Pengantar Peluang
Pengantar Peluang
Beberapa contoh:
1. Jika A berarti barang yang dihasilkan rusak Ᾱ barang yang
dihasilkan tidak rusak. Dua peristiwa ini salang eksklusif atau
saling asing.
2. Mata uang logam kita mempunyai dua muka yang berlainan.
Kita sebut saja muka G dan muka Y. kita lakukan undian
dengan sebuah mata uang lalu perhatikan muka mana yang
nampak. Maka peristiwa-peristiwa muka G yang nampak dan
muka Y yang nampak sebagai hasil undian dengan sebuah
mata uang merupakan dua peristiwayang saling eksklusif.
Definisi : Misalkan sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak
n kali di antara N peristiwa yang salaing eksklusif dan
masing-masing terjadi dengan kesempatan yang sama, maka
peluang peristiwa E terjadi adalah n/N dan dituliskan dalam
bentuk P(E) = n/N
• Beberapa Contoh :
• 1. Ketika melakukan undian dengan sebuah mata uang,
seluruh peristiwa N = 2, ialah muka G di atas dan muka Y di
atas, jika E = muka G di atas maka n = 1, maka P(E) = P
(muka G diatas) = P(G) = ½ jelas bahwa juga P(G) = P(Y) = ½.
Beberapa Contoh;
1. Lakukan undian dengan sebuah mata uang yang homogen
1.000 kali; didapat muka G sebanyak 519 kali, maka frekuensi
relatif muka G = 0,519. sekarang lakukan 2.000 kali dimana
didapat muka G = sebanyak 1.020 maka frekuensi relatifnya =
0,510; jika dilakukan 5.000 kali dimana muka G terdapat 2.530
maka frekuensi relatifnya 0,506, jika proses demikian diteruskan,
nilai frekuensi relatif lambat laun makin dekat ke sebuah bilangan
yang merupakan peluang untuk muka G, dalam hal ini bilangan
tersebut adalah 0,5.
BEBERAPA ATURAN PELUANG
• Dari definisi klasik kita dapat bahwa untuk peristiwa
E, P(E) = n/N, dimana paling kecil n = 0, yakni dalam
peristiwa E tidak ada dan paling besar n = N, yakni
dalam hal semua yang terjadi merupakan peristiwa
E; Jadi didapat batas-batas peluang : 0 ≤ P(E) ≤ 1.
• Jika P(E) = 0 makadiartikan peristiwa E pasti tidak
terjadi.
• Jika P(E) = 1 maka diartikan peristiwa E pasti terjadi.
• Jika P(E) = mendekati sekali 0 maka dikatakan praktis
tidak terjadi.
• Jika P(E) = mendekati sekali 1 maka dikatakan praktis
peristiwa E terjadi.
• Selanjutnya dari definisi bahwa P(E) = n/N, Jika Ḕ menyatakan
bukan peristiwa E, maka di dapat :
P(Ē) = P(E)-1
• Untuk 2 peristiwa atau lebih akan terjadi 4 buah hubungan yakni
:
1. Peristiwa-peristiwa yang saling eksklusif dihubungkan dengan
kata “ atau “ hal ini berlaku aturan :
P(E1 atau E2 atau … atau Ek ) = P(E1) + P(E2) + … + P(Ek)