Vaskularisasi hidung : a.
carotis interna dan eksterna
Pleksus Kiesselbach terletak
di bagian anterior tulang
rawan septum
Pleksus Kiesselbach
cabang arteri yang menyuplai
hidung - saling berhubungan
membentuk anastomosis
Inervasi Hidung
• Penghindu+pencecap mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga
bagian atas septum
Penghindu
• Resonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi
• Sumbat resonansi << sengau (rhinolalia)
Fonetik • Rhinolalia aperta kelumpuhan anatomis (tu:stroke). Rhinolalia oklusa sumbatan
• Mukosa hidung reseptor reflex yang berhubungan dengan saluran cerna,kardiovaskuler dan
pernapasan.
Refleks • Iritasi mukosa hidung reflex bersin dan napas berhenti.
Nasal • Rangsang bau tertentu sekresi kelenjar liur, lambung, dan pankreas.
Definisi
• rhinoskopi anterior
• rhinoskopi posterior
• tekanan darah
• rontgen sinus dan CT-
scan/MRI
• endoskopi hidung
Diagnosis Banding
menghentikan
perdarahan,
mencegah komplikasi,
mencegah
berulangnya
epistaksis.
• Kauterisasi - larutan perak nitrat 20 – 30% /
asam triklorasetat 10%.
• Setelah tampon dikeluarkan, sumber
perdarahan diolesi dengan larutan tersebut
sampai timbul krusta yang berwarna
kekuningan akibat terjadinya nekrosis
superfisial.
• elektrokauter atau laser.
2. Tampon Anterior
• kapas atau kain kassa
yang diberi vaselin / salap
antibiotik.
• Tampon dimasukan
sebanyak 2-4 buah
• Tampon dipertahankan
selama 2 x 24 jam
• perdarahan masih belum
berhenti, dipasang tampn
baru.
2. Epistaksis Posterior
• ligasi arteri karotis eksterna, arteri maksilaris
interna, arteri etmoidalis
• angiografi dan embolisasi
Komplikasi
• Aspirasi darah
• Syok dan anemia
• Gagal ginjal
• Tekanan darah turun mendadak-hipotensi,
hipoksia, iskemia serebri, insufisiensi koroner
sampai infark miokard-kematian.
• infeksi
• sinusitis, otitis media, septikemia
• hemotimpanum
• mata berdarah (bloody tears).
• laserasi palatum mole atau sudut bibir
• nekrosis mukosa hidung atau septum.
Pencegahan
• Gunakan semprotan hidung atau tetes larutan
garam
• Gunakan alat untuk melembabkan udara di
rumah
• Gunakan gel hidung larut air di hidung
• Hindari meniup melalui hidung terlalu keras.
• Bersin melalui mulut.
• Hindari memasukkan benda keras ke dalam
hidung
• Batasi penggunaan obat – obatan