Anda di halaman 1dari 23

EPISTAKSIS

Pembimbing : dr. Riza Rizaldi, Sp.THT-KL

Syella Trianuary - 112016102


Noor Ain Binti Latif – 112016181

Kepaniteraan Klinik THT RSUD Tarakan


Periode 18 juli – 21 oktober 2017
Pendahuluan
 Epistaksis merupakan perdarahan spontan
yang berasal dari dalam hidung.
 Dapat terjadi pada segala umur
 Terjadi pada 60% warga dunia selama
hidupnya dan 6% mencari penanganan medis.
 Penyebab  Lokal dan sistemik
Anatomi Hidung

Kerangka tulang tdd :


-Tulang hidung (os nasal)
-Prosesus frontalis os maksila
-Prosesus nasalis os frontal.

kerangka tulang rawan tdd:


-sepasang kartilago nasalis lateralis superior
-sepasang kartilago nasalis lateralis inferior  kartilago ala mayor
-tepi anterior kartilago septum.
 Konka Inferior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin
etmoid, sedangkan konka media, superior dan suprema merupakan bagian dari labirin
etmoid.
 Diantara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang
disebut meatus
 Pada meatus inferior terdapat muara (ostium) duktus nasolakrimalis
 Pada meatus medius terdapat muara dari sinus frontal, sinus maksila, dan sinus
etmoid anterior
 Pada meatus superior terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid.
Vaskularisasi Hidung

 Vaskularisasi hidung : a.
carotis interna dan eksterna
 Pleksus Kiesselbach terletak
di bagian anterior tulang
rawan septum
 Pleksus Kiesselbach 
cabang arteri yang menyuplai
hidung - saling berhubungan
membentuk anastomosis
Inervasi Hidung

 N. Ethmoidalis ant  depan dan atas ronga hidung


 N. maksila melalui ganglion sfenopalatina  Sebagian besar rongga hidung 
persarafan sensoris dan otonom mukosa.
 Ganglion menerima serabut saraf sensoris dari nervus maksila (N. V2)
 Fungsi penghidu berasal dari nervus olfaktorius
 n. olfakorius berakhir pada sel- sel reseptor penghidu pada mukosa olfaktorius di daerah
sepertiga atas hidung
Fisiologi hidung
• Udara yang dihirup akan mengalami humidifikasi oleh palut lendir.
• Suhu udara yang melalui hidung  370C
Respirasi • Partikel debu, virus, dll yang masuk disaring olh vibrissae  bersin

• Penghindu+pencecap  mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga
bagian atas septum
Penghindu

• Resonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi
• Sumbat  resonansi <<  sengau (rhinolalia)
Fonetik • Rhinolalia aperta kelumpuhan anatomis (tu:stroke). Rhinolalia oklusa  sumbatan

• Mukosa hidung  reseptor reflex yang berhubungan dengan saluran cerna,kardiovaskuler dan
pernapasan.
Refleks • Iritasi mukosa hidung  reflex bersin dan napas berhenti.
Nasal • Rangsang bau tertentu  sekresi kelenjar liur, lambung, dan pankreas.
Definisi

 Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung


yang merupakan suatu gejala atau keluhan
bukan penyakit.
 Faktor etiologi harus dicari dan dikoreksi
untuk mengobati epistaksis secara efektif.
 hampir 90 % dapat berhenti sendiri.
Etiologi
Lokal Sistemik
 Trauma  Kelainan darah
 Gangguan hormonal
 Infeksi lokal  Alkoholisme
 Neoplasma  Infeksi akut  DBD
 Penyakit kardiovaskuler
 Kelainan kongenital   Hipertensi : kerapuhan pembuluh
darah VKPD mudah pecah
talengektasis herediter, Von  Arteriosklerosis : kaku PDTD↑
Willendbrand disease ruptur PD
 Sirosis hepatis : sintesis protein dan
 Pengaruh lingkungan vitamin terganggu
 Diabetes Mellitus : sel endotelial
 Deviasi septum pada pembuluh darah mengambil
glukosa lebih dari normal sehingga
terbentuklah lebih banyak
glikoprotein pada permukaannya dan
hal ini juga menyebabkan basal
membran semakin menebal dan
lemah.
Sumber Perdarahan
Patofisiologi

• lepasnya lapisan mukosa


hidung yang mengandung
banyak pembuluh darah kecil
• menimbulkan syok dan
anemia-iskemia serebri,
insufisiensi koroner dan infark
miokard,
• perubahan progresif dari otot
pembuluh darah tunika media
menjadi jaringan kolagen.
Perubahan tersebut
bervariasi dari fibrosis
interstitial sampai perubahan
yang komplet menjadi
jaringan parut.
Gambaran klinis dan pemeriksaan
• anamnesis-berat perdarahan, frekuensi, lama
perdarahan
• kondisi kesehatan pasien secara umum -riwayat darah
tinggi, arteriosclerosis, koagulopati, riwayat
perdarahan yang memanjang setelah dilakukan operasi
kecil, riwayat penggunaan obat-obatan seperti
koumarin, NSAID, aspirin, warfarin, heparin, ticlodipin,
serta kebiasaan merokok dan minum-minuman keras.
• Epistaksis anterior- dari lubang hidung, warna darah
berwarna merah segar.
• epistaksis posterior-lebih hebat
Pemeriksaan Fisik

• rhinoskopi anterior
• rhinoskopi posterior
• tekanan darah
• rontgen sinus dan CT-
scan/MRI
• endoskopi hidung
Diagnosis Banding

• trauma pembuluh darah disekitar basis cranii


Penatalaksanaan

menghentikan
perdarahan,
mencegah komplikasi,
mencegah
berulangnya
epistaksis.
• Kauterisasi - larutan perak nitrat 20 – 30% /
asam triklorasetat 10%.
• Setelah tampon dikeluarkan, sumber
perdarahan diolesi dengan larutan tersebut
sampai timbul krusta yang berwarna
kekuningan akibat terjadinya nekrosis
superfisial.
• elektrokauter atau laser.
2. Tampon Anterior
• kapas atau kain kassa
yang diberi vaselin / salap
antibiotik.
• Tampon dimasukan
sebanyak 2-4 buah
• Tampon dipertahankan
selama 2 x 24 jam
• perdarahan masih belum
berhenti, dipasang tampn
baru.
2. Epistaksis Posterior
• ligasi arteri karotis eksterna, arteri maksilaris
interna, arteri etmoidalis
• angiografi dan embolisasi
Komplikasi

• Aspirasi darah
• Syok dan anemia
• Gagal ginjal
• Tekanan darah turun mendadak-hipotensi,
hipoksia, iskemia serebri, insufisiensi koroner
sampai infark miokard-kematian.
• infeksi
• sinusitis, otitis media, septikemia
• hemotimpanum
• mata berdarah (bloody tears).
• laserasi palatum mole atau sudut bibir
• nekrosis mukosa hidung atau septum.
Pencegahan
• Gunakan semprotan hidung atau tetes larutan
garam
• Gunakan alat untuk melembabkan udara di
rumah
• Gunakan gel hidung larut air di hidung
• Hindari meniup melalui hidung terlalu keras.
• Bersin melalui mulut.
• Hindari memasukkan benda keras ke dalam
hidung
• Batasi penggunaan obat – obatan

Anda mungkin juga menyukai