Anda di halaman 1dari 189

Try Out 3

1-50
1. b. Westermark sign
Wanita 60 tahun diketahui mengidap kanker payudara datang dengan
keluhan sesak napas tiba – tiba. Penderita sehari – hari tidur di tempat
tidur. TD 90 /60 RR 32 kali/menit, HR 130 kali per menit. Tidak terdapat
ronkhi maupun wheezing. Pada EKG didapat T inverted di lead III dan q
Patologis di lead III. Gambaran rontgen thorax yang mendukung diagnose
pasien adalah?
a. Reversed comma sign
b. Westermark sign
c. Kerley B sign
d. Peribronchial cuffing sign
e. Tramline sign
Emboli paru
• Emboli paru adalah suatu peristiwa infark jaringan
paru akibattersumbatnya pembuluh darah arteri
pulmonalis oleh peristiwa emboli
Pem. penunjang
• Foto thoraks:
- Westermark sign : hilangnya gambaran vaskuler pada suatu
bagian paru
- Hampton hump : gambaran khas pada infark paru, berwarna
putih opak, berbentuk segitiga dengan dasar padagaris pleura dan
sudut mengarah ke hilus paru
• Analisa gas darah : O2 ↓
• D-dimer : ↑
• CT pulmonary angiography
• Angiografi paru
• EKG :
- Gelombang Q yang sempit diikuti T inverted di lead III,disertai
gelombang S di lead I menandakan perubahan posisi jantung yang
dikarenakan dilatasi atrium dan ventrikel kanan.
- P pulmonalc.
- Right bundle branch block yang baru
- Right ventricular strain dengan T inversi di lead V1 sampai V4
2. b. Sindrom antifosfolipid
Pasien 26 tahun G4P0A3 memiliki riwayat keguguran 3 kali berturut –
turut. Tidak terdapat kejang atau darah tinggi pada kehamilan
sebelumnya. Saat ini tekanan darah pasien 160/110 mmHg, pada urin
terdapat proteinuria. Pasien sering mengalami nyeri sendi. Pada
pemeriksaan ditemukan IgG dan IgM titer tinggi. Kelainan dasar yang
menjadi penyebab dari abortus berulang pada pasien adalah?
a. Myoma uteri besar
b. Sindrom antifosfolipid
c. Sindrom asherman
d. Preeclampsia berat
e. SLE
3. d. Barret esophagus
Laki – laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan rasa panas terutama
setelah makan disertai rasa mual. Penderita membawa hasil patologi
anatomi yang berasal dari distal esophagus. Pada pemeriksaan PA
ditemukan bagian epitel berlapis mengalami metaplasia menjadi epitel
thorax gaster. Inti sel dalam batas normal. Apa diagnosis pada pasien?
a. Dysplasia epitel esophagus
b. Gastritis ulserativa
c. Esofagitis
d. Barret esophagus
e. Carcinoma esophagus
Barret esophagus
• Barrett`s esophagus merupakan suatu perubahan
metaplastik dari epitel esophagus normal menjadi
epitel metaplasia intestinal yang dapat diketahui
dari pemeriksaan endoskopik dan patologi.
• Barrett’s esofagus merupakan komplikasi dari
gastroesophageal reflux yang berlama-lama dan
merupakan faktor resiko untuk adenokarsinoma
esofagus.
Dua kriteria yang dibutuhkan untuk mendiagnosa
suatu Barrett’s esofagus :
1. Bukti endoskopi tentang adanya pelapis epitel
kolumnar di atas gastroesophageal junction
2. Bukti histologi tentang adanya metaplasia
intestinal pada spesimen biopsi. Barrett’s
esofagus diklasifikasikan atas long segment (lebih
3 sentimeter dari gastroesophageal junction)
dan short segment (kurang 3 sentimeter
dari gastroesophageal junction).
4. b. Urea breath test dan stool
antigen test
Laki – laki usia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati yang
diperberat setelah makan yang terasa tembus ke punggung. Tidak ada
muntah hitam dan BAB hitam seperti ter. Tidak ada riwayat penggunaan
obat penahan nyeri sebelumnya. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk
mengetahui etiologi pasien diatas tanpa harus endoskopi adalah?
a. Rapid urease test
b. Urea breath test dan stool antigen test
c. Flueresence in situ hybridization test
d. Rapid urease test dan Urea breath test
e. Urea breath test dan Flueresence in situ hybridization test
5. a. Rebeprazol, amoxicillin, dan
klaritromisin selama 7 hari
Laki – laki usia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati
yang diperberat setelah makan yang terasa tembus ke
punggung. Tidak ada muntah hitam dan BAB hitam seperti ter.
Tidak ada riwayat penggunaan obat penahan nyeri
sebelumnya. Urea breath positif. Terapi apa yang diberikan?
a. Rebeprazol, amoxicillin, dan klaritromisin selama 7 hari
b. Esomeprazol, bismuth, tetrasiklin, metronidazole selama
14 hari
c. Lansoprazole, levofloxacin selama 10 hari
d. Rabeprazole, amoxicillin dan levofloxacin selama 10 hari
e. Esomeprazol, amoxicillin dan rifabutin selama 10 hari
6. d. Burch wartosky
Wanita berusia 35 tahun datang dengan sesak napas dan berdebar- debar.
Penderita tampak gelisah dan tidak focus. Penderita awalnya demam
disertai mata kekuningan. Ada BAB cair sebelumnya. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan benjolan di leher, TD 140 mmHg, RR 28 kali per menit, N
110 x/menit. Mata pasien terlihat menonjol dan saat di tutup terlihat
tremor. Index apa yang digunakan untuk diagnosis penyakit tersebut?
a. Wayne
b. New castle
c. Billewich
d. Burch wartosky
e. Framingham
• Krisis tiroid adalah komplikasi hipertiroid yang
merupakan kondisi hipermetabolik yang
mengancam jiwa dan ditandai dengan keadaan
gawat sebagai akibat meningkatnya gejala dan
tanda hipertiroidisme pada seseorang yang
menderita tirotoksikosis.
• Kecurigaan akan terjadi krisis thyroid apabila
terdapat triad gejala, yaitu menghebatnya tanda
tirotoksikosis, kesadaran menurun dan hipetermi.
Apabila terdapat triad diatas, maka kita dapat
meneruskan dengan skor indeks klinis krisis thyroid
dari burch-wartosky
Indeks Burch wartosky
a. Wayne  hipertiroid
b. New castle  hipertiroid
c. Billewich  hipotiroid
d. Burch wartosky
e. Framingham  cardiovascular
7. a. Rosenbach
Wanita berusia 35 tahun datang dengan sesak napas dan berdebar- debar.
Penderita tampak gelisah dan tidak focus. Penderita awalnya demam
disertai mata kekuningan. Ada BAB cair sebelumnya. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan benjolan di leher, TD 140 mmHg, RR 28 kali per menit, N
110 x/menit. Mata pasien terlihat menonjol dan saat di tutup terlihat
tremor. Temuan fisik pada mata pasien tersebut disebut dengan tanda ?
a. Rosenbach
b. Stellwag
c. Jofferoy
d. Moebius
e. Von graef
Ada beberapa pemeriksaan yang menyokong keberadaan
eksoftalmus, antara lain
• Tanda Stellwag, yaitu mata jarang berkedip
• Tanda von Graefe, yaitu bila melihat ke bawah, palpebra superior
tidak ikut turun sehingga sklera atas tampak seluruhnya.
• Tanda Moebius, yaitu sukar melakukan atau menahan
konvergensi
• Tanda Joffroy, yaitu jika melihat ke atas, dahi tidak berkerut
• Tanda Rosenbach, yaitu tremor pada palpebra bila mata ditutup.
8. b. Lowenstein Jensen
Laki – laki 48 tahun datang dengan batuk darah sebanyak setengah gelas
sebanyak 2 hari sejak 1 hari. Sebelumnya pasien batuk dahak selama 1
bulan. Terdapat penurunan berat badan dan keringat malam yang muncul
saat aktivitas. Pasien sudah berobat sebelumnya yang membuat air seni
berubah warna menjadi merah selama 3 bulan lalu berhenti. Pemeriksaan
kultur yang dilakukan pada pasien dapat menggunakan media?
a. Ziehl nielssen
b. Lowenstein Jensen
c. Mac conkey
d. Sabouroud
e. Thayer martin
Lowenstein Jensen
Lowenstein Jensen adalah media
yang digunakan untuk isolasi dan
budidaya micobakterium dan
sebagai basis untuk selektif,
diferensial dan media diperkaya
untuk Micobacterium tuberculosis
Ziehl nielssen
• Pewarnaan Ziehl Neelsen,
termasuk pewarnaan tahan asam.
Biasanya dipakai untuk mewarnai
golongan Mycobacterium (M.
tuberculosis dan M. leprae) dan
Actinomyces.
• Bakteri tahan asam (BTA) akan
memberikan warna merah,
sedangkan yang tidak tahan asam
akan berwarna biru.
Mac conkey
Beberapa contoh pertumbuhan
koloni pada Mac Conkey Agar[:
• Salmonella dan Shigella : serupa
media
• Escherichia coli: merah
dikelilingin zona keruh
• Enterobacter dan Klebsiella :
merah muda dan mukoid
• Enterococcus dan Staphylococcus
: kecil dan tidak terang tembus
Sabouraud

• Medium ini dipakai untuk


menumbuhkan jamur tapi kuman
tertentu kadang juga bisa tumbuh
pada medium ini sehingga perlu
ditambahkan antibiotik pada
medium ini.
• Biasanya antibiotik yang digunakan
adalah chloramphenicol.
Thayer martin
• Media selektif yang
digunakan untuk
kuman Neisseria
gonorrhoe
9. d. Western blot
Laki – laki 32 tahun datang dengan keluhan muncul bercak –
bercak putih di mulut. Pasien riwayat mencret berulang
disertai penurunan berat badan. Pasien adalah pengguna
narkoba jarum suntik. Pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnose pasien adalah?
a. Immune complex dissociated p24 antigen capture assay
b. CD4
c. HIV RNA viral load
d. Western blot
e. Total limfosit count
HIV/AIDS
Stadium klinis HIV
Stadium Gejala
I Tidak ada gejala, limfadenopati generalisata persisten
BB turum <10%, infeksi saluran napas berulang, herpes zooster, ulkus
II
oral berulang, ruam kulit, dermatitis seboroik, infeksi jamur pada kuku
BB turun>10%, diare kronis >1 bulan, demam menetap, kandidiasis
III oral menetap, oral hairy leukoplakia, TB paru, infeksi bakteri berat,
stomatitis, ginggivitis, anemia, netropenia, trombositopenia
Sindrom wasting HIV (BB turun >10% + diare kronik > 1 bulan +
IV
demam >1 bulan), PCP, TB ekstraparu
Tatalaksana
10. b. Retardasi mental ringan
Seorang anak 12 tahun dibawa ibunya ke dokter praktek
umum karena sudah 3 kali tidak naik kelas. Pasien masih
dapat merawat diri, mengerti perhitungan sederhana
dan memahami perintah sederhana. Apakah gangguan
pada pasien ini?
a. Normal
b. Retardasi mental ringan
c. Retardasi mental sedang
d. Retardasi mental berat
e. Retardasi mental sangat berat
Klasifikasi retardasi mental
Kemampuan Usia Kemampuan Usia
Kemampuan Masa Dewasa
Tingkat Kisaran IQ Prasekolah Sekolah
(21 tahun keatas)
(sejak lahir-5 tahun) (6-20 tahun)
• Bisa mempelajari
• Bisa membangun • Biasanya bisa mencapai
pelajaran kelas 6 pada
kemampuan sosial & kemampuan kerja &
akhir usia belasan
komunikasi bersosialisasi yg cukup, tetapi
Ringan 52-68 tahun
• Koordinasi otot sedikit ketika mengalami stres sosial
• Bisa dibimbing ke arah
terganggu ataupun ekonomi, memerlukan
pergaulan sosial
• Seringkali tidak terdiagnosis bantuan
• Bisa dididik
• Bisa memenuhi kebutuhannya
• Bisa mempelajari sendiri dengan melakukan
beberapa kemampuan pekerjaan yg tidak terlatih atau
• Bisa berbicara & belajar
sosial & pekerjaan semi terlatih dibawah
berkomunikasi
Moderat 36-51 • Bisa belajar bepergian pengawasan
• Kesadaran sosial kurang
sendiri di tempat- • Memerlukan pengawasan &
• Koordinasi otot cukup
tempat yg dikenalnya bimbingan ketika mengalami
dengan baik stres sosial maupun ekonomi yg
ringan
• Bisa mengucapkan beberapa
kata • Bisa berbicara atau
• Bisa memelihara diri sendiri
• Mampu mempelajari belajar
dibawah pengawasan
kemampuan untuk berkomunikasi
Berat 20-35 • Dapat melakukan beberapa
menolong diri sendiri • Bisa mempelajari
kemampuan perlindungan diri
• Tidak memiliki kemampuan kebiasaan hidup sehat
dalam lingkungan yg terkendali
ekspresif atau hanya sedikit yg sederhana
• Koordinasi otot jelek
• Sangat terbelakang • Memiliki beberapa • Memiliki beberapa koordinasi
• Koordinasi ototnya sedikit koordinasi otot otot & berbicara
Sangat berat 19 atau kurang sekali • Kemungkinan tidak • Bisa merawat diri tetapi sangat
• Mungkin memerlukan dapat berjalan atau terbatas
perawatan khusus berbicara • Memerlukan perawatan khusus
11. d. Meningkatkan pengawasan tumbuh
kembang anak dengan acuan KMS
Seorang dokter kepala puskesmas melakukan penelitian
mengenai KEP. Berdasarkan rekam medis menunjukkan
peningkatan kasus anak kurang gizi jenis KEP di sebuah desa.
Dokter di puskesmas ingin menerapkan primary prevention.
Apa program yang dapat dilakukan?
a. Pengembangan faskes bermutu di desa tersebut
b. Melakukan survey penemuan kasus KEP di desa lainnya
c. Memberikan makanan tambahan pada anak dengan KEP
d. Meningkatkan pengawasan tumbuh kembang anak
dengan acuan KMS
e. Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi bagi penderita KEP
119. A. Promosi
kesehatan
LEVEL OF PREVENTION

PRIMARY • Pencegahan SEBELUM timbul penyakit


PREVENTION • Mengurangi insiden dan prevalen
• INTERVENSI: PROMOSI KESEHATAN &
SPECIFIC PROTECTION

SECONDARY • Penyakit SUDAH TERJADI


PREVENTION • NAMUN pasien belum tahu adanya
penyakit
• INTERVENSI: EARLY DIAGNOSIS &
PROMPT TREATMENT

TERTIARY • Penyakit (+) dengan gejala


PREVENTION • TUJUAN:
• Menurunkan progresivitas penyakit
• Mencegah komplikasi
• Meningkatkan kualitas hidup
• INTERVENSI: DISABILITY LIMITATION +
REHABILITATION
12. b. Gas gangrene
Seorang pria berusia 28 tahun datang dibawa keluarganya karena mengalami
demam tinggi sejak 3 hari lalu. Satu minggu sebelumnya penderita mengalami
patah tulang terbuka pada tungkai dan sudah mendapatkan penanganan di RS.
Keluhan disertai rasa nyeri dan bengkak pada daerah tungkai yang patah. Pada PF
didapatkan suhu 39 derajat celcius, tungkai kiri edema, kulit biru kehitaman,
bulbae hemoragis +, krepitasi +. Apa diagnosis kasus diatas?
a. Volkman iskemik
b. Gas gangrene
c. Tetanus
d. Selulitis
e. Deep vein thrombosis
Etiologi : Clostridium perfringens
Jawaban lainnya
a. Volkman iskemik = sindroma kompartemen
b. Gas gangrene
c. Tetanus = akibat C. tetani
d. Selulitis = infeksi kulit akibat Streptococcus dan
Staphylococcus
e. Deep vein thrombosis = gumpalan darah (juga disebut
trombus) yang terbentuk pada vena dalam tubuh
13. b. Clostridium perfringens
Seorang pria berusia 28 tahun datang dibawa keluarganya karena mengalami
demam tinggi sejak 3 hari lalu. Satu minggu sebelumnya penderita mengalami
patah tulang terbuka pada tungkai dan sudah mendapatkan penanganan di RS.
Keluhan disertai rasa nyeri dan bengkak pada daerah tungkai yang patah. Pada PF
didapatkan suhu 39°C, tungkai kiri edema, kulit biru kehitaman, bulbae hemoragis
+, krepitasi +. Apa etiologi kasus diatas?
a. Clostridium botullinum
b. Clostridium perfringens
c. Clostridium welchii
d. Clostridium difficile
e. Clostridium sp
Jawaban lainnya

A. Clostridium botulinum  keracunan makanan


kaleng
B. Clostridium perfringens luka, krepitasi gas
C. Clostridium welchii  pembusukan, perut
kanan bawah warna kehijauan
D. Clostridium difficile  kolitis peudomembran
E. Clostridium sp ??
14. c. O
Seorang wanita berusia 18 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami
kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit, laju respirasi 20 kali/menit.
Berdasarkan pemeriksaan penunjang, ditemukan Hb : 8 gr/dL, anti A (+),
anti B (+), anti Rh (+). Golongan darah yang tepat untuk transfusi adalah?
a. A
b. B
c. O
d. AB
e. Belum dapat ditentukan
Cara menentukan golongan darah
15. b. Derajat 2A
Pasien laki-laki 30 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan kaki kanan
pasien tersiram air panas. Pasien merasa sangat kesakitan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada betis
kanan ditemukan kulit aritema disertai vesikel dan bula mutipel
berdiameter 3-8 cm. Fungsi sensorik masih normal berapakah derajat luka
bakar pasien ?
a. Derajat 1
b. Derajat 2A
c. Derajat 2B
d. Derajat 3
e. Derajat 4
Klasifikasi
Tatalaksana
Rule of nine
16. e. Blumberg sign
Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
saat berjalan. Awalnya nyeri dirasakan di seluruh bagian perut.
Nyeri perut sepreti diremas. Saat dilakukan rectal toucher,
didapatkan nyeri pada arah jam 10-11, pemeriksaan apakah yang
mendukung hasil diatas?
a. Obturator sign
b. Ten horn sign
c. Dunphy sign
d. Murphy sign
e. Blumberg sign
Appendicitis
• Mc Burney’s sign
Nyeri pada penekanan di titik
Mc Burney
• Rebound ternderness
sign/Blumberg sign
Nyeri ketika menekan kuadran
kanan bawah sedalam mungkin
kemudian dilepas secara tiba-
tiba
• Rovsign’s sign
Nyeri pada daerah appendiks
ketika ditekan kuadran kiri
bawah
Tanda lainnya
• Obturator saign/cope sign
Fleksi 90° pada hip joint kemudian dilakukan endorotasi.
Nyeri bila appendiks mengalami inflamasi, membesar, dan
menyentuh m. Obturator
• Psoas sign
Melakukan penekanan secara pasif pada saat hiperekstensi
hip joint. Nyeri bila appendiks mengiritasi m. Iliopsoas
• Dunphy’s sign
Menyuruh pasien batuk
• Ten horn sign
Nyeri yang timbul saat dilakukan traksi lembut pada korda
spermatic kanan
17. e. Barium enema
Seorang anak 3 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan nyeri perut. 2 hari yang lalu
anak dibawa ke puskesmas dengan keluhan diare dan diberi puyer. Namun keluhan
pada hari ini BAB darah dan lendir. Pada pemeriksaan fisik: anak tampak meringis
dan kesakitan, defans muscular (+), teraba massa di perut kiri atas, perut kanan
bawah kosong. Pada masa di perut kanan bawah kosong. Pada RT didapatkan
teraba portio like sign. Apa pemeriksaan penunjang yang tepat sekaligus sebagai
penatalaksanaan?
a. Terapi air (banyak minum)
b. Pemijatan perut
c. Laparotomi
d. Laparoskpi
e. Barium enema
Invaginasi/intususepsi
18. c. Proyeksi
Seorang perempuan dibawa oleh suami nya kerena marah-marah.
Menuduh suami nya selingkuh karena banyak no.telp wanita di
handphonenya. Pasien menuduh suaminya mau menceraikannya. Padahal
menurut suaminya itu tidak benar. Keluhan sudah terjadi selama 5 bulan.
Pemeriksaan fisik: dalam batas normal. Mental mekanisme yang ada pada
pasien adalah?
a. Undoing
b. Introyeksi
c. Proyeksi
d. Displacement
e. Submit
Mekanisme defensif
• Undoing
• Seseorang secara simbolis melakukan kebalikan sesuatu yang telah
dikerjakannya, atau pikiran yang tidak dapat diterima oleh egonya dan
masyarakat. Dia secara simbolis menghapus pikiran, perasaan, atau
keinginan yang tidak dapat diterima egonya atau masyarakat.
• Contoh: seorang suami yang berselingkuh lalu ia memberi bermacam-
macam hadiah kepada istrinya.

• Displacement
• Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan diberikan tujuan
yang lain ke arah ideide, objek-objek, atau orang lain daripada ke
sumber primer emosi. Luapan emosi terhadap seseorang atau objek
dialihkan kepada seseorang atau objek yang lain.
• Contoh : seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul
adiknya atau menendang kucingnya.
19. c. Bila terjadi spot pendarahan,
jangan cemas
Seorang perempuan usia 35 tahun baru melahirkan dan
ingin menggunakan alat kontrasepsi AKDR. Os sudah
memiliki 3 orang anak. TD 120/80 mmHg, Hr 120x/I, RR
22x/i. T 36,8 C. edema pitting(-). Sebagai dokter umum
saran apa yang diberikan?
a. Bila nyeri perut, segera lepas AKDR
b. Bila benang tidak teraba, segera lepas AKDR
c. Bila terjadi spot pendarahan, jangan cemas
d. Bila terjadi spot pendarahan, segera lepas AKDR
e. Jangan terlalu banyak melakukan aktivitas
AKDR
20. d. Tension type headache
Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri di
seluruh bagian kepala seperti diikat dan hilang timbul
terutama ketika pulang kerja. Pada pemeriksaan fisik dan
neurologis dalam batas normal. Apakah diagnosis?
a. Cluster headache
b. Classic migrain
c. Common migraine
d. Tension type headache
e. Sinusitis headache
International Classification of
Headache Disorder
21. d. Bisa aktifitas sehari-hari
seperti biasa
Seorang pria ingin melakukan kontrol untuk penyakitnya. Pada anamnesis
didapatkan pasien sering melamun dan berdiam diri. Pasien mempunyai riwayat
stroke karena penyumbatan, pada pemeriksaan fisik ekstremitas atas dan bawah
lemah, di dapatkan kekuatan ekstremitas atas 2 dan bawah 2. Pasien setiap hari
dibantu dalam kegiatan seperti jalan, mengancingkan baju, dan bila minum juga
sering tersedak. Rehabilitas yang diinginkan adalah?
a. Ekstermitas atas dan bawah normal
b. Bisa berbicara kembali
c. Bisa bekerja kemabli
d. Bisa aktifitas sehari-hari seperti biasa
e. Sembuh dari depresi
Pelayanan Rehabilitasi Medik

• Upaya Promotif
• Penyuluhan, informasi dan edukasi tentang hidup sehat dan
aktivitas yang tepat untuk mencegah kondisi sakit
• Upaya preventif
• Edukasi dan penanganan yang tepat pada kondisi sakit/ penyakit
untuk mencegah dan atau meminimalkan gangguan fungsi atau
risiko kecacatan.
• Upaya kuratif
• Penanganan melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik,
dan upaya rehabilitatif untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit
untuk mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi.
• Upaya rehabilitatif
• Penanganan melalui paduan intervensi medik,
keterapian fisik, keteknisan medik dan upaya
rehabilitatif lainnya melalui pendekatan psiko-
sosio-edukasi-okupasi-vokasional untuk
mengatasi penyakit/kondisi sakit yang bertujuan
mengembalikan dan mempertahankan
kemampuan fungsi, meningkatkan aktivitas dan
peran serta/ partisipasi di masyarakat
Tujuan Rehabilitasi

• Mengatasi keadaan/kondisi sakit melalui paduan


intervensi medic, keterapian fisik, keteknisian medic
dan tenaga lain yang terkait.
• Mencegah komplikasi akibat tirah baring dan atau
dampak penyakitnya yang mungkin membawa
kecacatan.
• Memaksimalkan kemampuan fungsi, meningkatkan
aktifitas dan partisipasi pada difabel.
• Mempertahankan kualitas hidup dan mengupayakan
kehidupan yang berkualitas
22. c. Plexus kiesslbach
Anak laki-laki usia 6 tahun dengan keluhan hidung keluar
lendir bercampur darah sejak 3 hari. Keluhan disertai
demam. Pemeriksaan posterior tidak tampak karena
tertutup darah. Bagian plexus mana yang seringkali
terjadi pendarahan?
a. Plexus etmoidale
b. Plexus spenoidale
c. Plexus kiesslbach
d. Plexus spenoetmoidale
e. Plexus maxilla
23. b. Ankyloglossia
Seorang bayi lahir secara normal, cukup bulan dengan APGAR score 8/10.
Dalam 1 minggu terakhir bayi tidak bisa menetek dari ibunya. Bayi tidak
dapat menjulurkan lidahnya dan mengalami kesulitan dalam menghisap
ASI dari putting ibunya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gambaran
sebagai berikut. Apa penyebab bayi sulit menetek?
a. Makroglossia
b. Ankyloglossia
c. Mikroglossia
d. Lingual hemangioma
e. Tongue twister
Ankyloglossia
24. c. Tractus opticus sinistra
Seorang laki – laki 34 tahun datang dengan keluhan
penglihatan kabur. Dari pemeriksaan didapatkan
pasien tidak bisa melihat ke sisi temporal mata kanan
dan sisi nasal mata kiri. Dimanakah letak
kelainannya?
a. Nervus opticus sinistra
b. Nervus opticur dextra
c. tractus opticus sinistra
d. tractus opticus dextra
e. persilangan chiasma opticum
25. a. Kurang makan lemak
Wanita 30 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan yang menjalar
ke punggung setelah pulang dari resepsi pernikahan temannya. Nyeri
pernah dirasakan 4 bulan yang lalu. Nyeri bertambah berat 30 menit
setelah makan dan hilang beberapa jam kemudian. Pada pemeriksaan
fisik, tanda vital dalam batas normal, Murphy sign (+). Edukasi yang tepat
untuk pasien ini adalah?
a. Kurang makan lemak
b. Kurangi makan serat
c. Perbanyak makan serat
d. Olahraga cukup
e. Diet rendah kalori tinggi protein
26. b. CT scan kepala tanpa
kontras
Laki – laki 25 tahun di diagnosis otitis media supuratif
kronik. Dalam beberapa bulan terakhir terdapat kejang,
demam dan tanda peningkatan tekanan intracranial pada
pasien. Apa pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan
untuk menegakkan diagnosis?
a. Foto polos waters
b. CT scan kepala tanpa kontras
c. Foto polos Schedel
d. CT scan kepala dengan kontras
e. MRI
• 1. Anamnesa dari pasien keluarga atau pembawa
pasien.
• 2. Pemeriksaan fisik :
• Keadaan umum, kesadaran (Glasgow Coma Scale/
kwantitas/ kwalitas), tanda vital, status generalis, status
neurologist.
• 3. Alat Bantu scoring (skala) :
• Siriraj Stroke Score ( SSS ), Algoritme Stroke Gajah Mada (
ASGM ).
• 4. Pemeriksaan penunjang :
• Pungsi lumbal (bila neuroimejing tidak tersedia).
Neuroimejing : CT Scan, MRI, MRA, Angiografi, DSA.
• • Anamnesis:
• Defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba, saat
aktifitas/ istirahat, kesadaran baik/ terganggu, nyeri
kepala/ tidak, muntah/ tidak, riwayat hipertensi (faktor
risiko strok lainnya), lamanya (onset), serangan
pertama/ulang.
• • Pemeriksaan Fisik (Neurologis dan Umum) :
• Ada defisit neurologis, hipertensi/ hipotensi/
normotensi.
Penunjang
• Tergantung gejala dan tanda, usia, kondisi pre dan
paska stroke, resiko pemeriksaan, biaya, kenyamanan
pemeriksaan penunjang.
• Tujuan : Membantu menentukan diagnosa, diagnosa
banding, faktor risiko, komplikasi, prognosa dan
pengobatan.
• Dilakukan pemeriksaan Darah Perifer Lengkap (DPL),
Gula Darah Sewaktu (GDS), Fungsi Ginjal (Ureum,
Kreatinin dan Asam Urat), Fungsi Hati (SGOT dan
SGPT), Protein darah (Albumin, Globulin), Hemostasis,
Profil Lipid (Kolesterol, Trigliserida, HDL, LDL),
Homosistein, Analisa Gas Darah dan Elektrolit. Jika
perlu pemeriksaan cairan serebrospinal.
• • Pemeriksaan Rontgen dada untuk melihat ada
tidaknya infeksi maupun kelainan jantung
• • Brain CT-Scan tanpa kontras (Golden Standard)
• • MRI kepala
27. a. Parasintesis
Seorang pria berusia 25 tahun dirujuk ke dokter spesialis THT
dengan nyeri telinga kanan sejak 4 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan pada aurikula dekstra dengan otoskop
didapatkan cone of light menghilang. Membrane timpani
masih intak. Tindakan apa yang perlu dikerjakan pada pasien
ini?
a. Parasintesis
b. Kuldosintesis
c. Timpanoplasti
d. Miringoplasti
e. Torakosentesis
Otoskopi pada OMA
MT Normal MT hiperemis & bulging
STADIUM OTITIS MEDIA AKUT TATALAKSANA

OKLUSI: Retraksi membran timpani Tetes hidung (efedrin hcl 0.5%)

HIPEREMIS: membran timpani Antibiotik + tetes hidung +


hiperemis + edema analgetik
SUPURASI: BULGING + SANGAT Antibiotik + miringotomi
NYERI
PERFORASI: membran timpani Antibiotik + cuci dengan H2O2 3%
RUPTUR, pasien merasa ‘sembuh’ (3-5 hari)
karena nyeri berkurang
RESOLUSI: membran timpani
menutup. Resolusi gagal jadi otitis
media supuratif kronik (OMSK) > 6 antibiotik
minggu
28. e. Serotonin
Wanita 40 tahun bolak balik untuk cuci tangan bisa
sampai 40 kali sehari. Pasien juga sering menyikat lantai
dan dinding rumah berulang – ulang walau sudah bersih.
Neurotransmitter yang terganggu pada kasus diatas
adalah?
a. Dopamine
b. Asetilkolin
c. GABA
d. Glutamate
e. Serotonin
29. e. Virus influenza H5N1
Seorang pasien laki – laki usia 40 tahun datang ke praktek
dokter dengan keluhan batuk, mengeluarkan ingus, sakit
tenggorokan disertai demam tinggi. Pasien adalah seorang
peternak ayam. Dalam 1 bulan terakhir ayam – ayamnya
banyak yang mati mendadak. Apakah penyebab yang paling
mungkin?
a. H. influenza
b. Virus Influenza H1N1
c. Streptococcus B haemoliticus
d. Staphyllococcus aureus
e. Virus Influenza H5N1
Avian Influenza

• CASE DEFINITION
Confirmed Case: Highly pathogenic avian influenza A
(H5N1) virus infection in a patient that is confirmed
by CDC’s Influenza Laboratory.
Probable Case: Illness compatible with influenza in a
patient meeting the exposure criteria below and for
whom laboratory diagnostic testing is positive for
influenza A, negative for H1, negative for H1pdm09,
and negative for H3 by real-time reverse
transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) and
therefore unable to be subtyped.
Case Under Investigation: Illness compatible with influenza in a patient meeting any of the
exposure criteria below and for whom confirmatory laboratory test results are not known or
pending.
Exposure Criteria
• Patients with recent travel (within <10 days of illness onset) to areas where human cases of
highly pathogenic avian influenza A (H5N1) virus infection have become infected or to areas where
highly pathogenic avian influenza A (H5N1) viruses are known to be circulating in animals.
OR
• Patients who have had recent close contact (within <10 days of illness onset) with confirmed or
suspected3 cases of human infection with avian influenza A (H5N1) virus. Close contact may be
regarded as coming within about 6 feet (2 meters) of a confirmed or suspected case while the case
was ill (beginning 1 day prior to illness onset and continuing until resolution of illness).
OR
• Unprotected exposure to live highly pathogenic avian influenza A (H5N1) virus in a laboratory.
30. e. Cek MDR TB
Pasien laki – laki 56 tahun mengeluh batuk berdahak
lebih dari tiga minggu. Sebelumnya ada riwayat TB paru
dan telah mengkonsumsi OAT selama 6 bulan. Saat ini
hasil pemeriksaan sputum BTA +/-/-. Hasil pemeriksaan
rontgen + TB paru. Tatalaksana pada pasien ini adalah?
a. Terapi OAT kategori 2
b. Terapi OAT kategori 1
c. Sisipan terapi kategori 2
d. Tes tuberculin
e. Cek MDR TB
Pengobatan dengan kategori 1
Pemeriksaan BTA akhir fase BTA Negatif Segera mulai tahap lanjut,
intensif (2 bulan) ulangi BTA bulan ke-5 dan
akhir pengobatan.
BTA Positif Mulai tahap lanjut, TANPA
SISIPAN,periksa ulang satu
bulan kemudian-
pertimbangkan uji
resistensi.
Bulan ke-5 atau lebih BTA Negatif Lanjutkan pengobatan
(selesai pada bulan ke-6) samapai selesai, periksa
BTA di akhir pengobatan
(bulan ke-6)
BTA Positif Gagal- Jika ada fasilitas
lakukan uji resistensi, jika
tidak ada lanjutkan ke
pengobatan kategori 2
(terduga MDR).
Pengobatan dengan kategori 2
Pemeriksaan BTA akhir fase BTA Negatif Segera mulai tahap lanjut,
intensif (3 bulan) ulangi BTA bulan ke-5 dan
akhir pengobatan.
BTA Positif Terduga MDR
uji resistensi, jika tidak ada
lanjutkan OAT ke tahap
lanjutan, TANPA
SISIPAN,periksa ulang BTA.
Bulan ke-5 atau lebih BTA Negatif Lanjutkan pengobatan
(selesai pada bulan ke-8) sampai selesai, periksa BTA
di akhir pengobatan (bulan
ke-8)
BTA Positif Terduga MDR
Gagal terapi – rujuk ke
pusat TB MDR.
31. c. Loratadin
Seorang mahasiswi berusia 21 tahun datang ke dokter dengan keluhan
gatal – gatal di bagian muka dan leher beberapa saat setelah makan
makanan laut. Pada pemeriksaan ditemukan bercak merah dan oedem
local pada muka dan leher, kelopak mata sedikit bengkak. Pasien akan
menghadapi ujian esok harinya. Terapi apa yang sebaiknya diberikan?
a. CTM
b. Difenhidramin
c. Loratadin
d. Siklizin
e. Dimenhidrat
Klasifikasi antihistamin
1. Antihistamin H1
- AH1 klasik/sedatif (generasi I)
- AH1 non sedatif (AH-1 generasi II dan III)

2. Antihistamin H2
Antihistamin H1

AH 1 Generasi I AH 1 generasi II AH 1 generasi III


• Alkilamin • Akrivastin • Levosetirisin
• Etanolamin • Astemisol • Desloratadin
• Etilendiamin • Setirisin • Feksofenadi
• Fenotiazin • Loratadin n
• Piperidin • Mizolastin
• Piperazin • Terfenadin
• Ebastin
Antihistamin H2
• Cimetidine
• Ranitidine
• Famotidine
• Nizatidine
32. c. New ballard
Perempuan usia 28 tahun melahirkan bayi di puskesmas secara per
vaginam. Lahir bayi laki – laki dengan berat lahir 2100 gr, panjang badan
40 cm, APGAR score 1 menit = 7 dan 5 menit = 9. Ibu tidak ingat haid
terakhir dan tidak pernah ANC ke fasilitas kesehatan. Cara menentukan
usia gestasi pada bayi lahir adalah melalui pemeriksaan?
a. Dubowitz
b. Bruzelton
c. New ballard
d. Downe
e. APGAR
33. b. Fenitoin
Seorang wanita berusia 20 tahun telah mengkonsumsi obat epilepsy sejak 3 tahun
yang lalu. Kini pasien tersebut mengeluh lemah, letih,lesu, dan telinganya sering
berdenging. Dari pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan konjuntiva pucat dan lidah yang merah seperti
daging. Pemeriksaan penunjang menunjukkan Hb: 9 gr/dL, MCV: 113 fl, MCH: 26
pg. Obat epilepsy yang mungkin dikonsumsi pasien tersebut adalah…
a. Karbamazepine
b. Fenitoin
c. Asam valproate
d. Fenobarbital
e. Klonazepam
34. d. Kekuningan, jumlah sel 500
MN 65 persen, nonne pandy(+)
Seorang wanita mengeluh sakit kepala hebat sejak 3 hari yang lalu. Pasien
juga mengeluh batuk selama lebih dari 2 bulan, sering demam hilang
timbul, keringat dingin, dan penurunan berat badan. Tanda vital masih
dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kaku kuduk. Hasil
cairan serebrospinal yang mungkin ditemukan adalah…
a. Tidak berwarna, jumlah sel 5 MN 70 persen, none pandy (-)
b. Tidak berwarna, jumlah sel 125 MN 65 persen, nonne pandy (-)
c. Kekuningan, jumlah sel 125 MN 65 persen, nonne pandy (-)
d. Kekuningan, jumlah sel 500 MN 65 persen, nonne pandy(+)
e. Abu-abu, jumlah sel 900 MN 25 persen, nonne pandy(+)
Diagnosis banding infeksi SSP
Cairan serebrospinal pada infeksi SSP

None Pandy - - + - -
35. a. Gullain Bairre Syndrome
Seorang pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 jam sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan ini diawali dengan rasa kesemutan di kedua ekstremitas 3
hari yang lalu kemudian diikuti kelemahan pada kedua ekstremitas. Kelemahan
dimulai dari tungkai bawah hingga akhirnya mencapai ekstremitas atas. Pasien
memiliki riwayat diare 2 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
kelemahan pada keempat ekstremitas dan penurunan reflex.diagnosis yang paling
mungkin dari pasien ini adalah…
a. Gullain Bairre Syndrome
b. Poliomyelitis
c. Miastenia gravis
d. Duchene muscular dystrophy
e. Neuropati
Guillain Barre Syndrome
• Demielinasi akut mengenai : nervus perifer, nervus
kranial
• Sering didahului oleh infeksi virus, bakteri, atau
vaksinasi – Campilobacter jejuni tersering –
Mycoplasma dan Herpes family
• Bisa menyerang bayi hingga orang dewasa
Manifestasi
• Mulai dari beberapa hari hingga 1-2 minggu
• Kelemahan symmetrical ascending
• Nyeri juga bisa dirasakan
• Diaforesis episodik
• Arefleksia
• Bisa diertai disfungsi autonom (sinus takukardi)
• Paresis NVII bilateral
Evaluasi dan tatalaksana
• Pungsi Lumbal Tatalaksana
– Ditemukan disosiasi • Plasmaforesis 200-500
Albumin ml/KgBB dalam 4-6 kali
• EMG • Baik bila dberikan dalam 2
minggu pertama onset
– Penurunan • IVIG 0,4 g/kgBB/hari
konduktivitas selama 5 hari
– Penurunan amplitudo • Efektivitas sama dengan
plasmaoresis
• MRI
36. a. Irritable bowel syndrome
Seorang wanita, 45 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 bulan yang
lalu. Frekuensi BAB 2-3 kali/hari, dan keluhan berkurang setelah BAB, serta hilang
timbul. Tidak terdapat penurunan berat badan. Uji darah samar (-), kolonoskopi
dan endoskopi dengan biopsy menunjukkan hasil normal, serta kultur tinja (-).
Pasien bekerja sebagai bagian keuangan pada sebuah perusahaan. Apa
kemungkinan diagnosa penyakit tersebut…
a. Irritable bowel syndrome
b. Inflammatory bowel disease
c. Ulkus duodenum
d. Ulkus gaster
e. Duodenitis
Irritable bowel syndrome
• Kriteria ROME III, minimal terdapat dua dari gejala
dibawah ini selama sekurang-kurangnya 3 bulan:
• Nyeri perut membaik setelah defekasi
• Onset berhubungan dengan frekuensi defekasi
• Onset berhubungan dengan konsistensi feses
• Perubahan frekuensi defekasi
• Perubahan bentuk feses
• Perut terasa kembung dan distensi
37. Endocarditis infektif
Seorang wanita, berusia 25 tahun, datang ke UGD dengan keluhan
badan panas dan sesaj sejak 3 hari yang lalu. Seminggu sebelumnya
pasien mempunyai riwayat abses pada sekitar gigi sehingga harus
melakukan pencabutan gigi tanpa pemberian antibiotic
sebelumnya. Pasien juga mempunyai gangguan pada septum
ventrikel belum di koreksi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi : 96 kali/menit, respirasi: 28
kali/menit, tax : 38,9 derajad C, dan murmur jelas pada daerah
apeks. Diagnosis yang paling mungkin adalah…
a. Miokarditis
b. Demam rematik
c. Septikemia
d. Endocarditis infektif
e. Pericarditis akut
Endokarditis infektif
• Infeksi pada endokardial jantung
• Infeksi  katup jantung, namun dapat juga terjadi pada lokasi
defek septal, atau korda tendinea atau endokardium mural

Faktor risiko tersering:


• Riwayat cabut gigi  katup mitral
• Riwayat penggunaan jarum suntik katup trikuspid

Etiologi tersering:
• Pada riwayat cabut gigi dan subakut  Streptokokus viridans
• Pada riwayat penggunaan jarum suntik  Staphylococcus aureus
Etiologi Endokarditis Infektif
• Native valve endocarditis, yi:
• Penyakit jantung reumatik (30%)
• Penyakit jantung kongenital (15%), mencakup PDA, VSD, ToF
• Prolaps katup mitral (20%)
• Penyakit jantung degenerative (jarang), terkait kalsifikasi,
sindroma Marfan, atau sifilis
• Prosthetic valve endocarditis  riwayat pemasangan katup
prostetik pada kasus-kasus penyakit katup jantung
• IVDU infective endocarditis  S.aureus dari kulit ikut masuk ke
dalam aliran darah
• Nosocomial infective endocarditis  didapat dari RS
38. d. Captopril
Seorang perempuan berumur 50 tahun, dengan riwayat
DM tipe 2 datang ke PKM. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 150/90 mmHg. Terapi hipertensi yang
dipilih untuk pasien tersebut adalah…
a. Hidroklorotiazid
b. Bisoprolol + hidroklorotiazid
c. Bisoprolol
d. Captopril
e. Amlodipine
• Penegakan diagnosis hipertensi: 2 pengukuran pada
2 kunjungan yang berbeda
• Berdasarkan JNC VII
JNC VIII
39. d. Etambutol
Seorang perempuan, usia 20 tahun, selama 2 bulan
ini sedang mendapat terapi OAT,3 hari terakhir
pasien mengeluh penglihatan terganggu dan sering
salah dalam membedakan warna benda. OAT yang
dapat menimbulkan efek samping tersebut adalah…
a. Isoniazid
b. Rifampisin
c. Pirazinamid
d. Etambutol
e. Streptomisin
Efek samping obat TB
Obat Efek samping
Rifampisin • Menurunkan efektifitas KB hormonal
• Menstruasi irreguler
• Urin berwarna merah
• Purpura dan renjatan
• Defisiensi asam folat
• Strong enzyme inducer
• Hepatotoksik
Isoniazid • Neruopati perifer
• Anemia
Pirazinamid • Paling hepatotoksik
• Meningkatkan kadar asam urat
• Nyeri sendi
Ethambutol • Gangguan penglihatan
• Neuritis optik
• Buta warna pada anak
Strepromisin • Ototoksik
• Embriotoksik (kontraindikasi pada
ibu hamil)
• Nefrotoksik
40. d. Pemberian lasix
Seorang anak, 3 tahun, dibawa oleh ibunya ke dokter karena berat
badan nya tidak naik-naik sejak 1,5 tahun yang lalu. Pasien tampak
lebih kecil di bandingkan dengan teman-temannya. Ibu pasien
sudah mencoba memerikan variasi makanan, namun pasien tidak
mampu memakannya, terkadang dimuntahkan. Kaki pasien tampak
oedem meskipun badan pasien tampak semakin kecil. Pasien diasuh
oleh neneknya karena orang tua pasien bekerja di pabrik tekstil.
Keadaan umum pasien lemah, nadi 80x/menit, RR 30x/menit, suhu
36 derajad C, GDS 40mg/dL. Apakah yang dilakukan untuk
mengatasi edem pada pasien tersebut?
a. Pemberian cairan tinggi Na
b. Pemberian cairan rendah Na
c. Pemberian prednison
d. Pemberian lasix
e. Pemberian cairan infus RL
Loop diuretik
• Tipe loop biasa digunakan untuk kondisi gagal
jantung.
• Contoh : torsemid, furosemid, bumetanid, dan
asam ethacrynic.
Tiazid
• Merupakan obat diuretik yang paling sering
diresepkan. Biasanya digunakan untuk mengobati
tekanan darah tinggi. Obat ini tidak hanya
menurunkan cairan pada tubuh tapi juga
merilekskan pembuluh darah.
• Contoh : klorotiazide, chlorthalidone,
hidroklorotizida, metolazone, indapamida.
Potassium-sparing Diuretik
(Hemat Kalium)
• Diuretik jenis ini akan mengurangi cairan dalam
tubuh tanpa mengurangi kadar potassium.
Sementara tipe lainnya akan menyebabkan
kehilangan potassium yang dapat menyebabkan
masalah artimia. Diuretik ini biasa diresepkan untuk
pasien dengan risiko kadar potassium rendah. Tipe
potassium-sparing ini tidak dapat mengurangi
tekanan darah seperti jenis lainnya. Oleh karena itu
jenis obat ini biasanya dikombinasikan dengan obat
penurun tekanan darah lainnya.
• Contoh : amilorid, spironolakton, triamteren dan
eplerenon
41. D . Foto schuller
Seorang wanita 20 tahun datang dengan keluhan bengkak di belakang
telinga kanan. Pasien mengaku dua tahun yang lalu, telinga kanan pernah
mengeluarkan cairan berwarna kuning kental berbau dan pendengaran
menjadi berkurang. Pada pemeriksaaan di dapatkan pembengkakan di
belakang telinga kanan sehingga mendorong daun telinga ke depan,
hiperemis (+). Pemeriksaan penunjang apa yang di butuhkan?
a. Foto spot nasal
b. Foto Caldwell
c. Foto Waters
d. Foto Schuller
e. Foto panoramic
OMSK
Radiologik Mastoid

• Law’s view (15º lateral


oblique)
• Schuller’s or Rugnstrom
view (30º lateral oblique)
• Stenver’s view (Axio-
anterior oblique posterior)
• Towne’s view (30º Fronto-
occipital axial)
• Transorbital view
(Anteroposterior or
Posteroanterior)
• Submentovertical view
(Full axial)
42. c. Demensia vaskular
Pria usia 62 tahun di bawa ke puskesmas dengan keluhan sering marah –
marah tanpa sebab, mudah tersinggung, dan sering lupa. Selain itu
keluarga juga mengeluhkan pasien sering buang air besar dan kencing
sembarangan sejak 2 bulan yang lalu. Pasien memeiliki riwayat terserang
stroke sebanyak 3 kali. Apakah diagnosis dari pasien tersebut?
a. Deliirium akibat serangan stroke- nya
b. Demensia alzheimer
c. Demensia vaskular
d. Demensia luetika
e. Aging proses biasa
43. b. TIA
Wanita umur 70 tahun datang dengan keluhan
penglihatan buram, bicara pelo selama kurang dari 10
menit. Sebelumnya pasien juga pernah mengalami
kejadian serupa dalam waktu 3 bulan sebanyak 2x.
Riwayat HT+.Diagnosis pasien ini adalah?
a. Stroke hemoragic
b. TIA
c. RIND
d. Stroke in evolution
e. Stroke non hemoragic
Stroke iskemik
• Defisit neurologis akut, biasanya kesadaran tidak
menurun kecuali lesi sangat luas
• Terdapat 2 jenis stroke iskemik
– Emboli: gejala mendadak, biasanya terdapat
riwayat gangguan irama (atrial fibrilasi)
– Trombus: gejala gradual
• Lesi khas UMN (hiper-refleksia, refleks patologis)
• Pemeriksaan dengan CT scan didapatkan lesi
hipodens
Bedakan dengan
• TIA (Transient Ischemic Attack), yaitu gejala
menghilang dalam 24 jam setelah onset
• RIND (Reversible Ischemic Neurological Deficit),
yaitu gejala menghilang dalam 72 jam
• Tatalaksana sesuai onset
– Masih 3-4.5 jam pertama dapat diberikan
trombolitik (rt-PA)
– Onset setelah itu diberikan anti agrerasi platelet,
yaitu aspirin atau klopidogrel
Stroke hemoragik
• Penurunan kesadaran, defisit neurologis dan
peningkatan TIK
• Lesi khas UMN, biasanya disertai hipertensi krisis
• Pemeriksaan dengan CT scan didapatkan lesi
hiperdens
• Tatalaksana
– Suportif: manitol, antihipertensi
– Bedah
44. b. Tes laseque
Laki – laki 60 tahun datang dengan keluhan nyeri
punggung bawah yang menjalar ke paha kanan, kaki
dan jari – jari kanan. Keluhan nyeri bertambah berat
saat duduk dan mengangkat beban berat.
Pemeriksaan apa yang dibutuhkan ?
a. Tes kernig
b. Tes laseque
c. Tes romberg
d. Tes valsava
e. Tes lhermitte
HNP
• Penyakit akibat degenrasi diskus intervertebra
nucleus pulposus protrusi dan menekan
saraf ischiadicus (skiatika)
• Gejala bervariasi tergantung derajat herniasi :
paling sering L4-S1
• Nyeri menjalar dari punggung belakang hingga
kaki atau ankle + numbness
• Faktor Risiko
• Gerak berulang, angkat berat
PENUNJANG
• Pemeriksaan
• Straight leg test (laseque), bragard sicard, patrick,
contra patrick.
• Pemeriksaan neurologis
• Imaging: MRI merupakan baku emas
• Pemeriksaan radiografi sederhana dapat dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan fraktur, misalnya
TES
PATRICK
Pilihan medikamentosa
• NSAID oral pilihan awal
• Muscle relaxants: eperisone
• Oral steroids
• Opioids (narcotics)
• Steroid injeksi epidural
45. b. Batang otak
Seorang pasien datang dengan kelemahan tiba – tiba
pada ekstremitas kanan. Mulut pasien mencong ke
kanan, dahi kiri pasien tidak berkerut, mata kiri
pasien menutup. Letak lesi terdapat pada …
a. Kapsula interna
b. Batang otak
c. Medulla spinalis
d. Korteks serebri
e. Thalamus
Gangguan pada traktus kortikobulbar
Korteks Serebri (Tumor, infark, hematom)
• Kerusakan pada seluruh korteks piramidalis sesisi menimbulkan kelumpuhan UMN pada
belahan tubuh sisi kontralateral (hemiparalisis atau hemiplegi), sindrom sensorik Dejerine
atau afasia.
• Pada hemiparesis karena lesi kortikal sesisi, otot-otot wajah diatas fisura palpebrae masih
dapat digerakkan secara wajar, lidah menunjukkan kelumpuhan pada sisi kontralateral,
kesukaran menelan (karena kelumpuhan sesisi pada otot-otot yang dipersarafi oleh N.X
dan N.IX).
• Jika terdapat tumor di sekitar falks serebri maka akan menekan kedua sisi korteks
piramidalis sehingga kedua daerah somatotopik kedua tungkai dapat mengalami gangguan
sehingga terjadi kelumpuhan UMN pada kedua tungkai (paraplegia).
• Bila lesinya kecil maka dapat timbul suatu monoplegia di sisi kontralateral (atau mis:
paralysis pada kaki kanan dan paresis pada lengan kanan)
• Iritasi pada korteks serebri dapat menimbulkan suatu bangkitan kejang tonik-klonik.
• Gejala lain : Hipestesia (gyrus presentralis) dan gangguan berbahasa (temporal), deviasi
konjugae (area 8), hipertonia, forced crying atau forced laughing (korteks motorik primer)
Kapsula Interna
• Gejala : Kelumpuhan otot kontralateral.
• Karena berdekatan dengan sistem ekstrapiramidalis maka dapat
terjadi hipertonia (spastisitas) dan dapat terjadi hemiplegi spastis
kontralateral. Hemiplegi akibat lesi kapsular (nucleus kaudatus
dan putamen) juga memperlihatkan tanda-tanda kelumpuhan
UMN yang dapat disertai oleh rigiditas, atetosa, distonia dan
tremor. Jika mengenai radiatio optik maka akan terjadi
hemianopia. Lidah juga ikut terkena hemiparesis sehingga
artikulasi kata-kata terganggu (disartria)
• Bila lesinya kecil (misalnya infark lakunar) dapat timbul pure
motor hemiplegia. Bila lesinya cukup besar maka dapat timbul
hemiplegi dan hemianestesia. Pada lesi yang luas dapat dijumpai
trias kapsula interna yaitu hemiplegia, hemianestesia, dan
hemianopia.
Batang Otak (Hemiplegic Alternans Syndrome,
Sindrom Batang Otak)
46. e. Terlalu banyak makan
protein
Seorang laki-laki usia 28 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan
badan terasa lemas dna kelemahan kedua tungkai sejak tadi pagi.
Tungkai atas terasa lebih berat daripada tungkai bawah. Menurut
pasien kedua tangan juga terasa berat apabila diangkat ke atas.
Tidak ada tebal-tebal dan kesemutan serta kelemahan saraf kranial,
BAB dan BAK normal. Riwayat keluhan yang sama positif.
Pemeriksaan fisik refleks fisiologis normal dan refleks patologis
negatif. Pemeriksaan elektrolit Na 134 mEq/L, K 1,9 mEq/L, Cl 101
mE/L. Pernyataan manakah yang bukan faktor resiko terjadinya
penyakit di atas?
a. Hipertiroid
b. Latihan fisik yang berlebihan
c. Stress emosional
d. DM dengan terapi insulin
e. Terlalu banyak makan protein
Protein
• Kelebihan protein dapat mengganggu metabolisme protein
yang berada di hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya,
karena bertugas membuang hasil metabolisme protein yang
tidak terpakai.
• Kadar protein terlalu tinggi bisa membuat kalsium keluar
dari tubuh.
• Ini bisa jadi penyebab osteoporosis. Karena protein
merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan
protein akan meningkatkan kadar keasaman tubuh,
khususnya keasaman darah dan jaringan. Kondisi ini disebut
asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit
mag, sembelit, merupakan gejala awal asidosis.
• Meningkatkan Kolesterol
47. b. Difteria
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh orang tuanya ke
Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
disertai nyeri menelan sehingga mengakibatkan pasien tidak mau
makan dan minum dan suaranya serak. Pasien terkadang batuk
kering tanpa pilek dan tidurnya mengorok disertai nafas yang bau.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemah dengan
temperature 38,8°C, terdapat pembesaran tonsil yang disertai
adanya pseudomembran berwarna putih ke abu-abuan. Apakah
diagnose yang paling mungkin?
a. Faringitis
b. Difteria
c. Sindroma Croup
d. Angina Plaut Vincent
e. Tonsillitis membranosa akut
Difteri
48. b. Beneficence
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke unit gawat darurat RS
diantar oleh istrinya dengan keluhan nyeri pinggang kiri atas. Nyeri
dirasakan hilang timbul dan menjalar sampai pinggang bagian
bawah. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan: tekanan darah :
110/70 mmHg, frekuensi napas: 16 x/menit, denyut nadi: 80x/
menit, temperature: 36,7 derajad C. pada pemeriksaan fisik
didapatkan nyeri ketok costovetebrae (+). Dokter unit gawat darurat
RS memberikan obat analgesic morfin dosis tinggi supaya nyeri yang
dirasakan pasien cepat hilang dan dianggap dokter yang pintar.
Apakah prinsip bioetik yang dilanggar oleh dokter tersebut?
a. Autonomy
b. Beneficence
c. Non-maleficence
d. Justice
e. Integrity
Kaidah Dasar Bioetik
by Beauchamp and Childress

Beneficence

• Dokter mengupayakan yang ‘terbaik’ untuk pasien.


• Sering dalam kondisi dokter memiliki banyak waktu dan
banyak piliHan untuk memilih yang terbaik.
• Contoh: memberikan obat generik

Non-maleficence

• First do no Harm.
• Sering dalam keadaan cito.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
Autonomi

• Dokter mengHormati Hak/ keputusan pasien (yang


kompeten).
• Contoh: menjaga rahasia medis pasien.

Justice

• Dokter memegang prinsip sama rata.


• Menghormati hak masyarakat/ kepentingan bersama.
• Prinsip keadilan.
• Contoh: dokter memberikan pelayanan medis yang
sama dengan pasien yang berbeda suku maupun
agama.
49. e. Coombs test direk dan
indirek
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa ibunya ke UDG RS
dengan keluhan pucat. Keluhan disertai nafsu makan berkurang dan
badan semakin lemah sejak 1 bulan yang lalu. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan conjunctiva anemis, limpa teraba
pada Schuffner I, hepar teraba 1 cm dibawah arcus costa kanan,
frekuensi nadi 120x/ menit, hasil pemeriksaan laboratorium darah
Hb 5 g persen. direncakan pemberian transfuse darah, tetapi
crossmatch selalu gagal, tidak ada donor darah yang cocok. Apakah
pemeriksaan penunjang yang sebaiknya dilakukan agar bias
dilakukan transfuse darah?
a. Elektroforesis Hb
b. Retikulosit
c. Ferritin
d. Aspirasi sumsum tulang
e. Coombs test direk dan indirek
Coomb’st test
• Pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi
adanya antibody pada permukaan eritrosit dan
anti-ab eritrosit dalam serum
• Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan
pembentukan antibodi antara lain :
• 1. Reaksi transfuse
• 2. Sensitisasi Rh
• 3. Anemia hemolitik autoimun
Jenis tes antibodi
Direct Coombs’ test (langsung) :
• Pemeriksaan dilakukan pada sel darah merah, juga dapat
dilakukan pada bayi yang baru lahir dengan darah Rh+ yang
ibunya memiliki Rh-. Hasil pengujianakan menunjukkan
apakah darah ibu telah membuat antibodi dan apakah
antibodi tersebut telah pindah kepada bayi melalui plasenta.

Indirect Coombs’ test (tidak langsung) :


• Pemeriksaan dilakukan pada serum darah, umumnya
dilakukan sebelum transfusi darah dan dapat juga untuk
menentukan titer antibodi Rh+ pada darah seorang wanita
Rh-.
50. e. berikan OAT selama 6 bulan
Seorang laki-laki berusia 42 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
batuk-batuk yang sudah dirasakan sejak 15 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluh sering berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan, berat
badannya sudah menurun 3 kg. pasien pernah membeli obat batuk di
apotek akan tetapi tidak sembuh. Hasil pemeriksaan dahak SPS : -/+/-.
Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat untuk kasus tersebut?
a. Ulangi periksa dahak SPS
b. Berikan antibiotic spectrum luas
c. Lakukan pemeriksaan Rontgen
d. Berikan obat-obatan simptomatik
e. Berikan OAT selama 6 bulan
TB Paru
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Penunjang:
• Gejala respiratorik
• batuk > 2minggu
• batuk darah • Bakteriologik
• sesak napas • Sputum BTA SPS
• Kultur: darah, cairan pleura,
• nyeri dada cairan CSF, bilasan lambung,
jaringan biopsi
• Radiologik
• Gejala sistemik • Foto Thoraks: PA,lateral
• Demam • CT scan
• malaise • Pemeriksaan khusus
• keringat malam, • Uji resistensi
• anoreksia • PCR
• berat badan menurun • ELISA

• Gejala tuberkulosis ekstraparu Perhimpunan Dokter Paru Indonesia


TB Paru – Klasifikasi Pasien

• Kambuh: sebelumnya sembuh, saat ini BTA/klinis


positif lagi
• Diobati kembali setelah gagal: pernah diobati,
gagal saat pengobatansebelumnya
• Diobati kembali setelah putus berobat (lost-to-
follow up): pernah diobai – loss to follow up –
dahulu disebut sebagai default
• Lain-lain

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

Anda mungkin juga menyukai