Kadar Diabetes
Rokok
Kolesterol Militus
PATOFISIOLOGI
Studi Kasus
STRATEGI
PHARMACEUTICAL CARE
S-O-A-P
SUBJEKTIF (S)
Data Pasien
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 50 tahun
BB : -
TB : -
Ginjal : -
Hepar : -
Subyek
Nama Pasien : Ny. S
Umur/BB : 50 Tahun / -
MRS : 13 Februari 2010
Diagnosa : Infark Miokard Akut Inferior
+ Anterior luas
Riwayat penyakit : -
Keluhan Utama
• Nyeri dada 3 hari yang lalu (50 jam),
dada terasa panas seperti tertusuk
sampai belakang, nyeri hilang timbul
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal Problem/ Kejadian/ Tindakan Klinisi
13 Februari 2010 Pasien Ny. S. masuk melalui IRD saat tengah malam. Keluhan utama MRS adalah nyeri
dada 3 hari yang lalu (50 jam), dada terasa panas seperti tertusuk sampai ke
belakang, nyeri hilang timbul. Dilakukan cek lab darah lengkap, BGA, dan tes faal
jantung. Didapatkan hasil cek darah lengkap adalah Hb = 16,7 g/dl, WBC = 13.200,
GDA = 196 dan LDH = 1032. Untuk data BGA didapatkan hasil : pH = 7,41, PCO2 = 27
mmHg, PO2 = 77 mmHg, HCO3 = 17,1 mEq/L.
14 Februari 2010 Pasien dipindahkan ke ICCU untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Data klinik
Ny. S. pada tanggal ini adalah TD = 160/100 – 120/85, Nadi = 120, Suhu = 36 – 37.
Hasil cek lab yang didapat adalah GDA = 183, SGOT = 77, SGPT = 25, CKMB = 61,9%.
Pengobatan yang didapatkan pasien adalah ISDN 5 mg SL, Infus PZ 100 cc/ 2 jam, Inj.
Ranitidin 2 x 50 mg, Inj. Metoklopramid 3 x 10 mg, Asetosal 0-1-0 300 mg, Clopidogrel
1-0-0 300 mg, Simvastatin 0-0-1 20 mg, Trimetazidine diHCl 1-0-1 2 x 35 mg, Sirup
Pencahar 3 x 1 C, Diazepam 0-0-1 5 mg, Captopril 3 x 6,25 mg, Bisoprolol 1-0-0 1,25
mg, O2 2 dan 3 lpm, Infus RL 500 cc, Inj. Fondaparinux Na 1 x 2,5 mg, dan Furosemid
2,5 mg/jam.
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal Problem / kejadian / tindakan klinisi
15 Februari 2010 Data klinik pasien menunjukkan perbaikan, dapat dilihat dari TD = 128/85 – 100/60,
nadi = 110-120, suhu = 37-37,5. Data lab yang belum memasuki rentang normal
adalah WBC = 16.800, Ca2+ = 7,1, pH = 7,53, PCO2 = 26, PO2 = 76. Pengobatan yang
di terima pasien adalah Inj. Ranitidin 2 x 50 mg, Asetosal 0-1-0 100 mg, Clopidogrel 1-
0-0 75 mg, Simvastatin 0-0-1 20 mg, Trimetazidine diHCl 1-0-1 2 x 35 mg, Sirup
Pencahar 3 x 1 C, Diazepam 0-0-1 5 mg, Inj. Metoklopramid 3 x 1o mg, Captopril 3 x
6,25 mg, Diet TKTP, Infus RL 500 cc, Inj. Fondaparinux Na 1 x 2,5 mg, Dobutamin
pump 3mg/kg/BB/menit, KCl 25 mEq dan Furosemid 2,5 mg/jam.
16 Februari 2010 Data klinik pasien pada tanggal ini adalah TD = 110/60 – 80/65, nadi = 130, suhu =
37 – 38,3. Hasil laboratorium pada tanggal ini yang belum normal adalah kadar Ca2+ =
7,9. Pengobatan yang di terima pasien adalah Inj. Ranitidin 2 x 50 mg, Asetosal 0-1-0
100 mg, Clopidogrel 1-0-0 75 mg, Simvastatin 0-0-1 20 mg, Trimetazidine diHCl 1-0-1 2
x 35 mg, Sirup Pencahar 3 x 1 C, Diazepam 0-0-1 5 mg, Captopril 3 x 6,25 mg, Infus RL
500 cc, Dopamin pump 3 g, Dobutamin pump 3 mg/kg/BB/menit, Ceftriaxon 0-1-1 2 x
1 g, Inj. Fondaparinux Na 1 x 2,5 mg, KCl 25 mEq, Paracetamol 500 mg, dan Furosemid
2,5 mg/jam.
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal Problem / kejadian / tindakan klinisi
17 Februari 2010 Data klinik pasien pada hari tersebut adalah TD = 110/80 – 90/60, nadi = 130, RR = 20, suhu = 36,5 –
37,6. Hasil data lab menunjukkan adanya sedikit ketidakseimbangan elektrolit pada pasien, yaitu Na+ =
150, K+ = 3,36. Pengobatan yang di terima pasien adalah Inj. Ranitidin 2 x 50 mg, Asetosal 0-1-0 100
mg, Clopidogrel 1-0-0 75 mg, Simvastatin 0-0-1 20 mg, Trimetazidine diHCl 1-0-1 2 x 35 mg, Sirup
Pencahar 3 x 1 C, Diazepam 0-0-1 5 mg, Captopril 3 x 12,5 mg, Dopamin pump 5 g, Dobutamin pump 3
mg/kg/BB/menit, Kaen Mg3 500 cc/24 jam, Ceftriaxon 0-1-1 2 x 1 g, Inj. Fondaparinux Na 1 x 2,5 mg,
KCl 25 mEq, Paracetamol 500 mg, Furosemid 2,5 mg/jam, dan digoxin 2 x 0,25 mg.
18 Februari 2010 Data klinik pasien adalah 110/70. Cek data lab yang belum normal yang didapatkan pada hari tersebut
adalah Ca2+ = 0,39. Hasil BGA : pH = 7,565, PCO2 = 28,3, PO2 = 132,9, dan BE = 3,5. Pengobatan yang
didapatkan pada hari tersebut adalah Infus PZ 1000 cc/2 jam, Inj. Ranitidin 2 x 50 mg, Asetosal 0-1-0
100 mg, Clopidogrel 1-0-0 75 mg, Simvastatin 0-0-1 20 mg, Sirup Pencahar 3 x 1 C, Diazepam 0-0-1 5
mg, Captopril 3 x 12,5 mg, KSR 1 x 600 mg, Infus RL 500 cc, Ceftriaxon 0-1-1 2 x 1 g, Inj. Fondaparinux
Na 1 x 2,5 mg, Paracetamol 500 mg, dan digoxin 2 x 0,25 mg.
19 Februari 2010 Data klinik pasien adalah TD = 100/80, suhu = 36. Pengobatan yang diterima pasien adalah Inj.
Ranitidin 2 x 50 mg, Clopidogrel 1-0-0 100 mg, Sirup Pencahar 3 x 1 C, Captopril 3 x 12,5 mg, Infus RL
500 cc, dan digoxin 2 x 0,25 mg. Pasien pada tanggal ini pindah ruangan ke Ruang Jantung karena
kondisi mulai stabil.
OBJEKTIF (O)
DATA KLINIS
Tanda adanya
syok
Peningkatan TD kardiogenik
Nilai Tanggal
No Data Klinik
Normal 13/02 14/02 15/02 16/02 17/02 18/02 19/02
120/85 100/60 80/65 90/60
1 TD 120/80 110/70 100/80
160/100 128/85 110/60 110/80
2 Nadi 80-100 120 110-120 130 130
3 RR 20-24 20
36,5-
4 Suhu 37oC 36-37 37-37,5 37-38,3 36,5 36
37,6
5 Urine 1805 695 1020 1920 920
Syok kardiogenik tek. sistolik < 90 mmHg , hipotensi dan adanya tanda yang
menunjukkan hipoperfusi (tachycardia, altered sensorium, decreased urine
output and cool extremities ) (Dhakam & Khalid, 2008)
Data klinik yang perlu dimonitoring lebih lanjut yaitu denyut jantung,
volume keluaran urin , tekanan darah (Dhakam & Khalid, 2008)
DATA LABORATORIUM
Data Tanggal
No Nilai normal
Laboratorium 13/02 14/02 15/02 16/02 17/02 18/02
- Reaksi non
spesifik
terhadap adanya
injuri miokard
- Periksa suhu,
RR, nadi untuk
melihat
kemungkinan
adanya infeksi
atau tidak
Tgl Profil Pemeriksaan Terapi Obat Dosis/Rute Komentar
pemberian
Na + : 147
Peingkatan Na dapat
diindikasikan adanya
peningkatan volume darah
dalm tubuh dan adanya
faktor dehidrasi. Harus
dilakukan pemantauan
terhadap tekanan darah dan
caian elektrolit
(Na penigkatan kontraksi
otot)
Tgl Profil Pemeriksaan Terapi Obat Dosis/Rute Komentar
pemberian
17/ TD : 90/60 Hb : 13,6 - Inj. Ranitidin - 2 x 50 mg Pada tgl 17 tekanan darah pasien
2 Leukosit : 11.300 - Asetosal - LD 300 mg masih rendah, diperlukan terapi
110/80 BUN : 17,6 MD 1 x 100 mg tambahan untuk meningkatkan
Nadi : 130 RBC : 4,85 0-1-0 kalium
Suhu : 36,5- HCT : 43 - Clopidrogel - LD 300 mg
37,6 Ureum : 37,8 MD 1 x 75 mg - Pemberian diazepam sebaiknya
Urin : 1920 Kreatinin : 0,7 1-0-0 dihentikan karena efek samping
Na + : 150 - Simvastatin 20 mg ( 0-0-1) diazepam asidosis laktat
K + : 3,4 - Trimetazidine 35 mg x 2d kerusakan miokard dan
Cl - : 100 HCl 3 x 15 ml hambatan glikolisis
Trombosit : - Sirup pencahar 5 mg (0-0-1)
287.000 - Diazepam 3 x 12,5 mg - Pantau kadar kalium, tekanan
Granulosit : 75,2 - Captropil 5 mg/Kg.BB/menit darah, frekuensi denyut nadi,
- Dobutamin 1 x 2,5 mg dan kadar oksigen
Pump 3 gr - Furosemide sebaiknya
- Inj.Fondaparinu 2 x 1 gram (0-1-1) dihentikan untuk mengurangai
x 500 cc/4 jam kejadian hipokalemia
- Dopamin pump 2,5 mg/jam - Digoxin digunakan untuk
- Injeksi 25 mEq meningkan kadar kalium
ceftriaxon 500 mg - Peningkatan dosis captropil
- Ka-en Mg3 2 x 0,25 mg sebaiknya tidk dilakukan
- furosemide meningkatkan resiko
- KCL hipokalemia dan Hipotensi
- Paracetamol
- Digoxin
Tgl Profil Pemeriksaan Terapi Obat Dosis/Rute pemberian Komentar
19/ TD : 100/80 Hb : 13,6 - Inj. Ranitidin - 2 x 50 mg Pada tgl 16 tekanan darah pasien
2 Nadi : Leukosit : 11.300 - Asetosal - LD 300 mg semakin menurun, artinya tidak ada
Suhu : 36 BUN : 17,6 MD 1 x 100 mg hasil dari pemakaian dobutamin,
Urin : RBC : 4,85 0-1-0 lebih baik diberikan hanya dopamin
HCT : 43 - Clopidrogel - LD 300 mg saja (Dosis ditingkatkan) agar
Ureum : 37,8 MD 1 x 75 mg tidak terjadi peningkatan K+ yg
Kreatinin : 0,7 1-0-0 berlebihan.
Na + : 150 - Simvastatin 20 mg ( 0-0-1) DL (5-10 mcg/kgBB/min – 20
K + : 3,4 - Trimetazidine 35 mg x 2d mcg/KgBB/min)
Cl - : 100 HCl 3 x 15 ml
Trombosit : - Sirup pencahar 5 mg (0-0-1) - Pemberian diazepam sebaiknya
287.000 - Diazepam 3 x 6,25 mg dihentikan karena efek samping
Granulosit : 75,2 - Captropil 500 cc (7 tts/menit) diazepam asidosis laktat
- Infus RL 3 mg/Kg.BB/menit kerusakan miokard dan
- Dobutamin 1 x 2,5 mg hambatan glikolisis
Pump 3 gr
- Inj.Fondaparinu 2 x 1 gram (0-1-1) - Pantau kadar kalium, tekanan
x 2,5 mg/jam darah, frekuensi denyut nadi,
- Dopamin pump 25 mEq dan kadar oksigen
- Injeksi 500 mg
ceftriaxon - Infus RL sebaiknya tidak
- Furosemide diberikan
- KCL - Furosemide sebaiknya
- Paracetamol dihentikan untuk mengurangai
kejadian hipokalemia
Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
1 Isorsobide Dinitrate : 5 Mg ISDN merupakan gol Nitrat yang berfungsi Apa pasien masih Pemberian ISDN sudah tepat
SL memebri efek dilatasi vena sehingga mengalami neyri namun jangan dilanjutkan
mengurangi preload jantung dan konsumsi dada atau tidak karena dapat memperburuk
(Pemberian pada tgl 14/2 ) oksigen di miokardium nyeri dada Pantau tekanan keadaan pasien resiko syok
pasien berkurang darah pasien kardiogenik dan gagal jantung
karna penurunan curah jantung
Pada infark ventrikel kanan, pemberian
nitrat dapat menurunkan volume
sekuncup (vol. Darah yang dipompa tiap
detik oleh ventrikel)
2 Infus PZ : 1000 CC/2 jam Kandungan infus PZ adalah NaCl 0,9% Pantau kadar natium Pemberian Nacl 0,9%
(14 tetes/ menit) yang digunakan untuk kekurangan cairan dalam darah dan sebaiknya tidak diberikan
tubuh, dengan adar Na dan Cl rendah. tekanan darah kandungan karena data lab
Kndisi metabolik pasien menunjukkan kadar natrium
tinggi pada pasien
meningkatkan volume plasma
dan interstisial edema
3 Injeksi rantidin : 2 x 500 Merupakan reseptor H2 yang digunakan Pantau apa pasien Pemberian ranitidin untuk
mg untuk menghambat sekresi stress ulcer mengalami mual mengobati mual dan muntah
(Pemberian dari tgl 14 – 19 atau muntah, akibat stress ulcer
februari) kesulitan tidur
No Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
4 Asetosal 0-1-0 : Merupakan antiplatelet dengan Apa pasien masih Pemberian asetosal
LD 300 Mg cara menghambat sintesisi mengalami nyeri sudah tepat untuk
MD 1X 100 Mg prostaglandin oleh enzim dada atau tidak mencegah terbentuknya
siklooksigenase sehingga tidak - Monitoring platelet agar tidak terjadi
(Digunakan dari tgl 14 – 18 terbentuk platelet resiko perdarahan sumbatan
Februari) mempertahankan terbukanya - Dosis pemeliharaan
lumen arteri yg terkena infark yang digunakan masih
masuk rentang namung
harus dipantau resiko
perdarahan (75-100
mg/hari)
(PERKI, 2011)
5 Clopidrogel 1-0-0 Merupakan antiplatelet gol ADP Monitoring resiko Penggunaan clopidrogel
LD 300 Mg antagonist receptor perdarahan, yang tidak bersamaan
MD 1 X 75 Mg apalagi pasien dengan aspirin sudah
juga tepat, karena ada
(Digunakan dari tgl 14/19) menggunakan interaksi antara kedua
asetosal untuk obat, dosis yang
antiplatelet digunakan juga sudah
tepat (PERKI, 2011)
No Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
6 Simvastatin 0-0-1 : 20 Mg per hari Menghambat HMGCo-A Kadar LDL dalam Pemberian simvastatin
reduktase sehingga menurunkan darah sudah tepat karena
kadar LDL, Memperbaiki fungsi penyebab utama miokard
(Digunakan pada 14-18/2) endotel, menstabilkan plak, pada pasien adalah
mengurangi pembetukan tromus adanya arteriosklerosis
dan sebagai ani-inflamasi
9 Diazepam 0-0-1 : 5 mg Pemakaian jangka pendek pada Efek diazepam Diazepam digunakan agar
ansietas atau insomnia, kejang asidosis laktat pasien dapat beristirahat
(Digunakan pada tgl 14-18/2) demam dan spasme otot sehingga kerja jantung
tidak terlalu berat
No Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
10 Injeksi Metoklopramid : Antiemetik , untuk gangguan GI Apa pasien masih Jika pasien sudah tidak
3 x 10 Mg seperti mual, muntah, intoleransi mengalami mual mengalami mual
obat dan muntah sebaiknya tidak diberikan
(pemberian pada tgl 14 dan 15 ) lagi
12 Bisoprolol 1-0-0 : 1,25 Mg Merupakan gol beta bloker Kadar oksigen Pemberian bisoprolol
menurunkan kebutuhan oksigen pasien, tekana sudah tepat karena pada
otot jantung,, tekanan darah dan darah dan denyut data klinik menunjukkan
(Pemberian 14/2) kontraksi jantung nadi frekuensi denyut nadi
pasien yg cepat,
pemberian bisoprolol
diharapkan dapat
menuurnkan frekuensi
denyut nadi dan
kebutuhan oksigen
13 Oksigen 2 liter/menit dan 3 liter/menit Oksigen digunakan untuk Kadar oksigen Pemberian oksigen dapat
mempertankan saturasi oksigen pasien, frekuensi diberikan untuk
(Pemberian pada tgl 14/2) yeri yang dialami mempertahankan agar
pasien pasien tidak mengalami
hipoksia, mengurangi nyeri
pada pasien
No Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
14 Infus RL : 500 CC (7 tetes / menit) Mengandung NaCl, KCl, CaCl dan Kadar elektrolit Pemberian Infus RL dirasa
Na Laktat, digunakan untuk (Na, Cl, Ca dan K) kurang tepat karena
penggantian cairan/ resusitasi pasien telah mendapat
(Pemberian tgl 14-19/2) keculai tgl 15/2 akibat mual atau muntah Tekanan Darah terapi Infus NaCl untuk
(Gangguan GI) terapi elektrolitnya, jika
ditambah infus RL
Dapat digunakan untuk dikawathirkan terjadi
penatalaksanaan berbagai bentuk peningkatan elektrolit
asiodsis tubuh yang dapat
membebani kerja jantung
15 Dobutamin Pump : 3 Mg/KgBB/Menit Merupakan obat inotropik yg Monitor kecepatan Pada tgl 15 dobutamin
digunakan untuk menunjang dan irama jantung, diberikan pada pasien,
sirkulasi pada gagal jantung, tekanan darah, karena kemungkinan
menstimulasi reseptor beta 1 dan kadar kalium, pasien mengalami syok
( pemberian tgl 15-17/2) beta 2 volume urin kardiogenik, biasa terjadi
Pada beta -1 : di miokard terjadi pada pasien infark
peningkatan curah jantung, miokard (tekanan sistolik <
sedikit peningkatan denyut nadi 90 mmHg, ada indikasi
Pada beta 2 : vasodilatasi hipoksia, volume urin
berkurang, nadi cepat )
Dapat digunakan pada
kondisi syok ringan (TDS >
70-100 mmHg)
17 Dopamin Pump : 3 gram Pengobatan syok yg tidak Monitor kecepatan Pada tgl 16/2 pasien di
berespon dengan penambahan dan irama jantung, beri dopamin
cairan tekanan darah, kemungkinan karena
kadar kalium, pasien sudah mengalami
Meningkatkan curah jantung, volume urin syok kardiogenik berat
meningkatkan tekanan darah dan dengan ditandai adanya
memperbaiki aliran darah ginjal penurunan tekanan darah
hingga 80/65
18 Injeksi Ceftriaxon 0-1-1 2x 1 gram Antibiotik untuk mengatasi Kadar leukosit Pada tgl 16 pasien
adanya infeksi pasien, suhu tubuh diberikan injeksi
respiration rate ceftriaxon, dari hasil lab
pasien terlihat adanya
peningkatan leukosit
pasien hingga 16.800,
suhu tubuh meningkat
38,3OC infeksi
19 KSR Untuk pecegahan hipokalemia Kadar kalium Pemberian KSR pada tgl
dalam darah , 18/2kurang tepat karena
tekanan darah ( kadar kalium pasien sudah
kadar kalium normal
berhubungan
dengan kontraksi
otot jantung)
No Pengobatan pasien Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran / Komentar
kefarmasian
20 Ka-en Mg3 Ketidak seimbangan karbohidrat Kadar elektrolit Pemberian Ka-en Mg3
dan elektrolit pada keadaan tubuh dibutuhkan karena pasien
infusiensi asupan makanan per telah mengalami asidosis
roral metabolik
22 KCL Terapi tambahan pada kondisi Kadar kalium, Na, KCL ditambahkan pada
hipokalemia Cl, tekanan darah, kondisis hipokalemia
denyut nadi pasien
No Pengobatan Indikasi Pengobatan pasien Pemantauan Saran /
pasien kefarmasian Komentar