Anda di halaman 1dari 15

Hukum Dasar Kimia

1. Ahmad Alief Aurum


2. RaldoKusuma
3.Mahisma Driya K arenggani
4. Delana Dedes Pitaloka
5. Stanislas K.B.P.A

Make it Shine
1. Hukum Lavoisier
2. Hukum Perbandingan Tetap
3. Hukum Kelipatan Perbandingan
4. Hukum Perbandingan Volume
5. Hukum Avogadro
A.Hukum Kekekalan Massa
(Hukum Lavoisier)
Hukum kekekalan massa dinyatakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743 –
1794) setelah melakukan eksperimen terhadap proses pembakaran dari beberapa zat.
Lavoiser mengamati proses reaksi antara merkuri (raksa) yang merupakan logam cair
berwarna putih perak dengan oksigen dalam ruang tertutup, Sehingga menghasilkan
senyawa merkuri oksida yang berwarna merah.
Apabila merkuri oksida dipanaskan, maka akan dihasilkan logam merkuri
dan sejumlah gas oksigen. Sebaliknya bila logam merkuri dipanaskan dengan oksigen,
akan dihasilkan merkuri oksida kembali. Berdasarkan percobaan tersebut, maka
Lavoisier membuat kesimpulan yang disebut hukum kekekalan massa yaitu “massa
zat sebelum dan sesudah reaksi selalu tetap”.

Contoh: Reaksi gas hydrogen

H2 + O2 H2 O
2 gram 16 gram 18 gram
Penyelesaian :

Massa sebelum bereaksi :


0,455 g magnesium + 2,315 5 oksigen = 2,770
Sebanyak 0,455 g sampel magnesium, dibakar dalam 2.315 g
gas oksigen untuk
Massa sesudah menghasilkan
bereaksi : magnesium oksida. Setelah
reaksiX terjadi, diperoleh
g magnesium massa
oksida + 2,315 oksigen
g oksigen yang
(sisa) tidak
= 2,770 g bereaksi
X g magnesium oksida = 2,770 g – 2,015 g = 0,755 g
sebanyak 2,015 g. Berapakah massa magnesium oksida yang
Jadi massa magnesium oksida yang terbentuk adalah 0,755 gram.
terbentuk?

SEBANYAK 0,455 G SAMPEL MAGNESIUM,


DIBAKAR DALAM 2.315 G GAS OKSIGEN
UNTUK MENGHASILKAN MAGNESIUM OKSIDA.
SETELAH REAKSI TERJADI, DIPEROLEH MASSA
OKSIGEN YANG TIDAK BEREAKSI SEBANYAK
2,015 G. BERAPAKAH MASSA MAGNESIUM
OKSIDA YANG TERBENTUK?
B. Hukum Perbandingan Tetap
(Joseph Proust)
Joseph Louis Proust (1754 – 1826) ahli
kima dari Prancis melakukan percobaan –
percobaan untuk mengetahui perbandingan
massanya. Percobaan tersebut diantaranya adalah
pemanasan serbuk besi dan serbuk belerang.
Apabila 7 bagian berat besi dicampurkan dengan
4 bagian berat belerang dipanaskan, akan
dihasilkan 11 bagian berat senyawa besi belerang)
Perbandingan massa besi dan belerang pada senyawa FeS sebagai berikut :

No FeS (gram) Fe (gram) S (gram) Perbandingan Massa Fe


dan S
1. 2,20 1,40 0,80 7 : 4
2. 2,75 1,75 1,00 7 : 4
3. 3,30 2,10 1,20 7 : 4

Jika pada pemanasan ini berat besi ditambah, ternyata kelebihan besi
yang ditambahkan tidak membentuk senyawa, tetapi tetap sebagai besi. Begitu
pula jika serbuk belerangnya ditambahkan, kelebihan belerang tersebut tidak
membentuk senyawa besi belerang, tetapi habis terbakar menjadi gas.

Berdasarkan pengamatan percobaan yang telah dilakukannya, Proust


mengemukakan suatu postulat yang disebut hukum Perbandingan tetap. Hukum
ini menjelaskan bahwa “perbandingan massa unsur unsur pada suatu senyawa
adalah tetap”.
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram
oksigen, berapa gram air yang terbentuk?
C. Hukum Kelipatan Perbandingan ( Hukum Dalton)
Hukum kelipatan perbandingan dikemukakan oleh Dalton. Dalton
berpendapat bahwa “apabila dua senyawa yang berbeda dibentuk dari 2 unsur yang
sama, untuk massa salah satu unsur yang sama,perbandingan massa unsur yang lain
dalam senyawa – senyawa itu merupakan yang bulat dan sederhana”.

No. Senyawa Massa H (gram) Massa O (gram) Perbandingan


Massa O
1. H 2O 12 16 O1 : O2 = 1 : 2
2. H2 O 2 12 32

Dari data di atas menunjukkan untuk massa H yang sama perbandingan


massa O yang diikar adalah 1:2 yang merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Soal :
Karbon dapat bergabung dengan hidrogen dengan
perbandingan 3 : 1, membentuk gas metana. Berapa massa
hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C
pada metana?
Jawab :
C : H = 3 : 1 sehingga :
900 : m H = 3 : 1

Jadi, massa H yang diperlukan adalah 300 gram .


D. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay lussac)
Joseph Louis Gay Lussac (1805), mengadakan eksperimen tentang volume gas yang
bereaksi dengan gas lain membentuk gas baru. Reaksi antara gas hydrogen dan gas oksigen
menjadi uap air dilakukan berulang – ulang pada suhu dan tekanan yang sama. Persamaan
reaksi yang terjadi
Dari eksperimen tersebut, ternyata dua bagian volume H2, dengan satu bagian volume
o2 menghasilkan dua volume H2O, sehingga dapat dilihat bahwa perbandingan volume gas
reaktan dan hasil reaksi selalu merupakan bilangan bulat dan sederhana.

2 volume 1 volume 2 volume


H2(g) O2(g) H2O (g)

Hasil eksperimen tersebut disimpulkan Gay Lussac dan dikenal dengan hukum Gay
Lussac yaitu”pada tekanan dan suhu sama, perbandingan volume gas – gas yang bereaksi
(reaktan) dan gas hasil reaksi (produk) adalah bilangan bulat dan sederhana”.
Contoh :
N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)
Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti,
setiap 1 mL gas N2 tepat bereaksi dengan 3 mL gas H2 membentuk 2 mL gas NH3. Dengan
demikian, untuk memperoleh 50 L gas NH3, dibutuhkan 25 L gas N2 dan 75 L gas H2.

CO(g) + H2O(g) → CO2(g) + H2(g)

Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 mL
gas CO tepat bereaksi dengan 1 mL gas H2O membentuk 1 mL gas CO2 dan 1 mL gas H2. Dengan
demikian, sebanyak 4 L gas CO membutuhkan 4 L gas H2O untuk membentuk 4 L gas CO2 dan 4 L
gas H2.
E. Hukum Avogadro
Hukum Avogadro adalah hukum gas yang diberi nama sesuai dengan ilmuwan Italia Amedeo Avogadro,

Hukum ini hanya berlaku pada reaksi kimia yang melibatkan fasa gas

“pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama”

Hukum Avogadro berkaitan erat dengan Hukum Gay Lussac

Contoh :

N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)

Perbandingan mol sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 mol gas N2 tepat
bereaksi dengan 3 mol gas H2 membentuk 2 mol gas NH3. Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan
koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 L gas N2 tepat bereaksi dengan 3 L gas H2 membentuk 2 L gas NH3.
Dengan demikian, jika pada suhu dan tekanan tertentu, 1 mol gas setara dengan 1 L gas, maka 2 mol gas setara
dengan 2 L gas.Dengan kata lain, perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume gas.
Soal :
Penyelesaian :
Perbandingan mol Ca terhadap S adalah 1 : 1. Hal ini berarti, setiap 40 gram Ca
tepat bereaksi dengan 32 gram S membentuk 72 gram CaS. Perbandingan massa Ca
SerbukS kalsium
terhadap adalah 40sejumlah 20 gram (Ar Ca = 40) direaksikan
: 32 = 5 : 4.
dengan
Jika 20 gram 20S tepat
gramhabis
belerang
bereaksi,(Ar S = 32)(5/4)
dibutuhkan sesuai
x 20dengan persamaan
= 25 gram Ca, untuk
reaksi Ca45+ gram
membentuk S → CaS.
CaS.Sayangnya,
Zat apakah yang
jumlah tersisa
Ca yang setelah
disediakan reaksi
tidak mencukupi.
Oleh karena itu, 20 gram Ca akan tepat habis bereaksi. Massa S yang diperlukan
selesai?Berapa massa zat yang tersisa setelah reaksi selesai?
sebesar (4/5) x 20 gram = 16 gram. Dengan demikian, zat yang tersisa adalah
belerang (S). Massa belerang yang tersisa adalah 20-16=4 gram.

Anda mungkin juga menyukai

  • PVT ANALYSIS Kelompok 8
    PVT ANALYSIS Kelompok 8
    Dokumen25 halaman
    PVT ANALYSIS Kelompok 8
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Okik
    Jurnal Okik
    Dokumen8 halaman
    Jurnal Okik
    Yhayhang Wira Pranatha
    Belum ada peringkat
  • Alat Tangki
    Alat Tangki
    Dokumen1 halaman
    Alat Tangki
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Valve
    Valve
    Dokumen11 halaman
    Valve
    Irfan Purnamansyah
    Belum ada peringkat
  • Kolom Destilasi
    Kolom Destilasi
    Dokumen5 halaman
    Kolom Destilasi
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • BS & W
    BS & W
    Dokumen7 halaman
    BS & W
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Paper
    Paper
    Dokumen11 halaman
    Paper
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Cara Reproduksi Virus
    Cara Reproduksi Virus
    Dokumen4 halaman
    Cara Reproduksi Virus
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Statistika KD 1 - 1
    Statistika KD 1 - 1
    Dokumen47 halaman
    Statistika KD 1 - 1
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • B.jawa Cerkak
    B.jawa Cerkak
    Dokumen5 halaman
    B.jawa Cerkak
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Cara Reproduksi Virus
    Cara Reproduksi Virus
    Dokumen4 halaman
    Cara Reproduksi Virus
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • Cara Hidup Virus
    Cara Hidup Virus
    Dokumen5 halaman
    Cara Hidup Virus
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat
  • PROSES ABSORPSI SOLVENT
    PROSES ABSORPSI SOLVENT
    Dokumen3 halaman
    PROSES ABSORPSI SOLVENT
    Azizah Nurhalimah Wicaksana
    Belum ada peringkat