RW 06 Genuk • Masuk Jam : 16.00 WIB
• No CM : 01077079 • Ruang : Baitunnisa
• Agama : lslam • Kelas : III
Anamnesis
• Keluhan Utama
Menstruasi lebih banyak.

• Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien P0A0 usia 33 tahun datang dengan keluhan menstruasi yang lebih banyak sejak ± 4
tahun yang lalu. Pasien mengaku mentruasi lebih banyak hanya pada awal menstruasi
kemudian menstruasi kembali normal. Darah mentruasi berwarna merah, juga disertai
keluarnya prongkolan. Pasien juga mengeluhkan nyeri pinggang serta pasien mengeluh
lemas. Gangguan BAK tidak ada. Sulit buang air besar dan nyeri saat BAB tidak ada.
Riwayat trauma disangkal.
Anamnesis
• Riwayat Obstetri
P0A0

• Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus menstruasi : 28 hari
Lama menstruasi : 7 hari
Dismenore : (-)
HPHT : lupa
Anamnesis
• Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah
• Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Anemia : diakui, sejak 7 tahun yang lalu
Riwayat Operasi : disangkal
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita sakit seperti ini.
Riwayat Hipertensi : diakui, ayah pasien
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat DM : disangkal
• Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang guru privat.
Kesan ekonomi : cukup, untuk biaya kesehatan ditanggung BPJS Non PBI.
• Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB
Pemeriksaan Fisik
Status Present
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Composmentis
• Vital Sign :
• Tensi : 110/ 70 mmHg
• Nadi : 86 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Suhu : 36,5 °C
• TB : 150 cm
• BB : 50 kg
Status Internus
• Kepala : Mesocephale
• Mata : Conjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-)
• Hidung : Discharge (-), nafas cuping hidung (-)
• Telinga : Discharge (-)
• Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
• Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
• Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
• Kulit : Turgor baik, ptekiae (-), pallor (+)
• Mamae : Simetris, tidak ada benjoalan abnormal
• Paru
• Inspeksi : Hemithorax dekstra dan sinistra simetris
• Palpasi : Stemfremitus dekstra dan sinistra sama, nyeri tekan (-)
• Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
• Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
• Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : Redup
• Batas atas jantung : ICS II linea sternalis sinistra
• Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
• Batas kanan bawah jantung : ICS V sternalis dekstra
• Batas kiri bawah jantung :ICS V 2 cm ke arah medial linea midclavicularis sinistra
• Auskultasi : Suara jantung I dan II murni, regular, suara tambahan (-)
Status Internus
• Abdomen :
• Inspeksi : massa (-), sikatrik (-), tanda-tanda inflamasi (-), striae gravidarum (-).
• Auskultasi : bising usus (+) normal.
• Palpasi : teraba benjolan daerah suprapubik, konsistensi padat, permukaan rata tak berbenjol-benjol,
nyeri tekan (+), mobilitas agak terbatas.
• Perkusi: Timpani
• Ekstremitas :
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Reflek patologis -/- -/-
Status Ginekologi
Abdomen :
• Inspeksi : massa (-), sikatrik (-), tanda-tanda inflamasi (-), striae gravidarum (-).
• Auskultasi : bising usus (+) normal.
• Palpasi : teraba benjolan daerah suprapubik, konsistensi padat, permukaan rata tak
berbenjol-benjol, nyeri tekan (+), mobilitas agak terbatas.
• Perkusi : Timpani
Status Ginekologi
• Genitalia :
• Eksterna : lendir (-), darah segar (+), stolsel (+), vulva oedem (-), pus (-), ulcus (-), vulva
hiperemis (-) anus tertutup,
• Interna :
• Portio teraba kenyal, permukaan rata dan licin, sebesar ibu jari tangan, nyeri goyang (-)
• OUE tertutup
• Cavum uteri sebesar kepalan tangan orang dewasa
• Tak teraba massa pada adneksa parametrium kanan-kiri, nyeri tekan (-)
• Tak teraba massa dalam cavum douglas, nyeri tekan (-)
• Sarung tangan terdapat darah segar dan stolsel
Pemeriksaan Penunjang (14 Nov 2017)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

HEMATOLOGY
Darah Rutin 1
Hemoglobin 6,4 (L) 11.7-15.5 g/dl
Hematokrit 25,6 (L) 33-45 %
Leukosit 5,03 3.6-11.0 Ribu/uL

Trombosit 394 150-440 Ribu/uL

Golongan Darah/Rh O/Positif

APTT/PTTK 25,9 21.8-28.0 Detik


Kontrol 25,3 21.0-28.4 Detik
PTT 10,6 9.3-11.4 Detik
Kontrol 11,3 9.2-12.4 Detik
Pemeriksaan Penunjang (14 Nov 2017)

IMUNOSEROLOGI
HbsAg Kualitatif Non Reaktif Non Reaktif -
KIMIA
GDS 77 76-110 mg/dl
Ureum 12 10-50 mg/dl
Kreatinin Darah 0,72 0.5-0.9 mg/dl
Natrium 139,6 135-147 mg/dl
Kalium 3,28 (L) 3.5-5 mg/dl
Chloride 104,5 95-105 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang (20 Nov 2017)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGY
Darah Rutin 1
Hemoglobin 11,8 11.7-15.5 g/dl
Hematokrit 41,5 33-45 %
Leukosit 13,0 (H) 3.6-11.0 Ribu/uL
Trombosit 412 150-440 Ribu/Ul
Pemeriksaan Penunjang (21 Nov 2017)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGY
Darah Rutin 1
Hemoglobin 10,9 (L) 11.7-15.5 g/dl
Hematokrit 37,2 33-45 %
Leukosit 18,26 (H) 3.6-11.0 Ribu/uL
Trombosit 325 150-440 Ribu/Ul
Pemeriksaan Penunjang (22 Nov 2017)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGY
Darah Rutin 1
Hemoglobin 13,4 11.7-15.5 g/dl
Hematokrit 43,9 33-45 %
Leukosit 12,99 (H) 3.6-11.0 Ribu/uL
Trombosit 302 150-440 Ribu/Ul
Resume

• Pasien P0A0 usia 33 tahun datang dengan keluhan menstruasi yang


banyak sejak ± 4 tahun yang lalu. Pasien mengaku mentruasi lebih
banyak hanya pada awal menstruasi kemudian menstruasi kembali
normal. Darah mentruasi berwarna merah, juga disertai keluarnya
prongkolan. Pasien juga mengeluhkan nyeri pinggang terutama saat
menstruasi serta pasien mengeluh lemas. Gangguan BAK tidak ada.
Sulit buang air besar dan nyeri saat BAB tidak ada.
• Riwayat obstetric : P0A0

• Status present :
Keadaan umum : tampak lemah
Kesadaran : komposmentis
Vital sign : dalam batas normal

• Status internus : konjungtiva tampak anemis.


Status Ginekologi
• Abdomen :
• Inspeksi : massa (-), sikatrik (-), tanda-tanda inflamasi (-), striae gravidarum (-).
• Auskultasi : bising usus (+) normal.
• Palpasi : teraba benjolan daerah suprapubik, konsistensi padat, permukaan rata tak berbenjol-benjol, nyeri tekan (+),
mobilitas agak terbatas.
• Perkusi: Timpani
• Genitalia :
• Eksterna : lendir (-), darah segar (+), stolsel (+), vulva oedem (-), pus (-), ulcus (-), vulva hiperemis (-) anus tertutup,
• Interna:
• Portio teraba kenyal, permukaan rata dan licin, sebesar ibu jari tangan, nyeri goyang (-)
• OUE tertutup
• Cavum uteri sebesar kepalan tangan orang dewasa
• Tak teraba massa pada adneksa parametrium kanan-kiri, nyeri tekan (-)
• Tak teraba massa dalam cavum douglas, nyeri tekan (-)
• Sarung tangan terdapat darah segar dan stolsel
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan laboratorium: • Pemeriksaan laboratorium:


• 14 November 2017 • 21 November 2017
• Hemoglobin : 6,4 g/dl (L) • Hemoglobin : 10,9 g/dl (L)
• Hematokrit : 25,6 % (L) • Leukosit : 18,26 ribu/µL (H)
• Kalium : 3,28 mmol/L (L) • 22 November 2017
• 20 November 2017 • Leukosit : 12,99 ribu/µL (H)
• Leukosit : 13,0 ribu/µL (H)
DIAGNOSA
• P0A0 usia 33 tahun dengan Mioma Uteri
• Anemia

PROGNOSA
Dubia ad bonam.

SIKAP
• Rawat inap.
• Pengawasan : KU, vital sign, Hb, GDS dan PPV
• Perbaiki keadaan umum.
• Rencanakan pelaksanaan operasi berupa myomektomi setelah memperbaiki kondisi pasien.
Edukasi
• Memberitahu kondisi pasien kepada pihak keluarga.
• Memberitahu tujuan terapi yang diberikan.
• Memberitahu kepada pasien dan pihak keluarga tentang akan dilakukannya
myomektomi.
• Memberitahu kepada pasien untuk kontrol setelah keluar dari rumah sakit.
Laporan Tindakan

LAPORAN TINDAKAN
• Myomektomi pada 21 November 2017 pukul 06.30

Anda mungkin juga menyukai