Anda di halaman 1dari 20

Welcome

KALIMAT EFEKTIF

1. Carolina Sofia Hutabarat


Penyusun 2.
3.
Crestano Florenzia S
Delarahoya Sitangang
4. Putri Aprillia Tampubolon
PENGERTIAN
KALIMAT
PENGERTIAN KALIMAT

Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil dalam


wujud lisan maupun tulisan yang terangkai untuk
mengungkapkan suatu pemikiran yang utuh
seperti gagasan, perasaan maupun pemikiran.
Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
titik (.), tanda tanya (?) maupun tanda seru (!).
Berikut jenis dari unsur-unsur kalimat :

1. Subjek (S)
Subjek adalah hal yang penting dalam sebuah kalimat sebagai unsur pokok yang
mendampingi predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan. Dengan
adanya gambaran subjek, kalimat yang dihasilkan bisa terpelihara strukturnya.
Misalnya : Saya, Lida, Rumah dan lain sebagainya.

2. Predikat (P)
Predikat secara khusus menjelaskan atau menggambarkan sebuah keterangan
subjek. Fungsi predikat bisa dicari dengan menanyakan mengapa. Predikat bisa
berupa sifat, situasi, status, ciri atau jati diri subjek.
3. Objek (O)
Objek menunjuk kepada tujuan kalimat atau kepada apa kalimat itu ditujukan.
Objek hanya mempunyai tempat dibelakang predikat. Atau lebih jelasnya untuk
melengkapi fungsi predikat. Fungsi objek bisa berubah menjadi subjek akibat
pemasifan kalimat.

4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap mempunyai fungsi untuk melengkapi predikat. Sama halnya dengan
objek, tetapi fungsi yang satu ini tidak mempunyai fungsi khusus pada saat
pemasifan kalimat.

5. Keterangan (K)
Keterangan dipakai sebagi unsur peluasan kalimat yang menjelaskan lebih terperinci apa
yang dimaksud oleh kalimat. Keterangan bisa ditandai dengan kemampuannya untuk
berpindah-pindah tempat. Keterangan mempunyai beberapa jenis seperti keterangan
waktu, keterangan cara, keterangan penyebab, keterangan tujuan, keterangan aposisi
(penjelasan kata benda), keterangan tambahan, keterangan pewatas (pembatas kata
benda), keterangan penyerta, keterangan alat, keterangan similatif (kesetaraan),
keterangan kesalingan (perbuatan silih berganti) dan lainnya
PENGERTIAN
KALIMAT EFEKTIF
PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai


dengan kaidah bahasa, jelas, dan
mudah dipahami oleh pendengar atau
pembaca.
Ciri-ciri kalimat Efektif:

1. Kesepadanan dan Kesatuan

 Setiap kalimat yang baik terdiri dari unsur-unsur kalimat yaitu


subyek, obyek dan keterangan. Yang dimaksudkan dengan
kesepadanan ialah hubungan timbal balik antara subyek dan
predikat, antara predikat dengan obyek serta dengan
keterangan-keterangan yang menjelaskan unsur-unsur kalimat
tadi. Yang dimaksudkan dengan kesatuan ialah bahwa setiap
kalimat harus mengandung satu ide pokok atau kesatuan
pikiran. Jadi yang dimaksud dengan kesepadanan dan kesatuan
dalam kalimat ialah kemampuan struktur bahasa dalam
mendukung gagaasan ide yang dikandung kalimat.

8
Lanjutan
Untuk mencapai maksud kesepadanan dan
kesatuan perlu diperhatikan petunjuk berikut
ini:
1. Subyek dan Predikat
Contoh :
 Bangsa Indonesia menginginkan keamanan,
kesejahteraan serta kedamaian.
 Kebudayaan daerah milik seluruh bangsa Indonesia

Bagian kata yang dimiringkan disebut subyek, sedang


bagian lainnya disebut predikat yang dilengkapi
dengan obyek dan keterangan

9
Lanjutan
2. Ide Pokok
Contoh :
 Ia ditembak mati ketika masih dalam tugas militer

 Ide pokok dalam kalimat ialah “Ia ditembak mati”.

3. Pengabungan dengan “yang”, “dan”


Contoh:
 Masyarakat merasakan bahwa mutu pendidikan kita masih rendah.
 Perbaikan mutu pendidikan adalah tugas utama perguruan tinggi.
 Kedua kalimat diatas mengandung ide pokok yang sama penting.
Penggabungan yang efektif untuk kedua kedua kalimat diatas ialah
dengan menggunakan partikel dan, sehingga kalimat gabungan itu
menjadi sebagai berikut .
 Masyarakat merasakan bahwa mutu pendidikan kita masih rendah
dan perbaikannya adalah tugas utama perguruan tinngi.
10
Lanjutan
4. Penggabungan menyatakan “sebab” dan “waktu”
 Contoh :

 Ketika banjir besar melanda kampung itu,


penduduk melarikan diri ke tempat-tempat yang
lebih tinggi.
 Karena banjir besar melanda kampung itu
penduduk melarikan diri ke tempat-tempat yang
lebih tinggi.
 Kedua kalimat diatas adalah tepat. Penggunaannya
bergantung pada jalan pikiran penulis apakah ia
mementingkan hubungan waktu atau hubungan
sebab. Yang perlu diperhatikan ialah pilihan
penggabungan itu harus sesuai dengan konteks
kalimat. 11
Lanjutan
5. Penggabungan Kalimat yang Menyatakan
Hubungan Akibat dan Hubungan Tujuan
Contoh :
 Semua peraturan telah ditentukan.

6. Penumpukan Ide Pokok


7. Penggunaan Kata Terjemahan

12
2. Kesejajaran (Pararelisme)

 Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk


kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika
pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga
menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan
kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya
harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.
Contoh:
 Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir

jalan. (tidak efektif)


 Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir

jalan. (efektif)

13
3. Penekanan

suatu perlakuan penonjolan terhadap ide


pokok dari kalimat.

Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada


beberapa cara, yaitu:
1. Posisi dalam kalimat
Cth:
 Salah satu indikator yang menunjukkan tak efesiennya

Pertamina, menurut pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes


adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai
Pertamina dengan produksi minyak.

14
Lanjutan...
2. Urutan yang logis
Cth:
 Kehidupan anak muda itu sulit dan tragis.

3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).


Cth:
 Di dalam pembiayaan harus ada keseimbangan antara

pemerintah dengan swasta, kesimbangan domestik


dengan luar negeri, keseimbangan perbankan dengan
lembaga keuangan non bank dan sebagainya.

15
4. Kehematan
Kehematan yang dimaksud berupa kehematan dalam pemakaian
kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak
diperlukan. Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan
makna kata. Tidak berarti bahwa kata yang menambah
kejelasan kalimat boleh dihilangkan.

Unsur-unsur penghematan apa saja yang harus


diperhatikan:
1. Pengulangan Subyek Kalimat
Contoh :
Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai
memasuki ruangan.
 Kalimat diatas dapat diperbaiki menjadi:

Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui mempelai memasuki


ruangan.
16
Lanjutan...
2. Hiponim Dihindarkan
Contoh :
Mereka turun kebawah melalui tangga samping kantor
Kalimat diperbaiki dengan mengjilangkan kata ke bawah.

3.Pemakaian kata depan dari dan daripada


Cth:
 Pak Karto berangkat dari bandung pukul 07.30

Kalimat dari tidak dipakai untuk menyatakan milik atau


kepunyaan.
 Kalimat A lebih sukar dipahami daripada kalimat B.

17
5. Kevariasiaan
Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca,
diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai
dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang
pendek dan panjang.

Jenis-jenis variasi kalimat


1. Variasi dalam pembukaan kalimat
2. Variasi dalam pola kalimat
3. Variasi dalam Jenis Kalimat

18
SEKIAN.. 

Anda mungkin juga menyukai