H
Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang
dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau
jalan lahir ke dunia luar, yang di dahului oleh adanya
kontraksi uterus yang intermiten.
Proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
di dalam uterus melalui vagina kedunia luar.
Sarwono, 2005
Partus normal / partus biasa
Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang
kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat /
pertolonganistimewa, serta tidak melukai ibu maupun
bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu
kurang dari 24 jam denga usia kehamilan aterm
Bayi lahir melalui vagina
dengan bantuan tindakan
atau alat seperti versi /
ekstraksi, cunam, vakum,
dekapitasi,embriotomi dan
sebagainya, atau lahir per
abdominam dengan sectio
cesarea.
PERSALINAN PREMATUR
Persalinan yang terjadi pada usia kehanlan
belum mencapai aterm
PERSALINAN POST MATUR /SEROTINUS
Persalinan yang berlangsung setelah usia
kehamilan melebihi 42 minggu atau 2
minggu setelah HPL
Gravida : wanita yang sedang hamil
Para : wanita pernah melahirkan bayi yang
dapat hidup (viable)
In partu : wanita yang sedang berada dalam
proses persalinan
His: Kontraksi uterus
His Persalinan : Kontraksi uterus yang
teratur,intermiten menjalar dari pinggang ke
perut bagian bawah
a. Faktorhormon
Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron
yang terjadi kira – kira 1 – 2
minggu sebelum partus
dimulai,Oksitosin,Prostaglandin
e.Faktor saraf
Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser yang
terletak di belakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi
uterus akan timbul.
f. Induksi partus (induction of labour)
Parus dapat di timbulkan dengan jalan :
1) Gagang laminaria : beberapa laminaria di masukkan dalam
kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser.
2) Amniotomi : pemecahan ketuban.
3) Oksitosin drips : pemberian oksitosin menurut tetesan infuse.
1. Penurunan kadar
progesteron
2. Teori oxytosin
3. Keregangan otot-otot
4. Pengaruh janin
5. Teori Prostaglandin
1. Lightening yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul (PAP) terutama pada primi para.
2. Perut kelihatan lebih besar /melebar, fundus
uteri menurun.
3. Pola kesuria dan sasuk miksi karena kandung
kemih tertekan bagian bawah janin.
4. False labair pain yaitu perasaan sakit diperut
dan pinggang karena adanya kontraksi lemah
dari uterus.
5. Serviks menjadi lembek, mendatar dan
mengeluarkan sekresi lendir,
darah dari vagina (bloedy show). (Praworohardjo,
2000)
1. Kekuatan his bertambah, makin sering
terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
makin pendek sehingga menimbulkan rasa
sakit yang lebih hebat.
2. Keluar lendir dan darah lebih banyak.
3. Kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam serviks mulai
mendatar dan pembukaan lengkap.
( Praworohardjo, 2000)
1.Power
Kontraksi uterus, dinding perut dan daya meneran.
Ibu melakukan
kontraksi involunter dan volunter secara bersamaan
untuk mengeluarkan
janin dan plasenta dari uterus.
2. Passageway
Jalan lahir terdiri panggul ibu, yakni bagian tulang
yang padat, dasar
panggul, vagina, dan introitus ( lubang luar vagina )
janin harus dapat
menyesuaikan diri dengan jalan lahir tersebut.
3. Passanger
Cara penumpang ( passanger ) atau janin bergerak
disepanjang jalan
lahir merupakan akibat interaksi beberapa faktor,
yakni : ukuran kepala
janin, presentasi letak kepala, letak, sikap, dan posisi
janin.
4. Psikologikal respon
Penampilan dan perilaku wanita serta pasangannya
secara keseluruhan
merupakan petunjuk yang berharga tentang jenis
dukungan yang ia akan
perlukan.
5. Posisi ibu
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi
dan fisiologi persalinan.
Posisi tegak memberikan sejumlah
keuntungan. Mengubah posisi membuat rasa
letih hilang, memberi rasa nyaman, dan
memperbaiki sirkulasi ( melzack,dkk,1991).
Posisi tegak meliputi posisi berdiri, berjalan,
duduk, dan jongkok.
1. Kala I/kala Pembukaan
Pada kala II
his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-
kira 2
sampai 3 menit sekali.
Dirasakan tekanan pada otot-otot dasar
panggul, yang secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan.
Wanita merasa pula tekanan pada rectum dan
hendak buang air besar.
perineum mulai menonjol dan menjadi lebar
dengan anus membuka, labia mulai membuka
dan tidak lama kemudian kepala janin tampak
dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul
sudah lebih berelaksasi, kepala tidak masuk lagi
di luar his, dengan his dan kekuatan mengedan
maksimal kepala janin dilahirkan dengan
suboksiput di bawah simfisis dan dahi,muka, dan
dagu melewati perineum. Setelah istirahat
sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan
badan dan anggota bayi.
Pada primi gravida kala II berlangsung rata-rata
1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam.
TANDA KALA II
TANDA TIDAK PASTI
His atau Kontraksi semakin kuat, Frekuensi 4 sp
5 x dalam 10 menit
Ada dorongan mengejan
Perineum menonjol
Vulva dan anus membuka
Keluar air ketuban
TANDA KALA II PASTI
Kepala janin terlihat di vulva
Pembukaan Serviks lengkap
Waktu antara 6 sp 15 menit
Tanda – tanda kala III,talipusat
terlhat di depan vulva
Tanda2 plasenta lepas
Uterus teraba keras/kontraksi
Keluar darah secara tiba2
Talipusat memanjang 2- 3 cm di
depan vulva
CARA MANAJEMENT AKTIF KALA III
• Palpasi uterus apakah masih ada bayi kedua
• Suntik okcitocyn 10 ui pada sepertiga paha luar
secara IM, 2 menit setelah bayi lahir
• Melihat tanda pelepasan plasenta dari tempat
implantasinya, yaitu tali pusat bertambah
panjang dan keluar darah dari tengah /pinggir
jalan lahir secara tiba2
• Tangan kiri melakukan penekanan secara dorso
kranial dan tangan kanan melakukan penegangan
tali pusat terkendali (PTT) searah jalan lahir
• Saat plasenta lahir dan terlihat sebagian besar
pegang plasenta dengan kedua tangan dan
putar searah jarum jam secara hati-hati
• Tangan kiri memeriksa kelengkapan plasenta
dan tangan kanan melakukan masage uterus
agar kontraksi uterus baik tandanya uterus
mengeras
Beberapa hal yang dilakukan pada kala IV:
1) Pengawasan TTV
2) Kontraksi uterus
3) Perdarahan
4) Kandung kemih