Anda di halaman 1dari 18

GLOMERULONEFRITIS

AKUT
Pasca Streptokokus

dr. B. Gebyar Tri Baskoro, Sp.A

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RSD dr. Soebandi Jember
2017
Definisi
Suatu peradangan glomerolus akut yang ditandai
dengan timbulnya hematuria, edama, hipertensi,
dan insufisiensi fungsi ginjal yang disebabkan oleh
infeksi kuman streptokokus β hemolitikus grup A
Epidemiologi
 GNAPS banyak terjadi di negara berkembang
terutama pada golongan ekonomi sosial rendah
 Sering terjadi pada anak usia 6-15 tahun dan jarang
terjadi pada anak usia dibawah 2 tahun.
 Kelompok usia terbanyak terjadi pada anak usia
sekolah terutama usia 6-7 tahun
 Laki-laki lebih sering daripada perempuan dengan
perbandingan 1,34 : 1
 5% dapat mengalami perjalanan penyakit yang
memburuk dengan cepat seperti gagal ginjal akut
Etiologi
Streptokokus β hemolitikus grup A

Streptokokus = bakteri gram positif berbentuk


bulat terlihat berpasangan atau rantai selama masa
pertumbuhannya

Streptokokus β hemolitikus = bakteri dapat


melakukan hemolisis total

Grup A / Streptokokus piogenes= merupakan


bentuk yang paling virulen
Patofisiologis
Penyakit immune-mediated yang berhubungan
dengan infeksi strain nefritogenik.
Berbagai macam kandungan streptokokus atau
produknya bersifat antigenik dan dapat
menyebabkan proses imunopatologis yang
menimbulkan glomerulonefritis.
Infeksi Streptokokus β hemolitikus grup A – antibodi
bereaksi dengan antigen streptokokus (reaksi antigen
– antibodi)
|
Rekasi dipicu oleh aktivasi plasminogen menjadi
plasmin oleh streptokinase dan diikuti oleh aktivasi
komplemen, pengendapan kompleks antigen dalam
glomerulus, dan ikatan antibodi antistreptokokus
dengan molekul protein ginjal (mimicry protein) yang
mirip antigen streptokokus.
|
Antibodi menghancurkan molekul protein tersebut (di
glomerolus) yang menyebabkan glomerulonefritis
Reaksi antigen-antibodi

Aktivitas vasopresor Proliterasi dan kerusakan


meningkat glomerutus

GFR Kerusakan umum kapiler


menurun

Aldosteron meningkat

Retensi na’
Vasospasme

Retensi H2O

ECF
Edema
meningkat
Albuminuria Hematuria
Hipertensi (silinder)
Diagnosis
 Riwayat infeksi :
a. 1-2 minggu pasca faringitis / tonsilitis atau
b. 3-6 minggu pasca pyoderma
 Ditemukan Full Blown Case (hematuria, hipertensi,
edema, dan oliguria)
 Albuminuria
 Ensefalopati Hipertensi, penurunan kesadaran dan
kejang
 Kadang oliguria atau anuria akibat GGA atau gagal
jantung
 Keluhan non spesifik lain
malaise, lethargi, nyeri di daerah abdomen atau flank
area, serta demam
Edema Dependen
Gejala pertama GNAPS yang terlihat,
terjadi pada semua kasus GNAPS.

Edema pertama terjadi di palpebra


dan tungkai.
Jika sudah berat maka bisa menjadi
asites dan edema skrotum/vulva
Hematuria
 Ditemukan pada 30-70% kasus
GNAPS
 Gross atau Mikro, Kencing
berwarna merah tua / mirip
air teh atau “Coca Cola”
 Eritrosit tampak crenated
seperti kismis
 (Kalau kencing merah atau
merah muda, darahnya sering
tidak berasal dari ginjal)

+ Torak (cast, selender) dari


erithrosit
+ Leukosituria: sedikit.
+ Albuminuria
Hipertensi

 Hipertensi terjadi pada 60-70%


kasus GNAPS
 5-20 % bisa terjadi hipertensi
berat yang disertai ensefaopati
hipertensi
 Gejala ensefaopati hipertensi :
Nyeri kepala
Mual/muntah
Kurang sadar / letargi
Gelisah
Kejang-kejang /konvulsi
Koma.
Tanda volume overload /
kelebihan cairan tubuh

Tanda Gagal Jantung (jarang pada GNA)

 Takikardia

 Takipnea

 Edema paru
Pemeriksaan penunjang
 Urinalisis (ada proteinuria hematuria)
 Darah lengkap (LED meninggi)
 Kreatin dan Ureum (meningkat)
 ASTO (meningkat pada 75-80% kasus)
 Komplemen C3 / B1C globulin (menurun pada
hampir semua pasien pada minggu pertama)
Penatalaksanaan (suportif)
 Bedrest
 Diet : kurangi intake garam
 Obat anti hipertensi
Kaptopril (0,3-2 mg/kgbb/hari)
Furosemid (1-3 mg/kgbb/hari)
Atau kombinasi keduanya
 Eradikasi kuman: Penicillin / Amoxicillin 50
mg/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 10
hari
 Alergi penisilin: Eritromisin 30 mg/kg BB/hari
dibagi 3 dosis selama 10 hari
Penatalaksanaan

 Obat kortikosteroid tidak dianjurkan


 Mengurangi hipertensi! (definisi Krisis
Hipertensi: diastole >95% sesuai yang biasa pada
anak seumurnya: 72 - 85)

 Labetalol (Alpha blocker), 0,25 mg/kg IV


sampai total 1,25 atau

 Nefedipine (Calcium channel blocker) SL


(sublingual) 0,25-0,5/kg atau

 Hydralazine 0,15mg/kg IV dikombinasi dengan


Lasix. Awas bradikardi!
Komplikasi
- Ensepalopati Hipertensi
- Gangguan Ginjal Akut
- Edema Paru
- Posterior leukoencephalopathy syndrome
Prognosis
95% sembuh sendiri dan 5% biasanya mempelukan
biopsi untuk membuktikan sejenis glomerulo-nefritis kronis.

Pemantauan terhadap pasien setelah sembuh dilakukan 4-6


minggu dalam 6 bulan pertama
Microhematuria tetap ada selama berapa bulan sampai satu
tahun setelah fase akut.
Protienuria menghilang lebih awal.

Pasien yang masih ada C-3  > 8 minggu, perlu


dievaluasi (Biopsi).
Mungkin ada glomerulo-nephropathi lain yg juga
menyebabkan hipokomplementemia., seperti
 G-N membrano-proliferatif atau
 Lupus Eritematosis,

Anda mungkin juga menyukai