Anda di halaman 1dari 16

GANGGUAN BELAJAR

 Kemampuan membaca, berhitung atau


menulis jauh (2 SD) di bawah:
 Kemampuan rata-rata anak seusianya
 Kelayakan berdasarkan tingkat pendidikan
 kelayakan berdasarkan tingkat kecerdasan

 Kecerdasan memadai untuk belajar, tetapi


alami kesulitan dan prestasi amat rendah.
GAMBARAN KLINIS
 Prestasi jauh di bawah rata-rata anak
seusianya
 Mengganggu prestasi akademik atau
kehidupan sehari-hari.
 Tidak berkaitan dengan gangguan
penglihatan atau pendengaran
MEMBACA
 Fokuskan perhatian dan kendalikan gerakan mata
sepanjang tulisan.
 Mengenali perbedaan bentuk huruf.
 Mengenal hubungan huruf – bunyi bahasa
(grapheme-phoneme)
 Memahami makna kata dan tahu tata bahasa
 Membangun gagasan atau bayangan visual
 Membandingkan dengan hal-hal yang sudah
dikenal sebelumnya
 Menyimpan gagasan di dalam ingatan
Gangguan belajar saling berkaitan
 masalah fonologis (kesulitan bedakan fonem)
yang bersumber pada kelainan fisiologis dalam
hal pemrosesan informasi di otak.
 Kerjasama pusat penglihatan, pendengaran,
bahasa, motorik dan ingatan di otak
 Gangguan atau kelambatan perkembangan
keterampilan motorik: duduk, merangkak, jalan,
gerakan canggung atau ceroboh, koordinasi
motorik halus  pengaruhi kemampuan dan laju
kemajuan belajar.
Jenis kesulitan membaca - menulis
 Sulit bedakan bentuk huruf - angka:
 b-d, p-g-q,
 n-h, u-n, m-w,
 4 – h, 3 – E.
 Keliru letakkan urutan:
 bola  boal
 Sekolah  sekoal
 Kehilangan - kelebihan huruf:
 buaya  buya
 Bunga  buga
 Hutan  hutang
Sumber kesulitan
 Gangguan perkembangan kemampuan
perseptual-motor:
 Bedakan bentuk
 kenali bentuk tertentu di antara banyak bentuk lain
 Koordinasi penglihatan dan motorik halus
 menirukan bentuk (huruf – bentuk geometris)
 ingat kaitan grapheme - phoneme
 Kaitan dengan faktor struktur otak dan proses
pematangan fungsi otak
 Latihan atau stimulasi kurang memadai
GANGGUAN BERHITUNG
 Sulit membedakan jumlah: banyak-sedikit
 Tidak dapat menghitung satu persatu
berurutan: one-to-one
 Masalah dalam mengenali dan menuliskan
simbol bilangan atau matematik.
 Sulit melakukan operasi hitungan
 Sulit memahami konsep hitungan atau
matematik
Sumber gangguan
 Gangguan perkembangan dan fungsi
neurofisiologis
 Gangguan kemampuan persepsi visual
 Gangguan kemampuan visual-spasial
Prevalensi
 Gangguan belajar:
 2 – 10% populasi A.S. (APA, 1994)
 5% siswa sekolah negeri

 Masalahgangguan membaca: 20% a-u-s.


 Gangguan berhitung: 1-6 % a-u-s
 Gangguan bahasa: 8 – 15% a-u-s
 Gangguan menulis: 10% a-u-s
 laki-laki sama banyak dengan perempuan
 Laki-laki lebih terlihat karena sering
dibarengi dengan masalah perilaku.
Faktor penyebab
 Masalah dalam pengintegrasian informasi
dari berbagai bagian di otak
 Gangguan struktur dan fungsi otak yang
berkaitan dengan pemrosesan fonologis.
 Gangguan perkembangan kemampuan
visual, spasial, auditoris, motorik
 Kelainan pemrosesan kognitif:
 Persepsi visual
 Proses linguistik

 Perhatian

 ingatan
Faktor penyebab
 Genetik – bawaan
 Neurologis:
 kelainansel pada hemisfer kiri mengenai
pusat bahasa.
 Planum temporale kiri-kanan sama besar,
seharusnya kiri lebih besar
 Hemisfer kanan kurang berfungsi:
 Non verbal learning disabilities: social skill, orientasi
keruangan, pemecahan masalah, pemahaman
bahasa tubuh atau non verbal.
Model perkembangan gangguan

 Gangguan perkembangan masa dini

 Hiperaktivitas – gangguan perhatian

 Gangguan komunikasi dan belajar


Model perkembangan gangguan

 Gangguan perkembangan masa dini

 Gangguan komunikasi dan belajar

 Masalah perilaku
Model perkembangan gangguan

 Gangguan perkembangan masa dini

Gangguan komunikasi Masalah


dan belajar perilaku
Faktor penyebab
 Faktor biologis:
 Gangguan neurologis, penyakit kronis, obat
 Keterampilan kognitif-neurofisiologis
 gangguan keterampilan khusus ( bahasa, perhatian,
ingatan,persepsi visual, koordinasi motorik dll)
 Disfungsi eksekutif (perencanaan, pemecahan
masalah, strategi belajar)
 Prestasi akademik-sekolah
 Lingkungan:
 sikap orangtua, teknik pengasuhan, stres keluarga
 Penyesuaian psikososial-motivasi:
 Masalah perilaku, harga diri rendah, kecemasan,
depresi, tidak ada inisiatif, kurang ulet dll
Dampak psikologis
 Konsep diri negatif: lamban, bodoh, lemot
 Harga diri rendah, percaya diri rendah
 Masalah tingkah laku: mengganggu, cari
perhatian, “nakal”
 Kecemasan, menarik diri, depresi
 Frustrasi, putus asa di bidang akademik
 Tidak disenangi teman, terkucil, tidak
pandai bergaul, salah gaul
 kesempatan belajar, kerja terbatas

Anda mungkin juga menyukai