Penyebab Operasi
a. Coronary artery disease
b. Cardiac valve insufficiency and stenosis
c. Aneurysm
d. Congenital abnormalities of the Heart (ASD,
VSD,Patent Ductus Arteriosus= PDA)
e. Arrhythmias requiring a cardiac pacemake
Type Operasi
a. Open Hear Prosedur sejak tahun 1950,
dengan extracorporeal Perfusion ( Total
cardiopulmonary bypass dengan alat pompa
jantung bypass ke jantung dan paru) yang
terdiri dari :
1). Aortocoronary bypass surgery 50 % prosedur
semua membuka jantung
2). Replacement Of The Mitral, Aorta, Tricuspid
valves of the Heart
3). Repair of Atrial and VSD and PDA
4). Commissurotomy splitting or Cutting of the
commissures of a valve secondary to valvular
stenosis
5). ANEURYSMECTOMY
6). PACEMAKER IMPLANTATION
2. Antero-lateral
Insisi mulai dari depan midline ke lateral mengikuti di garis costa di bawah
mammae sampai batas belakang axillary line. Otot-otot yang terpotong ;
Pectoralis mayor dan minor, serratus anterior, intercostalis interna dan
external. Insisi ini digunakan untuk Mitral Valvotomy dan Pleurectomy
3. Transverse (Submammary) insisi
Insisi menyilang sternum dari kiri ke kanan di space
intercostals ke 4 di bawah mammae. Otot-otot yang dipotong
; Pectoralis mayor, intercostalis interna dan externa. Sternum
dibagi secara transversal tetapi teknik ini jarang digunakan.
4. Vertical (Median Sternotomy) insisi
Insisi mulai sternal notch ke bawah mengikuti midsternal
tanpa memotong otot kecuali aponeuroses Pectoralis major .
teknik ini sering digunakan pada operasi Jantung (Open Heart
Surgery)
5. Thoraco-Laparatomy insisi
Insisi di Sternum sejajar costa 7 atau 8 sampai area abdomen.
di gunakan pada operasi Oesophagus
D. FAKTOR PENYEBAB RESIKO KOMPLIKASI DAN RLD
POST THORACOTOMY adalah :
Pasien post thoracotomy akan mengalami ; chest pain yang
menyebabkan gangguan mobilisasi dinding chest, gangguan
ekspansi paru dan batuk tidak efektif dan sekresi paru juga
cenderung meningkat (akumulasi sekresi paru) mengakibatkan
sekunder Pneumonia dan Atelektasis
FAKTOR PENYEBAB KOMPLIKASI ADALAH :
1. General Anesthesia
a. Menurunkan gerakan normal cilia cabang tracheobronchial
b. Menekan pusat respirasi di sentral nervus sistim menyebabkan
pola respirasi dangkal (TV menurun)
2. Intubation insertion endotracheal or nasogastric tube)
a. Menyebabkan spasma dan immobilisasi chest
b. Iritasi mukosa lining tracheobronchial sehingga produksi
mukosa meningkat
c. Gerakan normal cilia menurun dalam cabang paru sehingga
sekresi terakumulasi I paru-paru meningkat
3. Incisional Pain
a. Menyebabkan nafas dangkal , Ekspansi paru terhambat, Mobilisasi
Sekresi berkurang
b. Tidak mampu Batuk kuat/dalam dan tidak efektif batuk dangkal
menyebabkan tidak efektif memobilisasi sekresi
4. Obat-Obat Nyeri/Sakit disamping mengurangi nyeri insisi obat nyeri
juga akan :
a. Menekan pusat respirasi di SSP
b. Menurunkan gerakan normal cilia di cabang bronchial
5. Bed Rest Total post Operasi menyebabkan sekresi berkumpul utamanya
di segmen basal posterior lower lobus
6. Keadaan Umum yang lemah dan lelah akan menurunkan efektivitas batuk
7. Faktor resiko lain yang tidak berkaitan langsung adalah :
a. Umur diatas 50 tahun
b. Riwayat perokok , COPD, RLD dan gangguan neuromuscular
c. Obesitas , gangguan mental dan orientasi
Catatan : Pada operasi abdomen juga mempunyai resiko tinggi terjadi
komplikasi paru oleh karena nyeri akan lebih hebat pada operasi Upper
Abdominal daripada Thoracotomy yang dapat menyebabkan
Hypoventilasi, batuk tidak efektif dan resiko tinggi terjadi komplikasi paru
post Operasi .
E. KOMPLIKASI UMUM POST THORACOTOMY
1. RESPIRASI
a. Infeksi jaringan paru
b. Konsolidasi / kollaps jaringan paru
c. Peumothorax
d. Haemothorax (utamanya post Op cardiac)
e. Broncho – Pleural Fistula ; (khusus Pulmonary
Surgery) , terjadi bila Stump bronchus rusak akibat
Cairan dari Paru sehat masuk ke bronchus stump dan
sering terjadi pada Pneumonectomy dari pada
Lobectomy dan Segmenttectomy dan biasa pada hari ke
8 -10 post Operasi.
Gejala klinik : tachycardia , panas, batuk produktif disertai
cairan/sputu campur dara
- Terapi : antibiotic dan Drainage tube dimasukkan ke
cavum thorax
- FT Posisi pada samping operasi untuk mencegah cairan
masuk ke jaringan paru sehat (Pneumonectomy) dan
memelihara samping yang sehat.
2. CARDIOPULMONAL DAN VASCULAR
a. PULMONARY SURGERY
1) Deep vein thrombosis
2) Cardiac arrhythmia
3) Tamponade
4) Haemorrhage
Hari ke 3 post-Operasi :
BE dan Huffing dilanjutkan jika diperlukan , Aktivitas lain diteruskan
dua kali sehari pasien boleh ke group terapi