KETERBUKAAN INFORMASI
DI INDONESIA
Prof. Krishna S Pribadi
KK MRK, FTSL - ITB
600
500
Trillions Rp.
400
300
200
100
0
2011 2012 2013 2014 2015*
construction :
• 7,707,297 in 2015,
• 7,707,297 in 2016
• 7,162,968 in 2017
• 5.75% from the total workforce
Pembinaan Industri Konstruksi Indonesia
Kemen Pekerjaan
Other Umum dan Layanan
Private Sector Other
Other Government
Government Perumahan Rakyat Registrasi
Government
Ministries as
(PUPR)
Owners Ministries
Owners Konsultasi
Ministries
Direktorat Jendral
Bina Konstruksi LPJK
(DJBK)
Building Infrastructure
Projects Projects
Construction
Contractor
Professional
Contractors Associations
A/ E / CM Contractors
Contractors
Associations
A/A/E E/ CM
/ CM
companies
companies
companies Engineering
Sub Consultants Academia
Sub
Sub /Experts
Suppliers
Suppliers Contractors Associations
Suppliers Contractors
Contractors
Supplier
Construction Associations
Keterwakilan Workforce
Tantangn Sektor Konstruksi di Indonesia
“Jasa Konstruksi Masih Sarat Korupsi”
“…. data KPK, jenis perkara kasus korupsi dalam
pengadaan barang dan jasa menduduki urutan kedua
terbesar setelah kasus penyuapan, yakni berjumlah 145
kasus sejak 2004 hingga 2016, sementara penyuapan
berjumlah 228 kasus….”
“…data Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah (LKPP) menyebutkan masih ada 70% paket
pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah yang belum
transparan karena tidak dilelang secara elektronik dalam
dua tahun terakhir…”
“….World Bank menyatakan bahwa kebocoran dalam
pengadaan barang dan jasa berkisar 10% hingga 50%,
terutama di sektor konstruksi”….
http://industri.bisnis.com/read/20160310/45/526933/jas
a-konstruksi-masih-sarat-korupsi, 2016
Tantangan Sektor Konstruksi : Membangun
keterbukaan sebagai bagian dari good governance
pada seluruh Project Life Cycle
Manfaat Keterbukaan
Inisiatif
• Mengurangi kesalahan manajemen
dan inefisiensi serta meminimalisir
Perencanaan/P terjadinya korupsi.
Demolisi/Reno
erancangan
vasi
• Memperbesar peluang kerjasama
Keterbukaan dalam pengembangan infrastruktur
Informasi publik di Indonesia.
• Meningkatkan kepercayaan
Pemanfaatan/
Pelaksanaan masyarakat pada kinerja pemerintah.
Pemeliharaan
• Menciptakan perubahan sehingga
Commissioning dapat memperbaiki nilai mata uang.
• Memperbaiki pelayanan dan kualitas
infrastruktur.
Peran Masyarakat dalam Jasa Konstruksi
(UU 2/2017 tentang Jasa Konstruksi)
Peran Masyarakat dalam Jasa Konstruksi
(UU 2/2017 tentang Jasa Konstruksi)
• CoST is a multi-stakeholder
initiative with 15
participating countries
spanning four continents.
• Launched in 2012, CoST
grew out of the lessons
learnt from a three-year
pilot programme which
tested the viability of a new
What is CoST? transparency and
The Construction Sector accountability process in
Transparency Initiative (CoST) works
eight countries.
with governments, industry and
local communities around
the world to get better value from
public infrastructure investment by http://www.constructiontransparency.org/
increasing transparency and documentdownload.axd?documentresourc
accountability. eid=165
CoST
Country Study: Indonesia
@CoSTransparency
provision Reference to audit and evaluation reports Reasons for scope and duration changes
Number of
bidders
execute the electronic procurement process through:
h ps://lpse.pu.go.id/eproc/
@CoSTransparency
No specific regulation in Indonesia related to
transparency in public infrastructure
• Kelemahan dalam
kemampuan kapasitas/skill
teknologi informasi
INDONESIA’S INTERNET USER
• Keterbatasan akses internet 21,9% POPULATION
(jaringan lemah, pemanfaat
data terbatas, upload sering
gagal)
INFORMATION TO BE DISCLOSED
Project budget approval date
Project Budget
Indonesian Regulation vs CoST IDS : 24%
Funding sources
- (IN AVERAGE)
Contact details
Land and settlement impact
Environmental impact
Project Scope (main output)
Project description
Purpose
Project Location
Project name
Sector, Subsector
Project owner
Reference number
Last updated
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
TRANSPARENCY PERCENTAGE
TRANSPARENCY PERCENTAGE
5.00%
15.00%
0.00%
10.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
45.00%
Proactive
Project 1
Project 2
Project 3
Project 4
Project 5
Project 6
Project 7
Project 8
Project 9
Project 10
Project 11
Project 12
Project 13
Project 14
Project 16
Project 17
Project 18
Project 19
Project 20
PHASE)
HIGHEST RANK
22%
(PROCUREMENT
Average
Projects’
Compliance
Transparency
PUSBLISHED BY LPSE
Improving information
disclosure on public
infrastructure in Indonesia
Potential factors in Indonesia that may promote
compliance to information disclosure for stakeholders
More information
demanding society willing to
The existence of The care and participate in the decision
desire to prioritize concern of the making process of
public interest. leadership. infrastructure investments
for better services
Both institutional
framework and well
Strong political will to
structured system for
promote information disclosure are
transparency. needed for high compliance.
Factors which can be considered as hindrance to
information disclosure on infrastructure investments
CoST Intervention
Develop and
Introducing Implement
Transparency Demonstration
Project
Kemungkinan penerapan CoST di
Indonesia
Infrastruktur jalan
sebagai salah satu
infrastruktur strategis
National
Academic
Institutions
NGOs
Examples of Non-Governmental
Organization related to Transparency in
Public Infrastructure
•Existence of earlier regulations/policies + •High possibilities to receive
•Indonesia's involvement in the OCP OGP support from community or
•Cost has experiences in improving the international organizations
transparency.
•Possibility to form networks for
•Some infrastructure-related sectors have
already started implementing
collaborating and sharing
transparency. knowledge with other countries
•Freedom given by the mass media in •Ability to work jointly with CSOs
delivering the aspirations •Indonesia has a desire to build
public transparency related to
infrastructure
Int SWOT Analysis for CoST Intervention in Indonesia Ext
• Lack of political commitment and support
• Lack of technical assistance and conceptual •Periodic changes in government increase
guidelines and methodologies risk to process disruption
• Limited financial resources required to execute
•Difficulties in complying with commitments
initiatives
• Low capacity in terms of human resources; lack of •People are not prepared to response to
adequate training openness
• Diverse points of conflict between government •High levels of corruption in Indonesia made
and civil society stakeholders a lot of political interest
• Lack of shared agreement among stakeholders •Election system and local elections makes
• Not enough commitment to structural mechanism
political parties vulnerable to corrupt
within the government
• Institutions use media only as a one-way practices for collecting large amount of funds
broadcast mechanism
-
PENGEMBANGAN MODEL PENERAPAN
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PADA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA
(Studi Kasus: Program Hibah/AIIG Peningkatan Kinerja dan
Pemeliharaan Jalan Provinsi/PRIM di Provinsi NTB)
Riset di FTSL ITB (2017)
Krishna S Pribadi dan Nur Asty Pratiwi
Program Hibah AIIG Peningkatan Kinerja dan
Pemeliharaan Jalan Provinsi/PRIM di Provinsi NTB
• Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan mendorong
pemerintah daerah untuk meningkatkan alokasi dana pada
sektor jalan, terutama pada pemeliharaan jalan.
• Kegiatan didanai Hibah melalui Kemitraan Indonesia dan
Australia untuk Infrastruktur (KIAT) untuk proyek Peningkatan
Kinerja dan Pemeliharaan Jalan Daerah
• Lingkup Kegiatan :
• Pemeliharaan rutin jalan termasuk Backlog and Minor Works, Backlog
Minimum.
• Pemeliharaan berkala jalan.
• Rehabilitasi dan peningkatan jalan.
Organisasi Proyek PRIM
Syarat Donor untuk Keterbukaan Informasi Publik
dari Proyek PRIM
• Penyediaan Situs Website untuk Program PRIM -
DPUP, PIU (initial set-up and ongoing maintenance
ofinformation)
Tujuan P P SIRUP
Dampak Lingkungan P
Dampak Lahan dan
P
Pemukiman
Persiapan
Proyek Rincian Kontak P FLLAJ Prov. NTB
Biaya Penyelesaian
P
(perkiraan)
Tanggal Penyelesaian
P
Penyelesaian (perkiraan)
Proyek Cakupan Proyek yang
P
Diselesaikan (perkiraan)
Alasan Perubahan pada
P
Proyek
Acuan yang Digunakan
dalam Proses Audit dan P
Evaluasi
PERBANDINGAN
Syarat CoST dan Praktik Pemerintah NTB
CoST Pemerintah Nusa Tenggara Barat
Informasi
Informasi yang harus Dipublikasikan Pemilik Website
Tahap Kontrak Tidak Keterangan
diungkapkan papan nama Resmi
website resmi Dipublikasikan
proyek
Tanggal Terakhir diperbarui P
Entitas Pengadaan P
Rincian Kontak Entitas
P
Pengadaan
LPSE Prov. NTB
Proses Pengadaan P
dan SIRUP
Jenis Kontrak P LPSE Prov. NTB
Status Kontrak (saat ini) P
Jumlah Perusahaan yang
mengikuti Proses P LPSE Prov. NTB
pengadaan
35 PROAKTIF
B7 Tujuan proyek P P
B8 Deskripsi proyek P P
B12 Cakupan proyek (hasil utama proyek) P P
JENIS B13 Dampak lingkungan P P
INFORMASI Persiapan Proyek B14 Dampak terhadap lahan dan pemukiman P P
PUBLIK (6 item) B16 Sumber pendanaan P P
B17 Anggaran proyek P P
B20 Rencana pengadaan P P
B52 Status proyek (saat ini) P P
B53 Biaya saat selesai (perkiraan) P P
Penyelesaian B54 Tanggal penyelesaian (perkiraan) P P
Proyek
B55 Cakupan proyek saat selesai (perkiraan) P P
(6 item)
B56 Alasan adanya perubahan pada proyek P P
B58 Laporan kemajuan pelaksanaan P P
Kategori Jenis
Pembaruan
Tahap Kontrak Kode Data Proyek Informasi
Umum Progresif Berkala Insidental
B22 Tanggal terakhir informasi diperbarui P
B25 Proses/metode pengadaan P P
B26 Jenis kontrak P P
B27 Status kontrak (saat ini) P P
Proses Kontrak B28 Jumlah perusahaan yang mengikuti proses P P
Pengadaan Proyek B29 Estimasi biaya P P
(9 item) B33 Kontrak harga P P
B34 Kontrak cakupan pekerjaan P P
B35 Kontrak tanggal mulai dan durasi pekerjaan P P
B40 Spesifikasi dan gambar P P
B42 Peningkatan harga kontrak P P
Proses B43 Variasi durasi kontrak P P
Implementasi B44 Variasi cakupan kontrak P P
Kontrak B45 Alasan perubahan harga P P
(6 item) B46 Alasan perubahan durasi dan cakupan kontrak P P
B49 Laporan jaminan mutu P P
Kategori Jenis
ANALISIS STATISTIK Tahap Proyek Kode Data Proyek Informasi
Pembaruan
Umum Progresif Berkala Insidental
28 REAKTIF
B2 Nomor referensi P P
Identifikasi Proyek B10 Program dan anggaran tahun jamak P P
(4 item) B11 Ringkasan hasil studi kelayakan P P
jenis B9 Data pejabat proyek dan perannya P P
informasi B15 Rincian kontak P P
P P
publik Persiapan Proyek B18 Tanggal persetujuan anggaran proyek
(4 item) B21 Keputusan persetujuan proyek P P
B19 Rencana pemukiman kembali dan kompensasi P P
Acuan yang digunakan untuk mengaudit dan
B57 P P
mengevaluasi proyek
Penyelesaian B59 Keputusan amandemen anggaran P P
Proyek B60 Laporan penyelesaian proyek P P
(6 item) B61 Laporan evaluasi proyek P P
B62 Laporan audit teknis P P
B63 Laporan audit keuangan P P
Kategori Jenis
Pembaruan
Tahap Kontrak Kode Data Proyek Informasi
Umum Progresif Berkala Insidental
B23 Entitas pengadaan P P
B24 Rincian kontak entitas pengadaan P P
B30 Entitas administrasi kontrak P P
Proses Kontrak B31 Judul kontrak P P
Pengadaan Proyek B32 Kontrak perusahaan P P
(9 item) B36 Pejabat dan peran dalam kontrak P P
B37 Dokumen tender P P
B38 Hasil evaluasi tender P P
B39 Laporan desain proyek P P
B41 Variasi harga kontrak P P
Proses B47 Daftar variasi, perubahan, dan amandemen P P
Implementasi Daftar persetujuan eskalasi (penambahan
B48 P P
Kontrak jumlah/volume/dsb)
(5 item) B50 Catatan pencairan atau amandemen kontrak P P
B51 Amandemen kontrak P P
TIMELINE PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI
Masyarakat berhak memohon informasi publik tanpa ada batas waktu.
Namun untuk sanggahan, keberatan, dan penolakan hanya dapat diutarakan sebelum
masing-masing proses pada project life cycle dilaksanakan.
informasi kontrak
pengadaan proyek informasi penyelesaian
informasi identifikasi proyek proyek
3. Indikator C14 – Media massa baik cetak maupun online (koran, majalah, tabloid, dan
lain-lain)
4. Indikator C4 – Penyediaan data/informasi offline yang dikemas dengan menarik
(tidak hanya berisi tulisan dan angka) dan dengan pemilihan kata yang mudah
dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat
5. Indikator C11 – Layanan aduan dengan respon cepat melalui aplikasi pengirim pesan
instan yang dapat digunakan pada berbagai platform seperti smartphone, tablet, dan
komputer
REKOMENDASI PENGEMBANGAN MODEL PENERAPAN KIP
YANG DAPAT DITERAPKAN PADA PROGRAM PRIM DI PROVINSI NTB
MELIBATKAN
MEKANISME:
Matriks Rekomendasi Pengembangan Model Keterbukaan Informasi publik (KIP)
yang dapat diterapkan pada Program PRIM di Provinsi NTB
Lanjutan Tabel Matriks Rekomendasi Pengembangan Model Keterbukaan Informasi publik (KIP)
yang dapat diterapkan pada Program PRIM di Provinsi NTB
PENUTUP
• Sektor konstruksi di Indonesia masih perlu
meningkatkan KIP untuk meningkatkan good
governance dalam rangka meningkatkan efisiensi
pembangunan infrastruktur publik serta
meningkatkan peran serta masyarakat
• Untuk meningkatkan efektifitas KIP dalam sektor
konstruksi, perlu diperkuat kerangka peraturan
perundangan dan institutional
• Uji coba KIP di Propinsi NTB menunjukkan arah
yang baik dan dapat diperluas ke daerah lain.
Terima aksih atas perhatiannya