ANESTESI UMUM
Oleh:
CECILIA CASANDRA UNEPUTTY
NIM. 2016-84-046
Konsulen:
Dr. Ony Wibriono Angkejaya, Sp. An
I
Pada stadium ini pasien masih dapat mengikuti
perintah dan terdapat analgesi. Tindakan
pembedahan ringan, seperti pencabutan gigi dan
biopsi kelenjar, dapat dilakukan pada stadium ini.
Stadium ini berakhir ditandai oleh hilangnya refleks
bulu mata.
II
irreguler, pupil melebar dengan reflekss cahaya (+),
pergerakan bola mata tidak teratur, lakrimasi (+),
tonus otot meninggi dan diakhiri dengan hilangnya
refleks menelan dan kelopak mata.
STADIUM ANESTESI
• Stadium III yaitu stadium sejak mulai
teraturnya lagi pernapasan hingga hilangnya
Zat
Sirkulasi
Anestesi
Jaringan
METODE PEMBERIAN ANESTESI UMUM
IV
• Propofol (recofol, diprivan) intravena dengan
kepekatan 1% menggunakan dosis 2-3 mg/kgBB
• Ketamin (ketalar) intravena dengan dosis 1-2 mg/kgBB
Induksi
• Induksi halotan memerlukan gas pendorong O2 atau campuran N2O dan
O2.
• Induksi dengan sevofluran lebih disenangi karena pasien jarang batuk,
walaupun langsung diberikan dengan konsentrasi tinggi sampai 8 vol%.
Inhalasi • Induksi dengan enfluran (etran), isofluran (foran, aeran) atau desfluran
jarang dilakukan, karena pasien sering menjadi batuk dan waktu induksi
yang lama.
Induksi • Cara ini hanya untuk anak atau bayi, menggunakan thiopental atau
Per rektal
midazolam.
METODE PEMBERIAN ANESTESI UMUM
Obat golongan
analgetik • Morfin
• Opioid
narkotik
IV •
•
Ketamin (ketalar)
Opioid (morfin, petidin, fentanil, sufentanil)
Induksi gas, tak berwarna, bau manis, tak iritasi, tak terbakar dan beratnya 1,5 kali berat
udara.
• Halotan (fluotan)
Inhalasi
• Enfluran (etran, aliran)
• Isofluran (foran, aeran)
• Desfluran (suprane)
• Sevofluran (ultane)
2. Induksi
Induksi Perektal • Dapat dipakai pada anak untuk induksi anestesi atau tindakan singkat. Obat
induksi per rektal adalah tiopental atau midazolam.
• Dilakukan pada anak atau bayi yang sedang tidur. Induksi inhalasi biasa
Steal Induction hanya sungkup muka tidak kita tempelkan pada muka pasien, tetapi kita
berikan jarak beberapa sentimeter, sampai pasien tertidur baru sungkup
muka kita tempelkan.
Konsultasi
anamnesis Pemfis LAB Prognosis
fungsi organ vital
Riwayat operasi
Kebiasaan buruk
RPO
Riwayat alergi
LANGKAH – LANGKAH ANESTESI UMUM
Persiapan praanestesia
Persiapan di Persiapan di ruang
Persiapan ruang Persiapan di kamar
poliklinik atau persiapan Instalasi
perawatan operasi
rumah Bedah Sentral
Persiapan Persiapan di
Psikis
psikis kamar
Persiapan
Fisik Premedikasi
fisik
Pemasangan
Keluarga
infus
Surat
persetujuan
Pakaian
Obat-obatan yang dapat digunakan
untuk premedikasi
Jenis Obat Dosis (Dewasa)
1. Sedatif
Diazepam 5 – 10 mg
Difenhidramin 1 mg/kgBB
Promethazin 1 mg/kgBB
Midazolam 0.1 – 0.2 mg/kgBB
Lanjutan Jenis Obat yang dapat digunakan sebagai
premedikasi
1. Analgetik opiat
Petidin 1 – 2 mg/kgBB
Morfin 0.1 – 0.2 mg/kgBB
Fentanil 1 – 2 mikrogram/kgBB
Analgetik non opiat Disesuaikan
1. Antikholinergik
Sulfas atropin 0.1 mg/kgBB
1. Antiemetik
Ondansetron 4 – 8 mg (IV)
Metoklopramid 10 mg (IV)
1. Profilaksis aspirasi
Cimetidin Dosis disesuaikan
Ranitidin
Antasid
LANGKAH – LANGKAH ANESTESI UMUM
Pemberian Anestesi
Untuk persiapan induksi anestesi diperlukan ‘STATICS’:
S : ScopeStetoskop untuk mendengarkan suara paru dan jantung.
Laringo-Scope, pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usia
pasien. Lampu harus cukup terang.
T : TubePipa trakea.pilih sesuai usia. Usia < 5 tahun tanpa balon
(cuffed) dan > 5 tahun dengan balon (cuffed).
A : Airway Pipa mulut faring (Guedel, orotracheal airway) atau
INDUKSI pipa hidung-faring (naso-tracheal airway). Pipa ini untuk menahan
lidah saat pasien tidak sadar untuk menjaga supaya lidah tidak
ANESTESI menyumbat jalan napas.
T : TapePlester untuk fiksasi pipa supaya tidak terdorong atau
tercabut.
I : Introducer Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastic
(kabel) yang mudah dibengkokan untuk pemandu supaya pipa trakea
mudah dimasukkan.
C : Connector Penyambung antara pipa dan peralatan anestesia
S : Suction penyedot lender, ludah danlain-lainnya.
Jenis-Jenis Induksi (IV)
Tiopental (pentotal, tiopenton) amp 500 mg atau
1000 mg
Propofol (diprivan, recofol)
Ketamin (ketalar)
Opioid (morfin, petidin, fentanil, sufentanil)
Jenis-Jenis Induksi (IM)
ketamin dapat diberikan secara intramuscular dengan dosis 5-
7 mg/kgBB dan setelah 3-5 menit pasien tidur.
Jenis-jenis induksi
Inhalasi Per rektal
N2O (gas gelak, laughing gas, Cara ini hanya untuk anak
nitrous oxide, dinitrogen
monoksida)berbentuk gas, atau bayi menggunakan
tak berwarna, bau manis, tak thiopental atau midazolam.
iritasi, tak terbakar dan
beratnya 1,5 kali berat udara
Halotan (fluotan)
Enfluran (etran, aliran)
Isofluran (foran, aeran)
Desfluran (suprane)
Sevofluran (ultane)
Pelumpuh otot nondepolarisasiTracurium 20 mg
(Antracurium)
Berikatan dengan reseptor nikotinik - kolinergik, tetapi tidak
menyebabkan depolarisasi, hanya menghalangi asetilkolin
menempatinya, sehingga asetilkolin tidak dapat bekerja.
Dosis awal 0.5-0.6 mg/kgBB, dosis rumatan 0.1 mg/kgBB,
durasi selama 20-45 menit, kecepatan efek kerjanya -2 menit.
Tanda-tanda kekurangan pelumpuh otot:
Cegukan (hiccup)
Dinding perut kaku
Ada tahanan pada inflasi paru
Tatalaksana Pasca Bedah
Setelah operasi selesai pasien dibawa ke ruang pemulihan
(recovery room) atau ke ruang perawatan intensif (bila ada
indikasi). Secara umum, ekstubasi terbaik dilakukan pada saat
pasien dalam anestesi ringan atau sadar. Di ruang pemulihan
dilakukan pemantauan keadaan umum, kesadaran, tekanan
darah, nadi, pernapasan suhu, sensibilitas nyeri, pendarahan
dari drain, dan lain-lain.
Mual dan Nilai pulih
pernapasan Kardiovaskuler Gelisah Menggigil
muntah anestesi
Skor pemulihan pasca anestesi
Penilaian Nilai
Warna Merah muda 2
Pucat 1
Sianosis 0
Pernapasan Dapat bernapas dalam dan batuk 2
Dangkal namun pertukaran udara adekuat 1
Apnoea atau obstruksi 0
Sirkulasi Tekanan darah menyimpang <20%> 2
Tekanan darah menyimpang 20-50 % dari 1
normal 0
Tekanan darah menyimpang >50% dari normal
Kesadaran Sadar, siaga dan orientasi 2
Bangun namun cepat kembali tertidur 1
Tidak berespons 0
Aktivitas Seluruh ekstremitas dapat digerakkan 2
Dua ekstremitas dapat digerakkan 1
Tidak bergerak 0
Kesimpulan
Indikasi
Trias dn
stadium
Obat
ANESTESI UMUM
TERIMA
KASIH