Anda di halaman 1dari 64

Penangggulangan krisis

kesehatan
Ganif
PENDAHULUAN

1. Indonesia terletak pada pertemuan 4 lempeng


tektonik (lempeng benua Asia dan benua Australia
serta lempeng samudera Hindia dan samudera Pasifik).
2. Terdapat 130 gunung api aktif ( tipe A: G. api
aktif yg pernah meletus sekurang-kurangnya 1 x
sesudah tahun 1600, tipe B: gunung api yang
masih aktif tetapi belum pernah meletus, tipe C : G.
api yang masih di indikasikan sebagai G. api aktif.
Lautan ....................

3. Terdapat > 5.000 sungai besar & kecil yg


30% di antaranya melewati kawasan
padat penduduk dan berpotensi terjadinya
banjir, banjir bandang dan tanah longsor
pada saat musim penghujan.
4. Jumlah pulau 17.504
Bencana

Semua kejadian tsb di atas


menimbulkan krisis kesehatan antara
lain lumpuhnya pelayanan kesehatan,
korban mati, korban luka, pengungsi,
masalah gizi, masalah ketersediaan
air bersih, masalah sanitasi
lingkungan, penyakit menular dan
stres/gangguan kejiwaan.
KRISIS KESEHATAN

 Suatu kondisi luar biasa berdampak pada


kesmasy yg berlangsung secara cepat maupun
perlahan-lahan dg ciri-ciri pokok :
Bersifat genting/darurat
Menimbulkan kepanikan Besar dan massal
Perlu tindakan segera
PERLU PSM, SWASTA DAN AKADEMISI!

 Obat dan bahan habis pakai, Alat kesehatan


 Alat transportasi (Ambulans, Mobil klinik, perahu karet,
motor URC, kendaraan ops.)
 Alat komunikasi (HT, RIG, HP satelit)
 RS lapangan dan SDM Kes trampil (Manajemen Bencana,
ATLS, dll)
 Alat dan bahan sanitasi termasuk air bersih (water purifier,,
insektisida, dll)
 Sarana penunjang lain (gen set, tenda lapangan, kantong
jenazah dll)
Kebijakan Penanggulangan Krisis
Kesehatan
1. Kepmenkes No. 1361/Menkes/SKlXII/2001Pedoman Sistem
Peringatan Dini pada Daerah Potensi Bencana.
2. Kepmenkes No.14/Menkes/SK/I/2002  Pedoman
Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Kedaruratan Kompleks.
3. Kepmenkes No. 1786/Menkes/SKIXII/2005 Pedoman
Penanganan Masalah Kesehatan pada Bencana Gempa Bumi.
4. Kepmenkes No. 064/Menkes/SK/II/2006  Pedoman Sistem
Informasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana.
5. Kepmenkes No. 066/Menkes/SK/II/2006  Pedoman Manajemen
SDM Kesehatan dalam PB.
6. Kepmenkes No. 783/Menkes/SK/X/2006  Regionalisasi Pusat
Bantuan Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.
7. Kepmenkes No. 876/Menkes/SKlXI/2006  Kebijakan dan Strategi
Nasional Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan Lain.
8. Kepmenkes No. 145/Menkes/SK/I/2007 Pedoman PB
Bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes No. 679/Menkes/SKNI/2007  Organisasi
Pusat Penanggulangan Krisis Kesheatan Regional.
10. Kepmenkes No. 1105/Menkes/SK/IXl2007 
Pedomanan Penanganan Medis Korban Massal Akibat
Bencana Kimia.
11. Kepmenkes No. 1227/Menkes/SKIXI/2007 
Perubahan Atas Keputusan Menkes RI No.
679/Menkes/SKNI/2007 tentang Organisasi Pusat
Penanggulangan Krisis Regional.
12. Keputusan Menkes RI No. 783/Menkes/SKlXI/2006
tentang Regionalisasi Pusat Bantuan Penanganan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana.
13. Kepmenkes No. 116/Menkes/SK/II/2008  Tim Pembina
Dewan Kesehatan
KEBIJAKAN DLM PENANGANAN
KRISIS KESEHATAN

1. Setiap korban perlu mendapatkan Yankes sesegera mungkin


secara maks dan manusiawi.
2. Prioritas 1 masa tanggap darurat (penanganan G_D medik thd
korban luka dan identifikasi korban mati di SARKES
3. Prioritas 2 (kegiatan kes u/ mengurangi risiko munculnya
bencana lanjutan, di wilayah yg terkena bencana dan lokasi
pengungsian.
4. Koordinasi penanganan krisis kes akibat bencana dilakukan scr
berjenjang.
5. Pelaksanaan penanganan krisis kes dilakukan oleh Pemerintah
dan dapat dibantu dari berbagai pihak
6. Bantuan kes dari dlm maupun luar negeri, mengikuti standar
dan prosedur yg dikeluarkan oleh Depkes.
7. Pengaturan distribusi bantuan bahan, obat, dan perbekalan
kes serta SDM-kes dilaksanakan secara berjenjang.
8. Dlm hal kejadian bencana yg mengakibatkan tidak berjalannya
fungsi Yankes setempat, kendali operasional diambil alih scr
berjenjang ke tingkat yg lebih tinggi.
9. Penyampaian informasi yg berkaitan dg penanggulangan kes pd
bencana dikeluar-kan oleh Dinkes setempat
10. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi berkala yg perlu
diikuti oleh semua pihak yg terlibat dlm pelaksanaan
penanggulangan kesehatan, sekaligus
Tahap2 penanganan krisis dan masalah kesehatan lain
mengikuti pendekatan tahapan Siklus Penanganan
Bencana (Disaster Management Cycle)
LATAR BELAKANG

Penaggulangan Data/informasi
krisis dan masalah kejadian bencana
kes lain dapat dan akibat yg
dilakukan dg ditimbukannya scr
cepat, tepat, baik cepat, tepat dan
terarah
KEADAAN

Perolehan
informasi

Menghubun
gi
Dinkes prov
Kab/kota Pemantauan 24 Pemantauan 24
dimana jam jam
bencana itu (media elektronik, (media elektronik,
terjadi cetak o/PPK) cetak o/PPK)
Masalah
TUJUAN :

1.Umum :
Tersedianya informasi penanggulangan krisis akibat
bencana yang cepat, tepat, akurat dan sesuai
kebutuhan untuk optimalisasi upaya penanggulangan.
2. Khusus :
a. Tersedianya informasi pada tahap pra, saat dan
pasca bencana.
b. Tersedianya mekanisme pengumpulan, pengelolaan,
pelaporan informasi masalah kesehatan akibat
bencana mulai dari tahap pengumpulan sampai
penyajian informasi.
ALUR PENYAMPAIAN KEBUTUHAN CEPAT
ALUR PENYAMPAIAN INFORMASI
JENIS INFORMASI DAN WAKTU
PENYAMPAIAN

A. PRA BENCANA
Jenis informasi yang dibutuhkan :
1. Peta daerah rawan bencana.
2. Data sumber daya : tenaga, dana, sarana dan prasarana
3. Informasi dikumpulkan setahun sekali pada bulan Juli –
Agustus.
B. SAAT DAN PASCA BENCANA
1. Informasi pada awal terjadi bencana, meliputi :
a. Jenis dan waktu kejadian : tanggal,bulan, tahun, waktu
kejadian.
b. Lokasi bencana : desa, kec, kab/kota, provinsi.
c. Letak geografi : pegunungan, pulau,pantai,dll.
d. Jumlah korban : korban meninggal, hilang, luka berat,
luka ringan dan jumlah pengungsi.
e. Lokasi pengungsi.
f. Akses ke lokasi :
- Kab/kota ke lokasi dg pilihan mudah/sukar, waktu
tempuh berapa lama dan sarana transportasi yg
digunakan.
- Jalur komunikasi yang masih dpt digunakan.
- Keadaan Jaringan listrik.
- Tgl, bln laporan, tanda tangan pelapor.
2. Informasi penilaian kebutuhan cepat.
a. Jenis bencana dan waktu kejadian.
b. Tingkat keseriusan , mis : ketinggian banjir, kekuatan
gempa bumi, dll.
c. Tingkat kelayakan, yaitu luas dari dampak yang
ditimbulkan.
d. Kecepatan perkembangan, mis : konflik antar suku bila
tidak cepat dicegah dapat meluas dan berkembang.
e. Lokasi bencana: dusun,desa, kec, Kab,prov.
f. Letak geografi.
g.Jumlah penduduk yg terancam.
h.Jumlah korban: hilang, luka,pengungsi( balita, bumil,
buteki,lansia) lokasi pengungsi, jml korban yg dirujuk ke
Puskesmas dan rumah sakit.
Lanjutan Informasi Kebutuhan cepat.
i. Jenis dan kondisi sarana kesehatan : kondisi fasilitas
kesehatan, ketersediaan air bersih, sarana sanitasi
dan kesehatan lingkungan.
j. Akses ke lokasi.
k.Kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan di lokasi
penampungan pengungsi.
l. Kondisi logistik dan sarana pendukung pelayanan
kesehatan.
m. Upaya penanggulangan yg telah dilakukan.
n. Bantuan kesehatan yang diperlukan.
o. Rencana tindak lanjut.
p. Tanggal, bulan, th dan tanda tangan pelapor.
3. Informasi perkembangan kejadian
bencana.
a. Tanggal, bln, tahun kejadian.
b. Jenis bencana.
c. Lokasi bncana.
d. Waktu kejadian bencana
e. Jumlah korban terakhir : Meninggal, hilang, luka, pengungsi,
jumlah yg dirujuk.
f. Upaya penanggulangan yang telah dilakukan.
g. Bantuan segera yang diperlukan.
h. Rencana Tindak lanjut.
i. Tgl, bln. Th laporan,tanda tangan pelapor.
SUMBER INFORMASI

A. PRA BENCANA.
Sumber informasi :
a. Dinas Kesehatan.
b. Rumah Sakit.
c. Instansi terkait.
d. Puskesmas.
B. SAAT DAN PASCA BENCANA
1. Awal kejadian bencana :
a. Masyarakat.
b. Sarana pelayanan kesehatan ( Puskesmas, RS,dll)
c. Dinas Kesehatan
d. Lintas sektor.
Lanjutan sumber Informasi

2. Informasi Penilaian Kebutuhan Cepat.


Informasi dikumpulkan oleh Tim Penilain Kebutuhan Cepat yang
bersumber dari : Masyarakat, sarana pelayanan kesehatan, Dinas
Kesehatan, Lintas sektor.
3. Informasi Perkembangan Kejadian Bencana.
Informasi disampaikan oleh institusi kesehatan di lokasi bencana.
Informasi disampaikan melalui :
- Telepon
- Faksimili
- Telepon selular
- Internet.
- Radio Komunikasi.
PENGELOLAAN DATA
A. PENGUMPULAN
Jenis Data

Data upaya kesehatan


Data bencana penanggulangan bencana

Data sumber daya Data status kesehatan dan gizi

Data sanitasi dasar Data mengenai masalah pelayanan


kesehatan

PERAN INSTITUSI
(mengumpulkan)
B. PENGELOLAAN DATA
C. PENYAJIAN DATA
D. PENYAPAIAN

1. Kurir
2. Radio Komunikasi
3. Telepon
4. Faksimili
5. E-mail
6. SMS
JUMLAH KORBAN
tanggap darurat hr 1

 1. Meninggal : 20 jiwa
 2. Hilang : 5 jiwa
 3. Luka Berat : 50 jiwa
 4. Luka Ringan : 14 jiwa
 5. Jml Penduduk Terancam : 100 jiwa 15 KK
 6. Pengungsi : 100 jiwa 15 KK
 7. Lokasi Pengungsian : GOR
JUMLAH KORBAN
tanggap darurat hr 2

 1. Meninggal : 23 jiwa
 2. Hilang : 2 jiwa
 3. Luka Berat : 50 jiwa
 4. Luka Ringan : 14 jiwa
 5. Jml Penduduk Terancam : 100 jiwa 15 KK
 6. Pengungsi : 100 jiwa 15 KK
 7. Lokasi Pengungsian : GOR
JUMLAH KORBAN
tanggap darurat hr 3

 1. Meninggal : 25 jiwa
 2. Hilang : 2 jiwa
 3. Luka Berat : 48 jiwa
 4. Luka Ringan : 14 jiwa
 5. Jml Penduduk Terancam : 100 jiwa 15 KK
 6. Pengungsi : 100 jiwa 15 KK
 7. Lokasi Pengungsian : GOR
Tugas

 1. Bagaimana pengolahan data


 2 . Bagaimana tampilan data
FORM PELAPORAN KEJADIAN BENCANA MELALUI SMS
(FORM B-4)

Tanggal/bulan/tahun (TBT) : ………………


Jenis Bencana (JB) : ………………
Lokasi Bencana (LOK) : ………………
Waktu Kejadian Bencana (PKL) : ………………
Jml Penduduk Terancam (PAR) : ………………
Jml Korban
a. Meninggal (MGL) : …………… org
b. Hilang (HLG) : …………… org
c. Luka Berat (LB) : …………… org
d. Luka Ringan (LR) : …………… org
e. Di Rawat
- Puskesmas (RWP) : …………… org
- Rumah Sakit (RWS) : …………… org
PELAPORAN KEJADIAN BENCANA MELALUI SMS

SEBAGAI ANTISIPASI KESULITAN / KENDALA DALAM


PENYAMPAIAN LAPORAN SAAT / AWAL KEJADIAN
BENCANA
Tanggal/Bulan/Tahun (TBT) = masing-masing 2 digit
Jenis bencana (JB) = Banjir / gempa / longsor
Lokasi bencana (LOK) = Desa / Kecamatan
Waktu kejadian bencana (PKL) = jam / menit
Jumlah penduduk terancam (PAR) = Population at Risk
Korban Meninggal (MGL) = jumlah yg meninggal
Korban hilang (HLG) = jumlah yg hilang
Korban luka berat (LB) = jumlah luka berat
Korban luka ringan (LR) = jumlah luka ringan
Dirawat di Puskesmas (RWP) = jumlah dirwt di Pkm
Dirawat di Rumah Sakit (RWS) = jumlah dirwt di RS
INFORMASI PADA AWAL TERJADINYA BENCANA
Informasi yang dibutuhkan pada awal terjadinya bencana (Form B-1 dan B-4)
disampaikan segera setelah kejadian awal diketahui.

JENIS BENCANA : .…………… JUMLAH KORBAN


DESKRIPSIBENCANA : ……………. 1. Meninggal : ………… jiwa
LOKASI BENCANA 2. Hilang : ………… jiwa
1. Dusun : ………………… 3. Luka Berat : ………… jiwa
2.Desa/Kelurahan : …………………. 4. Luka Ringan : ………… jiwa
3. Kecamatan : ………………. 5. Jml Pendk Terancam: ………… jiwa
4. Kabupaten/Kota : ……………… …… KK
5. Propinsi : …………………. 6. Pengungsi : jiwa ……. KK
6. Letak Geografi 7. Lokasi Pengungsian : ……….
a. Pegunungan
b. Pulau/Kepulauan FASILITAS UMUM
c. Pantai Akses ke lokasi kejadian bencana :
d. Lain-lain a)Mudah dijangkau,
WAKTU KEJADIAN menggunakan………
………./…………/200…. b)Sukar, karena…………………
Pukul …………….. Jalur komunikasi yang masih dapat
digunakan:….
Keadaan jaringan listrik :
a)Baik
b)Terputus
G.SARANA KESEHATAN YANG RUSAK
1. Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan
Sarana Kesehatan KondisiBangunan Fungsi Pelayanan
Rusak Tidak Ya Tidak
a. RS

b.Puskesmas

c. Pustu

d. Gudang Farmasi

e. Polindes

2. Sumber air bersih yang digunakan :


q Cukup
q Tidak cukup
H.UPAYA PENANGGULANGAN YANG TELAH DILAKUKAN
1.…………………………………………………….
2.…………………………………………………….

.
INFORMASI PENILAIAN KEBUTUHAN CEPAT
Penilaian kebutuhan cepat penanggulangan krisis akibat bencana
dilakukan segera setelah informasi awal diterima (Form B-2)
JENIS BENCANA : …………………… WAKTU KEJADIAN BENCANA
DESKRIPSI BENC: …………………… :……./…../200.. PUKUL : ………….
LOKASI BENCANA JUMLAH PENDUDUK YANG
TERANCAM………Jiwa…………..KK
1. Dusun : ………………
JUMLAH KORBAN
2. Desa/Kelurahan :………………… 1. Meninggal : ………jiwa, Balita:
3. Kecamatan : ……………….. …….. Jiwa
4. Kabupaten/Kota:………………… 2. Hilang : ………jiwa
5. Propinsi : ..................... 3. Luka Berat : ………jiwa
6. Letak Geografi : 4. Luka Ringa : ………jiwa
a. Pegunungan 5. Pengungsi: ………jiwa ………..KK
Lokasi Pengungsian : ………………….
Jumlah kelompok rentan pada
b. Pantai
pengungsi :
* Bayi : ……………. Jiwa
c. Pulau/Kepulauan * Balita : ……………. Jiwa
* Ibu Hamil : ……………. Jiwa
d. lain-lain (sebutkan) : ….. * Ibu Menyusui: ……………. Jiwa
* Lansia : ……………. Jiwa
Jumlah Korban yang di rujuk ke :
* Puskesmas ……………….
Jumlah :………………….. Jiwa
* Rumah Sakit……………...
SARANA KESEHATAN YANG RUSAK
Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan

Sarkes
Sarana Kondisi Fungsi
Kesehata Bangun Pelaya
n an nan
Rusak Tidak Ya Tidak
a. RS

b. Puskesmas

c. Pustu

d. Gudang
Farmasi
e. Polindes
Sumber Air Bersih :
a. Sumur Gali : ………….. buah
b. SPT : ………….. Buah
c. PMA : ………….. Buah
d. PAH : ………….. Buah
e. Perpipaan : …………. Buah
f. Lain-lain (sebutkan): …………. Buah
Sarana Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
a. Jamban Keluarga : ………….. Buah
b. MCK : ………….. Buah
c. lain-lain (sebutkan) : ………….. Buah

FASILITAS UMUM
Akses ke lokasi kejadian bencana :
a) Mudah di jangkau, menggunakan …………….
b) Sukar, karena ……………………………………
Jalur komunikasi yang masih dapat digunakan ….
Keadaan jaringan listrik :
a) Baik
b) Terputus
c) Belum tersedia/belum ada
KONDISI SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DI LOKASI PENAMPUNGAN PENGUNGSI

No Jenis Fasilitas Kondisi


1. Jenis tempat q Bangunan permanen q Bangunan
penampungan darurat
2. Kapasitas q Memadai (min.10m3/or) q Tidak
penampungan memadai
pengungsi
3. Kapasitas penyediaan q Memadai (min.20L/or/hr) q Tidak
air bersih memadai
4. Sarana MCK q Memadai (min.20or/1mck) q Tidak
memadai
5. Tempat pembuangan q Memadai (min 3m3/60 or) q Tidak
sampah memadai
6. Sarana SPAL q Memadai (min 4m dr q Tidak
penampungan) memadai
7. Penerangan q Ada q Tidak ada
KESIAPAN LOGISTIK
Obat dan Bahan Habis Pakai :
a) Tidak ada
b) Kurang
c) Cukup
2. Alat Kesehatan □ tidak ada □ kurang □ cukup
3. Bahan Sanitasi
a. Kaporit □ tidak ada □ kurang □ cukup
b. PAC □ tidak ada □ kurang □ cukup
c. Aquatab □ tidak ada □ kurang □ cukup
d. Kantong sampah □ tidak ada □ kurang □ cukup
e. Repellent lalat □ tidak ada □ kurang □ cukup
4. Ketersediaan pangan □ tidak ada □ kurang □ cukup
SARANA PENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN
1. Transportasi operasional pelayanan kesehatan
□ tidak ada □ kurang □ cukup
2. Alat Komunikasi □ tidak ada □ kurang □ cukup
3. Sarana listrik untuk pelayanan kesehatan
□ tidak ada □ kurang □ cukup
UPAYA PENANGGULANGAN YANG TELAH DILAKUKAN
1. ……………………………………….
2. ……………………………………….
M. BANTUAN YANG DIPERLUKAN
1. …………………………………….
2. …………………………………….
N. RENCANA TINDAK LANJUT
1. …………………………………….
2. …………………………………….
……………/………../200……
Petugas yang melapor Mengetahui
Kepala Dinkes
Kab/Kota……….

___________________ ________________
NIP. NIP.
Sumber Daya Manusia

Tim Penanggulangan Krisis yang


meliputi:
1. Tim Reaksi Cepat
2. Tim Penilaian Cepat (Tim RHA)
3. Tim Bantuan Kesehatan
TIM RHA

 tim yang bisa diberangkatkan bersamaan dengan Tim


Gerak Cepat atau menyusul dalam waktu kurang dari 24
jam.
 Tim ini minimal terdiri atas:
 1) Dokter umum : 1 org
 2) Ahli epidemiologi : 1 org
 3) Sanitarian : 1 org
Tim Gerak Cepat
 bergerak dalam waktu 0-24 jam setelah ada informasi kejadian bencana.
 Tim Gerak Cepat ini terdiri atas:
1). Pelayanan Medis
a. Dokter umum/BSB : 1 org
b. Dokter Spesialis Bedah : 1 org
c. Dokter Spesialis Anestesi : 1 org
d. Perawat mahir (perawat bedah, gawat darurat) : 2 org
e. Tenaga DVI : 1 org
f. Apoteker/Asisten Apoteker : 1 org
g. Supir ambulans : 1 org
2). Surveilans : 1 org Ahli epidemiologi/Sanitarian
3). Petugas Komunikasi : 1 org Tenaga-tenaga di atas harus dibekali minimal
pengetahuan umum mengenai bencana yang dikaitkan dengan bidang
pekerjaannya masingmasing.
Tim Bantuan Kesehatan
diberangkatkan berdasarkan kebutuhan setelah Tim
Reaksi Cepat dan Tim RHA kembali

1. Dokter Umum 6. Sanitarian (D3


kesling/ S1 Kesmas)
2. Apoteker dan
Asisten Apoteker 7. Ahli Gizi (D3/ D4
Kesehatan/ S1
3. Perawat (D3/ S1
Kesmas) 8. Tenaga
Keperawatan)
Surveilans (D3/ D4
4. Perawat Mahir Kes/ S1 Kesmas)
5. Bidan (D3 9. Entomolog (D3/ D4
Kebidanan) Kes/ S1 Kesmas/ S1
Biologi)
Jenis Tenaga Kompetensi Tenaga
Dokter Umum PPGD/ GELS/ATLS/ACLS 2 3 4 5 6 7 8 9

Apoteker dan Asisten Apoteker Pengelolaan Obat dan Alkes

Perawat (D3/Sarjana Emergency Nursing/PPGD/


Keperawatan) BTLS/PONED/PONEK/ICU

Perawat Mahir Anestesi/Emergency Nursing

Bidan (D3 Kebidanan) APN dan PONED

Sanitarian (D3 Kesling/Sarjana Penanganan Kualitas Air Bersih dan Kesling


Kesmas)

Ahli Gizi (D3/D4 Gizi/Sarjana Penanganan Gizi Darurat


Kesmas)

Tenaga Surveilens (D3/D4 Surveilens Penyakit


Kesehatan/Sarjana Kesmas)

Ahli Entomolog (D3/D4 Pngendalian vektor


Kesehatan/ Sarjana biologi
Kepustakaan
Depkes RI. 2007. Pedoman Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana
Depkes RI. 2009. Pedoman Penyusunan Profil Pedoman Penanggulangan
Krisis Kesehatan Akibat Bencana untuk Kab/Kota. Pusat Penanggulangan
Krisis Depkes RI
http://www.slideshare.net/alunand350/sistem-informasi-bencana.diakses
23/8/2016
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-
#q=sistem+informasi+penanggulangan+krisis+kesehatan+akibat+bencana+p
pt&start=20. diakses 23/8/2016
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=dasar-
dasar+komunikasi+radio+bencana&start=60. diakses 24/8/2016
http://www.penanggulangankrisis.depkes.go.id/__pub/files5660Renstra%
20PPKK.pdf. Diakses 26/8/2016

Anda mungkin juga menyukai