Anda di halaman 1dari 39

Kuliah Pengantar Praktikum

Patologi Klinik
Hematologi

Nining Sri Wuryaningsih


27 Januari 2015
PHLEBOTOMY
 Sarana :
Tempat pengambilan darah, sebaiknya :
 Bersih dan berventilasi udara segar

 Tenang & Nyaman

 Lingkungan yang tertutup

 Kursi yang ergonomic, adjustable serta nyaman

 Tempat tidur (untuk bayi)

 Wadah khusus jarum


BAHAN DAN ALAT

 Evacuated Collection Tube, Jarum, Holder


 Syringe
 Torniquet
 Kapas Alkohol
 Plester
 Sarung tangan
 Wadah Pembuangan Jarum
ALAT-ALAT YANG
DIBUTUHKAN
TEKNIK PUNGSI VENA

 Identifikasi pasien
 Jelaskan Prosedur, ambil posisi
 Siapkan alat – alat yang diperlukan
 Suruh pasien menggenggam tangan
 Pilih vena yang baik untuk pungsi
 Bersihkan dengan alkohol 70 %
 Pasang torniquet ( Tdk blh > 1 menit )
Mencari letak vena

Rentangkan tangan lurus ke bawah

Tekan lengan di lokasi pembuluh vena


Mencari letak vena
Genggam dan buka telapak tangan beberapa kali, agar vena
terlihat menonjol

Tentukan lokasi vena yang tepat dengan rabaan


TEKNIK PUNGSI VENA

 Fiksasi Vena
 Lakukan pungsi vena dengan sudut 150
 Lepaskan turniquet
 Suruh pasien melemaskan tangan, jangan
‘pumping’
 Taruh kapas steril dan beri tekanan
Persiapan Penusukan
Vena
Rentangkan lengan pasien ke bawah

Pasang turniquet pada lengan pasien


Persiapan Penusukan
Vena
Raba letak vena dengan jari telunjuk

Regangkan kulit dengan ibu jari tangan kiri agar letak Vena
tidak berubah saat penusukan
Persiapan Penusukan
Vena
Desinfeksi lokasi yang akan ditusuk jarum dengan
alkohol
Posisi jarum yang benar
1. Jarum kurang dalam

2. Jarum terlalu dalam


Posisi jarum yang benar
3. Darah berkumpul di bawah kulit

4. Penusukan yang benar


*
*

Tarik perlahan untuk


mencegah
hemolisis
Antikoagulan

Hematologi :

 EDTA: hematologi rutin,


 Sitrat : koagulasi, agregasi trombosit
 Perbandingan
 darah:antikoagulan harus tepat
Antikoagulan

Hematologi :

 EDTA: hematologi rutin,


 Sitrat : koagulasi, agregasi trombosit
 Perbandingan
 darah:antikoagulan harus tepat
antikoagulan

2. Trisodium sitrate (Na sitrat )


= Na3C6H5O7
– antikoagulan pilihan utk pemeriksaan koagulasi
(9 vol darah : 1 vol lar Na sitrat)
– Juga dipakai pada LED
(4 vol darah : 1 vol lar Na sitrat)
antikoagulan

3. Heparin
 Kadar: 10-20 IU/ml darah
 Heparin:
– antikoagulan yg efektif
– tdk mempengaruhi ukuran eritrosit
– lebih baik disajikan dlm bentuk kering, tu. utk
mengurangi kemungkinan lisis
– tetapi, tdk dpt dipakai utk membuat apusan darah
(menimbulkan background kebiruan dg pengecatan
Romanowsky)
– paling baik digunakan utk pem. tes fragilitas osmotik
– tdk boleh dipakai utk pem jumlah lekosit
(menyebabkan penggumpalan lekosit)
Praktikum
Hb.Hematokrit.AE.Reticulosit
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
3. Hitung eritrosit
4. Hitung retikulosit
1. Hemoglobin
 Metode Kolorimetri Sahli
 Prinsip:
– Hemoglobin diubah mjd hematin asam→ warna yang
terbentuk dibandingkan scr visual dgn standard
pewarnaan permanen dalam alat tsb
 Indikasi:
– Skrining eritrosit
– Follow up penderita setelah terapi/transfusi
 Bahan & alat:
– Pipet Sahli - Darah EDTA
– Tabung hemometer - HCl 0,1 N
– Standard Hb - Aquabides
– Pipet tetes
– pengaduk
hemoglobin
 Cara kerja:
1. Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung hemometer (sampai
tanda 2)
2. Isap darah dengan pipet Sahli s/d garis tanda 20 µl
3. Hapus sisa darah yang melekat diluar pipet Sahli
4. Catat waktunya, segera alirkan darah dari pipet Sahli ke
dalam tabung hemometer, isap HCl pelan2 utk membilas
darah pada pipet
5. Campur HCl dan darah
6. Tambahkan aquabides setetes demi setetes, sambil diaduk
dgn batang pengaduk
7. Persamaan warna campuran dgn standard warna harus
dicapai dlm 3-5 menit
8. Baca kadar Hb (dlm gram/dL darah)
 Harga rujukan:
– Pria : 13,0 – 18,0 g/dL
– Wanita : 11,5 – 16,5 g/dL
2. Hematokrit
 Metode mikrohematokrit
 Prinsip:
– Menentukan volume semua eritrosit dlm volume darah tertentu
dgn sentrifugasi darah berantikoagulan pada waktu dan
kecepatan tertentu
 Indikasi:
– Skrining eritrosit
– anemia
 Bahan dan Alat:
– Darah EDTA - tabung mikrokapiler
– Penyumbat - grafik pembacaan Hct
– Centrifuge mikrohematokrit
hematokrit
 Cara kerja:
1. Isi tabung mikrokapiler dgn
darah, ¾ penuh
2. Sumbat satu sisinya dgn
penyumbat
3. Masukkan tabung
mikrokapiler ke dalam
centrifuge
4. Pusingkan selama 3-5 menit,
16.000 rpm
5. Baca nilai hematokrit dgn
grafik khusus
hematokrit

Harga Rujukan:
• Pria : 47 ± 7 vol %
• Wanita : 42 ± 5 vol %
3. Hitung Eritrosit (Anthal Erythrocyte)
 Metode: manual (bilik hitung)
 Prinsip:
– Darah diencerkan dlm larutan isotonis tertentu → larutan
merusak sel-sel selain eritrosit → eritrosit dihitung dgn volume
tertentu pada bilik hitung
 Indikasi:
– Hb < 10 g/dL
– Suspek polisitemia
– Suspek anemia megaloblastik

 Bahan dan alat:


– Darah EDTA
– Larutan Hayem (Na2SO4, NaCl, HgCl2, Aqua)
– Haemocytometer (Pipet eritrosit, Bilik hitung (improved Neubauer)
– Deck glass
– mikroskop
 Cara kerja: Hitung eritrosit
1. Mengisi pipet eritrosit
– Isap darah EDTA sampai
batas 0,5
– Hapus kelebihan darah yang
melekat pada ujung pipet
– Masukkan ujung pipet ke dlm
larutan Hayem, lalu hisap
larutan Hayem sampai batas
101
– Angkat pipet dari larutan,
tutup kedua ujung pipet dgn
jari-jari tangan
– Kocok pipet scr transversal, 2-
3 menit
– Letakkan posisi horisontal
Hitung eritrosit
2. Mengisi bilik hitung:
– Letakkan bilik hitung dgn deck
glass yg sdh terpasang di
atasnya
– Buang cairan pipet 3-4 tetes,
lalu sentuhkan ujung pipet ( sdt
300)ke permukaan bilik hitung,
biarkan menyebar
– Biarkan bilik hitung selama 1-2
menit, spy eritrosit bisa
mengendap
Hitung eritrosit
3. Menghitung jumlah sel:
– Gunakan perbesaran lensa
objektif 10 x, kemudian
pindahkan ke lensa objektif
40 x
– Hitung semua eritrosit yang
terdapat dalam 5 kotak sedang
(diagonal kanan/kiri)
– Gunakan batas: kiri atas atau
kanan bawah
4. Perhitungan: Hitung eritrosit
– Pengenceran 200x
– Luas 1 kotak sedang:
1/5 x 1/5 = 1/25 mm2
– Tinggi bilik hitung : 1/10mm
– Eritrosit dalam 5 x kotak sedang, V =
1/5 mm2 x 1/10 mm = 1/50 mm3
– Faktor utk mendapat jumlah eritrosit
per mL/ mm3 darah:
 V = 200 x n

 1/50 mm3 = 200 x n

 1 mm3 = 10.000 n eritrosit

 Harga rujukan:
– Pria : 4,5 – 6,5 juta/mL
– Wanita : 3,9 – 5,8 juta/mL
6. Hitung retikulosit
Prinsip:
Setelah inti dari eritrosit berinti (normoblas asidofilik) hilang,
maka sisa RNA akan tetap ada di dalam eritrosit.
Sel tsb disebut RETIKULOSIT, utk mendeteksi sel tsb,
eritrosit hrs di-cat ‘hidup-hidup’
Proses tsb disebut pengecatan SUPRAVITAL
berisi
eritrosit
RNA matang

retikulosit
Pronormoblas
n. basofilik
n. polikromatofilik

n = normoblas
Hitung retikulosit

a. Sediaan basah:
 Bahan dan Alat:
– Kaca objek, deck glass
– Larutan BCB 1%
– Darah EDTA
 Cara kerja:
1. Kaca objek: diberi 1 tetes larutan BCB
2. Tambahkan 1 tetes darah EDTA, campurkan dgn BCB
3. Tutup dgn deck glass, campuran akan menyebar dgn
sendirinya
4. Baca di bawah mikroskop, perbesaran lensa objektif 100 x
(dgn emersi), hitung retikulosit dalam 1000 eritrosit
HITUNG RETIKULOSIT (sediaan kering)

teteskan 3 tts
ke tabung

Lar. cat retikulosit


+ Whole campur
yg sudah
disaring blood

Biarkan pd suhu kamar


atau
inkubasi pd 37°C (15 men)

Pd 15 menit terakhir,
Membuat beberapa
campur isi tabung tsb Apusan & keringkan
CARA KERJA HITUNG RETIKULOSIT
retikulosit 1. Pasang apusan I pada mikroskop
2. Amati dg lensa obyektif kecil (10x)
3. Cari daerah yang tipis
4. Amati dg lensa obyektif 100x
(pakai minyak imersi)
5. Cari daerah apusan dg jumlah
eritrosit kira-kira 100-200 sel per
lapangan pandang. (area ideal : 1
lp ≈ 200 sel eritrosit)
6. Retikulosit diidentifikasi dan
dihitung (retikulosit hrs
mengandung min. 2 atau lebih
partikel biru)
7. Hitunglah retikulosit dalam 1000
eritrosit (utk mempermudah
penghitungan, kecilkan lap.
pandang dg membuat potongan
retikulosit kertas yg dilubangi & dipasang pd
lensa)
Penghitungan hasil

 Dihitung jumlah retikulosit dlm 1000 eritrosit, misal:


– didapatkan 20 sel retikulosit per 1000 eritrosit
– Hasil ditulis 2%
 Harga rujukan:
– Retikulosit: 0,5 – 1,5 %
Pemeriksaan Indeks
Eritrosit
 Indeks eritrosit (MCV; MCH; MCHC) dlm
automatic counter dikalkulasi sbb:
hematokrit (%)
MCV = --------------------------- x 10 fl
jumlah eritrosit (x106/l)
Hb (g/dl)
MCH = ------------------------- x 10 pg
jumlah eritrosit (x106/l)
hemoglobin (g/dl)
MCHC = ---------------------- x 100%
hematokrit (%)
MCV Mikro/makrositer

MCH/MCHC hypo/hyperkrom

Anda mungkin juga menyukai