Anda di halaman 1dari 15

RHINITIS AKUT

RHINITIS ALERGI

PR
terjadinya suatu inflamasi dan gangguan dari hidung dengan
rentang waktu < 2 minggu
• Virus: rhinovirus, adenovirus,
influenzavirus, coronavirus, dll

• Bakteri: infeksi sekunder


 Rasa tidak nyaman pada
tenggorok
 Hidung berair runny nose
 Hidung tersumbat
 Sakit kepala
 Demam, lelah
1. Influenza :
Demam, nyeri otot, batuk, sakit kepala
2. Alergi :
Tidak ada demam, asma, terjadi dalam jangka waktu lama
3. Rhinitis Vasomotor :
Terjadi tiba-tiba, cepat pulih
4. Sinusitis Bakterial :
Sekret pada meatus media, nyeri, penanganan dengan antibiotik
1. Antibiotik
2. Analgetik antipiretik
3. Dekongestan
4. Mukolitik
Suatu reaksi abnormal (hipersensitif) yang bersifat khas, yang timbul
pada penderita atopi, bila terjadi kontak dengan suatu bahan
(antigen/alergen) yang pada orang normal tidak menyebabkan reaksi
apapun
• Inhalan : debu rumah, debu kapuk, jamur, bulu hewan

• Ingestan : buah, susu, telur, ikan laut, kacang-kacangan


 Sebagai manifestasi reaksi antigen antibodi pada hidung sebagai
"shock organ", timbul dilatasi, peningkatan permeabilitas pembuluh
darah kapiler, sehingga timbul edema
 Karena terjadi peningkatan sekresi kelenjar, maka timbul sekresi
yang encer
 Terjadi penumpukan eosinofil di daerah reaksi dan sekitarnya.
 Serangan timbul bila terjadi kontak dengan alergen penyebab
 Didahului rasa gatal pada hidung, mata, atau kadang-kadang
palatum mole
 Bersin-bersin paroksismal, pilek encer dan buntu hidung
 Gangguan pembauan, mata sembab dan berair, kadang-kadang
disertai sakit kepala
 Tidak ada tanda-tanda infeksi ( misalnya panas badan )
 Riwayat alergi pada keluarga
1. Anamnesis yang lengkap dan cermat

2. Pemeriksaan:
Rinoskopi anterior : konka edema dan pucat-livid, sekret seromusinus >.

Pemeriksaan tambahan:
 Eosinofil sekret hidung. Positif bila >= 25 %
 Eosinofil darah .Positif bila > 400 / mm
 Teskulit: "Prick test"
 X foto Water’s, bila dicurigai ada komplikasi sinusitis
 Bila diperlukan dapat diperiksa: * IgE total
 Ig E spesifik ( RAST )
• Rinitis akut ("Infectious Rhinitis")
Ada keluhan panas badan, mukosa hiperemis, sekret mukopurulen
• Rinitis karena Iritan ("Irritan Contact Rliinitis")
Karena merokok, iritasi gas, bahan imia, debu pabrik, bahan kimia
pada makanan
• Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis yang cermat, pemeriksaan
alergi yang negatif
• Rinitis medikamentosa ("Drug Induced Rhinitis")
Karena penggunaan tetes hidung dalam jangka lama, reserpin,
klonidin, alfa metildopa, guanetidin, klor promasin, dan fenotiasin
yang lain.
• Rinitishormonal ("Hormonally lnduced Rliinitis")
Pada penderita hamil,hipertiroid, penggunaan pil KB.
• Rinitis vasomotor
1. Hindari alergen penyebab
2. Simtomatik:
• Antihistamin ( pada saat serangan dapat dipakai CTM 3 x 2-4 mg
atau Loratadin/ Astemizole 1 x 10 mg sehari )
• Kortikosteroid (Deksametason, Betametason), ingat kontra indikasi,
diberikan dengan "tappering off"
• Dekongestan lokal: tetes hidung. Larutan Efedrin 1/2-1%, atau
Oksimetazolm 0.025% - 0.05%, bila diperlukan, dan tidak boleh lebih
dan seminggu
• Dekongestan oral: Psedoefedrin, 2 - 3 x 30 - 60 mg sehari.
3. Meningkatkan kondisi tubuh:
• Olah raga pagi
• Makanan yang baik

Anda mungkin juga menyukai