Viro Hepatitis 2003
Viro Hepatitis 2003
Masa inkubasi
Masa inkubasi penyakit ini 2 – 6 minggu sejak
pemaparan hingga munculnya ikterus pada penderita.
Gejala :
Pusing kepala
Tidak nafsu makan
Kelelahan yang permanen
Nyeri otot dan nyeri sendi
Mual dan muntah
Diare
Sakit tenggorokan
Sakit kuning
Pembengkakan hati
Urine berwarna gelap
Tinja kuning pucat
Diagnosis :
Tes lab. :
SGOT/SGPT
Bilirubin
IgM HAV ( sebelum ikterus)
IgM anti HAV ( infeksi akut / fase ikterus)
Biopsi
Pencegahan :
Vaksinasi Hepatitis A
Pola hidup bersih dan sehat
Hepatitis B (Hepadanavirus)
Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan
oleh "Virus Hepatitis B” (HBV), suatu anggota
famili Hepadnavirus yang menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi
sirosis hati atau kanker hati.
Virus tersebut mengandung DNA.
MORFOLOGI
Virus mengandung DNA dengan cincin
ganda sirkular yang terdiri dari 3200
nukleotida.
Berdiamenter 42 nm.
Komponen terbanyak pada Sirkular
berbentuk bulat dan batang yang terdiri dari
dari protein, cairan dan karbohidrat.
Panjang bervariasi sampai 200 nm.
Penularan :
Melalui luka penderita
Kontak seksual
Perinatal secara vertikel (dari ibu ke janin)
Penderita hepatitis B, 25% menjadi carrier
5-10% menjadi sirosis dan kanker hati.
Masa Inkubasi :
Masa inkubasi hepatitis B dimulai sejak pemaparan
hingga mulai ikterus selama 2 – 5 bulan. Pada penyakit
ini tidak terdapat prevalensi yang berhubungan dengan
musim.
Gejala :
Mual dan muntah
Diare
Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang
mengkuning)
Kehilangan nafsu makan
Gejala menyerupai flu
Lemas dan lelah
Sering gejala gastrointestinalis disertai nyeri perut atas.
Diagnostik :
Tes lab :
SGOT/SGPT
Prot.total /albumin /glob
HBe/anti Hbe
Alfa feto protein
USG
Biopsi
Pencegahan :
Vaksinasi hepatitis B
Pola hidup sehat
Hepatitis C (Flavivirus)
Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan
oleh virus hepatitis C (HCV). Terdiri dari hepatitis C
akut dan kronik, dari tingkat keparahan yang
ringan yang berlangsung beberapa minggu
menjadi kronik dan menyebabkan komplikasi yang
serius (WHO, 2014).
Virus hepatitis C merupakan blood-borne virus
yang cara penularannya terutama melalui paparan
media darah atau cairan tubuh yang
terkontaminasi HCV.
Morfologi
Genom Hepatitis C terdiri atas molekul Rna
beruntai positif.
Terdiri dari 9500 pasangan basa.
Memiliki satu open reading frame yang besar, yang
mengkode protein prekursor putatif (terdiri atas
3010 – 3033 asam amino)
Dan dua daerah yang tidak tertlantasi (non –
coding) yang kurang lebih terdiri atas 340
nukleotida pada ujung 5 dan 50 nukleotida pada
ujung 3.
Penularan :
Sama dengan Hepatitis B, yaitu :
Melalui luka penderita
Kontak seksual
Perinatal secara vertikel (dari ibu ke janin)
Penderita Hepatitis C pada umumnya 40% sembuh
60% berpotensi sirosis dan kanker hati.
Masa inkubasi :
Masa inkubasi berkisar antara 15 sampai 160 hari, rata-
rata sekitar 50 hari.
Gejala :
Tidak nafsu makan
Nyeri otot dan sendi
Mual dan muntah
Kelelahan
Demam
Sakit perut
Sakit kuning
Tinja berwarna abu – abu
Diagnostik :
Tes lab :
SGOT/SGPT,
Prot.total /albumin /glob
Alkali fosfatase,
Gamma GT
Alfa feto protein, RT PCR HCV
USG
Pencegahan
Pola hidup sehat
Tidak berbagi jarum suntik atau barang – barang pribadi.
Melakukan vaksin hepatitis a dan B, vaksin flu dan infeksi
penumokokus yang biasanya dianjurkan oleh dokter
Hepatitis D (Delta Agent)
Hepatitis D
Hepatitis D adalah suatu penyakit peradangan pada hati
yang disebabkan oleh virus bernama antigen delta,
merupakan virus RNA yang tidak sempurna. HDV dapat
dijumpai dalam darah penderita hepatitis B, karena untuk
hdup dan mengadakan replikasi di dalam tubuh manusia
memerlukan virus pembantu yaitu HBV. Oleh karena itu,
hepatitis D hanya ditemukan pada pasien yang sedang
menderita hepatitis B akut atau pada hepatitis B kronis
(Selamihardja/G.Sujayanto, 2007).
HDV adalah virus perusak yang memperoleh sesuatu
selubung HbSAg untuk menularnya seringkali menimbulkan
hepvtitis yang paling berat pada pasien yang positif HbSAg.
Morologi
Merupakan virus RNA yang tidak sempurna.
Berukuran 35 – 37 nm.
Genom HDV mengandung RNA berukuran 1,7 kb.
HDV tersebut dari nukleo protein RNA yang merupakan
hybrid dari DNA HBV.
Virus ini memerlukan selubung HbSAg.
HDV tidak terdapat dalam serum atau darah tetapi anti HDV
Ig M dapat ditemukan dalam sirkulasi.
Penularan
Barang yang tercemar HDV (jarum suntik, pisau cukur,
jarum tato, sikat gigi, jarum bor gigi, jarum tusuk kuping).
Berhubungan seksual
Transfusi darah yang terkontaminasi HDV.
Luka kulit terbuka dan terkontaminasi dengan darah yang
mengandung HDV.
Penderita kelainan darah (hemofilia, thalasemia, leukemia,
atau melakukan dialisis ginjal) merupakan kelompok rawan
atau beresiko tinggi terkena HDV, apalagi jika sebelumnya
pernah menderita hepatitis B.
Masa inkubasi
Masa inkubasi bervariasi dari 2 – 12 minggu lebih pendek
dari karier HBV, yang mendapat sumber infeksi dengan agen
ini dari pada orang yang terinfeksi secara bersama HBV dan
HDV
Gejala
Menguningnya warna kulit dan mata
Timbulnya rasa nyeri pada sendi
Sakit perut
Mual dan muntah
Hilangnya selera makan
Warna urine menjadi gelap
Merasa kelelahan.
Diagnostik
Biopsi bila terjadi hepatitis kronis
Tes Lab :
SGOT / SGPT
Darah Lengkap
Alkali fosfatase
Diferensial darah lengkap
Anti – HDV IGM
HbSAg
Urinalisa , dsb.
Pencegahan
Tidak berhubungan seks tanpa pelindung
Melakukan vaksinasi.
Tidak berbagi jarum suntik dan barang pribadi dengan orang
lain.
Pola hidup sehat.
Hepatitis E (Calici Virus)
Hepatitis E
Hepatitis E (HEV) merupakan salah satu jenis hepatitis yang
disebabkan oleh virus hepatitis E.
Penyakit ini dapat sembuh tanpa pengobatan dan tidak memiliki
manifestasi karier atau kronik, tetapi memiliki angka mortalitas yang
tinggi, khususnya pada ibu hamil.
Morfologi
Virus hepatitis E (HEV) adalah suatu RNA virus.
Diameter 32 -34 nm
Penularan
Berhubungan seks
Makanan dan minuman
Suntikan ataupun tranfusi darah
Masa inkubasi
Virus HEV memiliki masa inkubasi 15 – 60 hari (rata – rata 26 – 40
hari).
Virus HEV ditemukan dalam tinja 14 hari setelah timbulnya gejala
ikterus (jaundice) dan rata – rata 4 minggu setelah mengkonsumsi
makanan atau minuman yang tercemar dan bertahan selama
sekitar 2 minggu.
Gejala
Rasa lemas
Tidak enak badan
Hilangnya nafsu makan
Sakit perut
Demam
Sakit pada persendian
Diagnostik
Tes Lab :
Uji serologi
Bilirubin
Transaminase
ELISA
PCR
immunofluorescent antibody blocking assays
Pencegahan
Pola hidup sehat.
Menjaga sanitasi lingkungan.
Melakukan vaksinasi
Hepatitis F
Hepatitis F
Penyakit hepatitis F diakibatkan karena virus hepatitis
potensial.
Penyakit hepatitis F adalah salah satu bentuk dari mutasi
virus hepatitis B. Dan jika hal ini terjadi maka resiko dari
penularannya adalah sama dengan penyakit hepatitis B.
Morfologi
Penularan
Masa Inkubasi
Gejala klinis
Diagnostik
Pencegahan
Hepatitis G
Hepatitis G
Disebabkan oleh hepatitis G virus (HGV), yang mirip
dengan virus hepatitis C.
Hepatitis G merupakan penyakit inflamasi hati yang
baru ditemukan.
Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun
hepatitis kronik.
Morologi
Penularan
Transfusi darah
Jarum suntik
Hemodialis
Masa Inkubasi
Gejala klinis
Kebanyakan orang tidak memiliki gejala
akut. Sebanyak 20 % dari penderita
hepatitis C juga menderita hepatitis ini.
Diagnostik
Metode yang digunakan untuk mendeteksi HGV sangat komplek
untuk mengetahui adanya antibodi HGV. Namun ketika antibodi
telah ditemukan, virus itu sendiri telah menghilang.
Pencegahan
Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain.
Menghindari kontak dengan darah orang lain yang terkontaminasi
virus ini.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.